Pages

Sunday, July 8, 2012

WANITA







WANITA  Dibedakana dengan Pria karena banyak hal

  • Morfologi setelah puber 
  • Organ kelaminnya 
  • Juga terkadang pula sifat nya

Kali ini akan dibahas secara detail Organ kelamin milik wanita baik pada organ kelamin luar maupun organ kelamin dalam secara sederhana pembahasannya OK



Organ reproduksi luar terdiri dari  : 


  1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian  luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga  vagina juga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
  2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian  yaitu :    
  • Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas  dan membatasi vulva. 
  • Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam  dan membatasi vulva     
Organ reproduksi dalam terdiri dari : 
  1. Ovarium
  2. Fimbrae 
  3. Infundibulum tubae
  4. Tuba Falopii / Oviduct
  5. Uterus ( Rahim) 
  6. Cervix
  7. Vagina
Ovarium 
  • Organ utama pada wanita. 
  • Berjumlah sepasang dan terletak di  dalam rongga perut pada daerah ping gang sebelah kiri dan kanan. 
  • Berfungsi untuk  menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti : Hormon Estrogen dan Hormon Progesteron 
  • Hormon Estrogen berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita,  serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.   
  • Sedang Hormon Progesterone berfungsi dalam memelihara masa kehamilan. 
Fimbriae 
  • Fimbrae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium  berdekatan dengan ujung saluran oviduct. 
  • Fimbrae berfungsi untuk menangkap sel ovum yang  telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium. 
Infundibulum tubae 
  • Infundibulum tubae merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar  dan  berdekatan dengan fimbriae. 
  • Infundibulum tubae berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap  oleh fimbriae. 
Tuba fallopi 
  • Tuba falopii merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas  sebagai tempat fertilisasi 
  • Jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia  pada dindingnya 
  • Tuba falopii ini menggerakkan Ovum secara peristaltik menuju Uterus ( rahim ) dengan bantuan silia pada  dindingnya.  
  • Tuba falopii ini sering disebut Oviduct dimana di 2/ 3 bagian salurannya sebagai  tempat fertilisasi karena di posisi itu sel telur dalam keadaan Mature
Uterus 
  • Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. 
  • Berbentuk seperti buah pir  dengan bagian bawah  yang mengecil. 
  • Berfungsi sebagai tempat Imlantasi dan pertumbuhan embrio.  
  • Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk  satu janin
Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding         
  1. Perimetrium  yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
  2. Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk  kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula  setiap bulannya. 
  3. Endometrium  merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah.             
  •  Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan  meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
Cervix 
  • Merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga  disebut juga sebagai leher rahim. 
  • Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan  sebagai jalan keluar nya janin dari uterus menuju saluran vagina. 
  • Pada program KB dengan menggunakan IUD , spiral sebagai alat diletak kan di daerah Cerviks ini OK
Vagina
  • Berupa saluran 
  • Merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.  
  • Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva sering disebut dengan  kelentit.
OOGENESIS
Oogenesis  merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum.
Proses   oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu : 
  1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel  ovum. 
  2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH. 
  3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan  sel ovum). 
  4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH   


  • Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium.
  • Sel telur ini telah matang  (mengalami peristiwa ovulasi).
  • Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan  400 buah sel ovum 
  • Masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk  menghasilkan sel ovum yang matang  karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga  berhentinya siklus  menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.
  • Berhentinya Siklus Menstruasi sehingga tidak terjadi kehamilan karena sel telur habis di Ovulasikan pada masa Menopause sering membuat stamina dan sifat terkadang mencekam ketika tidak mau disadari oleh wanita , padahal itu hal yang biasa  
Hormon yang berperanan dalam kehamilan 
  1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3- 4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah  itu fungsinya diambil alih oleh plasenta.  Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan  karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone  semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.    
  2. Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk  memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur  metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus)  tetap mendapatkan nutrisi. 
  3. HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya  kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini  ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.     
  4. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang  persalianan. 
Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan
  1. Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis 
  2. Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat  kontraksi uterus
  3. Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus. 
Kontrasepsi dalam Reproduksi   Wanita
  • Dilakukan dengan tujuan untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel ovum  sehingga tidak terjadi  fertilisasi. 


Macam cara dalam kontrasepsi adalah : 
  1. Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita. 
  2. Secara hormonal yaitu menghambat/menghentikan proses ovulasi. 
  3. Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria, vaginal  douche untuk wanita. 
  4. Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi. 
  5. Sterilisasi yaitu dengan membuat setril organ-organ reproduksi bagian dalam Tubektomi untuk wanita
MENSTRUASI
  • Setelah ovulasi  dan Tidak terjadi Fertilisasi
  • Setelah Ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu : 
  1. Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami  MENSTRUASI
  2. Terjadi pembuahan dlanjutkan dengan kehamilan 
  • Menstruasi  yaitu luruhnya sel  ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. 
  • Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap  bulannya.   
Siklus menstruasi terdiri dari 4  fase yaitu : 
  1. Fase Menstruasi
  2. Fase Proliferasi 
  3. Fase Ovulasi / Fase Luteal
  4.  
Fase Menstruasi
  • Fase menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan  dengan dinding endometrium yang robek. 
  • Dapat diakibatkan juga karena berhentinya  sekresi hormone estrogen dan progresteron
  • Tidak adanya hormon hormon tersebut menyebabkan kandungannya  dalam darah  tidak ada.
  • Ketiadaan ini menyebabkan endometrium tidak bisa lagi dipertahankan menempel di rahim maka luruhlah secara perlahan seirama dengan pengurangan kandungan hormon hormon itu di darah  
Fase Proliferasi/fase Folikuler  
  • Fase ini ditandai dengan menurunnya hormon progesteron  sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH 
  • Adanya FSH akan merangsang salah satu folikel  dalam ovarium tumbuh berkembang
  • Folicle yang tumbuh membesar membentuk Folicle de Graff
  • Adanya sel folikel yang berkembang kemudian menjadi folikel de Graaf yang masak akan menghasilkan hormone estrogern
  • Hormon estrogen akan merangsangnya keluarnya LH dari kelenjar Hipofisis anteriornya
  • Estrogen dapat menghambat sekersei  FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek menjadi tumbuh kembali
Fase Ovulasi    
  • Fase Ovulasi/fase Luteal  ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum  pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. 
  • Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel  dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. 
  • Corpus luteum  berfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertebal  dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.   
  • Fase pasca ovulasi/fase Sekresi  ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan  menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans 
  • Terbentuknya Corpus albicans (Corpus luteum yan menua) membuat sekresi hormone progesteron terhenti 
  • Berkurangnya Progesteron akan membuat keluruhan dan dengan tidak adanya hormon progesteron  membuat hipofisis aktif mensekresikan FSH  dan LH.  
  • Jadi dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding  endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek.  
  • Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
Fase Menstruasi ( lihat diatas karena siklus)
 TAHAP SETELAH FERTILISASI WANITA
  • Terjadi FERTILISASI  yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah  matang dan menghasilkan zygote.
  • Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus  dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin.
  • Keadaan demikian disebut dengan  masa kehamilan/gestasi/nidasi.
  • Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288  hari/9 bulan 10 hari.
  • Peristiwa  keluarnya bayi itu disebut dengan kelahiran.     


Tahapan waktu dalam fertilisasi : 
  1. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8,  16 sel. 
  2. Pada  hari  ke-3  atau  ke-4  terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan  berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan  membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass.  Blastosit  dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit)  yang berfungsi untuk menyerap  makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju  uterus dengan waktu 3-4 hari. 
  3. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses  implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin).  Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron  dan estrogen  sehingga mencegah menstruasi.   
  4. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.  
  5. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari  throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah  yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh aka berkembang  semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan. 
  6. OK

No comments:

Post a Comment