Pages

Saturday, July 24, 2010

OTOT JANTUNG -MYOCARDIUM-JANTUNG

Miokardium (Myocardium) jantung vertebrata tingkat tinggi terdiri dari serabut otot jantung yang berhubungan satu dengan yang lain membentuk jalinan.
  • Semula otot jantung dianggap sebagai peralihan antara otot polos dan otot kerangka.
  • Yang jelas bahwa otot jantung tergolong otot bergaris melintang yang satuannya disebut “serabut “ Myofibril
  • Bangun otot jantung dan otot kerangka/otot lurik tidak sama dalam beberapa segi misalnya jumlah dan letak intinya, ada tidaknya percabangan /synsisium /discus intercalatus nya dan tentu kerjanya .
  • Hubungan otot jantung melalui discus interkalatus cukup kuat sehingga sulit dilakukan tepsing untuk memperoleh satu serabut secara terpisah.
  • Penelitian dengan mikroskup cahaya menunjukkan bahwa otot jantung memiliki serabut yang bercabang/sinsitium , yang berhubungan satu dengan yang lain melalui ujungnya.
  • Hubungan mana sangat kuat sehingga memberikan aspek sebagai sinsisium, dan pada endomisium banyak pembuluh darah.
  • Diameter serabut kira-kira 10-14µ pada hewan dewasa dan 5-8µ pada yang baru lahir.
  • Pada keadaan patologik misalnya hipertropi / tekanannya tinggi /sistole jantung diameter dapat meningkat sampai 20µ. Panjangnya sulit diukur.
  • Penelitian dengan mikroskop elektron, bentuk sinsisium tidak tampak, tetapi hubungan antara serabut (sel) dapat dipelajari dengan cukup jelas.
  • Pada discus interkalatus terdapat desmosoma, zonula okludens, zonula adherens.
  • Yang terakhir ini sebenarnya tidak membentuk zona secara jelas hanya berupa daerah yang tidak teratur.
Bangun Histologi
Seperti halnya dengan otot polos dan kerangka, otot jantung memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
  1. Sarkolema
  2. Sarkoplasma
  3. Inti
  4. Diskus Interkalatus
Sarkolema
  • Keadaannya hampir mirip dengan sarkolema otot kerangka
  • Dinding luarnya mirip membran basal dengan fibril retikuler yang dapat terus berhubungan dengan tendon (chorda tendinae) atau katup jantung.
  • Dibagian lain berhubungan langsung dengan endomisium.
  • Sel-sel yang dijumpai pada otot jantung: serabut otot (miosit), sel endotel, perisit, dan fibroblast
Sarkoplasma
  • Pada garis besar hampir mirip dengan otot kerangka, hanya saja otot jantung relative memiliki sarkoplasma lebih banyak, terutama di sekitar inti yang terletak di tengah.
  • Mitokondria, lipid, lipofuksin dan glikogen banyak terdapat pada sarkoplasma di sekitar inti.
  • Garis-garis melintang hampir mirip dengan otot kerangka, meskipun susunan miofilamen tersusun secara acak.
  • Sistem T cukup jelas pada otot jantung berbentuk invaginasi tubuler dari plasmalema dan lamina basalis di daerah cakram Z.
  • Sistem T berperan dalam pertukaran metabolik dan transmisi impuls.
  • Sarkoplasmik reticulum tidak sesubur pada otot kerangka, beberapa dianataranya berhubungan dengan system T.
Inti
  • Berbeda dengan otot kerangka /Lurik , pada otot jantung inti terdapat di tengah.
Diskus Interkalatus
  • Berupa penebalan di daerah cakram Z, yang sebenarnya adalah daerah hubungan antara serabut otot jantung.
  • Tebalnya dapat mencapai 0,5µ berbentuk tangga.
  • Penelitian dengan mikroskup elektron menunjukkan adanya bentuk mirip desmosoma, zonula okluden, zonula aderen, meskipun yang terakhir ini bentuknya tidak teratur.
  • Pada desmosoma, miofilamen berakhir pada lapis protein permukaan serabut (myofilamentous incertion plaques).
  • Di daerah melintang terdapat pula penyatuan antara selaput luar berbentuk macula occludens.
  • Bentuk ini nampak pula di daerah memanjang disebut “fasciae occludentes”.
  • Daerah ini diduga berperan didalam transmisi impuls dari satu serabut ke serabut yang lain.
Serabut Purkinje
Pada jantung selain terdapat otot untuk kontraksi terdapat pula bentuk modifikasi yang berfungsi sebagai pengatur rangsangan (stimulus) ke seluruh penjuru jantung, yang dikenal sebagai “serabut purkinje”. Secara histologik dapat dibedakan dengan otot jantung biasa sebagai berikut:
  1. Diameter serabut purkinje lebih besar dari otot jantung.
  2. Miofibril jauh lebih sedikit dan tersusun di bagian tepi sejajar dan agak mengulir. Pada batas serabut tampak lebih jelas. Bentuk garis melintang tidak jelas pada serabut purkinje
  3. Inti lebih besar dan pucat. Dalam satu serabut sering terdapat 2 inti berdampingan.
  • Serabut purkinje menyusun diri dalam berkas, dengan ruang Ebert-Bellajev dibagian tepi serabut.
  • Secara elektron mikroskopis struktur discus interkalatus tidak jelas pada otot jantung biasa, sebab ujungnya berhubungan dengan otot jantung biasa.
  • Di daerah ini perubahan bentuk berlangsung secara bertahap.
Daya regenerasi otot jantung sangat sedikit, jadi persembuhan luka selalu diikuti dengan terjadinya parut ( scar).
  • Yang perlu dicatat bahwa ada teori yang mengatakan bahwa sejumlah serabut (sel) otot jantung semenjak lahir tetap.
  • Pertumbuhan organ jantung sebenarnya hanya panambahan diameter serta panjang yang dibarengi dengan penambahan endomisium.
  • Jadi jumlah serabut tidak bertambah. Keadaan serupa terjadi pada kasus hipertropi jantung yang bersifat patologik.
  • Ekstrak jantung embrio diduga dapat menaikkan daya regenerasi otot jantung yang rusak karena trauma.
JANTUNG
Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.

  • Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ yang berperan dalam sistem peredaran darah
  • Seluruh hewan vertebrata (termasuk manusia) mempunyai sistem peredaran darah tertutup yang disebut sistem kardiovaskuler. Sistem tersebut terdiri atas otot jantung, pembuluh darah, dan darah
  • Jantung terdiri atas serambi dan bilik. Serambi adalah bagian yang menerima darah, sedangkan bilik adalah bagian yang memompa darah ke luar dari jantung
  • Jantung manusia terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel
  1. Atrium (serambi)
  2. Ventrikel ( bilik)
Atrium
  • Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena).
  • Atrium meliputi Atrium kanan (dexter) dan atrium kiri (sinister)
  • Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister)terdapat katup valvula bikuspidalis.
  • Pada fetus antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
Ventrikel (bilik):
  • Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung.
  • Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
  • Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan menuju aorta.
  • Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis).
  • Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah dari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan.
  • Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
  • Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole.
  • Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
NOTE

  • Dari jantung yang normal dapat didengar lub-dub, lub-dub, lub-dub...
  • Lub adalah suara penutupan katup mitral dan katup trikuspid, yang menandai awal sistole.
  • Dub adalah suara katup aorta dan katup pulmonalis sebagai tanda awal diastole.
  • Pada suara dub, apabila pasien bernafas akan terdengar suara yang terpecah
  • OK


PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar ataupun menuju jantung.
Ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu
  1. arteri (pembuluh nadi),
  2. kapiler (pembuluh halus),
  3. vena (pembuluh balik)
Pembuluh darah:
  • Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
  • Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.

Macam-macam peredaran darah

1. Peredaran darah kecil, melalui :

  • Ventrikel kanan -- arteri pulmonalis -- paru-paru -- vena pulmonalis -- atrium kiri.
  • Jantung -- paru-paru -- jantung
2. Peredaran darah besar, melalui :
  • Ventrikel kiri -- aorta -- arteri -- arteriola -- TUBUH - venula -- vena-- Vena cava superior / Vena cava inferior -- Atrium kanan
  • Jantung - Tubuh - Jantung
3. Sistem portae
  • Darah sebelum masuk kembali ke jantung terlebih dahulu masuk ke dalam suatu organ yang disebut sistem portae.
  • Pada mamalia/ manusia hanya terdapat satu sistem portae yaitu sistem portae hepatica.


COR COMPARATIVA VERTEBRATA.
Pisces
Jantung ikan terdiri :
  • 2 ruang : meliputi 1 atrium (serambi) dan 1 ventrikel (bilik)
  • Sinus venosus : yang menerima darah dari vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
  • Arah aliran darah : Darah dari jantung keluar melalui aorta ventral menuju insang. Di insang aorta bercabang menjadi arteri brankial dan akhirnya menjadi kapiler-kapiler (terjadi pertukaran gas yaitu pelepasan CO2 dan pengambilan O2 dari air.
  • Dari kapiler insang darah mengalir ke aorta dorsal, kemudian ke kapiler seluruh tubuh untuk memberikan O2 dan sari makanan serta mengikat CO2 .
  • Selanjutnya darah kembali ke jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
  • Peredaran ikan termasuk peredaran darah tunggal (dalam satu kali peredarannya, darah melalui jantung satu kali).
Amphibia
Jantung katak terdiri :
  • 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
  • Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.
  • Arah aliran darah : Darah yang kaya O2 dari paru-paru dan kulit masuk ke atrium kiri.
  • Darah yang miskin O2 masuk ke atrium kanan dengan perantaraan sinus venosus. Dari atrium darah masuk ke ventrikel sehingga terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan darah yang miskin O2 .
  • Dari ventrikel darah yang kaya O2 dipompa ke jaringan tubuh dan pada saat darah yang miskin O2 dialirkan ke paru-paru ke kulit untuk memperoleh O2.
  • Peredaran darah katak termasuk peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali).
Reptilia
Jantung reptilia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
  • 2 atrium : 1 atrium dekster (serambi kanan), 1 atrium sinister (serambi kiri)
  • 2 ventrikel : 1 ventrikel dekster (bilik kanan), 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
  • Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan belum sempurna.
  • Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
  • Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan.
  • Pada reptilia, terdapat lebih sedikit lagi pencampuran darah yang kaya oksigen dengan darah yang kurang oksigen.
  • Meskipun jantung reptilia berbilik tiga, Ventrikel ini terbagi secara parsial, dan dihuhungkan dengan Foramen Panizzae.
  • Reptilia mempunyai sirkulasi ganda, yaitu sirkuit sistemik dan sirkuit pulmoner (pulmonary circuit), yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan pertukaran gas dalam paru-paru dan kembali ke jantung.
Aves
Jantung aves terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
  • 2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan), 1 atrium sinister (serambi kiri)
  • 2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan), 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
  • Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 .
  • Peredaran darah aves merupakan peredaran darah ganda.
  • Aves adalah hewan vertebrata pertama yang mempunyai tipe sirkulasi ganda yang telah sempurna.
  • Tidak ada pencampuran darah arteri dan vena. Sinus venosus telah menghilang pada hewan ini. Tiga vena besar yaitu dua vena cava anterior dan satu vena cava posterior yang masuk langsung ke dalam atrium kanan.
  • Vena pulmonalis mengembalikan darah yang yang sudah kaya akan oksigen dari paru-paru ke atrium kiri. Jantung pada aves relatif lebih besar dibandingkan dengan jantung vertebrata yang sebelumnya.
  • Kedua atriumnya berdinding tipis. Ventrikel sudah terpisah sempurna seperti pada buaya. Dinding otot ventrikel kiri jauh lebih tebal daripada ventrikel kanan.
  • Antara atrium kanan dan ventrikel kanan dipisahkan oleh suatu valvula tunggal.
  • Sedang pada atrium kiri dan ventrikel kiri dipisahkan oleh dua valvula yaitu valvula bicuspidalis.
  • Pada Aves hanya ada dua pembuluh darah yang meninggalkan jantung yaitu aorta pulmonalis dari ventrikel akanan dan arcus aorta dari ventrikel kiri.
Mamalia
Jantung mamalia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
  • 2 atrium : – 1 atrium dekster (serambi kanan), 1 atrium sinister (serambi kiri)
  • 2 ventrikel : – 1 ventrikel dekster (bilik kanan), 1 ventrikel sinister (bilik kiri)
  • Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia merupakan peredaran darah ganda.
  • Sistem peredaran darah sistemik (peredaran darah panjang)Darah mulai dari bilik (ventrikel) kiri samapi serambi (atrium) kanan pada jantung. Peredaran darah sistemik dimulai dari adanya kontraksi ventrikel kiri yang mneyebabkan darah mengalir melalui aorta. Dari aorta, darah akan mengalir melalui arteri, arteriol dan kapiler sampai semua jaringan tubuh. Dari akpiler jaringan tubuh, darah akan dialirkan ke serambi kanan jantung. Fungsi system peredaran darah sistemik ini adalah untuk membawa oksigen dan nutrisi serta hormone ke sel jaringan dan mengalihkan atau mengambil zat sisa metabolisme.
  • Sistem Peredaran darah paru-paru (pulmonary circulation) Peredaran darah ini dimulai dari ventrikel kanan sampai atrium kiri.
  • Peredaran darah paru-paru dimulai dari kontraksi ventrikel kanan yang mendorong darah ke arteri pulmonaris yang kemudian mengalir ke kapiler paru-paru.
  • Pada waktu mengalir di paru-paru, darah menerima atau mnegikat oksigen dan melepaskan karbondioksida. Dari paru-paru, kemudian darah mengalir melalui vena pulmonalis menuju atrium kiri.
  • Pada waktu darah melalui paru-paru akan terjadi oksigenasi yaitu proses berdifusinya oksigen dari paru-paru ke dalam darah.
  • Hal inilah yang mneyebabkan darah yang meninggalkan paru-paru banyak mengandung oksigen. Sebaliknya selama di dalam paru-paru, darah melepaskan karbondioksida ke paru-paru.
Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik namun otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti dan terletak di tengah serabut.
Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat dan tidak mengikuti kehendak kita.

    Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak.
Kerja otot jantung dipengaruhi oleh saraf autonom.
Otot jantung membentuk dinding jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak dipenaruhi kehendak kita.
   Otot jantung merupakan otot yang mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya lurik hanya ada discus interkalar dengan inti satu dan bekerja seperti otot polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak.Jadi seperti mengambil sifat2 terbaik dari ke2 jenis tersebut,namun membuang kejelekannya..

otot jantung memiliki sifat2 otot lurik :
1. berlurik
2.banyak inti
3.struktur hampir sama
4. kontraksi cepat dan kuat (mekanisme mirip otot lurik)
5.dll

terdapat juga sifat2 otot polos..
1.kerja tidak sadar
2.stamina besar
3. memiliki gap junction
4.dipengaruhi persarafan otonom
5.dll

 Otot jantung bersifat lurik dan involunter berkontraksi secara ritmis dan automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jamtung) dan pada pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung. Pada daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 1x00micrometer dan panjang 15 micrometer, ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang berdekatan. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka, dan sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata. Gambaran lurik melintang pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M sebagaimana pada otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat pada otot rangka . Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara miofibril-miofibril yang divergen. Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria.
Struktur Halus
   Miofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat pada rangka dan memperlihatkan susunan yang sama. Walaupun tidak banyak, miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas sel. Pengelompokan miofilamen menjadi miofibril tidak sempurna seperti pada otot rangka dan potongan melintang memperlihatkan miofibril-miofibril yang dikelilingi oleh sarkoplasma dan RE. Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis-garis. Bila dua sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang berhadapan akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa papilla dan tonjolan-tonjolan.
Kontraksi
   Sejak permulaan kehidupan embrional, terjadi kontraksi miogenik spontan pada sel-sel otot jantung. Di beberapa bagian jantung dewasa, sel-sel otot jantung mengalami modifikasi dan membentuk sistem hantar rangsang yangmengandung denyut jantung. Rambatan rangsang terjadi dari sel otot jantung ke sel lain melalui nucleus. Sel-sel miokard atrium berbeda dari sel miokard ventrikel. Sel atrium lebih kecil dengan sistem T yang kurang berkembang.
Regenerasi

   Otot jantung lebih tahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda regenerasi setelah terjadinya suatu cedera. Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan suatu jaringan parut.

DAFTAR PUSTAKA
Dellmann, H.D. dan E.M. Brown (1989). Buku teks Histologi Veteriner I. 3rd Ed. Penerjemah Jan Tambayong. Buku Kedokteran, EGC. Jakarta.
Genneser, F. (1994). Buku teks Histologi. Jilid I. Binapura Aksara. Jakarta.
Mariano (1986). Atlas of Human Histology. 5th Ed. Department of Anatomy, University of Alabama.
Slomianka, L (2006). Blue Histology-Muscle. School of Anatomy and Human Biology-University of Western Australia

No comments:

Post a Comment