Pages

Sunday, November 18, 2012

GENOTIF BELAJAR - PERLU DIEXPRESIKAN

Belajar
  • Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku pada diri indivindu sebagai akibat dari pengalaman
  • Perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa
  • Perubahan yang terjadi baik kognitif, afektiif maumpun Psikomotorik
  • Perubahan tingkah laku bersifat permanen (relatif tetap) 
  • Perubahan diakibatkan oleh pengalaman

Pengalaman

  • Pengalaman adalah hasil interaksi antara individu melalui alat inderanya dengan stimulus yang berasal dari berbagai sumber belajar
Mengapa Teori Belajar Penting Bagi Guru dan Siswa
  • Membantu memahami proses belajar
  • Memahami kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi, memperlancar ataupun sebaliknya menghambat dalam proses belajar
  • Memungkinkan melakukan pridiksi yang akurat tentang hasil yang diharpkan dari aktivitas belajar
  • Merupakan sumber hipotesis/dugaan tentang proses belajar
  • Dapat meningkatkan profesionalisme . 

Perbedaan Teori Belajar dan Teori Pembelajaran , Teori Pengajaran

  • Teori belajar (learning theory) deskriptif : berusaha menjelaskan bagaimana kegiatan belajar berlangsung
  • Teori Pembelajaran (Intructional theory) preskriptif: berusaha memberikan resep-resep tertentu bagaimana menciptakan kondisi yang diperlukan agar tujuan pembelajaran yang dinginkan dapat dicapai
Pembelajaran
  • Suatu Proses Kegiatan yang dilakukan guru bagaimana merekayasa anak didik agar melakukan kegiatan belajar, hasilnya tergantung pada anak didik itu sendiri (mengkondisikan)
  • Children Centered (Terpusat pada anak)
 Pengajaran
  • Proses kegiatan guru mentransfer ilmu / pengetahuan/ budaya kepada peserta didik (hasilnya tergantung oleh guru)
  • Teacher Centered (Terpusat pada guru)
               
Behavioristik
  • Belajar : Perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi stimulus respon
  • Proses memberikan respon tertentu terhadap stimulasi/rangsangan yang datang dari luar
  • External factor berupa  Unsur-unsur S-R
                1. Dorongan/Drive
                2. Rangsangan/Stimulus
                3. Reaksi / Respons
                4. Penguatan/ Reinforcement

Teori-Teori Belajar

Behavioristik : 
  • Edward l. Thorndike
  • John B.Waston
  • Ivan Pavlov
  • B.F. Skiner
  • E.R Guthrie
Edward l. Thorndike
  • Belajar merupakan proses interaksi antara stimulus (bisa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respon (bisa pikiran, perasaan, atau gerakan)
  • Perubahan menurut teori ini baik yang sifatnya konkrit (dapat diamati) maupun abstrak (tidak dapat diamati).
  • Hubungan S-R dipengaruhi oleh Reward (Hadiah, Penguatan yang merupakan faktor terpenting)

Tiga  Hukum Belajar dalam teori Edward Torndike
  1. Hukum kesiapan (Law of readiness)
  2. Hukum Latihan (Law of exercise): law of use (kuat), law of disuse (lemah)
  3. Hukum Akibat (Law of effect)
John B. Waston
  • Stimulus dan Respon harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (Observable)
  • Belajar : proses menghasilkan relfeks atau respons yang bersyarat dengan cara mengubah-ubah stimulusnya
  • Manusia lahir dengan beberpa refleks dan rekasi emosi (ketakutan, cinta dan marah)
  • Semua tingkah laku dikembangkan oleh pembentukan hubungan S-R baru melalui Conditioning (refleks)
Pavlov
  • Belajar adalah suatu proses yang terjadi karena adanya refleks-refleks bersyarat 
  • Tingkah laku dibentuk melalui pengaturan dan manipulasi lingkungan
  • Perangsang tak bersyarat yang diserta dengan perangsang bersyarat, memberikan respon bersyarat
B.F. Skinner
  • Memandang bahwa reinforcement sebagai unsur yag paling penting dalam kegiatan belajar

E.R.Guthrie
  • Hubungan S-R bersifat sementara dan dibutuhkan stimulus yang sering agar hubungan bisa terus terjadi/ langgeng
  • Respon akan lebih kuat dan bahkan menjadi kebiasaan bila hubungan dilakukan dengan berbagai macam stimulus seperti kegiatan merokok yang sulit berhenti : kenikmatan, minum kopi, bergaul, ingin nampak gagah.
  • Hukuman memegang peranan penting dalm proses belajar
  •  Hukuman yang diberikan pada saat yag tepa akan mampu merubah kbiasaan seseorang
  •  Tingkah lalu manusia akan dapat berubah dengan mengganti stimulus yang sesuai
Teori Kognitif
  • Teori ini lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri
  • Belajar bukan hanya melibatkan hubungan stimulus respon tetapi melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks
  •  Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan
Jean Peaget

Tiga tahapan proses belajar
  1.  Asimilasi (Proses penyatuan,pengintegrasian)
  2.  Akomodasi (Penyesuaian struktur kognitif)
  3.  Equilibrasi (Penyeimbangan yaitu penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi
4 Tahapan Perkembangan Kognitif
  1. Sensomotorik (0-2 tahun)
  2. Pra-operasional Konkrit (2-7 tahun)
  3. Opresional Konkrit ( 7-12 tahun)
  4. Operasional Formal ( 12 tahun sampai dewasa)
“ advance organizers”:
  • Murid akan belajar dengan baik apabila ada yang disebut “ advance organizers”: pengatur kemajuan belajar. Dapat didevinisikan dan disajikan dengan baik dan tepat oleh guru kepada siswanya
  • Advance organizers adalah konsep atau informasi umum yang mencakup semua isi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa
Manfaat Advance organizers
  • Menyediakan suatu kerangka konseptual untuk materi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa
  • Berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang akan dipelajari sehingga membantu murid untuk memahami bahan belajar secara lebih mudah( appersepsi)
Jerome S. Burner dengan Teori : Discovery Learning
  • Murid dibimbing secara induktif untuk memahami suatu kebenaran umum
  • Anak aktif melakukan kegiatan penjelahan dalam rangka penemuan sebuah kebenaran ilmu yang dipelajari
Sibernetik
  • Belajar adalah pengolahan informasi yang merupakan proses
  • Yang lebih penting dalam teori ini adalah adanya Sistem Informasi
Landa
  1. Algoritmik yaitu: Proses berpikir lineer, konvergen, lurus menuju ketarget tertentu.  
  2. Heuristik: Divergen:  menuju kebeberapa target sekaligus
Pask dan Scott:
  • Pembagian siswa tipe menyeluruh atau wholist dan tipe serial atau serialist
Humanistik
  • Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri
  • Teori ini bersifat Eklektif artinya seluruh tujuan proses belajar adalah memanusiakan manusia
  • Semua anak harus dihargai…(…) sebagai seorang individu dengan berbagai karakteristik yang berbeda
  • Apapun yang dilakukan oleh anak semua harus dihargai..
  • Pembelajaran harus sesuai dengan bakat dan minat anak.
Teori Maslow
(Teori Hirarki Kebutuhan Manusia)
  1. Kebutuhan Fisiologis
    Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
  2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
    Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
  3. Kebutuhan Sosial
    Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
  4. Kebutuhan Penghargaan
    Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
  5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
    Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
  6. Kebutuhan Transidental : kebutuhan keagamaan.(kepercayaan): kebutuhan yang lebih tinggi

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

  1. Internal
  2. Eksternal 

Internal
  1. Jasmani (Kesehatan, cacat tubuh)
  2. Kelelahan - Jasmani (lemah, lesu - Rohani (Bosan, sulit konsentrasi, frustasi)
  3. Psikologis
  4. Intelengensi, Perhatian, minat, Bakat, Motivasi, Kematangan, Kesiapan

Eksternal

  1. Keluarga
  2. Sekolah
  3. Kondisi Belajar

Keluarga

  • Cara mendidik (otoriter, permisif, demokratis)
  • Interaksi antar anggota keluarga
  • Suasana rumah
  • Latar Belakang sosial, ekonomi, budaya, agama dll)
Sekolah

  • Kurikulum
  • Relasi guru-siswa
  • Sarana dan prasarana dll.
Kondisi Belajar
  • Kondisi belajar merupakan suatu kedaan yang harus dialami siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar. 
  • Kondisi itu tergantung kepada situasi yang sedang dialami siswa, baik interen maupun eksteren
Ada tiga jenis kondisi belajar:

  1. Lingkungan fisik
  2. Suasana emosi
  3. Lingkungan sosial
Secara detail 

  • Kondisi Belajar (Robert Gagne)
  • Belajar Signal/Isyarat (ala Pavlov)
  • Belajar S-R dengan Penguatan (ala Skinner)
  • Belajar Membentuk Rangkaian Gerak-gerik (Chainning Motorik)
  • Belajar Asosiasi Verbal (Chainning Verbal)
  • Belajar Diskriminasi Jamak (Multiple Discrimination)
  • Belajar Konsep (Concept Learning)
  • Belajar Kaidah /Aturan(Rule Learning)
  • Belajar Memecahkan masalah( Problem Solving)
Prinsip-prinsip Belajar

  • Perhatian
  • Motivasi
  • Keaktifan
  • Keterlibatan Langsung
  • Pengulangan
  • Tantangan
  • Balikan dan Pengayaan
  • Perbedaan Individual
  • Keterpaduan
Perhatian

  • Pemusatan Tenaga Psikis tertuju kepada suatu obyek (Stern, 1950)
  • Banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan (Sumadi S. 1984)
Perhatian pada pelajaran akan timbul apabila:
                1. Sesuai dengan kebutuhan hidup sehari-hari
                2. Sesuai dengan kegemaran, minat dan bakat
                3. Diperlukan untuk belajar lebih lanjut
Motivasi

  • Motivasi merupakan tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan seseorang untuk melakukan aktivitas Gage dan Berliner (1984)
  • Motivasi dapat diibaratkan sebagai mesin dan kemudi pada mobil
Keaktifan

  • John Dewey (1916 dalam Davis 1937): Belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari dalam dirinya sendiri. Guru sekedar pembimbing dan pengarah
  • E.L Thorndike : Keaktifan siswa dalam belajar memerlukan latihan-latihan : Law of exercise
  • Mckeache(1976): individu merupkan manusia belajarbelajar yang aktif dan selalu ingin tahu
Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman

  • Edgar Dale(Kerucut Pengalaman Belajar): Belajar yang baik adalah belaar melalui pengalaman langsung
  • John Dewey: Learning by doing Bentuk kegiatan: fisik, mental emosional (keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai
Pengulangan

  • Hasil belajar menjadi lebih baik, lebih dikuasai dan semakin mendalam apabila diulang-ulang/dilatih (Law of exercise)
  • Proses belajar yang tidak diulang biasanya akan hilang
  • Psikologi Daya: Belajar adalah melatih daya-daya itu akan berkembang
  • Psikologi  Asosiasi/Koneksionisme: Belajar: pembentkan hubungan S-R
Tantangan

  • Teori Medan/Field Theory (Kurt Lewin)Siswa yang belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis
  • Siswa dalam situasi belajar memiliki tujuan, hambatan dan tantangan
  • Tantangan: menyebabkan munculnya adanya gairah dalam belajar
  • Tantangan bisa berupa: bahan ataupun kegiatan yang baru dan mengandung masalah, metode eksperimen, discovry dan incuiry
Balikan  dan Penguatan

  • Balikan segera : siswa giat belajar
Penguatan : Postif & Negatif
  • Pengutan Positif: mendapat nilai baik
  • Pengutan Negatif : mendapat nilai jelek
Perbedaan Individu

  • Siswa: Individu yang unik
  • Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri seperti kecerdasan, kegemaran, minat, bakat, latar belakang keluarga, sifat, motivasi dll
  • Dalam kegiatan pembelajaran perlu bervariasi , berbeda-beda.
Keterpaduan

  • Semua materi dan semua kegiatan diolah dan diorganisasikan agar bermakna dalam kehidupan anak(meaning full)
  • Guru mengkaitkan antara materi yang satu dengan materi yang lain, konsep yang satu dengan konsep yang lain, dalil yang satu dengan dalil yang lain, mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain.
Daftar Pustaka

  • Dimyati, Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rieneka Ciipta, 1999
  • Nasution. Didaktik dan Asas-asas Mengajar, Bandung: Jemmars, 1986
  • Suciati & Prasetya Irawan, Teori Belajar dan Motivasi, Pusat Antar Universitas dalam Rangka Peningkatan dan Pengembangan AKtivitas Instruksional: DEPDIKNAS
  • Basuki , Farida Mukti, Media Pengajaran, Jakarta: Dikti, 1993
  • Muhibin, Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995
  • Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara, 1982


1 comment: