Cacing tambang tergolong dalam kelompok Nemathelminthes (cacing gilig) berdasarkan lapisan embryonal yang membentuk tubuhnya tergolong organisme Triploblastik Pseudocoelomata (triploblastik yang berongga semu ) sistem pencernaan sudah ada diawali dari mulut dan berakhir di anus .
Cacing tambang hidup dalam rongga usus halus tapi melekat dengan giginya pada dinding usus dan menghisap darah.
Cara penularan penyakit cacing tambang adalah melalui larva cacing yang terdapat di tanah yang menembus kulit (biasanya diantara jari-jari kaki), cacing ini akan berpindah dai jantung - aliran darah - ke paru kemudian ke tenggorokan - kerongkongan dan akan tertelan masuk saluran cerna.
Gejala Penyakif cacing tambang (ankilostomiasis dan nekatoriasis)
- Cacing tambang angggota Nematoda yang sering dijumpai di daerah pertambangan atau tempat yang becek ini meliputi
- Ancylostoma duodenale (yang terdapat di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang )
- Necator americanus (di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika) adalah jenis cacing yang berbahaya dan termasuk parasit.
- Disebut cacing tambang karena dahulunya banyak ditemukan pada buruh tambang di Eropa.
- Necator americanus menyebabkan penyakit nekatoriasis
- Ancylostoma duodenale menyebabkan penyakit ankilostomiasis.
- Kedua jenis cacing ini banyak menginfeksi orang-orang di sekitar pertambangan dan perkebunan sehingga menjadikan anemia.
- Menyebabkan anemia karena cacing tambang memakan erythrocyt di usus halus bukan sari makanan seperti temannya si Cacing perut, ia mengambil darah dengan menginfeksi dinding usus sehingga keluar darah dan kemudian darah itu dimakannya sehingga anemia
- Hospes parasit nya adalah manusia
- Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan giginya melekat padamucosa usus.
- Cacing betina menghasilkan 9.000-10.000 butir telur sehari.
- Cacing betina mempunyai panjang sekitar 1 cm, cacing jantan kira- kira 0,8 cm,
- Cacing dewasa berbentuk seperti huruf S atau C dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi.
- Daur hidup cacing tambang adalah sebagai berikut : T - R - F
- Telur cacing akan keluar bersama tinja, setelah 1- 1,5 hari dalam tanah, telur tersebut menetas
- Telur menetas di lingkungan sekitar tinja menjadi Larva Rabditiform.
- Dalam waktu sekitar 3 hari larva tumbuh menjadilarva Larva Filariform
- Larva Filariform dilengkapi kait tajam yang bisa menembus kulit .
- Larva Filariform ini dapat bertahan hidup 7-8 minggu di tanah.
- Telur cacing tambang yang besarnya kira-kira 60x40 mikron ( 1 mikron = 1/1000 mm) berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis.
- Di dalam telurnya terdapat zygot yang membentuk beberapa sel, yang jika menetas menjadi Larva Rabditiform
- Larva Rabditiform panjangnya kurang lebih 250 mikron, sedangkan Larva Filariform panjangnya kurang lebih 600 mikron.
- Setelah menembus kulit, Larva Filariform ikut aliran darah ke jantung terus ke Alveolus paru-paru.
- Di paru-paru menembus alveolus - menembus pembuluh darah masuk ke ruang alveolus - bergerak ke saluran bronchus lalu ke Trachea hingga sampai di Faring
- Dari faring, larva bergerak ke kerongkongan ikut tertelan dan masuk ke dalam usus halus dan menjadi cacing dewasa.(Tourr of Body)
- Infeksi terjadi bila Larva Filariform menembus kulit atau ikut tertelan bersama makanan
Cacing tambang hidup dalam rongga usus halus tapi melekat dengan giginya pada dinding usus dan menghisap darah.
- Infeksi cacing tambang menyebabkan kehilangan darah secara perlahan-lahan sehingga penderita mengalami kekurangan darah (anemia)
- Akibat Anemia ini dapat menurunkan gairah kerja serta menurunkan produktifitas.
- Kekurangan darah (anemia) ini biasanya jarang tim medis menganggap sebagai cacingan
- Karena kekurangan darah bisa terjadi oleh banyak sebab misal kecelakaan , Mentruasi pada wanita , habis melahirkan , penyakit malaria , Thalasemia , Siklemia dll banyak lagi hehehe
- Telur keluar bersama feses dari dalam usus manusia.
- Telur dari kedua cacing tersebut ditemukan di dalam tinja
- Telur menetas di dalam tanah setelah mengeram selama 1-2 hari.
- Dalam waktu 1-2 hari,di tempat lembab dan becek, telur menetas menjadi larva yang disebut Rhabditiform, larva Rhabditiform dilepaskan dan hidup di dalam tanah.
- Kemudian larva Rhabditiform ini berubah menjadi larva filariform
- Manusia bisa terinfeksi jika berjalan tanpa alas kaki diatas tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia, karena larva bisa menembus kulit.
- Filariform dalam waktu tiga hari dapat menembus kulit kaki
- dari kulit masuk ke pembuluh darah , larva mengikuti aliran darah, menuju menuju jantung, paru-paru, faring, tenggorok, kemudian tertelan dan masuk ke dalam usus.
- Peristiwa ini disebut infeksi aktif.
- Di dalam usus, larva menjadi cacing dewasa yang siap menghisap darah dengan menginfeksi usus sehingga penderita bisa terkena Anemia .
- Setiap ekor cacing Necator americanus akan menghilangkan 0,005-1 cc darah per hari
- Sedangkan setiap ekor cacing Ankylostoma duodenale akan menyebabkan manusia kehilangan 0,08-0,34 cc per hari.
- Cacing dewasa dapat hidup di usus selama satu hingga lima tahun di mana cacing betina memproduksi telur
- Pada infeksi ringan hanya sedikit sekali kehilangan darahnya tetapi pada infeksi berat dapat menimbulkan pendarahan hebat, kekurangan zat besi dan berat badan turun drastis
- Oleh karena itulah, cacing tambang menjadi berbahaya karena dapat menyebabkan anemia berat pada manusia
Cara penularan penyakit cacing tambang adalah melalui larva cacing yang terdapat di tanah yang menembus kulit (biasanya diantara jari-jari kaki), cacing ini akan berpindah dai jantung - aliran darah - ke paru kemudian ke tenggorokan - kerongkongan dan akan tertelan masuk saluran cerna.
Gejala Penyakif cacing tambang (ankilostomiasis dan nekatoriasis)
- Ruam yang menonjol dan terasa gatal (ground itch) bisa muncul di tempat masuknya larva pada kulit.
- Demam, batuk dan bunyi nafas mengi (bengek) bisa terjadi akbiat berpindahnya larva melalui paru-paru.
- Cacing dewasa seringkali menyebabkan nyeri di perut bagian atas.
- Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus.
- Kehilangan darah yang berat dan berlangsung lama, bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, gagal jantung dan pembengkakan jaringan yang meluas pada anak-anak.
- Gangguan pencernaan berupa mual, muntah, diare dan nyeri di ulu hati.
- Pusing, nyeri kepala , Lemas dan lelah , kadang-kadang tanpa ada gejala
- Keluhan tidak spesifik, kelelahan dan berat badan menurun
- Jarang terjadi: sakit perut, kembung dan sumbatan usus.
- Biasanya dikenali setelah beberapa lama misal antara 4-5 tahun setelah infeksi. dan telah menjadi gejala akut.
- Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk
- Ancylostoma duodenale ditemukan di daerah Mediterenian, India, Cina dan Jepang.
- Necator americanus ditemukan di daerah tropis Afrika, Asia dan Amerika
PENCEGAHAN
KULIAH CACING TAMBANG
- Infeksi cacing tambang bisa dihindari dengan selalu mengenakan alas kaki.
- Gunakan desinfektan setiap hari di tempat mandi dan tempat buang air besar
- hati bila makan makanan mentah atau setengah matang terutama pada tempat-tempat dimana sanitasi masih kurang
- Masak bahan makanan sampai matang
- Selalu mencuci tangan setelah dari kamar mandi/WC atau sebelum memegang makanan
- Prioritas utama adalah memperbaiki anemia dengan cara memberikan tambahan zat besi per-oral atau suntikan zat besi.
- Pada kasus yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah.
- Jika kondisi penderita stabil, diberikan obat pirantel pamoat atau mebendazol selama 1-3 hari untuk membunuh cacing tambang.
- Obat ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena bisa membahayakan janin yang dikandungnya
- Ankilostomiasis (infeksi cacing tambang) paling sering disebabkan oleh Ancylostoma duodenale dan
- Necatoriasis infeksi pendarahan akibat Necator americanus.
- Hospes parasit utamanya adalah manusia
- Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan giginya melekat pada mucosa usus , kemudian mengamil dan memakan darah .
- Cacing betina menghasilkan 9.000-10.000 butir telur sehari.
- Daur hidup cacing tambang adalah sebagai berikut, telur cacing akan keluar bersama tinja, setelah 1-1,5 hari dalam tanah, telur tersebut menetas menjadi larva Rhabditiform.
- Infeksi paling sering ditemukan di daerah yang hangat dan lembab, dengan tingkat kebersihan yang buruk.
- Gejalanya adalah Anemia karena kekurangan zat besi dan rendahnya kadar protein di dalam darah bisa terjadi akibat perdarahan usus.
- Penularan melalui larva cacing yang terdapat di tanah yang menembus kulit
- Pengobatan dengan anthelmintik, antara lain befenium hidroksinaftoat.
PESAN
- Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci bersih dengan air.
- Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
- Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan menjelang makan atau sesudah buang air besaR
- Menggunakan alas kaki sehingga tidak ada aktivitas cacing filariform menembusnya
- Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar tidak mencemari sumber air.
- Bila sudah terjadi infeksi cacing tambang maka penderita harus segera di beri obat cacingan atau segera di bawa ke dokter untuk tindakan lebih lanjut
- Penderita kekurangan darah (Anemia) memiliki darah yang encer. Penyakit ini timbul apabila seseorang kehilangan darah atau darah yang dirusak lebih cepat daripada kemampuan tubuh untuk menggantikannya.
- Penyebab anemia:
- Hilangnya darah dari luka lebar
- Borok lambung dengan pendarahan.
- Penyakit disentri.
- Perdarahan bulanan (haid) wanita.
- Kekurangan daging, sayuran yang berwarna hijau gelap serta makanan yang mengandung zat besi.
- Infeksi cacing tambang.
Tanda-tanda kekurangan darah:
- Kulit pucat dan tembus pandang.
- Pucat dibalik kelopak mata
- Gusi pucat.
- Kuku-kuku jari tangan berwarna putih (pucat).
- Lemah dan letih.
- Apabila kekurangan darah sudah parah, tandanya dapat berupa wajah dan kaki dapat membengkak, denyut jantung sangat cepat serta mengalami sesak nafas.
Pencegahan dan pengobatan kekurangan darah (anemia):
- Makan makanan yang mengandung zat besi. Seperti daging, telur, ikan dan ayam (kadar zat besinya sangat tinggi). Sayuran berwarna hijau gelas, buncis, kacang polong dan kacang-kacang lainnya.
- Minum atau mengkonsumsi pil zat besi, seperti pil ferro sulfat.
KULIAH CACING TAMBANG
makasih buat pembahasannya :) sangat membantu saya untuk mengerjakan tugas :)
ReplyDeleteterimakasih..tugasku kini dah selesai
ReplyDeleteHuhuuhuuu sangat jelas:) thanks ya kakakkk
ReplyDelete