Pages

Thursday, December 3, 2009

JARINGAN IKAT


Definisi jaringan ikat

  • Jaringan ikat ( conectiv and supportive tissue )
  • Disebut juga dengan sebutan jaringan penyokong karena membuat  tubuh semakin kompak terhubung satu dengan yang lain dengan pengikat nya bisa berupa serabut pengikat , tulang , darah dll
  • Prinsip jaringan ini antar satu sel dengan sel yang lain ada sela ( matriks) sehingga otot , epithel , syaraf tidak tergolong dalam jaringan ini OK
  • Jaringan ini memiliki variasi yang sangat luas berdasarkan morfologi, letak topografis dan strukturnya.
  • Jaringan ikat berasal dari “mesoderm” dimana jaringan ini dapat membentuk jaringan ikat embrionl dan jaringan lemak.
  • Pada awal perkembangan embrio, ektoderm dan endoderm dipisahkan oleh lapis benih ketiga yaitu “mesoderm”.lapisan tengah yang membatasi lapisan dalam dan luar
  • Jaringan yang dibentuk oleh sel-sel lapis ini dikenal sebagai “mesenkim” yang selanjutnya mesenkim berkembang menjadi jaringan penyambung/ jaringan ikat/ tulang dan darah.
  • Jaringan ikat tersusun oleh bermacam-macam sel ( sel yang sifatnya tetap atau pun sel yang sifatnya sementara ).
  • sel prnyusun Jaringan Ikat itu antara lain
  1. Sel mesenkim
  2. Sel retikuler
  3. Sel fibroblast
  4. Sel fibrosit
  5. Sel makrofag
  6. Sel perisit
  7. Sel mast
  8. Sel plasma ( substansi ini berupa mukopolisakarida ).
Jaringan ikat komponen penyusunnya adalah
  1. sel jaringan ikat
  2. matrik
  3. serabut jaringan ikat.
Perbedan Jaringan ikat dengan epitel
Berbagai macam jaringan ikat dewasa dalam tubuh hewan mempunyai beberapa perbedaan dengan jaringan epitel, antara lain :
  1. Jaringan ikat jarang sekali terletak bebas, karena lazimnya terdapat dibawah jaringan epitel, atau terdapat diantara alat-alat tubuh sebagai alat pengikat atau pengisi ruang antara.
  2. Sel-selnya relatif lebih sedikit dari pada jaringan epitel dan bahan antar selnya lebih banyak.
  3. Perimbangan antara sel terhadap bahan antar sel menunjukkan variasi yang cukup jelas, tergantung dari macam jaringan ikat itu sendiri.
  4. Dalam tubuh hewan dikenal berbagai bentuk jaringan ikat, bahkan ada yang mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya.
Fungsi jaringan ikat :
  1. Penunjang, pengikat dan proteksi serta menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lain.
  2. Komunikasi antar sel.
  3. Melindungi jaringan atau organ tubuh.
  4. Pengatur suhu tubuh.
  5. Membungkus organ.
  6. Mengisi ronga diantara organ.
  7. Mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain.
  8. Mengangkut sisa-sisa metabolism ke alat pengeluaran.
  9. Menghasilkan kekebalan.
  • Pengenalan secara umum tentang fungsi jaringan ikat sebenarnya mempermudah dalam mempelajari macam-macam jaringan ikat yang cukup banyak jumlahnya.
  • Secara umum perbedaan morfologik lazimnya memberikan perbedaan dalam fungsinya.
Ciri dan klasifikasi jaringan ikat
  1. Adanya sel-sel
  2. Adanya serabut atau serat
  3. Adanya bahan dasar (matrix) atau bahan antar sel.
Klasifikasi Jaringan Ikat :
  1. Jaringan ikat embrional
  2. Jaringan ikat dewasa :
Jaringan ikat embrional meliputi
  1. Jaringan ikat Mesenkhim
  2. Jaringan ikat berlendir/gelatin
Jaringan ikat Mesenkhim tersusun atas
  1. sel mesenkim
  2. Bentuk tidak teratur
  3. Memiliki penjuluran panjang dan saling berhubungan
  4. Awal perkembangan, tidak ada serabut
  5. Banyak bahan dasar
Jaringan ikat berlendir/gelatin tersusun atas :
  1. Ruang sel diisi oleh gel
  2. Terdapat sel (stellate fibroblast) yang membentuk jalinan
  3. Terdapat pada : tali pusat, hipodermis embrio, balung ayam
Jaringan ikat dewasa :
  1. Jaringan ikat longgar
  2. jaringan ikat padat
Karakter jaringan ikat longgar
  1. Terdapat dimana-mana dalam tubuh
  2. Selnya bayak dan bermacam-macam
  3. Serabutnya sedikit
  4. Matriks banyak
Fungsi jaringan ikat longgar :
  1. Penunjang,pengisi serta pengikat alat-alat tubuh lain
  2. Media antara pembuluh darah dan sel
  3. Mengatasi penyebaran kuman pada infeksi local
  4. Mengatur persembuhan luka
Jaringan ikat padat
Ciri khas :
  1. Serabutnya padat, bisa serabut kolagen atau elastic
  2. Selnya relative sedikit dan macamnya terbatas
  3. Matriks relative sedikit
Dengan melihat susunan serabut, dapat kita bagi dalam:
  • Jaringan ikat padat teratur
  • Jaringan ikat padat tidak teratur:
Jaringan ikat padat teratur
  1. Jaringan ikat Kolagen
  2. Jaringan ikat Elastin
Jaringan ikat Kolagen mempunyai ciri :
  1. Daya regang tinggi
  2. Membentuk berkas
  3. Banyak fibroblas
  4. dan dijumpai pada tendon
Jaringan ikat Elastin mempunyai ciri :
  • Jalinan serabut elastik yang saling berhubngan
  • Dijumpai pada : ligamentum nuklein , otot perut herbivora
Serabut kolagen meliputi
  1. Urat tendon
  2. Ligamentum
  3. Fasia (fascia)
  4. Aponeurosis
Urat tendon
  • Fungsi : sebagai alat pertautan otot pada tulang, misalnya : otot kaki lazimnya mempunyai tendon yang panjang.
Ligamentum
  • Struktur mirip dengan tendon
  • sebagian besar terdiri dari serabut kolagen
  • tersusun sejajar dan padat.
Fungsi Ligamentum:
  • sebagai alat pengikat persendian
  • menyeberang dari bungkul tulang yang satu ke tulang yang lain.
Fasia (fascia)
Secara anatomi Fascia meliputi :
  1. Fascia superfisialis: Terletak dibawah kulit, terdiri dari jaringan ikat longgar dengan banyak sel-sel lemak didalamnya
  2. Fascia profunda : Lebih dalam letaknya, terdiri dari jaringan ikat padat . bagian bawahnya bisa bertaut dengan tulang, ligament atau tendon. Selanjutnya sering membentuk daun menyusup diantara otot disebut septa intermuskularis .
Aponeurosis
  • Struktur mirip tendon serta ligament, hanya saja lebar dan agak tipis
  • susunan serabut yang sejajar ini bisa berlapis-lapis dengan arah yang dapat berlawanan.
Aponeurosis kadang-kadang tampak :
  • Membungkus otot
  • Terletak diantara otot
  • Bisa tak berhubungan langsung dengan otot
Mayoritas serabut elastic:
  • ligamentum nuklein
  • tunica flava

Jaringan ikat padat tidak teratur
  • mayoritas serabut kolagen dengan anyaman tidak teratur tapi kokoh.
  • Sering dikenal sebagai “jaringan ikat fibrosa”
  • misalnya: - Kapsula dan tunika albugenia, Korium, Periosteum dan Endosteum.
Jaringan ikat khusus :
  • terdapat pada jaringan limfoid dan mieloid
Jaringan retikuler Terdiri dari :
  1. Sel-sel retikuler : Mempunyai banyak penjuluran, inti besar dan pucat, sitoplasma pucat tampa ada butir-butir atau vakuola didalamnya.
  2. Serabut retikuler
Fungsi Jaringan retikuler dilihat dari segi fisiologi ;
  1. Ditempat tertentu masih memiliki potensi embrionik dengan pengertian dapat menumbuhkan beberapa macam benda darah.
  2. Memiliki sifat fagositose misalnya ; sel-sel RES
  3. Memiliki sifat fibroblastic dalam arti dapat menghasilkan serabut
JARINGAN DARAH
Tempat pembentukan darah adalah :
  1. Sumsum tulang (medulla osseum)
  2. Limpa (lien)
  3. Limfonodus
  4. Limfonodulus
  5. Thimus
Jaringan lemak
Peran
Fungsi lemak dalam tubuh hewan:
  1. Merupakan depot lemak yang sangat penting bagi hewan yang hidup di daerah dingin
  2. Isolasi panas tubuh, karena lemak sedikit sekali melangsungkan panas
  3. Penangkal tekanan misalnya bantal telapak kaki
  4. Pelindung alat-alat tubuh vital
  • Jaringan lemak merupakan tipe tersendiri dari jaringan ikat yang didalamnya banyak mengandung sel-sel khusus yang mampu menimbun lemak.
  • Diantara sel-sel lemak terdapat serabut kolagen, elastic dan retikuler disamping pembuluh darah yang banyak.
Terdapat 2 Jenis jaringan lemak, yaitu :
  1. Jaringan Lemak Cokelat
  2. Jaringan Lemak putih
Jaringan Lemak Cokelat
Ciri : -
  1. Sel lebih kecil
  2. Unit lemak tersebar pada sitoplasma
  3. Kadar sitokrom tinggi
  4. Dijumpai : Rodentia, Hibernating animal
Jaringan Lemak putih

Ciri :
  1. Sel terbagi septa menjadi kelompok sel disebut lobulus
  2. Diameter 200 mikron
  3. Sitoplasma tipis
  4. Sel lemak dikelilingi jaringan serabur kolagen dan elastik
Jaringan berpigmen
  • Jaringan ikat berpigmen banyak sel-sel mengandung pigmen berwarna coklat kehitaman disebut “melanin”.
  • Sel-sel memiliki penjuluran-penjuluran, yang dalam sitoplasma banyak terkumpul butir-butir pigmen.
  • Butirnya berbentuk pipih dan bulat berdiameter 0,5 mikron.
Kartilago ( jaringan Tulang Rawan )
  1. Tulang rawan hialin.
  2. Tulang rawan fibrosa
  3. Tulang rawan elastik
Serabut Jaringan ikat
Pada jaringan ikat dewasa dikenal adanya tiga macam serabut, yakni ;
  1. Serabut kolagen
  2. Serabut elastic
  3. Serabut retikuler
Serabut kolagen
Sifat-sifat Serabut kolagen umum :
  • Lentur susah direnggangkan
  • Dapat dicerna oleh pepsin
  • Susah dicerna oleh tripsin yang alkalis
  • Bila direbus menjadi gelatin
  • Bila direndam dalam asam lemah menggembung tapi dalam basah lemah bahan antar fibril larut sehingga fibril terurai
  • Pengolahan dengan garam berat dan asam tennin menjadikannya susah larut.
  • Terdiri dari polipeptida
  • Lentur,daya tarik tinggi(tendon,ligamen,kapsula)
Mekanisme pembentukan serat kolagen:
  1. membentuk prokolagen
  2. membentuk kolagen
  3. membentuk fibril kolagen
  4. membentuk berkas serabut kolagen
Serabut elastis :
  • Dikenal sebagai “serabut kuning” karena dalam keadaan segar beraspek kuning
  • Misalnya ; ligamentum nukhe, tunika flava
Sifat umum Serabut elastis:
  • Bersifat elastic(di sekitar pembuluh darah,syaraf,dan lemak)
  • Tahan terhadap pengaruh panas atau dingin , juga terhadap pengaruh enjima pencernaan , kecuali oleh pankreatin atau elastase dari pancreas
  • Sulit diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin.
Serabut retikuler
  • Jumlahnya dalam menyusun tubuh paling sedikit
  • struktur bentuknya paling halus
  • bercabang-cabang membentuk retikulum
  • Pada pewarnaan biasa tidak tampak, sruktur serabutnya mirip dengan serabut kolagen
  • terdapat di pembuluh darah,syaraf dan lemak
Perbedaannya:
  1. Serabut lebih halus dan bertendensi membentuk reticulum
  2. Sifat serabut retikuler lebih tahan terhadap pengaruh pepsin daripada serabut kolagen meskipun strukturnya identik
  3. Perbedaan dalam sifat argirofil antara serabut retikuler dan kolagen, tergantung pada jumlah dan susunan Unit prolisakharida yang mempersatukannya.
Sel jaringan ikat
  • Dalam komponen penyusun jaringan ikat, terdapat sel-sel penyusun.
  • Sel-sel tersebut mempunyai sifat diam dan berpindah-pindah.
  • Sel-sel meliputi :
Jaringan ikat yang Selnya  Tetap dibagi menjadi 3 :

  1. Fibroblast
  2. Perisit
  3. Sel lemak ( adiposa)
FIBROBLAST
Fibroblast, cirinya adalah :
  • Paling banyak dalam jumlah
  • Bentuk memanjang Inti Runcing
  • Sitoplasma pucat, inti lonjong, seperti gelendong
  • Aktif pada hewan muda , pada dewasa kurang aktif (fibrosit)
  • Fungsi : penghasil serabut
PERISIT
Perisit, cirinya adalah :


  • Sel berbentuk memanjang
  • Sel perikapiler
  • Inti lonjong,sitoplasma sedikit
  • Dianggap progenitor fibroblast
SEL LEMAK 
Sel lemak, cirinya adalah :
  • Dapat berkelompok atau berdiri sendiri
  • Bentuk bulat atau polihedral
  • Diameter 120 mikron
Jaringan ikat yang selnya berpindah (motil) yaitu Sel Pengembara dibagi menjadai 4 macam 
  1. Sel Plasma
  2. Sel Mast ( Mast Cell)
  3. Macrophag 
  4. Melanosit
Sel plasma :
  • Jarang terdapat pada jaringan ikat biasa , tetapi sering tampak pada selaput lendir saluran pencernaan dan omentum mayus. 
  • Bentuk sel lonjong tak teratur tapi lebih kecil daripada histiosit. Inti kecil dan letaknya ditepi dan kromatin tersusun sebagai roda. 
  • Sitoplasma bersifat basofil sebagaimana pada limfosit dibagian tengah dimana sitoplasma banyak terdapat, bersifat cerah, yakni daerah golgi kompleks.
Fungsi Sel Plasma  ;
  • Membuat zat kebal (antibodies)
Sel mast:
  • Sering disebut “sel tiang”. 
  • Selnya besar bentuk lonjong 
  • Intinya pucat
  • Sitoplasmanya banyak mengandung butir-butir yang bersifat basofil.
  • Pewarnaan dengan toluidin mast cell  berwarna  biru 
  • Dengan neutral red – merah mast.cell berwarna merah
  • Kedua zat warna tersebut bersifat basa. 
  • Sel mast bentuknya agak mirip dengan leukosit basofil, 
  • Sifat butir-butir sel mast mudah larut dalan air sehingga tidak tampak dengan pewarnaan H.E oleh karena itu diperlukan metode khusus untuk menunjukkannya.
  • Banyak terdapat pada kulit dan usus.
Fungsi :
  1. Menghasilkan heparin (antikoagulan)
  2. Sumber histamine dalam keadaan alergi
  3. Serotonin, suatu vasokonsriktor pada tikus
  4. Ikut membentuk mukopolisakharida jaringan
Makrofag
  • Sifat dari makrofag ada yang tetap dan mengembara. 
  • Bila makrofag yang bersifat mengembara, selnya lebih besar, bolat dan lonjong, dengan sitoplasma berbusa dari pada makrofag yang bersifat tetap(histiosit)
Makrofag Meliputi :
  1. Sel-sel kuffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati.
  2. Sel retikuler pada sinus dari limfonodus , jaringan lifoid serta jaringan myeloid.
  3. Histiosit yang dijumpai pada jaringan ikat.
  4. Sel debu atau septa sells pada jaringan ikat pulmo
  5. Microglia pada otak
  6. Monosit, leukosit yang ada dalam aliran darah maupun dalam jaringan ikat
Melanosit

Melanosit, cirinya adalah :
  • Sel pigmen
  • Penjuluran panjang dan banyak bercabang
  • Fungsi : menghasil melanin;yaitu penyerap cahaya
JARINGAN DARAH
Darah dan limfe merupakan jaringan ikat
  • Beberapa penulis buku histology lazimnya enggan secara nyata mencantumkan darah dan limfe kedalam klasifikasi jaringan ikat. 
  • Mereka lebih suka membahas bab darah dan limfe secara tersendiri meskipun dalam ulasan sebenarnya cenderung untuk menggolongkannya kedalam jaringan ikat. 
  • Atas terpenuhinya kriteria jaringan ikat yang diperkuat dengan hasil-hasil penelitian electron mikroskopik pada struktur fibrin yang mirip dengan fibril-fibril serabut kolagen, kiranya tidak keliru bila secara tegas darah dan limfe dikolongkan kedalam jaringan ikat.

  • Beberapa kalangan kadang-kadang menarik garis batas antara penafsiran embrio dan fetus dengan dalih bahwa histology dan embryologi memang sangat erat hubungannya. 
  • Lagipula apabila menyangkut struktur jaringan pada fetus menjelang partus dan beberapa minggu post-partum masih belum banyak perbedaannya. 
  • Jadi yang kita maksud dengan “jaringan ikat embrional” adalah jaringan ikat dari makhluk yang masih dalam kandungan induknya (makhluk pre-natal). 
  • Sedangkan jaringan ikat dewasa jelasnya yang berasal dari hewan yang telah dewasa, 
Klasifikasi Jaringan ikat didasarkan pada :
  1. Perimbangan serta macam serabutnya
  2. Susunan dari serabut serta kepadatannya
  3. Perbedaan dalam matriks
  4. Macam sel-selnya.
  • Kita sadari bahwa klasifikasi jaringan ikat belum dapat mencakup seluruh materi jaringan ikat yang terdapat pada tubuh hewan : meskipun demikian klasifikasi ini perlu untuk mempelajari organisasi jaringan ikat. OK
PEMANTAPAN 


2 comments: