Pages

Tuesday, January 5, 2010

KERJA FSH - LH

clip_image002


Struktur LH dan FSH

Hipofisis anterior kita memproduksi 2 gonadotropin berupa hormon yang mengaktifkan kelenjar kelamin yaitu
  1. LH – Luteinizing Hormone 
  2. FSH – Follicle Stimulating Hormone 
Ke dua hormon ini dari hipofise dibawa oleh darah ke gonade penting bagi keberlangsungan fungsi gonad dan sistem reproduksi manusia.
Kedua hormon yang menstimulasi kelenjar kelamin ini diproduksi hipofise ketika manusia sudah akil balik ( Dewasa ) jadi tidak pernah dikeluarkan ketika manusia itu masih bayi
Hormon FSH dan LH dihasilkan oleh kelenjar Hipofise depan atau bagian anterior
Banyak hormon yang dihasilkan oleh Kelenjar Hipofise anterior ini selain FSH dan LH ( Gonadotropin)
Untuk membahas hormon produk hipofise anterior ini akan diterangkan sekedar tahu aja OK

Note Kelompok utama hormon hipofisis anterior : kelompok glikoprotein
  1. TSH – thyroid stimulating hormone - Provokasi kelenjar Thyroid memproduksi tiroksin untuk metabolisme 
  2. LH - Luteinizing hormone - Provokasi kelenjar gonade , agar terjadi ovulasi dan corpus luteum memproduksi progesteron , 
  3. FSH – Follicle stimulating hormone - provokasi kelenjar Gonade merangsang terbentuknya Folicle de Graf sehingga mampu membuat estrogen 

Kelompok kedua hormon hipofisis anterior :
  1. GH – growth hormone - merangsang pertumbuhan tulang belakang 
  2. Prolaktin - merangsang pertumbuhan kelenjar susu untuk menghasilkan ASI 

Kelompok ketiga :
  1. Adrenocorticotropin memprovokasi kelenjar adrenal menghasilkan adrenalin 
  2. Lipotropin 
  3. Melanotropin merangsang pembentukan pigmen kulit 
  4. Endorfin 
OK
Kini siapkan secara khusus kita bahas FSH dan LH
LH, FSH secara struktur memiliki kemiripan satu sama lain dan dibentuk oleh dua subunit protein (glikoprotein) yang berbeda yaitu α dan β.

clip_image004

Regulasi FSH dan LH

Pengaturan fungsi gonadotropin di modulasi oleh :
  1. Faktor hipotalamus melalui GnRH
  2. Faktor hipofisis ( regulasi autokrin )
  3. Umpan balik gonad ( steroid dan peptida repoduksi )
berpengaruh besar pada menstruasi - Siklus ovulasi , secara normal dapat dibagi menjadi :
  • Fase Folikular
  • Fase luteal
Fase folikular bermula saat awal menstruasi dan mencapai puncaknya pada lonjakan LH fase ini terjadi karena hormon FSH yang mengawali pembentukan FDG ( Folicle de Graff) sebelum ovulasi (praovulasi).
Fase luteal diawali dengan lonjakan LH praovulasi sampai hari pertama haid. Hormon yang mempengaruhi adalah LH , adanya LH membuat matang folikle sehingga pecah dan terjadi ovulasi , kondisi Ovulasi terbentuk Corpus luteum yang gencar memproduksi Progesteron
Mekanisme kerja Hipotalamus - Hipofise secara sistematis kami uraiakan
  • GnRH di sintesis dalam nukleus arkuatus dan disalurkan sepanjang akson sel neuroendokrin melalui eminensia mediana hipotalamus.
  • Pelepasan GnRH dilakukan dalam bentuk pulsasi dan dalam keadaan basal frekuensinya satu denyut setiap jam.
  • Frekuensi pelepasan GnRH paling cepat terjadi pada fase folikular dan sedikit melambat pada fase luteal awal dan paling lambat pada fase luteal lanjut
  • Frekuensi denyut yang cepat akan membantu sekresi LH
  • dan frekuensi denyut yang lambat membantu pelepasan FSH.
  • Denyut yang lambat pada fase lueal lanjut dibutuhkan untuk meningkatkan kadar FSH yang penting untuk memulai siklus menstruasi lebih lanjut. OK
Mekanisme Hipofise - Kelenjar Gonade dalam siklus menstruasi
  • Penurunan kadar estradiol / Estrogen dan progesteron akibat regresi corpus luteum dari siklus sebelumnya mengawali kenaikan kadar FSH
  • melalui mekanisme umpan balik negatif yang merangsang pertumbuhan folikel dan sekresi estradiol.
  • Dengan rendahnya kadar estradiol terjadi mekanisme umpan balik negatif yang akan menyebabkan pelepasan LH dari hipofisis.
  • Dengan meningkatnya kadar estradiol pada akhir fase proliferasi terjadi mekanisme umpan balik positif sehingga terjadi lonjakan LH dan ovulasi.
  • Progestin yang terdapat dalam pil KB menyebabkan terjadinya umpan balik negatif pada GnRH sehingga tidak terjadi pelepasan hormon gondadotropin dan tidak terjadi ovulasi.

Mekanisme Menstruasi - Pregnansi 
  • Selama fase luteal, baik LH maupun FSH akan ditekan melalui efek umpan balik negatif dari meningkatnya kadar estradiol dan progesteron sirkulasi.
  • Inhibisi akan terus berlangsung sampai kadar estradiol dan progesteron menurun menjelang akhir fase luteal akibat regresi corpus luteum saat tidak terjadi kehamilan.
  • Efek akhir adalah meningkatnya kadar FSH yang menyebabkan pertumbuhan folikel baru pada siklus berikutnya.
  • Dalam keadaan tidak terjadi kehamilan durasi fungsi corpus luteum umumnya 14 hari setelah lonjakan LH.

Inhibin , Aktivin dan Folistatin

Inhibin, aktivin dan folistatin adalah peptida yang diproduksi ovarium, testis, hipofisis dan plasenta yang mempengaruhi fungsi gonadotropin. Sesuai dengan namanya, inhibin berperan menurunkan fungsi gonadotropin dan aktivin berperan dalam menstimulasi fungsi gonadotropin.
Folistatin adalah peptide hipofisis dan perannya adalah inhibisi gonadotropin namun potensinya hanya sepertiga inhibin.
Steroid gonad menggunakan kontrol umpanbalik negatif dalam mengendalikan sintesa dan sekresi FSH dan LH. Pada sel-sel gonadotropin di hipofisis dan sejumlah neuron hipotalamus memiliki reseptor estrogen, progesteron dan androgen.

Mekanisme kerja gonadotropin (Hormon LH dan FSH)

  • Reseptor hormon glikoprotein terdapat pada membran plasma sel target di gonad.
  • Ditemukan reseptor FSH dan LH yang berbeda.
  • Reseptor LH dan FSH terdapat di dalam membran plasma sel sel granulosa sel ovarium dan sel Serttoli di Testis.
  • FSH menyebabkan proliferasi sel granulosa di sekitar folikel yang sedang berkembang dan biosintesis estrogen oleh sel ini.
  • Setelah ovulasi, sel teka sekeliling folikel ovarium yang sudah pecah di ubah menjadi corpus luteum.
  • Corpus Luteum merespon stimulasi LH dengan memproduksi progesteron.
GONADOTROPIN KE GONADE PRIA
  • Pada pria, FSH menstimulasi spermatogenesis dalam epitel seminiferus dan produksi “protein binding androgen”, aromatase dan inhibin oleh sel Sertoli.
  • LH menstimulasi produksi testosteron oleh sel Leydig.
  • Testosterone meningkatkan maskulinisasi pada lokasi target perifer setelah dikonversi menjadi metabolit yang lebih poten yaitu dehidrotestosteronDHT

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete