Pages

Tuesday, February 23, 2010

GANGGUAN SISTEM TRANSPORTASI


-->
KELAINAN PADA PEMBULUH DARAH
  1. Sklerosis Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan kapur.pengapuran Aterosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena lemak (fat) , berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
  2. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
  3. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
  4. Embolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak
  5. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .


 

KELAINAN PADA SEL DARAH NYA
  1. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
  2. Leukopenia yaitu kelainan pada darah putih karena kekurangan
  3. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)
  4. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
  5. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
  6. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menuruni
  7. Siklemia yaitu anemia berat karena sel darah mengkerut membentuk bulan sabit
KELAINAN JANTUNGNYA
  1. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
DETAIL
Hemofili
  • Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah.
  • Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal.
  • Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal.
  • Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.
Ada dua jenis hemofilia yaitu
  1. Hemofilia A
  2. Hemofilia B.
  • Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah.
  • Hemofilia A yang dikenal juga dengan nama hemofilia klasik
  • Hemofilia B timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah.
  • Hemofilia B yang dikenal juga dengan nama : Christmas Disease; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada.
  • Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.
  • Hemofilia A dan B dapat di golongkan dalam 3 tingkatan, yaitu :
  1. Hemofili berat
  2. Hemofili sedang
  3. Hemofili ringan.
  • Hemofilia berat jika factor VIII dan factor IX kurang dari 1% dari jumlah normalnya.
  • Hemofilia sedang jika factor VIII dan factor IX 1% - 5% dari jumlah normalnya.
  • Hemofilia ringan jika factor VIII dan factor IX 5% - 30% dari jumlah normalnya.
  • Penderita hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX kurang dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali perdarahan dalam sebulan.
  • Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
  • Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia berat.
  • Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga yang berlebihan.

  • Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan.
  • Mereka mengalami masalah perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mangalami luka yang serius.

  • Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku bangsa.
  • Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria.
  • Wanita akan benar-benar mengalami hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pemabawa sifat (carrier) namun wanita ini Lethal
  • Sebagai penyakit yang di turunkan, orang akan terkena hemofilia sejak ia dilahirkan, akan tetapi pada kenyataannya hemofilia selalu terdeteksi di tahun pertama kelahirannya.
DETAIL
Kelainan pada darah meliputi:
  1. Anemia Anemia adalah suatu kondisi terjadinya defesiensi atau rendahnya jumlah eritrosit didalam tubuh, yang berakibat kepada rendahnya kemampuan pembulu darah mengangkut oksigen keseluruh tubuh. dengan kata lain anemia adalah suatau keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal. akibatnya tubuh kurang mendapat pasokan oksigen yang menyebabkan tubuh lemas dan cepat lelah.
  2. Leukimia Leukimia sering disebut juga kanker darah. sebenarnya leukimia merupakan kanker pada sumsum tulang yang menghasilkan leukosit. leukosit membelah tidak terkendali hingga jumlahnya meningkat pesat, kemudian memakan eritrosit, sehingga menimbulkan anemia berat. pada penderita leukimia leukosit bisa mencapai 200 ribu per mm kubik darah (sangat jauh dari keadaan normal).
  3. Hemofilia Hemofilia adalah penyakit darah sukar membeku. jika terjadi luka, maka darah akan mengucur terus hingga penderita dapat mengalami kekurangan darah, bahkan dapat menyebakan kematian. hemofilia biasanya diwariskan kepada keturunan laki - laki. pada perempuan penyakit ini tergolong mematikan sehingga penderita akan mati sebelum dewasa, dan karena penyakit ini penyakit turunan maka tidak dapat disembuhkan.
  4. Talasemia Talasemia adalah penyakit kelainan darah yang menurun yang ditandai dengan adanya eritrosit tak normal. hal ini disebabkan kegagalan gen dalam memproduksi protein penyusun hemoglobin secara lengkap, sehingga hemoglobin tak sempurna, akibatnya transportasi darah keseluruh tubuh terganggu. penyakit ini dapat diatasi melalui transfusi darah secara berkala kurang lebih setiap bulan sekali.
  5. Leukopenia dan leukositosis Leukopenia adalah keadaan jumlah leukosit kurang dari normal, hal ini terjadi karena penderita terserang penyakit AIDS. sebaliknya leukositosis adalah keadaan jumlah leukositosis yang melebehi dari jumlah normal, keadaan ini disebabkan karena ingfeksi bakteri, akibat upaya untuk mempertahankan daya tahan tubuh.
  6. Eusinofilia Eusonofilia adalah keadaan eusonofil yang sangat tinggi didalam darah. ini bukan merupakan suatu penyakit tapi merupakan respon dari adanya suatu penyakit. peningkatan jumlah eusonofil ini biasanya menunjukkan respons terhadap sel - sel abnormal, parasit atau bahan - bahan penyebab reaksi alergi.
  7. Trombositopenia Trombositopenia adalah kelainan akibat kekurangan trombosit, yang merupakan bagian dari pembekuan darah. darah biaasanya mengandung sekitar 150.000 - 350.000 trombosit / mL. jika jumlah trombosit kurang dari 30.000 / mL dapat terjadi pembelahan abnormal. gangguan baru timbul jika jumlah trombosit kurang 10.000 / mL.
DETAIL ANEMIA
Anemia defisiensi Zat besi.
  • Anemia defisiensi besi, adalah Penurunan kadar feritin serum Feritin serum merupakan pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis anemia defisiensi besi yang paling kuat
  • Cukup reliabel dan praktis.
  • Angka serumferitin yang normal belum dapat menyingkirkan diagnosa defisiensi besi,namun feritin serum >100 mg/dl sudah dapat memastikan tidak ada defisiensi.
  • Anemia defisiensi besi meliputi bukti-bukti anemia, bukti defisiensi besi, dan menentukan penyebabnya.
  • Menentukan adanya anemia dapat dilakukan secara sederhana dengan pemeriksaan hemoglobin.
  • Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia yang paling sering ditemukanterutama di negara berkembang.

Penyebabnya antara lain:
  1. Faktor nutrisi: rendahnya asupan besi total dalam makanan atau bioavailabilitas besi yang dikonsumsi kurang baik (makanan banyak serat,rendah daging, dan rendah vitamin C).
  2. Kebutuhan yang meningkat, seperti pada bayi prematur, anak dalam pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui.
  3. Gangguan absorpsi besi: gastrektomi, colitis kronik, atau achlorhydria.
  4. Kehilangan besi akibat perdarahan kronis, misalnya: perdarahan tukak peptik,keganasan lambung/kolon, hemoroid, infeksi cacing tambang,menometrorraghia, hematuria

Besi dalam tubuh manusia dewasa sehat berkisar antara 2 gram (padawanita) hingga 6 gram (pada pria) yang tersebar pada 3 kompartemen, yakni
  1. Besifungsional, seperti hemoglobin, mioglobin, enzim sitokrom, dan katalase, merupakan 80 % dari total besi yang terkandung jaringan tubuh.
  2. Besi cadangan, merupakan15-20% dari total besi dalam tubuh, seperti feritin dan hemosiderin
  3. Besi transport,yakni besi yang berikatan pada transferin.

Sumber besi dalam makanan terbagi ke dalam 2 bentuk:
  1. Besi heme, terdapat dalam daging dan ikan. Tingkat absorpsinya tinggi (25%dari kandungan besinya dapat diserap) karena tidak terpengaruh oleh faktor penghambat.
  2. Besi non-heme, berasal dari tumbuh-tumbuhan. Tingkat absorpsi rendah(hanya 1-2% dari kandungan besinya yang dapat diserap). Mekanisme absorpsinyasangat rumit dan belum sepenuhnya dimengerti. Absorpsi sangat dipengaruhi olehadanya faktor pemacu absorpsi (meat factors, vitamin C) dan faktor penghambat(serat, phytat, tanat).

Proses absorpsi besi dibagi menjadi 3 fase:
  1. Fase Luminal: besi dalam makanan diolah oleh lambung (asam lambung menyebabkan heme terlepas dari apoproteinnya) hingga siap untuk diserap.
  2. Fase Mukosal: proses penyerapan besi di mukosa usus. Bagian usus yang berperan penting pada absorpsi besi ialah duodenum dan jejunum proksimal. Namun sebagian kecil juga terjadi di gaster, ileum dan kolon. Penyerapan besidilakukan oleh sel absorptive yang terdapat pada puncak vili usus. Besi hemeyang telah dicerna oleh asam lambung langsung diserap oleh sel absorptive,sedangkan untuk besi nonheme mekanisme yang terjadi sangat kompleks.Setidaknya terdapat 3 protein yang terlibat dalam transport besi non heme darilumen usus ke sitoplasma sel absorptif. Luminal mucin berperan untuk mengikat besi nonheme agar tetap larut dan dapat diserap meskipun dalamsuasana alkalis duodenum. Agar dapat memasuki sel, pada brush border selterjadi perubahan besi feri menjadi fero oleh enzim feri reduktase yangdiperantarai oleh protein duodenal cytochrome b-like (DCYTB). Transpor melalui membrane difasilitasi oleh divalent metal transporter (DMT-1 atau Nramp-2). Sesampainya di sitoplasma sel usus, protein sitosol (mobilferrin)menangkap besi feri. Sebagian besar besi akan disimpan dalam bentuk feritindalam mukosa sel usus, sebagian kecil diloloskan ke dalam kapiler ususmelalui basolateral transporter (ferroportin atau IREG 1). Besi yang diloloskanakan mengalami reduksi dari molekul fero menjadi feri oleh enzimferooksidase, kemudian berikatan dengan apotransferin dalam kapiler usus.
  3. Fase corporeal: meliputi proses transportasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besioleh sel yang membutuhkan, dan penyimpanan besi di dalam tubuh.
  • Dalam sirkulasi, besi tidak pernah berada dalam bentuk logam bebas,melainkan berikatan dengan suatu glikoprotein (β-globulin) pengikat besi yangdiproduksi oleh hepar (transferin). 
  • Besi bebas memiliki sifat seperti radikal bebas dandapat merusak jaringan. 
  • Transferin berperan mengangkut besi kepada sel yangmembutuhkan terutama sel progenitor eritrosit (normoblas) pada sumsum tulang.
  • Permukaan normoblas memiliki reseptor transferin yang afinitasnya sangat tinggiterhadap besi pada transferin. 
  • Kemudian besi akan masuk ke dalam sel melalui prosesendositosis menuju mitokondria. Disini besi digunakan sebagai bahan baku pembentukan hemoglobin.
  • Kelebihan besi di dalam darah disimpan dalam bentuk feritin (kompleks besi-apoferitin) dan hemosiderin pada semua sel tubuh terutama hepar, lien, sumsumtulang, dan otot skelet. 
  • Pada hepar feritin terutama berasal dari transferin dantersimpan pada sel parenkimnya, sedangkan pada organ yang lain, feritin terutamaterdapat pada sel fagosit mononuklear (makrofag monosit) dan berasal dari pembongkaran eritrosit. 
  • Bila jumlah total besi melebihi kemampuan apoferitin untuk menampungnya maka besi disimpan dalam bentuk yang tidak larut (hemosiderin).
  • Bila jumlah besi plasma sangat rendah, besi sangat mudah dilepaskan dari feritin,tidak demikian pada hemosiderin. 
  • Feritin dalam jumlah yang sangat kecil terdapatdalam plasma, bila kadar ini dapat terdeteksi menunjukkan cukupnya cadangan besidalam tubuh.

  • TIBC atau kapasitas mengikat besi total merupakan suatu pengukuran untuk mengukur kapasitas transferin serum mengikat besi. 
  • Pengambilan darah unutk pemeriksaan ini sebaiknya pada pagi hari setelah puasa 12 jam dan eksklusi suplemen besi selama 12-24 jam. 
  • Kemampuan total transferin mengikat besi diukur dari mengukur besi total yang terikat dan pemeriksaan TIBC ini tidak mengukur kadar transferin. 
  • Rentang normal untuk TIBC pada orang dewasa adalah 240-360 µg/dl, dan cenderung akan berkurang seiring bertambahnya usia sampai 250 µg/dl pada orang dengan usia di atas 70 tahun. TIBC meningkat pada defisiensi besi dan kehamilan, tetapi mungkin normal atau rendah pada penyakit kronis dan malnutrisi (Ronald A. Sacher, Richard A McPherson, 2004). 
  • Saturasi transferin menggambarkan perbandingan antara besi serum yang ada dengan TIBC dalam bentuk persentase. 
  • Kemampuan daya ikat besi (Total Iron Binding Capacity = TIBC) meningkat pada anemia defisiensi besi, kehamilan dan hipoksia. TIBC akan menurun bila ada infeksi dan pada keadaan kekurangan protein yang berat.

  • Saran yang dapat diberikan kepada pasien adalah mengikuti tatalaksana dari anemia defisiensi besi meliputi tatalaksana kausa penyebab anemia dan pemberian preparat pengganti besi (Iron replacement therapy)

  • Merupakan terapi terhadap kondisi yang menyebabkan anemia misalnya memberikan obat cacing pada pasien dengan infeksi cacing atau pembedahan pada pasien hemmoroid.

Iron replacement therapy
  • Tujuan dari terapi ini adalah mengkoreksi nilai hemoglobin dan juga mengisi cadangan besi tubuh secara permanen. Besi yang diberikan dapat melalui pemerian oral atau pemberian parenteral.
Suplemen besi oral
  • Suplemen besi oral merupakan salah satu pilihan yang baik untuk mengganti defisiensi besi karena harganya yang relatif murah dan mudah didapat. Terdapar berbagai sediaan preparat besi oral seperti ferrous sulfas, ferrous fumarat, ferrous lactate, dan lainnya namun demikian ferrous sulfat merupakan pilihan utama karena murah dan cukup efektif.
  •  Suplemen besi oral ini diberikan dengan dosis 300 mg/hari yang dapat dibagikan menjadi beberapa kali makan. Dengan dosis suplementasi tersebut diharapkan terserap 50 mg/hari karena besi memang diserap dalam jumlah yang tidak banyak oleh sistem pencernaan manusia. Besi yang diserap akan digunakan langsung untuk eritropoiesis, hasilnya di hari ke 4-7 biasanya eritropoesis telah jauh meningkat dan memuncak pada hari 8-12 setelah terapi dimulai. Setelah terjadi penyerapan besi dalam jumlah besar di awal terapi tubuh akan merespon dengan penurunan eritropoetin sehingga penyerapan di besi di usus dikurangi, akibatnya kadar penyerapan tidak lagi sebesar sebelumnya. Tujuan yang juga akan dicapai dari terapi ini adalah mengisi cadangan besi tubuh sebanyak 0,5-1 g besi karena itu suplementasi ini diberikan selama 6-12 bulan untuk mengatasi asorbsi usus yang telah menurun.
  •  Edukasi kepada pasien tentang suplementasi besi merupakan salah satu kewajiban dokter. Pasien diberikan informasi bahwa sebaiknya suplemen tersebut dikonsumsi sebelum pasien makan karena akan meningkatkan absorbsinya. Efek samping obat ini yaitu gangguan gastrointestinal juga perlu diberitahukan kepada pasien. Penyebab kegagalan terapi besi oral antara lain gangguan absorbsi dan kepatuhan minum obat pasien yang rendah. Jika defisiensi besi masih belum juga tertangani dengan langkah-langkah tersebut dipikirkan untuk memberikan terapi besi parenteral.
  •  Terapi besi parenteral
  • Alur terapi ini sangat efektif karena tidak melalui sistem pencernaan dan menghadapi masalah absorbsi, namun demikian risikonya lebih besar dan harganya lebih mahal oleh karena itu hanya diindikasikan untuk kondisi tertentu saja misalnya kepatuhan pasien yang sangat rendah. Preparat yang tersedia untuk terapi ini misalnya Iron dextran complex (50 mg/mL). Pemberian terapi parenteral adalah melalui IV atau IM. Kebutuhan besi seseorang dapat dihitung dengan persamaan Kebutuhan besi (mg)= ((15-Hb saat ini) x BB x 2,4) + 500 atau 1000 mg


DETAIL VARISES

VARISES  adalah kondisi kelainan yang  terjadi pada pembuluh darah balik (vena)
  • Pembluh vena berfungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung.
  • Varises menyebabkan sirkulasi darah menjadi tak lancar
  • Kondisi tidak lancar pembuluh balik itu karena terhambatnya aliran darah akibat menahan tubuh akibat posisi tubuhnya  yang  salah
  • Apabila  terjadi pelebaran vena  ada di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat tubuh ketika berdiri  kita sebut Varises  Selain di bagian kaki, belakangan diketahui bahwa ternyata varises pun bisa terjadi di bagian lengan.
  • Dan jika pelebaran vena ada disekitar anus akibat menahan tubuh itu saat tumpuhan duduk kita sebut  hemorrhoid atau wasir / ambien
Penyebab varises
  • Rusaknya katup pembuluh vena, padahal katup atau klep ini bertugas menahan darah yang mengalir ke jantung agar tidak keluar kembali. 
  • Katup yang rusak membuat darah berkumpul di dalam dan menyebabkan gumpalan yang mengganggu aliran darah.

Pemicu varises :
  1. Faktor keturunan
  2. Kehamilan
  3. Kurang gerak
  4. Merokok
  5. Terlalu banyak berdiri
  6. Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis
  7. Memakai sepatu hak tinggi
Faktor keturunan
  • Varises biasanya terjadi saat dewasa akibat perubahan hormon dan bertambahnya berat badan.
  • Varises yang terjadi di usia muda, kemungkinan besar disebabkan faktor keturunan.
Kehamilan
  • Meningkatnya hormon progesteron dan bertambahnya berat badan saat hamil  titik tubuh di kaki berada di betis  sehingga  semakin terbebani
  • Akibatnya aliran darah dari kaki, tungkai, pangkal paha dan perut bagian bawah pun terhambat.
Kurang gerak
  • Gaya hidup yang kurang gerak, menyebabkan otot sekitar pembuluh darah vena tidak mampu memompa darah secara maksimal.
Merokok
  • Kandungan zat berbahaya dalam rokok membuat pembuluh darah menjadi kaku dan terjadi penyempitan, sehingga dinding pembuluh tidak elastis lagi.
Terlalu banyak berdiri
  • Berdiri terlalu lama membuat kaki terlalu berat menahan tubuh dan memperparah beban kerja pembuluh vena dalam mengalirkan darah.
  • Bila profesi Anda mengharuskan banyak berdiri, usahakan untuk tidak berdiri dengan posisi statis (diam), tapi tetap bergerak.
  • Misalnya dengan berjalan di tempat, agar otot tungkai dapat terus bekerja memompa darah ke jantung.
Menderita kolesterol tinggi dan kencing manis
  • Kedua jenis penyakit ini berhubungan erat dengan masalah peredaran darah, kelainan pembuluh darah dan kegemukan yang memicu terjadinya varises.
Memakai sepatu hak tinggi
  • Hak sepatu yang terlalu tinggi membuat gerak otot tumit yang berfungsi membantu kerja pembuluh darah, menjadi tidak maksimal.

Gejala terjadinya varises:
  • Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, diikuti otot yang mudah pegal, kaku, panas dan sakit di seputar kaki maupun tungkai.
  • Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah.
  • Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai.
  • Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy).
  • Perubahan warna kulit (pigmentasi) di seputar mata kaki, akibat tidak lancarnya aliran darah. Kadang diikuti dengan luka di sekitar mata kaki yang sulit sembuh.
  • Kaki bengkak (edema) karena adanya pembendungan darah.
  • Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berkelok-kelok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.

JENIS VARISES DAN MENGATASINYA :

Varises jenis spider navy.
·         Varises ini tergolong ringan, biasanya akibat suhu yang terlalu panas atau dingin, terpapar sinar matahari terus menerus, sedang hamil, faktor keturunan, kebiasaan makanan sarat rempah dan pedas, serta pengobatan hormonal.
·         Varises jenis ini bisa terjadi di beberapa tempat, yaitu di wajah, pangkal lengan, paha, daerah lutut, pergelangan kaki dan tumit.
·         Terapi yang digunakan biasanya dengan memakai sinar laser, sehingga pembuluh darah mengering.
·         Ada juga terapi alat listrik dengan memasukkan zat tertentu ke dalam kulit, untuk mengecilkan atau mengerutkan pembuluh darah.

Varises dalam kulit.
  • Varises ini terjadi pada pembuluh vena yang halus dan tipis di dalam kulit bagian kaki.
  • Mengobatinya, dokter memberi obat-obatan yang menguatkan dinding vena dan memperlancar aliran darah, atau menggunakan stocking khusus varises.
  • Stocking ini berfungsi menekan pembuluh vena sehingga otot dan dinding vena bisa kembali bekerja maksimal. Stocking mampu mencegah, mengurangi gejala awal, dan rasa sakit penderitanya meski hanya temporer. Jadi, tetap harus minum obat.

Varises Reticular Varicose Veins
  • Ini adalah varises yang lebih parah, karena terjadi di pembuluh vena bawah kulit.
  • Mengatasinya  dengan memberi obat yang  menguatkan dinding vena dan melancarkan peredaran darah.
  • Memberikan suntikan zat iritasi ke dalam pembuluh darah yang rusak atau melebar. sehingga terbentuk jaringan ikat sekaligus menutup aliran darah dan pembuluh darah vena akan menyempit.
  • Darah akan mencari ‘jalan lain’ melalui pembuluh vena yang normal.
  • Gunakan stocking varises dan tidak boleh menggunakan sepatu hak tinggi , olahraga yang dianjurkan adalah jalan kaki, berenang dan joging, agar otot kaki mampu berkontraksi dengan baik.

Varises kronis.
·         Varises tahap ini akan memperlihatkan pembuluh darah yang berkelok-kelok di betis.
·         Bila suntik tidak membuahkan hasil, maka harus dilakukan pembedahan guna memotong pembuluh vena yang rusak sehingga aliran darah kembali normal.
·         Stocking varises juga harus dikenakan selama beraktivitas, tidak memakai sepatu hak tinggi dan berolahraga dengan melatih gerak otot kaki dan tungkai.

Cara menghindari varises:
  • Seusai beraktivitas setiap hari, berbaringlah dengan posisi kaki dan tungkai lebih tinggi dari jantung selama 20 menit.
  • Lakukanlah yoga setiap hari.
  • Jangan berdiri terlalu lama.
  • Olahraga rutin untuk melatih otot kaki: jalan santai, jalan cepat; joging, bersepeda, berenang (minimal 30 menit per hari).
  • Jangan memijat daerah yang bervarises, karena dapat menyebabkan pecahnya pembuluh vena.
  • Lakukan pijatan secara ringan namun teratur, di daerah rawan varises dengan arah menuju jantung.
  • Lakukan dengan lembut dan gunakan minyak esensial yang sudah dilarutkan.
  • Perbanyak konsumsi sayuran dan buah berserat tinggi dan makanan yang dapat merangsang sirkulasi darah, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe dan cabai merah.
  • Juga makanan yang kaya dengan vitamin B kompleks, vit C, vit E, vit B6, magnesium, asam folat, kalsium dan zinc.
  • Kurangi konsumsi gula, garam, daging merah, gorengan, dan protein hewani.
  • Sering-sering duduk berselonjor kaki, tungkai dan panggul.
Pengobatan alernatif untuk varises  ( tidak ada jeleknya)
  • Minum jus campuran wortel, seledri dan peterseli; atau campuran wortel bayam dan ketimun; campuran wortel, bit dan ketimun; campuran wortel, bayam dan seledri atau jus selada air; yang berkhasiat memperlancar sirkulasi darah sekaligus memperkuat dinding pembuluh darah.
  • Konsumsi makanan kaya lesitin, seperti kacang kedelai; peterseli, air jahe serta pepermint yang bermanfaat memperlancar sirkulasi darah dan menguatkan dinding pembuluh darah.
  • Minum teh herbal yang terbuat dari bunga jeruk nipis, mint, ginko biloba dan grape seed (biji anggur).
  • Pijat aroma terapi dengan bahan minyak cypress yang berkhasiat merangsang sirkulasi darah dan menguatkan dinding pembuluh darah. Pilihan lainnya: minyak lavender, rosemary, mint atau lemon.
  • Berendam bergantian di air panas (suhu 41-43 derajat Celcius) dan air dingin (suhu 15 derajat Celcius), masing-masing selama 15-30 detik dan di ulang selama 30 menit, untuk melancarkan peredaran darah serta menguatkan dinding pembuluh darah.
  • Atau semprotkan kaki secara bergantian, terutama di daerah betis bagian belakang, dengan air panas dan air dingin seperti di atas.
  • Pijat refleksi di ujung saraf telapak kaki dapat membantu membuang tumpukan kristal dari sisa metabolisme di ujung-ujung syaraf, atau lakukan akupunktur dan akupresur di titik-titik tertentu.
NOTE



Gangguan Kelainan Sistem Peredaran Darah

Sebuah sistem peredaran darah yang sehat diperlukan untuk tubuh, karena bertanggung jawab untuk memasok nutrisi dan oksigen ke sel-sel tubuh dan jaringan. Dengan setiap detak jantung, darah dipompa ke pembuluh darah untuk memberikan nutrisi penting ke berbagai organ tubuh. Karena pentingnya sistem peredaran darah untuk bertahan hidup, sering disebut sebagai 'jalur kehidupan tubuh'.

Seperti kita semua tahu, sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Darah terdiri dari sel darah merah (sel darah merah), sel darah putih (leukosit), trombosit, dan plasma darah. Pembuluh darah, di sisi lain, terdiri dari vena, arteri, arteriol, dan kapiler. Semua bagian ini berkontribusi banyak untuk berfungsi dengan tepat dari sistem peredaran darah. Kelainan pada salah satu komponen mengakibatkan kondisi medis, yang mungkin berbeda dari gejala ringan sampai penyakit yang mengancam jiwa.

Ada dua jenis masalah sistem sirkulasi, yaitu. bawaan (hadir sejak lahir) dan diperoleh (dikembangkan setelah lahir). Masalah sistem peredaran darah umum dan penyakit termasuk berikut.

Aneurisma aortic

Aneurisma aorta yang menonjol di dinding aorta, arteri terbesar dari tubuh. Hal ini disebabkan karena diseksi aorta (robekan pada dinding aorta) atau cacat pada dinding aorta. menggelembung pecahnya dapat menyebabkan perdarahan berat atau perdarahan. Aneurisma aorta dapat dikembangkan sebagai komplikasi penyakit lain seperti obesitas, aterosklerosis, dan tekanan darah tinggi.

Angina

Angina adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan di daerah dada, yang disebabkan karena penyumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke jantung. Gejala-gejala angina diamati ketika ada kekurangan pasokan oksigen dan darah ke otot-otot jantung. Biasanya, nyeri dada berlangsung selama sekitar 10 menit.

Aritmia

Aritmia adalah masalah jantung, ditandai dengan ketidakteraturan dalam irama jantung. Gejala pada sistem ini dapat bervariasi dari sangat lambat untuk irama jantung yang cepat. Aritmia bisa menjadi bawaan atau masalah yang diperoleh. Dalam kasus aritmia yang diperoleh, dapat terjadi pada setiap tahap kehidupan.

Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah pengerasan dinding arteri (arteri biasanya menengah dan besar) karena pembentukan plak atau ateroma. Plak ini terdiri dari kolesterol, kalsium, dan deposit lemak. Aterosklerosis dapat menghambat sirkulasi darah atau terkadang menghentikan aliran darah. Seseorang yang menderita masalah ini mengalami nyeri di daerah yang terkena.

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi, bila tekanan sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan diastolik melebihi 90 mmHg. Hal ini sebagian besar disebabkan karena alasan keturunan atau kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat seperti peminum berat dan kebiasaan merokok.

Penyakit Vaskular Peripheral

Penyakit pembuluh darah perifer adalah gangguan pada pembuluh darah yang bukan merupakan bagian dari otak dan jantung. Penyakit ini disebabkan karena kandungan asam lemak dalam arteri dari bagian kaki. Hal ini dapat keturunan atau berkembang sebagai komplikasi dari obesitas, tekanan darah tinggi, dan merokok.
Dalam kasus yang parah, penyakit jantung dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, dan beberapa masalah kesehatan fatal lainnya. Satu kata nasihat bagi orang-orang yang merokok rokok dan memiliki masalah peredaran darah akan berhenti merokok, karena dapat memperburuk kondisi yang ada dengan konstriksi pembuluh darah. Masalah dan penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah juga bisa disebabkan karena asupan obat-obatan tertentu seperti kontrasepsi oral dan diuretik. Untuk menghindari kasus seperti itu, selalu dianjurkan untuk berkonsultasi dan mencari nasihat dari seorang praktisi kesehatan yang berkualitas sebelum diri menelan semua jenis obat-obatan.

No comments:

Post a Comment