Pages

Tuesday, December 15, 2009

METAGENESIS LUMUT- PAKU


Ini Akan kami sajikan tulisan sederhana tentang tumbuhan lumut dan paku yang tergolong Dalam kingdom plantae atau kerajaan tumbuhan . Ini perlu diketahui karena tumbuhan lumut merupakan jejak evolusi tumbuhan yang masih sederhana kemudian didapatkan tumbuhan paku yang lebih maju berlanjut diketemukan pula tumbuhan biji Gymnospermae dan Angiospermae yang lebih komplek lagi (Jadi urutannya Bryophyta - Pterydophyta - Spermatophyta )
Bryophyta atau lumut yang akarnya masih berupa thallus rhyzoid dan belum punya berkas pengangkut sehingga disebut Kelompok tumbuhan Non Tracheophyta , tumbuhan Paku sudah ada akar berupa akar serabut  dan sudah punya penbuluh angkut xylem dan floem sehingga digolongkan tumbuhan Tracheophyta , sedang tumbuhan buji Spermatophyta tentu lebihq maju akarnya sudah ada yang serabut , tunggamg maupun lainnya , jelas Angiospermae ini mempunyai berkas pengangkut xylem floem . OK ,
Kali ini tumbuhan yang saya ingin kenalkan adalah tumbuhan lumut dan paku , Tumbuhan spermatophyta yang meliputi Gymnospermae dan Angispermae akan dibahas berikut yang ada di Blog ini juga dengan mencari di search artikelnya ....semoga bermanfaat dan berkah

Detail metagenesis Lumut (Bryophyta)
  • Dari Spora yang jatuh ditempat lembab - mengakhiri dormancy lalu berkecambah menjadi Protonema (bayi lumut) - Protonema tumbuh besar menjadi Tumbuhan lumut yang berdaun namun didaunnya tidak berspora , tumbuhan lumut setelah puber kemudian  menghasilkan gametangium -  gametangium menghasilkan sel kelamin , gametangium atau gonade itu berupa anteridium yang menghasilkan sperma dan archegonium yang menghasilkan ovum . Dengan kehidupan lumut yang higrofit maka sperma dari anteridium dengan bantuan air bisa meluncur secara khemotaksis kearah ovum yang ada di archegonium bersatu menjadi Zygote - Zygot tumbuh membelah terus secara mitosis menjadi besar dan tumbuh menggembung membentuk Sporogomnium - setelah matting. dan tua menghasilkan spora lagi OK

Kenapa dipelajari Tanaman Lumut ini  :

  1. Karena ia Kosmopolitan ada dimana mana, Jadi jika seorang anak anak atau orang ketemu pertama kali bertanya ini apa maka sudah tahu jaabannya OK
  2. Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen
  3. Tumbuan lumut ini punya kemampuan  penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons)
  4. Tumbuhan lumut ini seperti magnet mampu menyerap polutan yang tidak diinginkan lingkungan 
  5. Tumbuhan ini juga dikenal sebagai tumbuhan perintis, mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai tumbuhan pada umumnya

METAGENESIS PAKU

Sedang detail metagenesis Paku (Pterydophyta) Spora - Prothallium - Tumbuhan Paku -Sporogomnium

BEDA METAGENESIS PAKU DAN LUMUT



Setelah diamati metagenesis lumut dan paku diatas dapat kita simpulkan bahwa
  1. Gametofit paku umurnya lebih pendek dibanding sporofitnya karena yang terlihat di alam tumbuhan pakunya bukan Prothaliumnya , sedang pada lumut sebaliknya yang dialam tumbuhan lumutnya maka gametofitnya lebih lama / dominan hidupnya dibanding sporogonium
  2. Tumbuhan paku ada di bawah skema berarti kromosomnya diploid karena yang dibawah selalu berasal dari zygot hasil pertemuan dua sel kelamin , sebaliknya lumut haploid karena ada diatas skema yang terbentuknya hasil dari perkembangan spora. dan spora itu dibentuknya secara miosis ( pembelahan reduksi)

Berikut juga kami tampilkan morfologi tanaman paku dan lumut


Berikut letak spora pada tumbuhan paku , berada di daun Paku yang di daun itu terdapat sporogonium , sedang di Lumut tidak akan di jumpai di daun namun di Sporogonium yang menjulang di atas tumbuhan lumut ( lihat gambatnya ya )
Untuk perbedaan ciri yang lain dari keduanya yaitu
  1. Pada lumut akarnya masih rhizoid , sedang pada tumbuhan paku akarnya serabut
  2. Pada lumut tubuhnya belum terdapat berkas pengangkut xilem dan floem , sedangkan di paku sudah mempunyai xilem dan floem sehingga lumut tergolong Non tracheophyta sedang pada tumbuhan paku tergolong Tracheophyta
  3. pada lumut daun tidak dijumpai spora sedang dipaku terlihat ada sporanya ( sporofil) , pada daun paku ketika masih muda menggulung
  4. alat pengatur keluarnya spora di lumut berupa gigi peristome sedangkan di paku berupa anullus
  5. Pada lumut spora yang setelah dormancy setelah jatuh ditempat yang lembab akan berkecambah menjadi Protonema yang akan menjadi tumbuhan lumut jika ia ingin menghasilkan gamet , sedang tumbuhan paku sporanya akan tumbuh menjadi Prothalium yang mampu menghasilkan gamet berupa anteridium dan archegonium OK
SEKILAS LUMUT DAN PAKU

  • Hingga saat ini tumbuhan nonvaskuler (lumut daun dan lumut hati dan antocerros ) dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal.
  • Divisio itu adalah Bryophyta yang berasal dari bahasa Yunani Brion yang berarti “ lumut ”
  • Gamet Bryophta berkembang di dalam gametangia.
  • Gametangium jantan dikenal dengan Anteredium, menghasilkan sperma berflagella.
  • Gametangium betina disebut dengan Arkogonium yang menghasilkan sel telur.


  • Sel telur tersebut dibuahi di dalam arkegonium yang kemudian terbentuk zygot didalamnya 
  • Zygote kemudian membelah secara mitosis terus menerus membentuk Embryo yang kemudian menjadi badan yang menggelembung yang disebut Sporogonium 
  • Walaupun dengan embrio yang terlindungi, bryophta tidak sepenuhnya tidak memerlukan air , tetap haris ada air namun tidak perlu habitat perairan , cuku[ ditempat lembab saja cukup ( Hygrophyt_.
  • Tumbuhan Bryophyta memerlukan air untuk bereproduksi.OK
 
  • Bryophta tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin, yang diperlukan untuk menyokong tumbuhan tinggi seperti tumbuhan di daratan.
  • Meskipun Bryopyhta dapat merentang secara horizontal sebagai hamparan lumut,
  • Bryophta selalu memiliki profil yang rendah.
  • Sebagian besar tingginya hanya 1 - 2 cm. Pada umumnya lumut mempunyai warna yang benar-benar hijau (ever gteen)
  • Warna hijau itu karena Lumut mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b, 
  • Sehingga lumut bisa melakukan Fotosintesis , dengan demikian lumut bersifat Autotrof.
  • Bryophyta tumbuh di darat dan di tempat-tempat seperti: tanah, bebatuan, gambut, kulit pohon, dan kondisi ekstrem yang lain sehingga Lumut digologkan organisme Kosmopoltan .
  • Lumut pada batangnya belum terdapat berkas pengangkut xylem dan floem 
  • Maka kemudian dikelompokkan dalam tumbuhan Non Tracheophyta .
  • Tumbuhan lumut mempunyai pergiliran keturunan atau generasi antara sporofit dan gametofit 
  • Generasi  Gametofit adalah Generasi yang menghasilkan sel kelamin Gemerasi itu terdapat pada Tubuhnya sendiri , terletak pada ujung batangnya , sehingga Tumbuhan lumut tidak dijumpai spora pada daunnya 
  • Generasi Sporofit adalah menghasalailkan spora  , [ada lumut pada bagian sporogoniumnya .
  • Jadi bentuk gametofitnya berupa tumbuhan lumut , dan sporofitnya adalah Sporogoniumnya yang akan menghasilkan spora yang di dalamnya terdapat sporangium.
  • Bryophyta berkembang biak dengan spora dan telah menunjukkan pergantian keturunan yang nyata.
  • Gametofit berupa tumbuhan lumutnya., Sporofit berupa sporogonium atau kapsul spora yang terdapat pada gametofit dan sporofit yang belum terpisah.
  • Dari spora tidak lalu terjadi tumbuhan lumut, melainkan protonema dulu yang kemudian baru menjadi lumut.
  • Dalam sistematik lumut dibedakan menjadi tiga kelas :
  1. Kelas Musci (lumut daun): Bryopsida
  2. Kelas Hepatica (lumut hati) : Hepaticopsida
  3. Kelas Antoceros : Anthoceropsida

Metagenesis Hepaticopsida
Metagenesis Bryopsida
  • Berdasarkan struktur tubuhnya, Tumbuhan Lumut telah berkormus.(batang akar dan daunnya sudah bisa dibedakan)
  • Lebih tepatnya lumut merupakan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus.
 Untuk lebih detailnya agar anda bisa mengetahui ke tiga lumut itu lihatlah tabel uraian ke tiga kelas lumut ini

ADAPTASI LUMUT
Lumut melakukan adaptasi yang memungkinkan untuk tumbuh di tanah yaitu,
  • Pertama tumbuhnya diselubungi oleh kutikula lilin yang menolong tubuhnya menyimpan air.
  • Kedua, gamet-gametnya berkembang dalam metangia, sebagai akibatnya zigot hasil vertilisasinya berkembang didalam jaket pelindung.
  • Oleh karena lumut belum memiliki jaringan pengangkut, maka air masuk ke tubuh lumut secara imbibisi.
  • Setelah air masuk ke tubuh lumut, kemudian didistribusikan ke bagian-bagian tumbuhan secara Osmose dengan gaya kapilaritas maupun aliran sitoplasma.
  • Sistem pengangkutan air seperti itu menyebabkan lumut hanya dapat hidup di rawa dan tempat-tempat teduh.
  • Lumut tidak pernah berukuran tinggi dan besar, kebanyakan hanya 1-2 cm, dan seringkali besarnya kurang dari 20cm.
SEKILAS PAKU
  • Paku-pakuan merupakan golongan tumbuhan yang benar-benar telah berkormus (mempunyai akar, batang dan daun).
  • Paku-pakuan merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh yang paling sederhana.
  • Kurang lebih 550 juta tahun yang lalu (zaman karbon) hutan paku raksasa mendominasi permukaan bumi.
  • Semua anggota divisi paku-pakuan memiliki 4 struktur penting yang tidak terdapat pada ganggang tingkat tinggi dan terkompleks sekalipun, yaitu
  1. lapisan pelindung sel (jaket steril) yang terdapat di sekeliling organ reproduksi,
  2. embrio multiseluler. Yang terdapat dalam arkegonia,
  3. kutikula pada bagian luar membungkus epidermis
  4. sistem transfor internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah, sistem ini sama baiknya seperti pengorganisasian transfor air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi.
JADI
  • Ciri tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan darat sejati, bentuknya kecil dan panjang, menyukai tempat-tempat yang lembab atau basah seperti di bebatuan, tanah, dan dinding tua, merupakan peralihan antara tumbuhan berthallus dan tumbuhan berkormus, mempunyai kloroflas untuk fotosintesis, tidak mempunyai berkas pengangkut, reproduksi secara seksual dengan perpaduan antara sel sperma dan sel telur, berkembangbiak secara kawin (generatif) dan tidak kawin (vegetatif).
  • Tumbuhan lumut tubuhnya masih berupa thallus, artinya tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati, akan tetapi memiliki bagian yang menyerupai akar yang disebut rhizoid.
  • Ciri khas tumbuhan paku adalah mempunyai akar, batang dan daun, umumnya tumbuh di tempat lembab (higrofit), belum menghasilkan bunga, daunnya yang masih muda yang merupakan kumpulan kotak spora. Sporangium yang berkumpul akan membentuk sorus yang kebanyakan terletak pada bagian bawah daun, reproduksi secara aseksual dengan sporofit, dan reproduksi seksual dengan gametofit, dan pada batang sudah terdapat epidermis, korteks dan stele.
  • Tumbuhan paku merupakan jenis tumbuhan kormus, artinya telah memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkembangbiak dengan menggunakan spora. 
  • Daun muda paku menggulung
 
PERSAMAAN TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU
  1. Sama-sama melakukan fotosintesis.
  2. Sama-sama melakukan reproduksi generatif dan vegetatif.
  3. Daur hidup mengalami pergiliran keturunan.
  4. Sporofit merupakan keturunan generatif.
  5. Berkembangbiak dengan spora.
  6. Sama-sama memiliki klorofil.
  7. Sama-sama menyukai habitat yang lembab.
  8. Kebanyakan tinggal di daerah tropis
KEGUNAAN  TANAMAN PAKU
1. Untuk sayuran
 2. Untuk tanaman Hias


Klasifikasi tumbuhan paku (Pterydophyta)

SILAHKAN KLIK INI UNTUK KEMANDIRIAN BLOG INI TETEP EKSIS





KLIK KINGDOM PLANTAE
JIKA ANDA INGIN BERBAGI YANG LAIN KLIK INI AJA
LUMUT

10 comments: