Pages

Sunday, October 14, 2012

ELING GUSTI

Refleksi tengah malam ojo uru sore ternyata lebih baik


Ajaran dengan judul 'Eling lan Waspada' sudah banyak dikenal, namun belum banyak dipahami. Akibatnya ajaran ini  belum terwujud menjadi pedoman hidup dalam masyarakat.

Eling arti harafiahnya adalah ingat (remember, memorize). Dalam ajaran ini arti 'eling' bermakna 'sadar' atau menyadari. Tentu ada pertanyaan, 'lalu apa yang harus disadari'?

Ada empat hal yang harus kita sadari sepanjang hidup, yaitu:
Bahwa kita (manusia) hidup itu adalah ciptaan Sang Pencipta (Allah bagi Islam, mungkin juga Dewa-Dewa bagi yang lain);
Bahwa Sang Pencipta menciptakan manusia di bumi (bukan di planet lain) adalah dengan tujuan atau dengan misi tertentu;
Bahwa manusia diciptakan tidak sendiri dan tidak sejenis atau serupa, tetapi berbeda-beda;
Bahwa Sang Pencipta menciptakan manusia dengan menyediakan kelengkapan dan kebutuhan hidup di bumi;
Dengan tetap eling / sadar terhadap empat hal tersebut maka manusia yang bentuknya berbeda, tempatnya berbeda, pendapatnya berbeda dan mempunyai berbagai perbedaan lain itu akan dapat menciptakan sinergi dalam menjalankan misi dari sang Pencipta. Ingat bahwa meskipun berbeda-beda, semua manusia mendapat misi yang sama dari Sang Pencipta. (Apa bentuk misi itu akan dijelaskan di tulisan lain).

Kita harus selalu eling bahwa bumi ini disediakan untuk semua manusia, bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga disediakan untuk generasi yang akan datang. Kalau bumi ini kita rusak sekarang, maka lama-lama manusia akan punah. Itulah sebabnya kita harus memanfaatkan alam dengan sekaligus juga menjaganya agar generasi mendatang dapat tetap hidup.

Apa makna waspada dalam ajaran 'Eling lan Waspada'?

Waspada merupakan suatu kemampuan yagn diberikan oleh Sang Pencipta kepada setiap manusia. Kemampuan tersebut adalah kemampuan untuk membedakan (memilah) mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah dan sebagainya. Kemampuan memilah ini sudah ada dalam diri manusia sejak dari lahir (build in).

Sebagai kelanjutan dari kemampuan memilah (membedakan) tadi, Sang Pencipta juga memberi 'kewenangan' kepada manusia untuk memilih, menentukan  atau mengambil keputusan. Kalau manusia mempunyai kemampuan memilah atau membedakan saja tanpa mendapat kewenangan untuk menentukan pilihan, hidup jadi repot juga. Itulah sebabnya manusia juga diberi kewenangan untuk menentukan pilihan. Artinya manusia mendapat otonomi menentukan pilihan dalam hidupnya.

Anda boleh berkiprah dalam hidup semaunya asal selali eling lan waspada. Jangan hilang kesadaran atas yang empat dia atas dan selalu waspada jangan salah memilah dan memilih dan menentukan jalan yang anda tempuh dalam hidup.

Dari pedoman inilah saya mempunyai 3 anak laki laki kami beri nama ...akhiran Permana agar eling dan waspada di alam dan tentu untuk maksud dan tujuan baik seperti diatas , ini saya pamerin nama anak saya hehehe secara berurutan , Danang eka permana , Dimas dwi permana , dan Ditya tri permana  

No comments:

Post a Comment