Pages

Wednesday, May 26, 2010

ISTILAH BIOLOGY

Adaptasi : Proses penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungan atau dengan cara hidupnya sehingga dapat terus mempertahankan kehadirannya.

Aerob : sifat makhluk hidup yang untuk hidupnya membutuhkan oksigen.

Aglutinin : Antibodi dalam plasma darah yang dapat menyebabkan penggumpalan sel-sel darah merah yang tipe aglutinogennya berlawanan.

Aglutinogen : Antigen sel darah merah yang terdiri atas dua tipe glikoprotein yang dikenal dengan tipe A dan B; dipakai sebagai dasar untuk penggolongan darah pada manusia.

Akinet : Sel berdinding tebal yang terdapat pada ganggang biru bersel tunggal.

Albumin : Protein serum darah yang berperan memelihara tekanan osmosis darah.

Ametabola : Kelompok serangga yang tidak mengalami metamorphosis.

Amonifikasi : Proses pembentukan ammonium yang berasal dari bahan organic karena aktivitas mikroorganisme.

Ampula : Bagian ujung dari kaki tabung Achinodermata.

Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sel dan jaringan dalam tubuh makhluk hidup.

Anteridium : Alat reproduksi jantan pada jamur Ascomycotyna.

Apogami : Perkembangan embrio atau sporofit langsung dari gametofit.

Apomiksis : Perkembangbiakan tanpa pembuahan yang meliputi apogamic, apospori, parthenogenesis.

Aporogami : Pembuahan yang tabung serbuk sarinya tidak melalui mikrofil.

Apotesium : Tubuh buah atau askokarp yang berbentuk piringan terbuka atau seperti cangkir pada jamur Ascomycetes tertentu.

Archaebakteria : Kelompok bakteri pengahsil gas metan dari sumber karbon yang sederhana.

Arkegonium :Alat reproduksi betina pada Jamur Ascomycotina.

Bakteri : Jasad-jasad renik bersel tunggal, termasuk golongan prokariotik.

Balantidiosis : Gangguan pada perut berupa diare yang disebabkan oleh Balantidium Coli.

Basidiokarp : Tubuh buah jamur Basidiomycetes yang mengandung basidium (basidiocarp).

Basidium : Sel pengahasil spora yang merupakan ciri khas kelas Basidiomycetes, basidium mempunyai jumlah spora yang pasti (misalnya empat) yang disebut Basidiospora.

Biologi : Ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup, hewan, tumbuhan, dan jasad renik, masing-masing dikenal sebagai zoology, botani, dan mikrobiologi.

Bioma : Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan.

Biomassa : Berat kering dari bahan organic yang tersimpam atau berat kering tubuh organic.

Bivalvia : Istilah lain untuk Pelecypoda yang berarti dua buah cangkang pipih yang setangkup.

Cendawan : Istilah umum bagi jenis-jenis Agaricales, yaitu jamur-jamur yang bertubuh lunak, berdaging, dan berbentuk payung terbuka. Beberapa jenis cendawan ada yang bias dimakan (jamur merang) dan ada yang beracun (mushroom, toadstool).

Cephaloda : Kelas moluska yang meliputi ikan gurita dan cumi-cumi, kepalanya berkembang sangat sempurna dengan mahkota terdiri atas tentakel-tentakel yang selalu bergerak.

Dikariotik : Keadaan hifa yang sel-selnya mengandung dua inti sebagai akibat terjadinya plasmogami, tetapi sebelum berlangsungnya kariogami.

Diplokokus : Sepasang kokus yang berdempetan.

Dorsal : Bagian atas/belakang atau permukaan atas.

Ekologi : Cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik anatara makhluk hidup dan lingkungannya; Termasuk didalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi.

Eksospora : Spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; Proses pemisahan tersebut disebut abstriksi; Dijumpai pada Phycomycetes.

Endospora : Lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis.

Epiteka : Cangkang diatomyang terletak di bagian atas/luar, yang menutup cangkang bawah (dalam).

Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru.

Flagela : Alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik dan spora kembara.

Fotoautotrof : Sifat makhluk hidup yang menggunakan cahaya sebagai sumber energy dan CO2 sebagai sumber karbon untuk membentuk cadangan makanan.

Fungi Imperfecti : Kelompok jamur yang mempunyai bentuk-bentuk berbeda-beda dan yang hidupnya belum diketahui tahap seksualnya; Umumnya dari jenis-jenis Ascomycetes dan kadang-kadang Basidiomycetes.

Gametangium : Organ tubuh jamur yang didalamnya terbentuk gamet; bila gamet yang dibentuk, seluruh isi gametangium itu berfungsi sebagai gamet.

Ganggang : Kelompok tumbuhan sederhana yang bisa berfotosintesis; organ-organ reproduksinya terdiri atas satu sel, tetapi kadang-kadang juga terdiri atas banyak sel dan berbentuk filament; umumnya merupakan tumbuhan air, termasuk gulma laut (sea weeds).

Gastrodermis : Sel –sel yang melapisi gastrosol pada Coelenterata.

Gastrosol :Rongga tubuh Coelenterata yang berfungsi untuk pencernaan.

Gemma cup : Struktur berupa mangkuk kecil yang mengandung kumpulan lumut kecil pada lumut hati, berfungsi untuk reproduksi aseksual.

Gemmule : Tunas internal yang dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar.

Habitat : Tempat hidup suatu makhluk hidup.

Hemolimfa : Sebutan untuk darah pada Atrhropoda.

Hermafrodit : Hewan dengan organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium) terdapat pada satu makhluk hidup.

Heterokista : Sel berdinding tebal pada beberapa jenis Cyanobacteria berbentuk filament dan berfungsi sebagai temapt pengikatan nitrogen.

Heterospora :Tumbuhan yang menghasilkan dua jenis spora yang ukurannya tidak sama.

Heterotrof : Organisme yang memperoleh makanannya berupa senyawa organic dari organisme lain.

Hipoteka : Dinding sel bagian bawah (bagian kotak) pada diatom.

Hifa : Sel memanjang berbentuk benang pada jamur.

Hirudin : Zat anti pembekuan darah yang disekresikan oleh lintah dan pacet.

Homospora/Isospora : Tumbuhan yang menghasilkan satu jenis spora berukuran sama.

Houstoria : Hifa pada jamur yang dapat menembus sel inang.

Imunisasi : Upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.

Introduksi Spesies :Suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies local.

Jaringan : Kumpulan sel-sel yang serupa dan memiliki fungsi yang khusus.

Jaring-jaring makanan : Hubungan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem yang sangat kompleks, saling berkaitan dan bercabang.

Kapsid : Selubung protein pada virus.

Kapsomer : Molekul protein yang menyusun kapsid.

Kapsul : Lapisan diluar dinding sel.

Kascing : Sisa pencernaan cacing tanah yang tampak seperti gundukan padapermukaan tanah.

Kelisera : Alat sengat pada Arachnoidea, misalnya laba-laba.

Kemoautotrof : Organisme yang menggunakan energy kimia untuk mensintetis makanannya.

Kista : Bentuk tidak aktif Ptrotozoa tertentu untuk mempertahankan diri dari kondisi yang tidak menguntungkan, seperti kekeringan.

Klasifikasi : Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan diri.

Kloroplas : Organel yang mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis.

Klorosom : Struktur yang mengandung pigmen klorofil untuk proses fotosintesis yang berada tepat dibawah membran plasma pada bakteri.

Knidosit : Sel penyengat yang terdapat pada tentakel Coelenterata.

Koanosit : Sel yang melapisi spongosol pada Porifera.

Komensalisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain tidak diuntungkan, juga tidak dirugikan.

Kompetisi interspesifik : Kompetisi antar populasi pada suatu wilayah yang memiliki kebutuhan hidup yang sama.

Kompetisi intraspesifik : Interaksi kompetisi antar individu dalam populasi.

Komunitas : Populasi-populasi dari berbagai jenis organism yang berinteraksi pada suatu tempat tertentu.

Konidiofor : Hifa generative pendukung konidia.

Konidiospora : Spora aseksual yang dihasilkan di ujung konidiofor pada Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

Konjugasi bakteri : Perpindahan materi genetic melalui kontak langsung berupa jembatan antara dua sel bakteri.

Konsumen : Organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organic atau membuat makanannya sendiri.

Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Kunci dikotom : Kunci identifikasi yang beraturan berdasarkan dua alternative (biner).

Laminarin : Cadangan makanan pada ganggang cokelat.

Lentera Aristoteles : Alat pemakan yang khas pada Echinoidea bertubuh bulat, berupa suatu “tembolok” kompleks yang berfungsi untuk menggiling makanan.

Leukonoid : Tipe saluran air yang paling rumit dari Porifera.

Lichen : Jamur dan ganggang hijau biru atau ganggang hijau yang hidup bersama saling menguntungkan.

Lisogenik : Siklus reproduksi virus dengan sel inang yang tidak segera pecah tetapi mengalami masa laten.

Litik : Siklus reproduksi virus yang menyebabkan sel inang pecah dengan cepat.

Mandreporit : Lempengan berpori pada cakram pusat di bagian dorsal tubuh Asteroidea.

Makrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran relative besar.

Medusa : Bentuk seperti paying dari Coelenterata yang dapat berenang.

Megaspora : Spora berukuran besar (spora betina).

Megasporangium : Sporangium (kotak spora) yang menghasilkan makrospora.

Megasporofil : Sporofil yang mengandung megasporangium.

Merozoit : Bentuk plasmodium yang menyerang sel darah merah manusia.

Mesoderm : Lapisan sel diantara ectoderm dan endoderm.

Mesoglea : Lapisan bukan sel, yaitu berupa gelatin yang terdapat diantara ectoderm dan mesoderm.

Metagenesis : Pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit.

Metamorfosis : Perubahan ukuran dan bentuk tubuh Insecta saat berkembang dari muda menjadi dewasa.

Mikoriza : Jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi yang hidup bersama dan saling menguntungkan.

Mikrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran kecil dan menyerupai sisik.

Mikrospora : Spora berukuran kecil (spora jantan).

Mikrosporangium : Sporangium yang menghasilkan mikrospora.

Miselium : Jalinan hifa.

Miradisium : Larva basilica yang keluar dari telur Trematoda.

Mutualisme : Kehidupan bersama dua spesies dan saling menguntungkan.

Nefridia : saluran ekskresi dari Annelida.

Nefrostom : Corong bersilia dalam saluran ekskresi Annelida.

Nefrotor : Pori pada permukaan tubuh, tempat keluarnya kotoran.

Nematokis : Kapsul penyengat pada sel knidosit di tentakel Colenterata.

Niche (relung) : Kekhasan fungsi suatu individu atau populasi dalam ekosistem.

Nukleoid : darah inti pada sitoplasma organism prokariot.

Nukleokapsid : Gabungan antara asam nukleat dan selubung protein pada virus.

Ookinet : Zigot plasmodium.

Oogonium : Alat perkembangbiakan yang menghasilkan gamet betina.

Opistosoma : Bagian abdomen pada laba-laba.

Oskulum : Lubang keluar pada tubuh porifera.

Ostium : Pori-pori pada tubuh porifera.

Ovum : Sel kelamin betina.

Palpus : Sensor yang terdapat pada daerah kepala Polychaeta.

Paramilon : Cadangan makanan yang menyerupai zat tepung pada Euglenoid.

Parapodia : Alat gerak yang terdapat pada segmen tubuh Polychaeta.

Parasit : Organisme yang hidup menumpang pada organism lain dan mengambil makanan dari orgnisme yang ditumpangi (inang).

Parasitisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan, sementara spesies lain dirugikan.

Parazoa : Metazoa yang tidak memiliki jaringan.

Partenogenesis : Perkembangan individu tanpa melalui fertilisasi.

Pediselaria : Modifikasi bentuk duri seperti catut pada Asteroida.

Pelikel : Protein yang membungkus Euglenoid sehingga sel bersifat lentur.

Pembelahan biner : cara reproduksi aseksual dengan pembelahan satu sel menjadi dua.

Pembuahan (fertilisasi) : Terjadinya persatuan atau perkawinan sel kelamin jantan (spermatozoid) dengan sel kelamin betina (sel telur).

Penyerbukan : Menempelnya serbuk sari pada kepala putik.

Peptidoglikan : Gabungan protein dan polisakarida yang menyusun dinding sel Eubacteria.

Peristomium : Segmen pertama pada Polychaeta yang mengelilingi mulut.

Pilus : Rambut halus yang menonjol dari dinding sel bakteri yang berfungsi sebagai penghubung saat bakteri melakukan konjugasi dan sebagai pelekat antar-sel bakteri.

Pinakosit : Sel-sel pada lapisan luar tubuh Porifera.

Pinula : Cabang-cabang kecil dari lengan Crinoidea.

Piramida biomassa : Tingkatan trofik yang menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik tersebut pada suatu waktu.

Piramida ekologi : Struktur trofik suatu ekosistem.

Piramida energy : Tingkatan trofik yang menunjukkan energy dari seluruh organism di tingkat trofik tertentu pada suatu waktu.

Piramida jumlah : Jumlah individu pada setiap tingkat trofik.

Pirenoid : Struktur pada kloroplas ganggang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.

Planula : Larva basilica dari Coelenterata.

Plasmid : DNA ekstra kromosom pada sel bakteri yang dapat menggabungkan atau memisahkan diri dengan kromosom.

Plasma nutfah : Sifat pada hewan dan tumbuhan yang diwariskan.

Polutan : Makhluk hidup, zat, energy, atau komponen penyebab pencemaran.

Populasi : Kumpulan individu dari organisme sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu tempat tertentu.

Polip : Bentuk Coelenterata yang seperti vas bunga dan tidak dapat berpindah tempat.

Predator : Organisme yang memakan organisme lain.

Produktivitas ekosistem : Pemasukan dan penyimpanan energy dalam suatu ekosistem.

Produktivitas primer : Kecepatan mengubah energy cahaya matahari menjadi energy kimia dalam bentuk bahan organic, yang dilakukan oleh orgaisme autotrof.

Produktivitas sekunder : Kecepatan energy kimia mengubah bahan organic menjadi simpanan energy kimia baru, oleh organism heterotrof.

Produsen : Organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari.

Proglotid : Bagian tubuh cacing pita yang masing-masing mengandung system organ termasuk organ reproduksi yang bersifat hermafrodit.

Prokariot : Organisme hidup yang tidak memiliki membrane inti.

Prostomium : Darah kepala pada Polychaeta.

Protalus (protalium) : Gametofit berbentuk hati pada tumbuhan paku.

Protonefridia : Saluran ekskresi pada Turbellaria.

Protonema : Rangkaian sel berbentuk benang hasil dari perkecambahan spora pada lumut.

Pseudoselomata : Rongga tubuh semu.

Pseudohifa : Hifa semu pada reproduksi aseksual Ascomycota.

Radula : Lidah bergerigi yang melengkung ke belakang, terdapat pada Mollusca.

Rantai makanan : Jalur makanan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu.

Regenerasi : Kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang lepas atau terpisah menjadi individu baru yang lengkap.

Redia : Larva Trematoda dalam tubuh siput yang merupakan pertumbuhan lanjutan dari sporokis.

Red tide : Air laut di pinggiran pantai yang berwarna merah kecoklatan akibat melimpahnya ganggang api pada musim tertentu.

Ribosom : Organel yang terdapat pada sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein.

Rizoid : Filamen seperti akar.

Rizom : Batang yang tumbuh menjalar di bawah tanah.

Rostelum : Alat pengait pada Cestoda.

Saprofit : Organisme yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organism atau produk organism lain.

Senositik : Sel atau hifa yang banyak mengandung inti.

Sel api : Sel dari system ekskresi pada Turbellaria.

Selom : Rongga tubuh pada metazoa.

Selomata : Hewan ayng memiliki rongga tubuh.

Septa : Sekat antar-hifa.

Serkaria : Larva basilia Trematoda yang keluar dari tubuh siput dan merupakan pertumbuhan lanjutan dari redia.

Sesil : Keadaan tidak berpindah tempat.

Seta : Rambut kaku pada parapodia Polychaeta atau permukaan tubuh Oligochaeta.

Sikonoid : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda.

Silia : Rambut getar yang berfungsi sebagai alat gerak.

Simbiosis : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda.

Sistem ambulakral : Sistem saluran air dalam rongga tubuh Echinodermata, yang berfungsi untuk mengatur pergerakan kaki ambulakral.

Sistem rangka hidrostatik : Bentuk tubuh (misalnya pada lintah) yang dipertahankan oleh tekanan dari cairan di dalam tubuhnya.

Sistem saraf tangga tali : Sistem saraf yang terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia) dan dua tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga tali.

Sitostoma : Mulut sel pada Paramaecium.

Skoleks : Bagian kepala dari Cestoda.

Soliter : Hidup sendiri.

Sporus : Kumpulan sporangium yang terdapat pada sporofil.

Spermatozoid : Sel kelamin jantan.

Spesies pionir : Organisme pertama yang mengkoloni daerah suksesi.

Spigot : Lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen pada Arachnoidea.

Spikula : Alat berbentuk kait pada cacing jantan yang berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing betina dan memindahkan sperma sat kawin.

Spirakel : Lubang respirasi pada Arthropoda.

Spongosol : Rongga tubuh pada Porifera.

Sporangiofor : Hifa yang tumbuh menjulang yang berfungsi mendukung sporangium.

Sporangiospora : Spora aseksual yang dihasilkan dalam sporangium.

Sporangium : Kotak spora yang menghasilkan spora.

Sporofil : Daun tumbuhan paku yang menghasilkan spora.

Sporofit : Generasi tumbuhan yang menghasilkan spora.

Sporongonium : Sporofit yang memiliki sporangium.

Sporozoit : Bentuk Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.

Stolon : Hifa yang tumbuh mendatar di atas substrat.

Sterigma : Tonjolan pada ujung basidium.

Stratosfer : Lapisan atmosfer yang memiliki lapisan ozon.

Strobilasi : Pelepasan Proglotid dari tubuh inang utama.

Strobilus : Kumpulan sprorofil yang membentuk struktur kerucut pada ujung tunas fertile tumbuhan paku, dan juga istilah untuk bagian leher pada Cestoda.

Struktur trofik : Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme dalam suatu ekosistem, yang terdiri dari tingkat-tingkat trofik.

Suksesi : Perubahan secara bertahap pada struktur komunitas.

Takson : Tingkatan dalam suatu system klasifikasi.

Taksonomi : Cabang biologi yang mempelajariklasifikasi makhluk hidup.

Tentakel : Lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa yang terdapat di sekitar mulut Coelenterata.

Thallophyta : Tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara bagian akar, batang dan daun.

Tingkat trofik : Kumpulan berbagai organism dengan sumber makanan tertentu.

Transpirasi : Penguapan air yang terjadi pada tumbuhan.

Tropofil : Daun tumbuhan paku yang tidak menghasilkan spora.

Transduksi : Pemindahan materi genetiksatu sel bakteri ke bakteri lainnya dengan perantar organism lain,yaitu bakteriofage (virus bakteri).

Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel dan mengubah sifat sel.

Trikogin : Saluran penghubung antara anteridium dan askogonium.

Trikokis : Alat pada Ciliata yang berfungsi untuk pertahanan diri dari musuh.

Triplobastik : Hewan yang memiliki tiga lapisan lembaga yaitu ectoderm, endoderm dan mesoderm.

Tundra alpin : Tundra yang berada di puncak gunung.

Tundra arktik : Tundra yang berada di daerah kutub.

Vaksin : Suatu zat yang mengandung mikroorganisme yang dilemahkan dengan tujuan merangsang pembentukan zat kekebalan di dalam tubuh penerima vaksin.

Vakuola kontraktif : Vakuola yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan.

Vakuola makanan : Vakuola yang berfungsi untuk mencerna makanan.

Varietas : Keanekaragaman gen dalam satu jenis makhluk hidupyang menimbulkan variasi.

Xilem : Jaringan pembuluh yang mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan.

Zigospora : Spora seksual pada Zygomycota dan juga digunakan sebagi istilah untuk spora yang dibentuk oleh zigot pada ganggang.

Zoospora : Spora berflagel (spora kembara) yang dapat bergerak.

*Kamus ini tidak sepenuhnya memuat istilah-istilah biologi dengan lengkap.

1 comment:

  1. mas saya sedang tugas akhir dan kekurangan data untuk istilah atau kamus biologi,
    mohon kalau ada bisa dikirim ke ahmad.naufal.fauzi@gmail.com

    trimakasih..

    ReplyDelete