Pages

Saturday, February 5, 2011

POLYGAMI SESUNGGUHNYA

Apapun yang dilakukan , Apapun pangkatnya , Apapun jenis kelaminnya , Apapun status sosial, agama , kewarganegaraan dan Berapapun Umurnya sesungguhnya, kita punya 4 isteri dalam hidup ini. Waduh hehehe

Isteri ke-4 itu adalah TUBUH kita.

  • Seberapa banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah , gagah charming , imajinatif dll.
  • Semua ini akan hilang dalam suatu batas waktu dan ruang ( Malthus)
  • Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap kepada-Nya.

Isteri yang ke-3 kita adalah STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN.

  • Saat kita meninggal,
  • Semuanya akan meninggalkan kita dan pergi kepada yang lain.
  • Mereka akan berpindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
  • Sebesar apapun kedudukan kita dalam masyarakat dan sebanyak apapun harta kita,semua itu akan berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.

Sedangkan isteri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN.

  • Seberapa pun dekat hubungankita dengan mereka
  • Kita tak akan bisa terus bersama mereka.
  • Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani kita, kalaupun itu mau

Dan sesungguhnya siapa isteri pertama kita

isteri pertama kita adalah JIWA DAN AMAL KITA.

  • Sebenarnya hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia mendampingi kemana pun kita melangkah.
  • Menemani dengan kesetiaan tanpa jarak semilipun
  • Menemani tanpa ragu , tanpa pamrih dan mengada ada
  • Hanya ditemani dialah kita berpulang kepada Nya
  • Dari dialah kita ditemani dan ditolong dan diselamatkan serta dimuliakan derajad kita .

Jadi, selagi mampu, punya waktu , ada kesempatan dan muda serta sehat

  • Perlakukanlah jiwa kita dengan bijak serta jangan pernah malu untuk berbuat amal,
  • Lakukanlah pertolongan kepada sesama yang membutuhkan. Betapa pun kecilnya bantuan itu
  • Share dan tebarkan kebaikan kita tanpa berhitung baik ilmu , kekayaan materi dan kesanggupan kita
  • Yakinkan bahwa share itu akan menjadi sangat berarti bagi mereka yang memerlukannya.

Mari kita belajar memperlakukan jiwa dan amal kita dengan bijak dan sebaik baiknya .......injih pak Kiai

No comments:

Post a Comment