Daerah
absisi (abscission zone) : daerah antara dua organ yang terisi dengan jaringan
khusus yang berfungsi unutk memisahkan kedua organ tersebut; daerah semacam ini
antara lainterdapat pada pangkal tangkai daun dan pangkal gagang bunga sehingga
bila tiba waktunya daun dan bunga mudah rontok
Daerah
antarberkas (interfascicular region) : bagian jaringan yang terletak di antara
jaringan pembuluh; disebut juga jari-jari empulur
Daerah
pindah-silang (crossing-over region) : bagian atau segmen kromosom yang
terletak di antara dua lokus tertentu
Dahan
(branch) : cabang-cabang utama yang tumbuh dari batang pokok tumbuhan, terutama
yang berbentuk pohon
Dakriokista
(dacryocyst) : kantung air mata
Darah
(blood) : cairan yang mengalir dalam sistem oembuluh pada hewan dan manusia,
berfungsi mengangkut zat makanan, zat asam (oksigen), dan zat asam arang
(karbondioksida)
Berdarah
dingin (cold-blooded) : mempunyai suhu badan yang sama dengan lingkungan di
sekelilingnya
Berdarah
panas (warm-blooded) : istilah yang dipakai untuk binatang yang dapat mengatur
suhu badannya supaya tetap
Darwinisme
(darwinism) : teori evolusi pada makhluk yang menerangkan terjadinya
bermacam-macam makhluk oleh adanya seleksi alam; teori ini pertama kali
diperkenalkan oleh Charles Robert Darwin
Dasar
bunga (receptacle) : poros bunga tempat mahkota bunga, putik dan benang sari
berdiri; bentuknya bermacam-macam dari runjung sampai cekung
Daun
(leaf) : bagian tumbuhan yang melebar, pipih, dan tipis, tumbuh dari batang
ataupada ujung-ujung batang, berfungsi untuk fotosintesis dan respirasi
Daun
berseling (alternate leaf) : daun yang kedudukannya berseling-seling, silih
berganti pada sisi-sisi yang berlawanan (daun pertama pada sisi kiri, yang
kedua pada sisi kanan, yang ketiga pada sisi kiri, yang keempat pada sisi
kanan, dan seterusnya)
Daun
buah (carpel) : struktur yang menyusun
lingkaran bagian-bagian bunga paling dalam; struktur ini berfungsi sebagai
megasporofil yang menyusun ginesium
Daun
gagang (bract) : daun yang amat tereduksi sehingga sering hanya berupa sisik
pada gagang perbungaan dan berfungsi sebagai pelindung bunga, terutama waktu masih
kuncup
Daun
gantilan (bracteole) : daun pelindung kecil yang tumbuh pada gagang bunga
Daun
kelopak (sepal) : salah satu daun yang berubah bentuk dan yang menyusun kelopak
bunga
Daun
mahkota (petal) : bagian mahkota polipetal yang terbagi-bagi
Daun
majemuk (compound leaf) : daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun,
misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem
Daun
pembalut (involucre) : sekelompok daun pelindung yang bersama-sama menyangga
perbungaan, misalnya pada gerbera, bunga matahari, dan kenikir
Daun
pemikat (decoy leaf) : metamorfosis daun pelindung Bougainvillea spectabilis
atau kelopak Mussaenda philippica menjadi bagian bunga yang mencolok warnanya
Daun
tenda (tepal) : salah satu daun yang membentuk hiasan bunga bila daun mahkota
dan daun kelopak tidak dapat dibedakan
Daur
(cycle) : rangkaian peristiwa yang berlangsung secara teratur demikian rupa
sehingga peristiwa yang terakhir selalu diikuti kembali oleh peristiwa pertama
Daur
hidup (life cycle) : urutan perubahan makhluk hidup dalam masa antara
terjadinya pembuahan sel telur sampai individu yang dihasilkan dari pembuahan
tersebut menghasilkan pembuahan berikutnya untuk memulai kembali peristiwa kehidupan
seperti induknya
Daur
Krebs (Krebs cycle) : disebut juga siklus asam sitrat; daur reaksi-reaksi yang
kompleks yang dikontrol oleh enzim-enzim; dengan adanya dua asam piruvat diubah
menjadi CO2 dan ATP (suatu sumber energi); daur ini melengkapi tingkat terakhir
oksidasi karbohidrat; glikogen atau glukosa diubah selama glikolisis menjadi
asam piruvat; daur ini juga berhubungan dengan fase-fase terakhir oksidasi
lemak dan juga sintesis beberapa asam amino; di samping itu, daur ini juga ada
hubungannya dengan mitokondria yang mengandung sistem enzim tersebut
Daya
dukung (carrying capacity) : kemampuan menampung oleh suatu habitat yang diukur
berdasarkan jumlah maksimum individu yang dapat hidup normal dalam habitat
tersebut
Dedaunan
(foliage) : keadaan atau sifat daun suatu tumbuhan secara keseluruhan
Degenerasi
(degeneration) : keadaan bila individu atau jenis kehilangan seluruh atau
sebagian dari salah satu atau dari beberapa organnya selama proses daur hidup
atau perjalanan evolusinya
Dekonjugasi
(deconjugation) : terpisahnya kromosom-kromosom homolog yang terlalu cepat
(abnormal), yaitu terjadi sebelum akhir profase; dekonjugasi terjadi pada
pembelahan meiosis
Dendrogram
(dendrogram) : diagram berbentuk pohon yang menunjukkan derajat persamaan di
antara anggota-anggota suatu kelompok makhluk hidup
Denitrifikasi
(denitrification) : rangkaian proses mikrobiologi dalam tanah yang mencakup
proses reduksi senyawa nitrat menjadi nitrit dan tereduksinya nitrit lebih
lanjut menjadi nitrogen bebas (N2)
Dens
(dens) : gigi, bintil, atau tonjolan yang berbentuk seperti gigi
Dentin
(dentine) : unsur penyusun utama gigi yang berupa bahan berkapur mirip tulang,
tetapi lebih keras dan lebih padat
Denyut
(pulse) : gerak berulang secara teratur; contoh: denyut jantung dan denyut nadi
Dermatofit
(dermatophyte) : jamur yang hidup sebagai parasit pada jaringan berkeratin,
seperti rambut, kulit dan kuku; contoh: jamur kurap dan panu
Dermatologi
(dermatology) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk kulit dan penyakit-penyakit
kulit
Dermatomikosis
(dermatomycosis) : penyakit kulit pada manusia atau binatang yang disebabkan
oleh jamur
Dermis
(dermis) : lapisan luar talus (thallus) pada lumut kerak atau pada tubuh buah
Basidiomycetes
Determinasi
(determination) : penentuan identitas suatu takson dengan menggunakan takson
lain yang identitasnya sudah diketahui sebagai pembanding; apabila ciri-ciri
kedua takson itu sama, identitasnya dianggap sama; hasil determinasi biasanya
berupa nama ilmiah
Devon
(Devonian) : periode keempat era Paleozoikum, berlangsung antara 350-300juta
tahun yang lalu, ditandai oleh merajalelanya bangsa ikan dan munculnya binatang
amfibi, serta mulai banyaknya tumbuhan darat berupa paku pohon
De
Vriesianisme (de Vriesianism) : teori yang mengatakan bahwa evolusi makhluk
pada umumnya dan pembentukan jenis pada khususnya merupakan hasil mutasi
radikal
Diabetes
insipidus (diabetes insipidus) : penyakit pada manusia yang disebabkan oleh
kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik (ADH) akibat gangguan
pada kelenjar pituitari (hipotalamus), ditandai dengan pembentukan air kencing
yang berlebihan
Diabetes
melitus (diabetes mellitus) : penyakit kronis pada manusia yang disebabkan oleh
gangguan metabolisme karbohidrat sebagai akibat kurangnya hormon insulin yang
dibentuk oleh kelenjar insulin, ditandai dengan kadar glukosa yang tinggi di
dalam darah serta adanya glukosa di dalam air kencing
Diafragma
(diaphragm) : dinding atau selaput pemisah; (1) jaringan yang memisahkan rongga
dada dari rongga perut pada binatang menyusui (mamalia); (2) membran (selaput
tipis) yang memisahkan jantung dari bagian-bagian lain tubuh serangga
Diagnosis
(diagnosis) : upaya untuk menentukan macam penyakit dan penyebabnya berdasarkan
tanda-tanda atau gejala-gejala yang ditimbulkannya
Diapause
(diapause) : masa penangguhan pertumbuhan (dormansi) secara spontan pada
serangga yang sama sekali tidak dipengaruhi /disebabkan oleh perubahan keadaan
iklim; diapause dapat menyangkut perkembangan embrio, larva, atau pupa, atau
terhentinya kegiatan seksual serangga dewasa
Diaspora
(diaspore) : setiap satuan (spora, benih) yang dipakai untuk penyebarluasan
suatu jenis dan karena itu harus mampu berkembang menjadi makhluk baru
Diastol
(diastole) : gerakan pengembangan ruangan-ruangan jantung secara teratur untuk
menyerap/menyedot darah ke dalam jantung; irama denyut jantung merupakan
rangkaian gerakan mengembang (diastol) dan mengempisnya jantung (sistol) secara
silih berganti
Diatom
(diatom) : kelas ganggang yang selnya dikelilingi oleh suatu cangkang yang
menyerupai kotak, yang mengandung silika
Diferensiasi
(differentiation) : proses pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi yang
terjadi dalam suatu sel, jaringan, atau organ-organ yang dimulai dari
bagian-bagian yang bersifat meristem menjadi bagian-bagian dewasa dan yang
dilanjutkan dengan spesialisasi bagian-bagian tersebut sehingga khas bentuk dan
fungsinya
Difiletik
(diphyletic) : sifat takson makhluk yang mempunyai dua garis asal usul
Difiodon
(diphyodont) : makhluk yang memiliki dua macam perangkat gigi, yaitu gigi susu
dan gigi tetap seperti pada manusia dan kebanyakan mamalia lainnya
Difusi
(diffusion) : proses perpindahan partikel-partikel (molekul atau ion) suatu zat
dari larutan yang konsentrasinya lebih tinggi ke dalam larutan yang
konsentrasinya lebih rendah, untuk mencapai keseimbangan (homogen)
Digen
(digenic) : sifat yang dikendalikan oleh dua gen yang saling melengkapi
pengaruhnya
Digenesis
(digenesis) : 1. pergantian generasi, yang cara berkembangbiaknya bergantian
antara bentuk seksual dan aseksual, misalnya pada lumut dan paku-pakuan; 2.
dalam sitologi berarti pergiliran antara bentuk haploid dan diploid
Dikarion
(dicaryon) : keadaan hifa yang sel-selnya masing-masing mengandung dua inti,
sebagai hasil proses plasmogami; dalam proses selanjutnya kedua inti itu akan
bergabung menjadi satu (kariogami)
Dikariotik
(dicaryotic) : keadaan hifa yang sel-selnya mengandung dua inti sebagai akibat
terjadinya plasmogami, tetapi sebelum berlangsungnya kariogami
Dikogami
(dichogamy) : sifat bunga yang kepala putik dan serbuk sarinya tidak bersamaan
waktu masaknya sehingga memungkinkan terjadinya pembuahan silang; contoh: jeruk
besar, jeruk purut, jeruk siem
Dikotil
(dicotyledon) : tumbuhan yang bijinya berkeping dua; contoh: kacang-kacangan,
nangka, durian, mangga dan rambutan; keping biji akan terlihat jelas ketika
sedang berkecambah; dua keping biji ini berpasangan di bawah pasangan daun
pertama
Dikotomi
(dichotomy) : sistem percabangan yang pada setiap titik percabangannya selalu
membentuk dua cabang
Diktiosom
(dictyosome) : unsur dari aparat Golgi
Dimonesis
(dimonoecious) : sifat tumbuhan yang mempunyai tiga macam bunga, yaitu bunga
banci, betina, dan bunga jantan; contoh: bunga bangkai (Amorphophallus
titanium) dan kerabatnya
Dimorfisme
(dimorphism) : terdapatnya dua macam bentuk daun atau bunga pada satu tumbuhan
Dinding
sel (cell wall) : dinding yang mengelilingi protoplasma sel pada tumbuhan;
sreingkali seluruh dinding tampak tebal
Dinding
spora (spore wall) : dinding yang membungkus spora; tebal dan hiasan
permukaannya bermacam-macam tergantung pada jenisnya
Diesis
(dioecious) : sifat tumbuhan yang bunga jantan dan bunga betinanya terdapat
pada dua individu (terpisah); contoh: pala
Diplobasilus
(diplobacillus) : bakteri yang berbentuk batang, aerob, dan gram negatif; hidup
secara parasit pada selaput lendir
Diplobion
(diplobiont) : tumbuhan yang mempunyai musim bunga dua kali dalam satu tahun
Diploid
(diploid) : sifat atau keadaan yang ditandai dengan dua perangkat kromosom;
dalam penulisan sifat ini biasanya dituliskan dengan tanda 2n = 2x; contoh:
temu mangga (Curcuma mangga Val.) 2n = 2x = 42, artinya kromosomnya 2 perangkat
@21, jadi 2 x 21 = 42
Diplokokus
(diplococcus) : sepasang kokus yang berdempetan
Diplon
(diplont) : makhluk yang mempunyai jmlah kromosom dua pasang pada tiap intisel
somantiknya
Diplonema
(diplonema) : benang kromosom berganda yang terlihat pada fase diploten pada
pembelahan meiosis
Diptera
(Diptera) : salah satu bangsa serangga yang hanya mempunyai sepasang sayap.
meliputi nyamuk, agas, dan lalat; pasangan sayap yang belakang berubah menjadi
alat keseimbangan yang disebut halter. adapula Diptera yang tidak mempunyai
pasangan sayap.
Disakarida
(disaccharide) : senyawa sakaradia/ gula yang bila mengalami hidrolisis
menghasilkan dua molekul monosakarida; contoh : laktosa dan maltosa
Disimilasi
(dissimilation) : proses perombakan substansi dalam tubuh makhluk menjadi
komponen-komponen lain yang lebih sederhana; pada proses ini juga
dilepaskan/dihasilkan energi; proses ini disebut katabolisme
Disinfektan
(disinfectant) bahan kimia yang mampu membunuh atau memusnahkan jasad renik
yang merugikan; disinfektan bakteri; istilah ini digunakan khusus untuk bahan kimia
yang diaplikasikan pada benda-benda (objek) mati (lantai kamar kecil, kamar
mandi, dan lain-lain); bandingkan dengan antiseptik
Disom
(disomic) : sifat mempunyai dua kromosom atau gen yang homolog
Distal
(distal) : jauh dari titik asal atau titik melekatnya ; lawannya proksimal
Diurnal
(diurnal) : sifat atau kebiasaan makhluk untuk aktif terutama pada waktu siang
hari
Divisi
(division) salah satu takson (satuan taksonomi) yang tertinggi tingkatnya, yang
membawahi kelas-kelas yang berkerabat
Dominan
(dominant) : 1. keunggulan dalam suatu faktor keturunan pada individu terhadap
individu yang lain sehingga pada keturunan hasil perkawinan kedua individu
muncul sifat dari faktor yang unggul; contoh : rambut hitam dominan terhadap
rambut putih atau pirang; 2. jumlah individu yang besar dari suatu jenis dalam
suatu populasi; contoh : pohon kelapa di daerah pantai
Dorman
(dormant) : keadaan atau sifat terhambatnya pertumbuhan atau perkembangan untuk
sementara waktu (dapat sampai berbulan-bulan) meskipun keadaan lingkungan
sebenarnya bersifat menunjang (air cukup, cahaya, suhu baik, dll); biji yang
dalam keadaan dorman tidak akan berkecambah meskipun semua persyaratan untuk
berkecambah biji tersebut dipenuhi; bila masa dorman telah dilampaui, barulah terjadi
perkecambahan
Dorsal
(dorsal) : bagian atas / belakang atau permukaan atas
Dosis
(dose;dosage) takaran obat, pupuk, pestisida, dsb; menyatakan banyaknya bahan
(dalam gram) persatuan bobot badan atau satuan luas lahan, yang akan menghasilkan efek yang optimal
Duodenum
(duodenum) : bagian usus yang terletak antara lambung (perut besar) dan usus
halus; pada orang dewasa panjangnya + 25 cm; saluran empedu dan pankreas
bermuara pada bagian usus ini
Duplikasi
Kromosom (chromosome duplication) : penggandaan jumlah kromosom menjadi dua
kali jumlah semula yang dihasilkan pada setiap pembelahan sel mitosis, yang berakhir dengan dua buah sel yang memiliki jumlah
kromosom yang sama
Duri
(spine) : organ kuat berkayu, langsing, kaku, dan berujung tajam serta umumnya
berasal dari jaringan kayu.
Ectoprocta
(Ectoprocta) : kelompok koloni hewan akuatik kecil yang dianggap sebagai kelas
Plyzoa
Edafit
(edaphytes) : jenis-jenis tumbuhan yang daerah penyebarannya ditentukan oleh
faktor-faktor tanah
-Edar
peredaran
darah (blood circulation) : perputaran darah dalam tubuh binatang melalui
jaringan pembuluh, yang dilengkapi dengan alat pemompa (jantung) dan alat untuk
mengisikan oksigen (paru-paru atau insang)
peredaran
paru-paru (pulmonary circuation) : rangkaian sistem aliran darah antara jantung
dan paru-paru, yaitu dari bilik kanan melalui arteri ke paru-paru, dan dari
paru-paru ke jantung (serambi kiri) melalui pembuluh balik; terdapat pada
manusia dan vertebarata lainnya
Edema
(oedema) : pembengkakan jaringan karena rongga antarsel terisi oleh cairan
tubuh secara tidak normal; contoh: pembengkakan pada kaki karena penyakit
beri-beri
Efira
(ephyra) : bentuk peralihan pada ubur-ubur, antara bentuk polip (tidak
bergerak) sifistoma dan bentuk medusa (bergerak) sifozoa
Ekologi
(ecology) : cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dan lingkungannya; termasuk di dalamnya perkembangan komunitas,
interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan
susunan peralihan populasi
Ekoprototandri
(ecoprototandry) : peristiwa masaknya bunga jantan lebih dulu daripada masaknya
bunga betina
Ekoprotogeni
(ecoprotogeny) : peristiwa masaknya bunga betina lebih dulu daripada masaknya
bunga jantan
Ekor
(cauda) : bagian tubuh yang terletak setelah (di belakang) abdomen atau
penjuluran yang menyerupai ekor (dalam pengertian umum); pada vertebrata ekor
dapat dengan tegas dibedakan dari bagian tubuh lainnya karena bagian ini
merupakan bangunan khusus; contoh: ekor kadal, ekor burung, ekor sapi, dan ekor
monyet
Ekosistem
(ecosystem) : satuan komunitas ekologi yang merupakan suatu sistem, terdiri
atas komponen hayati (makhluk hidup) dan nonhayati (tanah, air, bangunan dll);
dalam suatu ekosistem tercermin adanya hubungan timbal balik antara unsur-unsur
penyusunnya yang telah menunjukkan kemantapan dan keswasembadaan
Ekotipe
(ecotype) : bagian populasi jenis yang menunjukkan ciri-ciri morfologi kimia
atau fisiologi yang mantap dan diatur oleh faktor-faktor genetika yang
berkaitan dengan keadaan-keadaan ekologi tertentu, tetapi yang dianggap kurang
berarti dari sudut taksonomi
Eksikati
(exsiccati) : sekumpulan spesimen jamur yang dikeringkan dan berlabel tercetak
serta disebarluaskan kepada semua herbarium utama dan umumnya diacu dalam penelitian-penelitian
taksonomi
Eksin
(exine) : dinding paling luar serbuk sari, biasanya mempunyai pola permukaan
yang khas untuk tiap jenis tumbuhan dan tahan terhadap pelapukan; karena adanya
lapisan keras yang berpola khas ini, serbuk sari yang berumur ribuan tahun
masih bisa diidentifikasi
Ekskresi
(excretion) : pembuangan cairan (berisi bahan-bahan sisa metabolisme) dari
dalam tubuh hewan atau tumbuhan melalui saluran atau jaringan khusus; contoh:
keringat
Ekskreta
(excreta) : zat-zat (umumnya padat) yang dikeluarkan dari tubuh binatang
Eksodermis
(exodermis) : 1. lapisan sel yang bergabus, terletak di bawah lapisan epidermis
pada akar berbagai jenis anggrek; 2. lapisan di luar sel korteks (cortical
cell) yang setelah mengalami proses penebalan dengan suberin atau kutin, akan
menggantikan epidermis pada akar
Eksogami
(exogamy) : perkawinan individu gamet-gamet yang tidak mempunyai hubungan
kekerabatan
Eksogen
(exogenous) : berasal dari luar atau disebabkan oleh faktor luar
Eksokarp
(exocarp) : lapisan terluar dari kulit buah; disebut juga epikarp
Eksokrin
(exocrine) : kelenjar yang sekresinya dialirkan melalui saluran khusus;
lawannya adalah endokrin
Eksospora
(exospore) : spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel
induk; proses pemisahan tersebut disebut abstriksi; spora semacam ini dijumpai
pada Phycomycetes
Eksterior
(exterior) : terdapat di luar bagian tubuh tertentu, misalnya tali pusar
terhadap bagian perut fetus; lawannya interior (di bagian dalam)
Ekstrinsik
(extrinsic) : sifat yang menerangkan bahwa asalnya dari luar dan bukan dari
dalam badan
Eksudat
(exudate) : zat-zat yang diekskresikan melalui lubang pori-pori, misalnya
keringat
Eksuvia
(exsuviae) : 1. fosil sisa-sisa hewan; 2. bagian kutikula yang ditinggalkan
pada proses pergantian kulit; contoh: pada ular
Ektoamoeba
(ectoamoeba) : amoeba yang hidup di luar makhluk lain
Ektoderma
(ectoderm) : lapisan nutfah yang paling luar pada embrio binatang, yang pada
perkembangan selanjutnya akan membentuk lapisan epidermis dan jaringan saraf
Ektofagus
(ectophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan
memperoleh makanan pada permukaan tubuh inangnya
Ektogenesis
(ectogenesis) : pertumbuhan embrio secara buatan (di luar tubuh individunya);
cara pertumbuhan semacam ini dinamakan pembiakan in vitro
Ektoparasit
(ectoparasite) : parasit yang hidup di bagian luar (pada permukaan) tubuh
inangnya
Ektoplas
(ectoplast) : lapisan tipis protoplasma yang terdapat di sepanjang sisi
(bagian) dalam dinding sel
Ektoplasma
(ectoplasm) : lapisan paling luar, protoplasma sel, yaitu bagian yang langsung
berbatasan dengan dinding sel
Ektosom
(ectosome) : butir-butir sitoplasma khusus yang merupakan kekhasan sel-sel
induk nutfah dan sel-sel tangkai pada bangsa Copepoda
Ektospora
(ectospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak di sebelah luar
perispora, umumnya hanya terlihat dengan pembesaran yang kuat
Ektotrof
(ectotrophic) : pertumbuhan mikoriza yang menutupi permukaan atas tumbuhan
inangnya
Ekuinoktial
(equinoctial) : saat matahari (secara khayal) melewati garis khatulistiwa; pada
saat itu panjang hari siang adalah panjang hari malam di daerah khatulistiwa;
hal ini terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September
Elaioplankton
(elaioplankton) : plankton yang menghasilkan dan menyimpan butiran-butiran
minyak sehingga tubuhnya terapung di air
Elastin
(elastin) : protein pembentuk serat pada jaringan pengikat antara dua tulang
pada vertebrata, bersifat lentur (elastis) sehingga dapat menggerakkan tulang
Elektosom
(electosome) : kondriosom yang dianggap sebagai pusat kegiatan reaksi-reaksi
kimia dalam protoplasma
Elevator
(elevator) : otot yang berfungsi untuk mengangkat bagian tubuh tertentu
Elitra
(elytra) : sayap muka kumbang Coleoptera yang sudah termodifikasi; sayap ini
tebal dan kuat, yang juga berfungsi untuk melindungi sayap tipis yang berada di
bawahnya/di belakangnya
Email
(enamel) : bahan keras yang mengandung lebih dari 90 persen kalsium dan
magnesium yang membentuk suatu lapisan yang menyelubungi dentin pada gigi;
email juga membentuk mantel pada sisik
Emaskulasi
(emasculation) : perlakuan terhadap bunga berkelamin ganda dengan cara membuang
benang sari sebelum serbuk sarinya terlepas dari kotaknya agar tidak terjadi
penyerbukan sendiri, kemudian dilakukan penyerbukan dengan serbuk sari dari
bunga lain
Embrio
(embryo) : 1. binatang muda sebelum meninggalkan badan induknya (sebelum
dilahirkan) atau sebelum menetas (masih dalam telur); pada manusia pengertian
embrio mencakup sejak menempelnya zigot pada dinding rahim, sampai masa delapan
minggu setelah terjadinya konsepsi; 2. sporofit muda tumbuhan berbiji setelah
berlangsungnya proses pembuahan; dalam perkembangan terakhir umumnya embrio
terdiri atas plumula, radikula, dan keping biji; pada anggrek embrio terdiri
atas kumpulan sejumlah sel saja
Embryophyta
(Embryophyta; Embryophyte) : semua tumbuhan yang mempunyai alat kelamin bersel
banyak dan membentuk embrio, mencakup semua tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
dan tumbuhan lumut (mempunyai arkegonium); bandingkan dengan Mycophyta dan
Thallophyta
Embriogeni
(embryogeny) : proses pertumbuhan dan perkembangan embrio
Embun
berbulu (downy mildew) : nama umum penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh
jenis-jenis jamur suku Peronosporaceae; gejala serangan terlihat pada permukaan
daun yang dipenuhi embun berbulu-bulu; bulu-bulu tersebut sebenarnya adalah
konidiofor yang bermunculan dari celah-celah mulut daun
Empedu
(bile) : organ berupa kantung yang menempel pada hati; di dalamnya terdapat
cairan basa berwarna kehijauan yang disalurkan melalui suatu pembuluh yang
bermuara pada usus; cairan tersebut berfungsi untuk membantu pencernaan lemak
dan penyerapannya setelah dicerna; cairan empedu memberikan warna kuning pada
feces
Empulur
(pith) : jaringan dasar di tengah-tengah (daerah pusat) batang atau akar
Emulsi
(emulsion) : campuran dua macam cairan yang tidak bercampur sempurna; cairan
yang satu membentuk butir-butir kecil di dalam cairan yang lain, misalnya
minyak di dalam air
Endemik
(endemic) : 1. makhluk hidup yang penyebarannya terbatas pada daerah tertentu
saja; 2 penyakit yang penyebarannya terbatas (satu tempat)
Endoderma
(endoderm) : epitel organ pencernaan dan pernapasan serta kelenjar yang
terdapat dalam saluran pencernaan
Endodermis
(endodermis) : lapisan korteks paling dalam yang menyelubungi stele, khas
terdapat pada akar dan batang paku-pakuan (Pteridophyta) dan beberapa
Dikotiledon
Endofagus
(endophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan
memperoleh makanan di dalam tubuh inangnya
Endofit
(endophyte) : tumbuhan yang hidup di dalam tumbuhan lainnya atau di dalam tubuh
hewan, biasanya sebagai parasit
Endogami
(endogamy) : proses reproduksi secara kawin antara individu yang sangat dekat
kekerabatannya
Endogen
(endogenous) : sifat atau keadaan sesuatu yang terbenam, hidup, tumbuh, atau
mengalami perkembangan dalam organ atau substrat
Endokarp
(endocarp) : lapisan dinding buah (perikarp) yang paling dalam
Endokrin
(endocrine) : kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil
sekresinya; sekresinya dirembeskan ke dalam sistem sirkulasi yang ada di dalam
tubuh; contoh: kelenjar endokrin, kelenjar hormon
Endokrinologi
(endocrynology) : ilmu tentang kelenjar endokrin pada manusia dan vertebrata
lainnya, khususnya mengenai hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap
proses dalam tubuh
Endomiksis
(endomixis) : peristiwa penyusunan kembali inti sel tanpa adanya konjugasi
terlebih dahulu, seperti terjadi pada Protozoa
Endomitosis
(endomitosis) : proses pembelahan sel yang proses penggandaan kromosomnya tidak
diikuti pembelahan inti sel; akibatnya, setelah berlangsungnya proses ini inti
sel atau sel mengandung jumlah kromosom dua kali lipat jumlah kromosom semula
Endoparasit
(endoparasite) : parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya
Endoplasma
(endoplasm) : bagian dalam protoplasma sel
Endosperma
(endosperm) : jaringan yang mengandung persediaan makanan yang terbentuk dalam
kantung embrio tumbuhan berbiji; pada waktu biji berkecambah, persediaan
makanan ini dimanfaatkan untuk pertumbuhan kecambah
Endospora
(endospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan
umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis
Endostrakum
(endostracum) : lapisan bagian dalam cangkang kerang yang umumnya berwarna
putih bersih
Endotelium
(endothelium) : lapisan tunggal yang terdiri atas sel-sel pipih yang melapisi
jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa pada vertebrata
Endotesta
(endotesta) : lapisan testa yang terdalam, biasanya tipis dan lunak seperti
selaput
Endozoik
(endozoic) : penyebaran biji tumbuhan oleh hewan dengan cara menelannya dan
mengeluarkannya bersama-sama kotoran; contoh: penyebaran oleh burung, musang
Energi
(energy) : tenaga atau daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai
proses kegiatan; energi dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat
pada bahan; contoh: sinar matahari
Energid
(energid) : unit protoplasma; sel dengan atau tanpa dinding sel
Ensefalon
(encephalon) : otak atau bagian kepala yang berisi otak
Ental
(frond) : 1. organ serupa daun, pada palem atau tumbuhan paku; 2. organ serupa
daun dengan sifat morfologi yang tidak jelas
-Enten
mengenten
(grafting) : menyambung sepotong ranting (skion, batang atas) ke batang tanaman
lain yang disebut batang bawah
Enteron
(enteron) : saluran pencernaan secara keseluruhan (mulai dari mulut sampai
anus)
Entoderma
(entoderm) : lapisan paling dalam dari tiga lapisan sel embrio pada hewan, yang
kemudian berkembang menjadi lapisan selaput dalam saluran pencernaan, saluran
tenggorokan, paru-paru, hati, dan pankreas
Entomofil
(entomophily) : penyerbukan bunga dengan bantuan/perantaraan serangga
Entomologi
(entomology) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk kehidupan serangga
Entoparasit
(entoparasite) : parasit yang hidup dan makan di dalam tubuh inangnya; contoh:
cacing dalam tubuh manusia atau hewan lainnya
Enzim
(enzyme) : substansi organik yang dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup, berupa
protein yang sangat kompleks, yang penting peranannya sebagai katalisator dalam
berbagai proses kimia di dalam tubuh makhluk hidup; biasanya untuk dapat
melaksanakan fungsinya, enzim memerlukan kehadiran koenzim atau aktivator; tiap
jenis enzim mempunyai tugas khusus; contoh: enzim amilase, lipase, pepsin, dan
tripsin
Eofil
(eophyl) : daun-daun pertama yang dihasilkan pada semai dengan helaian yang
berwarna hijau; daun-daun ini kelak akan digantikan fungsinya oleh daun-daun
yang berbentuk normal (daun tumbuhan dewasa) yang disebut metafil
Eosen
(eocene) : kurun waktu dalam geologi, merupakan subdivisi zaman tersier,
berlangsung sejak dari 54 sampai 38 juta tahun yang lalu
Epidemi
(epidemic) : 1. penyakit yang menyerang
sejumlah besar orang pada daerah tertentu pada waktu yang sama, dan menular
dari satu orang ke orang lain, misalnya suatu penyakit yang tidak terdapat
secara tetap pada dareah itu; 2. pengaruh yang hebat dari suatu penyakit yang
bersifat sementara
Epidemiologi
(epidemiology) : bagian ilmu penyakit yang khusus mempelajari faktor-faktor
yang menyebabkan penjangkitan suatu penyakit menular; lihat epidemi
Epidermis
(epidermis) : lapisan sel-sel paling luar pada tubuh hewan atau tumbuhan; pada
tumbuhan tebalnya hanya satu lapis dan pada bagian tumbuhan di atas tanah
biasanya tertutup oleh lapisan gabus; pada binatang tebalnya beberapa lapis,
kecuali pada invertebrata
Epifit
(epiphyte) : tumbuhan yang tumbuh menumpang pada tumbuhan lain, tetapi tidak
mengambil unsur hara secara langsung dari tumbuhan yang ditumpanginya; jadi,
epifit tidak merugikan tumbuhan yang ditumpanginya; jenis-jenis tumbuhan ini
kadang-kadang juga dijumpai tumbuh secara alami pada atap-atap bangunan;
contoh: anggrek dan pakis
Epifitotik
(epiphytotic) : penyakit menular pada suatu jenis tanaman tertentu yang
tiba-tiba berjangkit secara luas pada suatu daerah
Epigean
(epigean) : 1. keadaan tumbuhan di atas tanah, terutama tumbuhan yang bijinya
terangkat di atas tanah pada waktu berkecambah; keadaan serangga yang hidup di
dekat atau pada permukaan tanah
Epikarp
(epicarp) : lihat Eksokarp
Epikotil
(epicotyl) : bagian batang embrio atau kecambah yang berada di atas kotiledon
(keping biji)
Epinasti
(epinasty) : keadaan pertumbuhan permukaan atas daun yang lebih cepat daripada
permukaan bawah hingga daun tersebut melekuk ke bawah
Epipetal
(epipetalous) : keadaan bunga yang bagian pangkal benang sarinya melekat
menjadi satu dengan daun mahkota bunga
Epistasis
(epistasis) : pengaruh yang disebabkan oleh suatu gen terhadap gen lainnya
(bukan alel) sehingga sifat yang berasal dari gen tersebut tidak muncul
(tersembunyi)
Epiteka
(epitheca) : cangkang diatom yang terletak di bagian atas/luar, yang menutup
cangkang bawah (dalam)
Epitelium
(epithelium) : 1. jaringan sekuler binatang yang melapisi permukaan rongga atau
pembuluh, terdiri atas satu lapis sel atau lebih membentuk selaput pembungkus;
2. jaringan penutup rongga-rongga paling luar pada tumbuhan, yang terdiri atas
satu lapis sel parenkima atau lebih yang cukup tebal
Epizoik
(epizoic) : bersifat menempel pada bagian luar tubuh binatang
Epizootik
(epizootic) : wabah penyakit yang menyerang banyak hewan dari jenis yang sama
pada waktu yang sama
Eradikasi
(eradication) : pemusnahan total tanaman yang terserang penyakit ataupun
seluruh tumbuhan inang untuk membasmi suatu penyakit
Erepsin
(erepsin) : enzim pemecah protein (proteolitik) yang diperoleh dari cairan usus
yang sebenarnya merupakan campuran beberapa macam peptidase
Eritrosit
(erythrocyte) : sel darah merah
Esofagus
(oesophagus) : bagian saluran pencernaan antara tenggorokan dan lambung
Esterase
(esterase) : enzim yang berperan sebagai pemacu reaksi hidrolisis atau sintesis
senyawa-senyawa ester
Estrogen
(estrogen; oestrogen) : hormon kelamin yang dihasilkan terutama oleh ovari dan
berfungsi antara lain untuk merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita atau binatang betina
Estrus
(estrous; oestrous) : masa birahi pada hewan mamalia betina
Etiolasi
(etiolation) : gejala pertumbuhan yang tidak normal (antara lain ditandai oleh
batang memanjang dan daun yang berwarna pucat) karena keadaan kurang cahaya
Etiolin
(etiolin) : pigmen kuning yang terdapat dalam klorofil tumbuhan yang tumbuh di
tempat gelap
Etnobotani
(etnobotany) : cabang ilmu botani yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan dalam
keperluan kehidupan sehari-hari dan adat suatu suku bangsa; contoh: tikar
pandan, tempat nasi dari bambu, daun sirih dalam upacara adat perkawinan
Etologi
(ethology) : ilmu atau cabang ilmu yang mempelajari perilaku binatang dalam
keadaan lingkungan yang alami
Eugenika
(eugenics) : ilmu yang mempelajari peningkatan bangsa manusia dengan cara
menerapkan hukum-hukum kebakaan
Euhermafrodit
(euhermaphrodite) : sifat hermafrodit normal pada tumbuhan berbunga, ditandai
dengan adanya putik dan benang sari yang lengkap pada satu kuntum bunga
Euploid
(euploid) : memiliki jumlah kromosom yang besarnya merupakan kelipatan jumlah
pada monoploid atau haploid
Evolusi
(evolution) : proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami
sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau
menghasilkan makhluk hidup jenis baru
Ex
situ (ex situ) : keadaan suatu makhluk di luar tempat alamiahnya yang asli atau
posisi normalnya; dipergunakan untuk usaha pelestarian jenis di luar habitatnya
F1,
F2, F3, dst (F1, F2, F3, etc) : simbol yang umum digunakan untuk menunjukkan
keturunan hasil persilangan, baik pada tanaman maupun pada hewan; F1 merupakan
hasil persilangan antar-induk; F2 merupakan hasil persilangan antara sesama
anggota F1; F3 merupakan hasil persilangan antara sesama anggota F2, dst
Fag
(phage) : virus yang menyerang jasad renik tertentu dan menyebabkan hancurnya
(lisis) dinding sel jasad renik tersebut
Fagosit
(phagocyte) : sel yang berfungsi sebagai pemakan benda-benda asing di dalam
tubuh; contoh: sel-sel darah putih
Faktor
biotik (biotics factors) : pengaruh lingkungan yang timbul dari kegiatan
makhluk hidup
Faktor
edafik (edaphic factors) : keadaan tanah yang berpengaruh terhadap tumbuhan,
ditentukan oleh faktor-faktor fisik, kimiawi, tumbuhan, dan hewan tanah
Faktor
iklim (climatic factors) : pengaruh cuaca terhadap makhluk hidup di suatu
daerah, terutama yang disebabkan oleh suhu, curah hujan dan angin
Faktor
lingkungan (external factors) : keadaan sekeliling yang berpengaruh terhadap
kehidupan suatu jenis makhluk hidup, terutama pengaruh tanah, iklim, dan
makhluk hidup lainnya
Falang
(phalange) : tulang ruas-ruas jari kaki vertebrata
Falenofili
(phalaeonophily) : penyerbukan bunga dengan perantaraan kupu-kupu malam
Fanerokotil
(phanerocotylar; epigeous) : keadaan bila kotiledon semai terletak di atas
permukaan tanah
Faring
(pharynx) : bagian belakang mulut yang sekaligus merupakan bagian atas
tenggorokan
Faset
(facet) : permukaan luar kornea pada mata majemuk serangga
Fekunditas
(fecundity) : kemampuan makhluk hidup menghasilkan keturunan dalam jumlah
banyak
Femur
(femur) : 1. tulang paha atau tulang proksimal anggota badan bagian belakang
pada vertebrata; 2. ruas ketiga pada kaki serangga dan laba-laba dihitung dari
ujung proksimal
Fenologi
(phenology) : ilmu yang mempelajari fenomena atau gejala biologi yang berkala
dalam hubungannya dengan iklim (misalnya migrasi burung, musim perkawinan
burung, waktu berbunga atau berbuah tumbuhan tertentu)
Fertil
(fertile) : mampu menghasilkan keturunan
Fertilisasi
(fertilization) : bersatunya gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan
zigot
Fetus
(foetus) : embrio vertebrata yang masih berada dalam telur atau dalam kandungan
induknya
Fibrin
(fibrin) : protein berbentuk serat yang terbentuk pada proses
penggumpalan/pembekuan darah; fibrin berasal dari fibrinogen yang berubah
karena aktivitas trombin; fibrin tidak larut dalam pelarut protein umumnya,
tetapi dapat dilarutkan dengan enzim tertentu seperti plasmin dan pepsin
Fibrinogen
(fibrinogen) : globulin (sejenis protein) dalam darah yang dapat berubah
menjadi fibrin karena pengaruh aktivitas trombin pada proses pembekuan darah;
fibrinogen dihasilkan oleh hati
Fibrosit
(fibrocyte) : sel jaringan pengikat, mengandung zat kolagen
Fikosianin
(phycocyanin) : kelompok zat warna, yang terdiri atas warna merah dan biru yang
bersama-sama klorofil terdapat pada ganggang merah dan ganggang hijau biru;
fungsinya serupa dengan karoten dalam fotosintesis dengan menyerap energi
cahaya untuk membentuk klorofil
Filariasis
(filariasis) : penyakit pada manusia disebabkan oleh cacing Filaria bancrofti,
menyebabkan kaki mengembang (seperti kaki gajah) akibat gangguan pada getah
bening; juga disebut elefantiasis
Filodium
(phyllodium) : tangkai daun yang pipih menyerupai daun dan berfungsi seperti
daun, misalnya pada Acacia
Filogeni
(phylogeny) : hubungan asal-usul suatu makhluk, terutama mengenai tumbuhan,
yang menyatakan perkembangan evolusinya dari suatu makhluk/ tumbuhan yang
terbentuk lebih dahulu
Filokladia
(phylloclade) : batang atau cabang yang mempunyai bentuk dan warna menyerupai
daun
Filotaksis
(phyllotaxis) : kedudukan daun terhadap batang dan urutannya satu sama lain,
dapat berhadapan, bergantian, spiral, atau roset
Filum
(phylum) : salah satu kategori utama dalam taksonomi hewan yang terdiri atas
satu atau beberapa kelas yang mempunyai persamaan sifat-sifat dasar tertentu;
contoh: filum Chordata
Fisiologi
(physiology) : ilmu tentang perilaku, proses-proses di dalam tubuh makhluk
hidup
Fitoaleksin
(phytoalexin) : senyawa yang dihasilkan tumbuhan tingkat tinggi untuk melawan
serangan jasad renik
Fitogeografi
(plant geography; phytogeography) : ilmu yang mempelajari penyebaran
tumbuhan-tumbuhan di muka bumi, susunannya, produktivitasnya, dan sebab-sebab
yang menentukannya
Fitokimia
(phytochemistry) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk senyawa kimia dalam tubuh
tumbuh-tumbuhan
Fitopatologi
(phytophatology, plant pathology) : ilmu tentang seluk-beluk penyakit tanaman
karena serangan jamur, bakteri, mikoplasma, virus nematoda, dll; juga disebut
ilmu penyakit tanaman
Fitoplankton
(phytoplankton) : tumbuhan kecil yang mengapung atau hanyut pada permukaan air
atau dekat permukaan air
Fitotoksin
(phytotoxin) : zat berasal dari tumbuhan yang bersifat racun terhadap hewan
Fitotron
(phytotron) : ruangan tertutup yang kondisinya (suhu, cahaya, kelembaban, dll)
dapat diatur secara ketat dan digunakan sebagai tempat menumbuhkan tanaman
Flagela
(flagella) : alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik dan
spora kembara
berflagela
ganda (biflagellate) : keadaan yang dicirikan dengan dimilikinya dua flagela;
bentuk dan ukuran flagela dapat sama dan dapat berbeda
Floem
(phloem) : jaringan pembuluh tapis yang berfungsi mengangkut zat makanan dari
daun ke bagian tumbuhan lainnya
Flora
(flora) : 1. semua populasi tumbuhan yang ada di suatu daerah tertentu; 2.
tulisan yang mempertelakan semua tumbuhan yang ada di suatu daerah tertentu
Floret
(floret) : bunga berukuran kecil, merupakan bagian yang membentuk kepala bunga
majemuk atau bagian tengah bunga Compositae, seperti kenikir, bunga matahari,
dan anyelir
Folikel
(follicle) : rongga kecil atau tabung yang sempit dan dalam seperti pada rongga
rambut; kelenjar yang kecil dan sedikit bercabang
Foresis
(phoresis) : bentuk simbiosis yang simbionnya menempel dan dibawa kemana-mana
oleh hewan inangnya seperti halnya ikan paus membawa ikan-ikan kecil
Formasi
(formation) : satuan terbesar masyarakat tumbuhan yang telah mencapai klimaks
dalam suatu daerah yang luas dan mempunyai iklim yang seragam; contoh: tundra
dan hutan basah tropik
Fosfatase
(phosphatase) : enzim yang melepas fosfat dari ikatan senyawa-senyawa organik
Fotoautrotof
(photoautotrophic) : sifat makhluk yang menggunakan cahaya sebagai sumber
energi dan CO2 sebagai sumber untuk membentuk cadangan pangan
Fotofobia
(photophobia) : tidak dapat menyesuaikan diri pada cahaya; menunjukkan
pertumbuhan yang paling baik di bawah cahaya yang sangat kurang
Fotolisis
(photolysis) : perombakan senyawa-senyawa kimia di bawah pengaruh cahaya
matahari
Fotonasti
(photonasty) : tanggapan tumbuhan terhadap pengaruh sinar yang membaur
Fotoperiodisme
(photoperiodism) : kesanggupan tumbuhan/hewan untuk menanggapi panjang relatif
pergantian siang dan malam sehingga mampu tumbuh atau berkembangbiak pada
waktu-waktu yang tepat
Fotosintesis
(photosynthesis) : peristiwa penggabungan karbondioksida dan air secara kimiawi
dalam klorofil untuk membentuk karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari
sebagai sumber energi
Fototropisme
(phototropism) : gerakan makhluk hidup karena rangsangan cahaya, misalnya
tangkai daun membengkok ke arah cahaya matahari
Fragmoplas
(phragmoplast) : gelendong plasma yang terlihat pada pembelahan mitosis yang
menyatu ke arah kutub-kutub sel
Freatofit
(phreatophyte) : tumbuh-tumbuhan yang tedapat (tumbuh) pada waduk air, misalnya
eceng gondok
Fungi
imperfecti (fungi imperfecti) : kelompok jamur yang mempunyai bentuk
berbeda-beda dan yang hidupnya belum diketahui tahap seksualnya; umumnya dari
jenis-jenis Ascomycetes dan kadang-kadang Basidiomycetes
Funikulus
(funiculus; umbilical cord) : 1. "tali" yang menghubungkan embrio
dengan plasenta; 2. tangkai yang mendukung dan menghubungkan bakal biji pada
papan biji atau dinding bakal buah
No comments:
Post a Comment