Pages

Tuesday, March 30, 2010

KAMBIUM

Kambium merupakan jaringan Meristem Sekunder pada tanaman Dikotil yang berperan penting dalam membesarnya organ .
  • Kambium sebagai bagian dari tumbuhan berupa lendir
  • Lendir yang disebut kambium itu terdapat di antara kulit dan kayu pada batang. 
  • Pada umumnya batang yang terdapat kambium jenis tanamannya , tanaman yang berbatang keras dan dimiliki oleh tumbuhan yang berumur panjang.
  • Cambium pada batang berkayu mempunyai fungsi sebagai jalur zat hara dari dalam tanah sampai ke daun, serta menyalurkan makanan hasil fotosintesis, yang berguna untuk makanan tumbuhan.
  • Pertumbuhan pada cambium terjadi dengan dua arah, yaitu pertumbuhan ke arah dalam membentuk kayu (pembuluh kayu / Xylem) dan pertumbuhan kearah luar membentuk kulit kayu ( Pembuluh tapis / Floem).
  • Jenis batang berkayu , yang keras , yang berumur panjang yang dimaksud diatas adalah yang dimiliki oleh tumbuhan Dikotil seperti jambu, jati, mahoni, albasiah, nangka dan lain sebagainya.
Apa maksud Kambium sebagai jaringan meristem sekunder ?

  • Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi
  • kambium merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi ) 
  • Maksudnya Totipotenssi itu kemampuan berdefransiasi dan specialisasi sehingga mampu berbeda dengan sebelumnya dan berperan beda dari yang sebelumnya
  • Kambium sebagai meristem sekunder berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelum nya , karena letaknya dibagian tengah organ jika terjadi pertumbuhan maka Pertumbuhannya menjadi melebar kearah lateral sehingga membe sar akibatnya menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
  • Kambium merupan lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa seperti ( epidermis , parenkim , kolenkim , sklerenkim ) namun sel selnya mempunyai kemampuan totipotensi
  • karena kambium sel selnya bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder.
  • Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
  • Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus , membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut .
  • membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis / kulit ) dan membelah kedalam membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar
  • pembentukan Xylem / Floem ditujukan untuk proses transportasi zat
  • Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis
  • Perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F pada musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran tahun
  • musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya OK
  • Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
  • Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
  • Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
  • Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk konsentris.
  • Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
  • ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
  • ke luar membentuk felem : sel-sel mati

Berdasarkan kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi
  1. Kambium vaskuler : kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan . Kambium fasikuler ini jika sel selnya kearah dalam membentuk Xilem dan ke arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder maksudnya terjadi pembelahan ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.
  2. Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.Fungsi : membentuk jari-jari empulur.
Berdasar proses terbentuknya kambium dibagi dua
  1. kambium Primer : Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele
  2. Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kearah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dan ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
Dari uraian perkembangan letak Xylem dan Floem pada berkas pengangkut maka type berkas pengangkut meliputi :



TAMBAHAN PENTING



Monday, March 29, 2010

WUE...BLOGNYA MASUK MAJALAH HAI

Majalah HAI 12/XXXIV/2010 Edisi Maret Akhir 2010

Pak Is

Wue... masuk hai ...semangat mudanya balik lagi pak hahaha
13 minutes ago ·

Majalah HAI 12/XXXIV/2010 Edisi Maret 2010

CHLOROPHYTA-GANGGANG HIJAU

CHLOROPHYTA
CHLOROPHYTA
Ciri-ciri


  1. Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.
  2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
  3. Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.
  4. Sel berinti sejati (eukaryotik) , satu atau lebih.
  5. Dinding sel mengandung selulose dan berlendir sehingga lingkungan jadi licin.
  6. Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di laut (90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut) Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah dan Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
  7. Bentuk talus/struktur vegetatif
    1. uniseluler motil/berflagela: Chlamydomonas sp.
    2. uniseluler nonmotil/kokoid / bulat : Chlorella sp.
    3. koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) Volvox sp
    4. koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp.
    5. palmeloid: Tetraspora sp.
    6. dendroid: Prasinocladus sp.
    7. berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp.
    8. tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp.
    9. heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.
    10. berbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva sp.
    11. lembaran yang monostromatik: Monostroma sp.
    12. berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha
    13. berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp.

Perkembangbiakan
  1. secara vegetatif: dengan fragmentasi talusnya
  2. secara aseksual: dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora.
  3. secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami.

Chlorophyta dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Chloropyceae dan Charophyceae
Menurut Smith (1955) Kelas Chlorophyceae dibagi menjadi 12 Ordo (bangsa), yaitu:
  1. Volovocales
  2. Tetrasporales
  3. Ulothrichales
  4. Ulvales
  5. Schizogoniales (Prasiolales)
  6. Cladophorales
  7. Oedogoniales
  8. Zygnematales
  9. Chlorococcales
  10. Siphonales
  11. Dasycladales
  12. Siphonocladales.
Tempat hidup
Sebagian besar 90% merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).
Chlorella

  • Organisme ini banyak ditemukan sebagai plankton air tawar.
  • Ukuran tubuh mikroskopis, bersel satu
  • bentuk tubuhnya bulat
  • Mempunyai khloroplast untuk fotosintesis dan kloroplastnya menyerupai mangkuk atau lonceng
  • berkembangbiak dengan pembelahan sel, tiap sel membentuk 4 sel anakan
  • Peranannya bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium sebagai SCP(Single Cell Protein)atau Protein Sel Tunggal untuk penyedia protein masa depan
  • Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan. Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”. Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan)

Chlorococcum

  • Tubuh bersel satu,
  • tempat hidup air tawar,
  • bentuk bulat telur,
  • setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk.
  • Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual)

Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak
Chlamidomonas

  • Bentuk sel bulat telur
  • memiliki 2 flagel sebagai alat gerak
  • terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas.
  • Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata)
  • terdapat pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
  • Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi

Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Contoh: Hydrodictyon

  • Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar
  • Koloninya berbentuk seperti jala.
  • Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
  • Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.
  • Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru.
  • Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Contoh: Volvox

  • Volvox ditemukan di air tawar
  • Koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah
  • Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata
  • Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet.
Chlorophyta berbentuk benang
Contoh: Spyrogyra dengan konjugasi

  • Ganggang ini didapatkan di sekitar kita yaitu di perairan, di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak deras, 
 
  • Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru
Jadi langkah Konjugasi Spirogyra itu sebagai berikut :
  • Dua benang saling berdekatan,
  • sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan.
  • Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi.
  • Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain.
  • Kedua plasma melebur, disebut peristiwa plasmogami
  • segera diikuti oleh peleburan inti yang disebut kariogami.
  • Hasil peleburan membentuk zigospora diploid.
  • Zigospora mengalami meiosis dan ditempat yang sesuai berkembang menjadi benang Spirogyra baru yang haploid.
Oedogonium

  • Ganggang ini berbentuk benang
  • ditemukan di air tawar dan melekat di dasar perairan
  • Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang berflagela banyak.
  • Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid).
  • Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
Chlorophyta berbentuk lembaran
Contoh: Ulva

  • Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar perairan
  • bentuk seperti lembaran daun. sering disebut dengan selada air dan dapat dimakan
  • Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora
  • Spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid. Kemudian secara generatif menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pertemuan gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan zigot (Z2n). Zigot berkembang menjadi Ulva yang diploid disebut sporofit. Selanjutnya sporofit membentuk spora yang haploid setelah mengalami meiosis. Selanjutnya mengalami mitosis dan menghasilkan gametofit haploid. (perhatikan gambar di bawah):


Chara

  • Chara hidup di air tawar terutama melekat pada batu-batuan.
  • Bentuk talus seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang, berukuran kecil.
  • Pada ruasnya terdapat nukula dan globula.
  • Di dalam nukula terdapat arkegonium dan menghasilkan ovum.
  • Di dalam globula terdapat anteridium yang memproduksi spermatozoid. Spermatozoid akan membuahi ovum dan menghasilkan zigospora yang berdinding sel.
  • Pada reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan cara fragmentasi.

CACING HATI-FASCIOLA HEPATICA

TREMATODA - CACING HISAP
  • Trematoda disebut sebagai cacing isap karena cacing ini memiliki alat pengisap.
  • Alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior (sisi depan)

  • Alat hisap (Sucker) ini untuk menempel pada tubuh inangnya 
  • Inang pokoknya berupa ternak misalnya sapi , kambing , kerbau dll
  • Inang pokok lainnya adalah manusia jika hati ternak yang terinfeksi cacing ini kita makan karena dimasak setengah matang 
  • Maka kita akan kena Fasciolasis ( terinfeksi cacing hati)
  • Pada saat menempel cacing ini mengisap makanan berupa cairan tubuh inangnya atau jaringan tubuhnya
  • Trematoda kebanyakan merupakan hewan parasit karena berada pada tubuh mahkluk hidup , merugikan karena mengambil bahan organik yang tersedia di inangnya
  • Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata .Ternak , Ikan , Manusia
  • Trematoda berlindung di dalam tubuh inangnya dengan melapisi permukaan tubuhnya dengan kutikula
  • Permukaan tubuhnya tidak memiliki silia.Contoh Trematoda adalah cacing hati Fasciola hepatica di ternak , Chlonorsis sinensis di Ikan
Fasciola hepatica
  • Cacing hati ini memiliki daur hidup yang kompleks karena melibatkan sedikitnya dua jenis inang,
  • Dua inang itu yaitu inang utama berupa ternak / ikan dan manusia dan inang sebagai perantara siput air Lymnea truncatula .
Daur hidup Cacing hati terdiri dari

  1. Fase seksual : di inang utama (saat cacing hati dewasa)
  2. Fase aseksual : di inang perantara ( tubuh siput) dengan


  • Cacing hati mempunyai karakter yang aneh masih larva mampu membuat keturunan dengan cara fragmentasi saat masih larva atau sering dikenal dengan istilah Paedogenesis
  • Larvanya berubah 5 kali , 3 kali perubahan dan terjadi Paedogenesis di tubuh siput Lymnea yaitu berupa larva Sporosis - Redia dan Cercaria


. Urutan cyclusnya agar mudah sbb


Cyclusnya : T-M-S-R - C- MC ( Tumisir Calon MC )


  • Telur - Mirasidium - Sporosis - Redia - Cercaria - MetaCercaria
  • Metacercaria berekor berenang ke tanaman sekitar air - dimakan Inang utama (ternak) - masuk jadi Cacing Dewasa .Kena pada manusia karena manusia memakan hati ternak yang terdapat cacing hatinya dewasa yang belum mati ( karena hati dikonsumsi masih belum matang) 


CYCLUS HIDUP - ( Fasciola hepatica )
  • Di tubuh inang utama ternak , ikan , manusia Cacing dewasa hidup di hati bertelur di usus - ikut faeces
  • buang air besar sembarangan di lingkungan
  • telur bersama faeces terbuang ke air
  • telur menetas jadi larva dengan cilia (rambut getar ) diseluruh permukaan tubuhnya membentuk larva Mirasidium yang kemudian berenang mencari siput Lymnea Mirasidium akan mati bila tidak masuk ke dalam tubuh siput air tawar (Lymnea truncatula)
  • Mirasidium setelah berada di siput berubah menjadi Sporosis (menetap dalam tubuh siput selama 2 minggu).
  • Larva larva itu punya kemampuan reproduksi secara asexual dengan cara Paedogenesis didalam tubuh siput sehinga terbentuk banyak larva ,
  • larva sporosis melakukan paedogenesis menjadi beberapa redia
  • larva Redia melakukan paedogenesis menjadi Serkaria
  • Larva serkaria kemudian berekor menjadi metacercaria dan segera keluar dari siput berenang mencari tanaman yang ada di pinggir perairan misalnya rumput . Metaserkaria membungkus diri berupa kista yang dapat bertahan lama menempel pada rumput atau tumbuhan air sekitarnya
Apabila rumput tersebut termakan oleh domba, maka kista dapat menembus dinding ususnya, kemudian masuk ke dalam hati, saluran empedu dan dewasa di sana untuk beberapa bulan. Cacing dewasa bertelur kembali dan siklus ini terulang lagi.
Daur hidup Chlonorchis sinensis

  • Daur hidup Chlonorchis sinensis sama seperti Fasciola hepatica,
  • TuMiSiR Calon MC ( Telur - Mirasidium - Sporosis - Redia - Cercaria - MetaCercaria ) hanya saja metaserkaria pada cacing ini masuk ke dalam daging ikan air tawar yang berperan sebagai inang sementara
  • Struktur tubuh Chlonorchis sinensis sama seperti tubuh pada Fasciola hepatica hanya berbeda pada cabang usus lateral yang tidak beranting.
Daur hidup Schistosoma japonicum.

  • Cacing darah ini bertelur pada pembuluh balik (vena) manusia
  • kemudian menuju ke poros usus (rektum) dan ke kantong air seni (vesica urinaria),
  • lalu telur keluar bersamatinja dan urine.
  • Telur akan berkembang menjadi mirasidium dan masuk ke dalam tubuh siput.
  • Kemudian dalam tubuh siput akan berkembang menjadi larva sporosis - redia dan serkaria
  • serkaria menjadi metacercaria yang ekornya bercabang.
  • meta serkaria dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman atau menembus kulit dan dapat menimbulkan penyakit Schistomiasis (banyak terdapat di Afrika dan Asia). Penyakit ini menyebabkan kerusakan dan kelainan fungsi pada hati, jantung,
    limpa, kantong urine dan ginjal.
Beberapa jenis cacing hati yang dapat menginfeksi manusia antara lainsebagai berikut :
  1. Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina ) cacing dewasa hidup pada organ hati manusia.Inang perantaranya adalah siput air dan ikan.
  2. Schistosoma japonicum Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah padasaluran pencernaan manusia.
  3. Oncomelania hupensis.Cacing ini menyebabkan penyakit skistosomiasis dengan ciri demam, anemia, disentri,berat badan turun, dan pembengkakan hati.
  4. Paragonimus westermaniCacing ini hidup dalam paru-paru manusia.Inang perantaranya adalah udang air tawar.

CACING PITA CESTODA



Ciri Cestoda

  • Cestoda adalah salah satu contoh kelas dari Phyllum Platyhelminthes 
  • Cestida ini adalah Vermes atau Cacing yang lapisan embryonalnya Sudah bertipe Triploblastik namun masih Triploblastik Acoelomata (triploblastik yang tidak berongga artinya kelika pembentukan embryonya Zygot sudah membelah membelah membentuk sekumpulan sel yang mempunyai tiga lapisan yaitu ektoderm , Mesodrm dan endoderm namun di bagian dalam endoderm biasanyaterbentuk rongga pada Cestoda ini tidak berongga maka bentuk cacing ini pipih OK  
  • Cestoda adalah cacing yang berbentuk pipih seperti pita yang merupakan endoparasit dan dikenal sebagai cacing pita (lihat gambar). 
  • Cacing dewasa hidup dalam usus Vertebrata dan larvanya hidup di jaringan vertebrata dan invetebrata pada dagingnya dalam bentuk Cysticercus yang bisa berpindah ke manusia 
  • Semua anggota Cacing kelompok Cestoda memiliki struktur pipih dan tertutup oleh kutikula ( zat lilin) sehingga tidak terhidrolis oleh enzim pencernaan 
  • Cestoda disebut sebagai Cacing pita karena anggotanya berupa cacing yang bentuknya pipih panjang seperti pita.
  • CESTODA (Cacing Pita) terlihat secara morfologi : Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid. Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin khususnya pada cacing pita babi . 
  • Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi. 
  • Tubuhnya Cacing pita (Cestoda) memiliki tubuh bentuk pipih, panjang antara 2 - 3 m dan terdiri dari bagian kepala (skoleks) dan tubuh (strobila). 
  • Kepala (skoleks) dilengkapi dengan lebih dari dua alat pengisap. Sedangkan setiap segmen yang menyusun strobila mengandung alat perkembangbiakan berupa testes dan ovarium . Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (proglotid) merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit.
  • Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat pencernaan.
  • Contoh : Taenia solium Cacing pita manusia Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat kait-kait sebagai alat pengisap yang matang menjadi alat reproduksinya. Memiliki hospes perantara Babi
  • Skoleks pada jenis Cestoda tertentu (Taenia solium ) selain memiliki alat pengisap, juga memiliki kait (rostelum)
  • Rostellum berfungsi untuk melekat pada organ tubuh inangnya.
  • Dibelakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid.
  • Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium).
  • Tiap proglotid dapat terjadi fertilisasi sendiri.dan mempunyai rumah tangga sendiri ( metameri)


  • Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (proglotid) merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit.
  • Proglotid yang dibuahi ( yang matang ) terdapat di bagian posterior / paling bawah tubuh cacing.
  • Proglotid dapat melepaskan diri (strobilasi) dan keluar dari tubuh inang utama bersama dengan tinja.
  • Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat pencernaan.
-->Sistem eksresi terdiri dari saluran pengeluaran yang berakhir dengan sel api.




  • Sistem saraf sama seperti Planaria dan cacing hati, tetapi kurang berkembang.
  • Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makanan melalui permukaan tubuhnya secara osmosis
  • Penyerapan sari makanan terjadi dari usus halus inangnya melalui seluruh permukaan proglotid
  • Jadi sari makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini tidak memiliki mulut dan system pencernaan , skolex hanya untuk menempelkan dirinya ke usus
  • Manusia dapat terinfeksi Cestoda saat memakan daging hewan yang dimasak tidak sempurna, belum matang
  • Daging hewan hospes ( inang perantara ) yang mengandung Cysticercus
  • Inang pernatara Cestoda adalah hewan ternak misalnya Sapi yang tubuhnya terdapat Cisticercus jenis Taenia saginata yang ada pada ototnya dan Babi yang tubuhnya terdapat Cisticercus jenis Taenia solium yang ada pada ototnya.
  • di Kedua ternak itu Cacing pita hanya sementara terjadi cyclus ditubuhnya hingga membentuk Cysticercus
  • Jadi di sapi dan babi tidak dijumpai dala bentuk Dewasa ( yang dewasa di tubuh manusia) hanya bentuk larva
  • di Ternak berurutan cyclusnya : Telur - Oncosfer - Hexacant - Cysticercus ( T-O-H-C),
  • T-O-H-ada di Ususnya dan C(cysticercus) meninggalkan usus ke otot( daging )
  • Agar kita tidak kena Taeniasis ini dimasak yang matang dagingnya, dan manusia yang kena Taeniasis janganbuang air besar ke lingkungan , karena Faecesnya yang ada telurnya sangat kuat di lingkungan yang mungkin di rumput 
  • Siklus hidup cestoda, Proglottid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan oleh babi Þ Embrio Heksakan, menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia Cacing dewasa. 
  • Taenia saginata Cacing pita manusia. Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara Sapi. Daur hidup Taenia saginata sama dengan Taenia solium. 
  • Diphyllobothrium latum, Menyebabkan Diphyllobothriasis. Parasit pada manusia dengan hospes perantara berupa katak sawah (Rana cancrivora), ikan dan Cyclops. Echinococcus granulosus Cacing pita pada anjing
  • Himenolepis nana :Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus. Tidak memiliki hospes perantara.
  • pemberian obat anti cacing sangat dianjurkan. Obat-obatan ini bisa diminum golongan obat anticacing albendazole dosis sehari 500 mg lebih baik , biasanya dosis 250 cacing mati dalam bentuk utuh
  • -->Contoh cacing golongan Cestoda ini adalah
    1. Taenia saginata (dalam usus manusia) di bawa oleh sapi
    2. Taenia solium (dalam usus manusia) dibawa oleh babi
    3. Choanotaenia infudibulum (dalam usus ayam)
    4. Echinococcus granulosus (dalam usus anjing)
    5. Diphyllobothrium latum (menyerang manusia melalui inang katak , ikan, Cyclops Udang udangan)
    6. Hymnelopsis nana ( di usus manusia , tikus tanpa inang perantara)

    -->
    Taenia solium
    • Taenia solium dewasa hidup parasit pada saluran pencernaan manusia (usus).
    • Inang perantaranya (hospes intermediet) adalah babi.
    • Tubuhnya berbentuk pipih, ukuran panjang tubuhnya dapat mencapai 3m.
    • struktur tubuh cacing ini terdiri atas kepala (skoles) dan rangkaian segmen yang masing-masing disebut proglotid.
    • Pada bagian kepala terdapat 4 alat isap (Rostrum) dan alat kait (Rostellum) yang dapat melukai dinding usus.
    • Disebelah belakang skoleks terdapat leher/daerah perpanjangan (strobilus).


    Taenia saginata
    • Taenia saginata dewasa hidup sebagai parasit dalam usus manusia.
    • Cacing ini masuk kedalam tubuh manusia melalui perantara sapi (sebagai hospes intermediet).
    • Skoleks taenia saginata terdapatrostrum tetapi tidak mempunyai Rostelum (kait).
    • Jenis cacing ini kurang berbahaya bagi manusia dibandingkan taenia solium.

    Gejala atau tanda terinfeksi cacing pita antara lain :
    • perut terasa mulas dan mual,
    • kadang perih dan tajam menusuk-nusuk tetapi akan hilang sesudah makan
    • Selain itu muka pucat
    • sering pusing
    • kurang nafsu makan
    • feses berlendir


    PERBANDINGAN MORFOLOGI CACING PITA
    Diphyllobothrium latum
    • Merupakan jenis cacing pita yang hidup sebagai parasit pada manusia, anjing, kucing dan serigala.
    • Sebagai inang perantaranya adalah katak sawah (Rana cancrivora), ikan dan Cyclops.
    • Menyebabkan Diphyllobothriasis.
    • Daerah penyebarannya meliputi wilayah eropa, afrika, amerika utara dan jepang.
    Echinococcus granulosus
    • Jenis cacing pita berukuran kecil (berkisar antara 3-6mm) dan hidup sebagai parasit pada usus anjing liar / serigala dan karnivora lainnya.
    • Inang perantaranya adalah babi, biri-biri dan manusia.
    • Daerah penyebaran utama Australia, argentina dan pulau es.
    • Terlihat bahwa oncosfer yang berkembang menjadi Cysticercus di Biri biri (herbivora) dimakan sama hewan carnivora sehingga di tubuh Carnivora ( anjing / serigala ) menjadi cacing pita dewasa. cacing pita dewasa yang berada di tubuh carnivora akan melepaskan proglotidnya yang mengandung telur yang mature ke lapangan/ rumput untuk dimakan kembali hewan herbivora. OK
    Hymnelopsis nana
    • Jenis cacing pita kerdil yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tikus.
    • Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia
    • Tanpa inang perantara

    Jadi

    • Manusia yang Ususnya terdapat cacing pita dewasa , di usus halusnya itu dipastikan Cacing pita tersebut pada Proglotid segmen terakhir yang masak “mature” banyak mengandung telur yang sudah dibuahi membentuk Zygot.
    • Dimana telur yang ada di Proglotid itu dilepaskan (Fragmentasi) sehingga mengikuti sisa makanan ke usus besar dan ke anus .
    • Telur yang berada bersama kotoran itu bisa bertahan selama berhari-hari atau berbulan bulan di lingkungannya .
    • Vegetasi yang ada di lingkungan misalnya rumput yang terkontaminasi oleh kotoran yang berisi proglotid berisi telur itu bila termakan oleh ternak ( Babi , Sapi) maka masukklah telur tersebut ke pencernaaan nya
    • Dalam usus ternak telur tergesek sehinngga menetas membentuk larva yang disebut Oncospheres
    • Oncosfer segera tumbuh membentuk larva Hexacant ( larva dengan 6 kait yang tajam)
    • Hexacant menginvasi dinding usus, dan bermigrasi ke otot lurik ( daging)
    • Di jaringan Otot ( daging) itulah larva bertahan membentuk cacing gelembung yang disebut Cysticercus
    • Sebuah cysticercus dapat bertahan hidup selama beberapa tahun di daging Ternak.
    • Manusia terinfeksi karena menelan mentah atau setengah matang daging yang terinfeksi / di dalamnya ada Cysticercusnya .
    • Dalam usus manusia Cysticercus berkembang lebih dari 2 bulan menjadi cacing pita dewasa , yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun.
    • Cacing pita dewasa melekat pada usus halus dengan Scolexnya { kepala) dan scolex mereka berada menancap di dinding usus halus
    • Panjang cacing dewasa Taenia saginata bisa mencapai sampai 25 m, sedang T. solium lebih pendek
    • Proglottids atau bagian segment nya dari cacing pita bagian posterior yang paling belakang ( paling dewasa) menghasilkan telur yang matang,



    • Proglotid itu kemudian dilepaskan dari cacing pita, dan bermigrasi ke usus besar , bersama kotoran segera le anus (sekitar 6 per hari) begitu seterusnya