Pages

Sunday, May 16, 2010

PARATHYROID - PARATHORMON

PENGANTAR

Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroid atau parathormon disingkat PTH.

Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan fosfat tubuh. Organ targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap tulang, PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum meningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih besar terhadap tulang. Faktor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping tentunya PTSH.

PENJELASAN DETAIL

Kelenjar paratiroid adalah kelenjar sangat kecil yang terletak pada setiap lobus bagian posterior dari kelenjar tiroid.

  • Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid (parathyroid hormon, PTH) atau parahormon.
  • PTH adalah hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar paratiroid
  • Kelenjar Parathyroid ada empat kelenjar kecil yang terletak berdekatan dengan kelenjar tiroid di Bagian bawah leher karena itulah dinamakan paratiroid, yang artinya “di sebelah tiroid”.
  • Meskipun kelenjar-kelenjar ini sangat dekat dengan tiroid, fungsinya tidak sama dengan hormon thyroid
  • Fungsi utama hormon paratiroid adalah mengatur kadar kalsium fosfat dalam darah.
  • Tidak seimbangnya kalsium dan fosfat dalam darah akan mengakibatkan gangguan transmisi impuls saraf, kerusakan jaringan tulang, gangguan pertumbuhan tulang, dan tetani otot.
  • Jadi Hormon paratiroid sangat berhubungan dengan aktivitas osteoklas.
  • Pelepasan hormon paratiroid meningkat sebagai respons terhadap penurunan kadar kalsium di plasma darah (serum).
  • Hormon paratiroid menigkatkan aktivitas osteoklas dan menstimulasi penguraian tulang sehingga membebaskan kalsium ke dalam darah jika kekurangan calsium di darah.
  • Peningkatan kalsium di darah ( baca di serum) merupakan umpan balik negatif untuk menurunkan pelepasan hormon paratiroid lebih lanjut.sehingga Calsium akan dikembalikan lagi oleh darah mengisi matriks tulangnya
  • Terdapat hipotesis bahwa estrogen mengurangi resorpsi tulang dengan hambat efek hormon paratiroid pada osteoklas (mekanisme ini perlu diteliti lagi ).
  • Efek lain hormon paratiroid adalah meningkatkan kalsium serum dengan menurunkan ekskresi kalsium oleh ginjal.
  • Hormon paratiroid juga meningkatkan ekskresi ion fosfat oleh ginjal sehingga menurunkan kadar fosfat darah.
  • Aktivasi vitamin D di ginjal bergantung pada hormon paratiroid.
  • Osteoporosis merupakan penyakit penurunan kekuatan tulang karena tulang mengalami pengeroposan.
  • Atau juga suatu penyakit tulang yang ditandai dengan adanya penurunan masa tulang dan perubahan struktur pada jaringan mikroarsitektur tulang, yang menyebabkan kerentanan tulang meningkat disertai kecenderungan terjadinya fraktur, terutama pada proksimal femur, tulang belakang dan pada tulang radius.
  • Hampir separuh masa kehidupan terjadi mekanisme kerusakan tulang ( resorpsi ) dan pembentukan tulang (formasi).
  • Selama masa anak-anak dan dewasa muda, pembentukan tulang jauh lebih cepat dibandingkan dengan kerusakan tulang.
  • Titik puncak massa tulang (Peak bone mass ) tercapai pada sekitar usia 30 tahun, dan setelah itu mekanisme resopsi tulang menjadi jauh lebih cepat dibandingkan dengan pembentukan tulang.
  • Penurunan massa tulang yang cepat akan menyebabkan kerusakan pada mikroarsitektur tulang khususnya pada tulang trabekular.
  • Osteoporosis juga merupakan penyakit degeneratif yaitu suatu penyakit yang berhubungan dengan usia

PEMBENTUKAN TULANG (OSTEOBLAST)

Osteoblast (dari kata Yunani untuk “tulang” dan “benih” atau embrio) adalah sebuah mononukleat sel yang bertanggung jawab untuk pembentukan tulang.

  • Osteoblast menghasilkan osteocyt ( sel tulang ) dan juga bertanggung jawab untuk mineralisasi dari osteoid matriks.
  • Tulang adalah jaringan dinamis yang terus-menerus dibentuk kembali
  • Penataan kembali dilakukan dengan dua cara yaitu Osteoblast dan Osteoclast
  • Osteoblas, yang membangun tulang,
  • Osteoklas, yang mengisap tulang.
  • Sel Osteoblast cenderung menurun sebagai individu menjadi tua, sehingga mengurangi renovasi alami jaringan tulang.

OSTEOPOROSIS

Penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

  • Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat.
  • Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis.
  • Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea).
  • Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
  • Penyakit osteoporosis yang kerap disebut penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang wanita sejak masih muda.
  • Namun, karena gejala baru muncul setelah usia 50 tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini.
  • Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis.
  • Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen DAN pengaruh Parathormon menerjang tulang untuk keseimbangan Ca dan P darah ketika kurang
  • Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat
  • Komplikasi osteoporosis yang terpenting, yaitu fraktur tulang, tidak hanya membutuhkan pengobatan berbiaya besar, tapi juga meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.
  • Karena timbulnya Frakture tulang dan membawa Imobilitas dan mortalitas, maka pencegahan dan terapi untuk penyakit tersebut merupakan hal yang sangat penting.
  • Sejauh ini, agen antiresorpsi tulang merupakan ujung tombak penatalaksanaan osteoporosis.
tanda sekunder yang menunjang terjadinya osteoporosis seperti :
  • Tinggi badan yang makin menurun.
  • Obat-obatan yang diminum.
  • Penyakit-penyakit yang diderita selama masa reproduksi, klimakterium.
  • Jumlah kehamilan dan menyusui.
  • Bagaimana keadaan haid selama masa reproduksi.
  • Apakah sering beraktivitas di luar rumah , sering mendapat paparan matahari cukup.
  • Apakah sering minum susu? Asupan kalsium lainnya.
  • Apakah sering merokok, minum alkohol?
  • Hal ini disebabkan karakteristik osteoporosis yang terjadi setelah menopause adalah resorpsi tulang yang melebihi pembentukan tulang.

No comments:

Post a Comment