Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa.
Bagaimana proses terjadinya fertilisasi?
Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis. Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya.
selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim.
IMPLANTASI
Sekedar pembanding bahwa kita manusia itu lebih sempurna dalam pembuatannya ...maka berbahagialah
Bagaimana proses terjadinya fertilisasi?
- Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium sel telur itu bukan berupa Ovum namun masih berupa Oocyt sekunder
- Maka sel telur yang masih Oocyt sekunder itu akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk) bergerak slowly namun pasti
- Gerakan peristaltik saluran telur itulah yang mendorong Oocyt sekunder mengalami proses miosis 2 menjadi Ootid dan 3 badan polar yang nantinya mati dan di Tuba falopii Otid menjadi Ovum. OK
- Di Tuba falopii inilah terjadinya fertilisasi / pembuahan itu karena di tuba falopii ( oviduct) inilah kondisi sel telur benar benar mature ( matang ) setelah berjalan bergerak dari ovarium - fimbrae ( infundibulum tubae) - oviduct
- Tidak mungkin pembuahan di daerah fimbrae / ovarium karena telur belum matang ( Immature) masih berupa Oocyt sekunder
- Dan juga tidak mungkin di daerah uterus atau vagina karena telur sampai di daerah itu ya sudah super mature mateng banget ( maaf busuk/meleduk)
- Maka dalam KB sering dipakai hitungan ini untuk menentukan fertilisasi ini OK (lihat Kontrasepsi sistem kalender)
- Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya.
- Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk).
- Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi.
- Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur.
- Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan.
- Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding rahim
- Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta.
- Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan terserap oleh tubuh.
- Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan membuahi sel telur.
- Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur.
- Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur.
- Bagian yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal.
- Akhirnya, terjadilah pembuahan itu.
- Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin.
- Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia.
Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis. Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya.
- Pembelahan sel diatas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju uterus.
- Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke arah rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah.
- Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya.
- Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan selama perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim.
- Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam di dalam dinding rahim dalam bentuk Blastosit
- Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan.
- Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena janin tersebut akan dapat memecahkan saluran tuba falopi.
- Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik hasil penanggulangannya.
selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim.
IMPLANTASI
- Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi.
- Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rahim.
- Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan progesteron mengatur agar menstruasi tidak terjadi.
- Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan gastrula, kemudian menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim.
- Proses perkembangan embrio terlihat fase yang terjadi meliputi fase morula, blastula,gastrula, dan embrio.
- Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di dalam rahim merupakan masa kritis, artinya kesalahan kecil sekalipun dapat berakibat fatal.
- Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel janin tersebut.
- Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding rahim, janin tersebut Selanjutnya akan dihidupi oleh cairan khusus yang dihasilkan dinding rahim.
- Dari penjelasan ini Anda akan memahami proses terjadinya kehamilan.
Auliya imn email auliya.iskandar.mn@gmail.com
ReplyDeletemohon pencerahannya ke email gw tentang sex selection melalui preimplant genetic diagnosis (pgd) tuk bahan skripsi (buku berbahasa indonesia), thank's...
Thx~ Infonya sangat berguna untuk tugas saya ^^ Singkat dan jelas..
ReplyDelete