Pages

Thursday, April 22, 2010

CARA RESPIRASI BURUNG



Kantong udara terdapat pada :
  • pangkal leher (servikal)
  • ruang dada bagian depan (toraks anterior)
  • ruang dada bagian belakang (toraks posterior)
  • rongga perut (saccus abdominalis)
  • ketiak (saccus axillaris)
Fungsi kantong udara :
  • membantu pernafasan terutama saat terbang
  • menyimpan cadangan udara (oksigen)
  • memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
  • mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak
INSPIRASI (MEMASUKKAN UDARA)

  • Inspirasi yaitu keadaan udara kaya oksigen masuk ke paru-paru.
  • Otot antara tulang rusuk (inter costae) berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat dan rongga dada membesar.
  • Akibatnya teklanan udara dada menjadi kecil sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk.
  • Udara yang masuk sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar menuju ke kantong udara sebagai cadangan udara / kamar yang menerima udara .
EKSPIRASI (MENGELUARKAN UDARA)
  • Ekspirasi diawali oleh otot interkosta relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula.
  • Akibatnya rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi lebih besar dari pada tekanan udara luar.
  • Ini menyebabkan udara dari paru-paru yang kaya karbondioksida ke luar.
Pernafasan burung saat terbang :
  • Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang.
  • Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas)
  • kantong udara di antara tulang korakoid terjepit.
  • kantong yang terjepit membuat tekanan di kantong besar sehingga udara kaya oksigen pada bagian kantong udara masuk ke paru-paru.
  • terjadi inspirasi eksternal (oksigen dari pundi pundi hawa ke alveolus dan sisa pembakaran dari darah ke alveolus)
  • sekaligus sisa metabolisme CO2 di buang keluar bersamaan sayap yang diturunkan kebawah
  • Burung tidak punya diafragma, melainkan udara masuk dan keluar dari sistem pernafasan bernafas dengan menggunakan paru paru yang berhubungan dengan kantong udara (sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap. tekanan dalam kantung udara dibuat berubah berubah sehingga terjadi perbedaan tekanan yang menyebabkan peristiwa inspirasi dan ekspirasi
  • Burung Hinggap / bertengger cara bernafasnya seperti vertebrata lain yang menggunakan paru paru , tanpa perubahan tekanan kantung udara
  • Karena burung memiliki kantung udara yang menjangkau ke dalam tulang, dan tidak punya diafragma, maka infeksi pada pernafasan bisa menyebar ke rongga perut dan tulang
  • Paru paru burung tidak mengembang atau kontraksi seperti paru-paru mamalia. Dalam paru-paru burung pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kantung-kantung kecil paru-paru (Alveoli) Di alveolus itulah terjadi pertukaran gas dengan darah pada pembuluh kapiler.
Seluruh burung yang dapat terbang dilengkapi dengan tulang dada yang sangat kuat (sternum) yang memiliki lempengan datar yang lebar, yang disebut lunas, sebagai sambungan otot-otot terbang. Karena burung dirancang untuk tujuan terbang, tulang-tulang mereka berongga dan terbungkus otot-otot.
  • Otot-otot yang membungkus tulang ini mendukung penerbangan yang menghasilkan keringanan luar biasa tanpa mengorbankan kekuatan.
  • Tulang-tulang berongga ini menjadi ide utama dalam rancangan sayap pesawat terbang.
  • Kerangka tulang burung lebih ringan daripada rangka hewan menyusui.
  • Sebagai contoh, kerangka seekor merpati beratnya hanya 4,4% dari keseluruhan berat tubuhnya.
  • Tulang burung sangat ringan namun kuat, terutama karena memiliki rongga-rongga yang memperkuat tulang tersebut.
  • Bagian rangka yang yang disebut lempeng dada terdiri dari penyokong tulang sayap yang kokoh, dan meliputi tulang dada dan tulang garpu yang khas pada burung.
  • Tulang yang menopang sayap ini sangat kuat dan bergabung bersama.
  • Bulu ujung sayap menempel ke tulang-tulang "tangan" gabungan ini.
  • Korset panggul menyambung bagian bawah maupun belakang untuk memungkinkan otot-otot kaki bekerja lebih tepat.
  • Tulang dada burung tidak lentur untuk melindungi tubuh ketika sayap dilipat, jika dibanding makhluk lain.
  • Ini berarti, volume ruang rusuk tidak berubah selama terbang, menghirup, atau mengeluarkan nafas. Sayap tertarik ke bawah oleh otot yang mengerut.
  • Ketika sayap diangkat dan otot dada kecil (Supra Coracoideus) mengerut, otot dada besar (pectoralis major) mengendur.
  • Ketika otot dada besar dikerutkan dan otot dada kecil dikendurkan, sayap turun.
  • Jadi Otot pectoralis mayor ( otot dada besar) selalu antagonis dengan otot Supra Coracoideus ( otot dada kecil) OK

No comments:

Post a Comment