Pages

Wednesday, April 14, 2010

TEKANAN DARAH

Terjadinya tekanan darah pada manusia dipengaruhi oleh 3 hal
  1. Stroke volume
  2. Heart rate
  3. Tegangan perifer
Streke volume
  • ialah kekuatan otot jantung untuk menguncup mengeluarkan darah dari rongga otot jantung ke seluruh tubuh.
  • Makin baik otot jantung, maka maikin banyak volume darah yang dipom[akan.
  • Sebaliknya jika fungsi otot jantung kurang baik maka volume darah yang dipompakan sedikit sehingga tekanan daraah menurun.

Heart rate

  • ialah berapa kali jantung berdenyut dalam satu menitnya.
  • Makin tinggi heart rate, maka makin tinggi tekanan darah.
Tegangan perifer
  • adalah tegangan kekakuan pembuluh darah.
  • Makin kaku pembuluh darah, maka makin tinggi tekanan darah.
  • Demikian sebaliknya, makin lembek pembuluh darah, maka tekanan darah makin rendah.
Bila salah satu atau bahkan ketiganya mengalami gangguan penurunan maka tekanan darah akan turun bisa juga naik
Tekanan darah rendah dapat terlihat pada kasus kasus dibawah ini
  • Biala anda berdiri terlalu lama saat upacara dan belum sarapan sering membuat pusing.
  • Hal ini terjadi karena posisi berdiri menyulitkan darah untuk sampai kepala.
  • Dibutuhkan tekanan yang besar agar darah sampai kepala.
  • Kurangnya darah sampai kepala membuat tekanan darah rendah , pusing, telinga kurang berfungsi dan akhirnya jatuh pingsan.

Selain itu, diare, kekurangan cairan, serta pendarahan hebat juga dapat mengakibatkan tekanan darah rendah. Mengalami tekanan darah rendah sangat tidak enak. Pusing, mudah letih, muka pucat, tangan dan kaki dingin. Bagi yang memiliki riwayat tekanan darah rendah harus memerhatikan diri, sebab gangguan ini mudah sekali kambuh. Berikut ini ada 8 cara untuk pencegahan.tekanan darah rendah ( Hypotensi)

  1. Makan bergizi, empat sehat lima sempurna.
  2. Sarapan pagi
  3. Tidur cukup
  4. Konsumsi makanan asin
  5. Minum air putih sekitar 8-10 gelas per hari. Sesekali perlu minum kopi.
  6. Olahraga teratur
  7. Minum vitamin
  8. Makan daging kambing
Tekanan darah manusia yang normal bisa diukur dengan menggunakan Tensimeter yang dasarnya adalah menentukan tekanan nadi yang ada di permukaan tubuh ( misalnya tangan) , ada dua catatan nilai yang digunakan
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Anda akan sering melihat ukuran tekanan darah yang ditulis berdasarkan ukuran Systolic atau sebelum tekanan Diastolic, sebagai contoh 120/80 mmHg. (mmHg adalah ukuran milimeter merkuri - ukuran unit yang digunakan untuk tekanan darah tinggi).
Agar tidak salah S = S , D =D ( seratus 20 = Sistole , Delapan puluh = Diastole)
Tekanan Darah Tinggi
  • Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
  • Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
  • dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
  • Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya.
  • Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
  • Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.

Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.
Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa

Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1
(Hipertensi ringan)
140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadium 2
(Hipertensi sedang)
160-179 mmHg 100-109 mmHg
Stadium 3
(Hipertensi berat)
180-209 mmHg 110-119 mmHg
Stadium 4
(Hipertensi maligna)
210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih

Tabel menunjukkan ukuran normal tekanan darah pada orang dewasa. Tabel tersebut juga menunjukkan kapan dikatakan bahwa anda memiliki resiko terkena tekanan darah tinggi atau gangguan kesehatan lainnya. Tekanan darah sering turun atau naik, bahkan pada orang yang memiliki tekanan darah normal. Jika hasil test tekanan darah anda selalu diatas normal, maka anda memiliki resiko tekanan darah tinggi.

PENGENDALIAN TEKANAN DARAH

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri (hipertensi) bisa terjadi melalui beberapa cara:

  1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
  2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.
    Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
  3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.

Sebaliknya jika aktivitas memompa jantung berkurang (hypotensi) maka tekanan darah akan menurun. bisa beberapa cara diantaranya

  1. Arteri mengalami pelebaran
  2. banyak cairan keluar dari sirkulasi

Perubahan fungsi ginjal atau Kelainan ginjal akan mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara
  • Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekana darah ke normal.
  • Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal
  • Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
  • Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
  • Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
  • mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
  • melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom juga mempengaruhi tekanan darah dimana tekanan darah itu berubah karena respon saraf reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar

Jadi hipertensi ini bisa terjadi karena jantungnya sendiri , peran ginjal dan pengaruh syaraf simpatis ini bisa sewaktu waktu muncul ketika beberapa penyebab
  1. Penyakit Ginjal
    - Stenosis arteri renalis
    - Pielonefritis
    - Glomerulonefritis
    - Tumor-tumor ginjal
    - Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
    - Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
    - Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
  2. Kelainan Hormonal
    - Hiperaldosteronisme
    - Sindroma Cushing
    - Feokromositoma
  3. Obat-obatan
    - Pil KB
    - Kortikosteroid
    - Siklosporin
    - Eritropoietin
    - Kokain
    - Penyalahgunaan alkohol
    - Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
  4. Penyebab Lainnya
    - Koartasio aorta
    - Preeklamsi pada kehamilan
    - Porfiria intermiten akut
    - Keracunan timbal akut.

No comments:

Post a Comment