Hayo belajar memahami Kode genetik yang dipunyai DNA maupun RNA
Coba isi latihan ini
JAWABANNYA
Ternyata bisa dijawab ya hehehehe
Denaturasi karena penambahan asam asetat
TRY AGAIN
Coba isi latihan ini
JAWABANNYA
Ternyata bisa dijawab ya hehehehe
UJI PROTEIN PADA BAHAN ORGANIK
1. Denaturasi Protein
Denaturasi karena penambahan asam asetat
Pada percobaan
tersebut, larutan telur dan susu ditambahkan dengan asam asetat. Larutan susu
yang telah ditambah asam asetat berubah menjadi keruh dan terdapat endapan.
Sedangkan larutan telur yang ditambah asam asetat berubah menjadi agak
mengental. Hal ini menandakan bahwa struktur protein penyusun pada telur dan
susu tidak sama. Proses denaturasi tersebut terjadi karena bereaksinya gugs
protein dengan asam asetat.
Denaturasi karena pemanasan
Pada percobaan
tersebut, larutan susu dan larutan telur dipanaskan. Setelah dipanaskan, pada
larutan susu berubah menjadi putih keruh sedangkan pada larutan telur
berubah mengental. Adanya endapan putih dan cairan kental menunjukkan adanya
proses denaturasi. Pemanasan menyebabkan rusaknya ikatan hidrogen dan rusaknya
struktur berlipat protein, sehingga protein tidak dapat larut lagi dalam air.
Denaturasi karena penambahan formaldehid
Pada percobaan
tersebut, larutan susu dan larutan telur ditambah masing-masing dengan
formaldehid. Pada kedua larutan tersebut setelah ditambah formaldehid ditemukan
adanya endapan dipermukaan. Endapan tersebut menunjukkan telah terjadinya
proses denaturasi. Endapan tersebut merupakan hasil reaksi antaragugus amino pada
protein dengan asam aminodimetil.
2. Sifat Amfoter
Protein
- Suasana asam
- Tidak dilakukan
- Suasana basa
- Larutan protein susu dan telur ditambahkan dengan larutan NaOH+ PP. Hasilnya kedua larutan protein tersebut menunjukkan endapan merah muda di atas permukaannya. Hal ini karena adanya sifat amfoter yang dimiliki protein. Protein memiliki gugus asam (-COOH) dan juga gugus basa (-NH2). Oleh karena itu protein memiliki sifat amfoter.
3. Pengendapan Protein
Pengendapan dengan amonium sulfat pekat
Pengendapan dengan amonium sulfat pekat
Pada percobaan
tersebut, 3-4 mL sampel telur dan 3-4mL susu dicampur dengan amonium sulfat
pekat. Setelah penambahan, diperoleh endapan. Hal ini dikarenakan amonium
sulfat mengikat molekul air sehingga protein yang memiliki kelarutan yang
rendah akan mengendap. Untuk melarutkan protein tersebut maka 1 mL larutan
endapan ditambahkan dengan 2-3 mL protein, sehingga diperoleh hasil akhir
larutan yang jernih.
Pengendapan protein dengan asam mineral
Percobaan ini diawali
dengan menyiapkan larutan HNO3 dan HCl. Lalu larutan protein
diteteskan melalui dinding tabung. Pada penambahan protein melalui dinding
tabung ke larutan HNO3 diperoleh cincin putih, hasil yang sama
juga ditunjukkan pada penambahan protein melalui dinding tabung ke larutan HCl.
Endapan tersebut merupakan endapan protein karena adanya asam.
Setelah diperoeh
cincin putih, kemudian kedua tabung masing-masing ditambahkan HNO3 dan
HCl pekat. Pada tabung yang berisi HNO3 dan protein, cincin
yang telah terbentuk tidak mengalami perubahan. Namun pada tabung yang berisi
larutan HCl dan protein cincin yang terbentuk menghilang. Hasil membuktikan
bahwa reaksi yang terjadi antara protein dengan HNO3 bersifat
ireversibel, sedangkan reaksi yang terjadi antara protein dengan HCl bersifat
reversibel. Hal ini dikarenakan HNO3 merupakan asam okso yang
stabil mengion, sedangkan HCl bukanlah asam okso.
Pengendapan protein dengan logam berat
Percobaan Pertama
yaitu uji kualitatif protein dengan pengendapan logam berat,
dilakukan dengan
mereaksikan larutan protein dengan PbSO4 dan CuSO4.
Pada saat direaksikan dengan PbSO4 terjadi endapan berwarna
putih. Hal ini disebabkan karena gugus sulfur pada protein berikatan dengan Pb2+ menjadi
suatu senyawa komplek yaitu endapan PbS. Kemudian pada saat mereaksikan CuSO4 pada
protein terdapat endapan berwarna biru , hal ini disebabkan karena gugus sulfur
pada protein berikatan dengan Cu2+ menjadi seyawa kompleks CuS
encer yang ditambahkan CuSO4 pekat terdapat endapan berwarna
putih. Percobaan ini sekaligus membuktikan bahwa pada sampel protein yang diuji
mengandung gugus S. Pengendapan protein karena logam berat juga dikarenakan
terjadi penetralan muatan akibat adanya muatan positif ion logam.
Reaksi Warna
Protein
Reaksi Biuret
Pada reaksi
biuret dimana, suatu peptida yang mempunyai dua buah ikatan peptida atau lebih,
dapat bereaksi dengan ion Cu2+ dalam suasana basa dan
menghasilkan senyawa komplek yang berwarna biru ungu. Pada percoobaan biuret
tersebut larutan albumin atau putih telur dan larutan susu ketika direaksikan
dengan NaOH menghasilkan larutan berwarna kuning dan ketika ditambahkan dengan
CuSO4 terjadi perubahan warna larutan menjadi ungu dan masih
terdapat gumpalan CuSO4 berwaran biru yang menandakan pada
kedua zat tersebut terdapat ikatan peptida. Jadi, ikatan peptida hanya
terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino esensial yang bereaksi.
Reaksi Xanthoprotein
Larutan protein susu
dan telur direaksikan dengan larutan HNO3 pekat yang dipanaskan yang
menghasilkan larutan berwarna kuning dan disertai endapan. Hal ini sesuai
dengan teori yang ada, jika di tambahkan dengan HNO3 ke dalam larutan protein
akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah kuning apabila di panaskan.
Setelah didinginkan dan ditambahkan ammonia yang menghasilkan warna orange,
yang diidentifikasikan dengan adanya sebagian peptida dan protein yang
mempunyai gugus asam amino berinti benzena. Seperti fenilanalina, tirosin,
albumin, riptofan dan lain sebagainya.
Reaksi Ninhidrin
Pada reaksi dengan
tersebut, telur dan susu dicampur dengan pereaksi ninhidrin. Reaksi susu dengan
ninhidrin memberikan warna biru keunguan, sedangkan reaksi antara telur dengan
ninhidrin memberikan warna hitam kebiruan. Reaksi positif dengan ninhidrn menandakan
bahwa sampel tersebut mengandung asam amino bebas. Perbedaan warna yang timbul
antara sampel telur dan sampel susu dikarenakan perbedaan kadar asam amino
bebas yang ada pada kedua sampel tersebut. Sampel susu memiliki kadar asam
amino bebas yang lebih tinggi daripada sampel telur.
Reaksi Millon
Pada reaksi
millon-nasse ketika mereaksikan larutan protein dengan reagen merkuri sulfat
terdapat adanya gumpalan putih dan ketika dipanaskan lagi terdapat endapan
berwarn kuning. Menurut teori, apabila pereaksi atau reagen merkuri sulfat
ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat
berubah menjadi merah oleh pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk
fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksilfenil
yang berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan memberikan hasil yang
positif. Dari hasil percobaan diperoleh kesimpulan bahwa protein telur dan susu
mengandung gugus fenol.
Reaksi Hopkin-Cole
Selanjutnya
reaksi Hopkins-Cole dimana larutan protein sampel encer (telur dan susu) ketika
di reaksikan dengan formaldehid terdapat endapan putih dan kemudian ketika
ditambahkan asam sulfat pekat terdapat cincin berwarna ungu pada bidang batas
,hal ini sesuai dengan teori yang ada, jika ditambahkan atau dituangkaan asam
sufat pekat secara perlahan-lahan sehingga terbentuk lapisan dibawah larutan
protein. Dan beberapa saat kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara
kedua lapisan tersebut
TRY AGAIN
1) Kromosom manusia (diploid) yang panjangnya 2 meter
dapat dikemas rapi di dalam inti
sel dengan cara digulung/dikemas pada protein yang
disebut
a) ekson
b) intron
c) histidin
d) histon
2) Kromosom eukariot tersusun atas
............................ dan .....................
3) Selain mempunyai kromosom, bakteri mempunyai DNA
berbentuk melingkar yang
disebut plasmid.
a) betul
b) salah
4) Transkripsi merupakan proses men-sintesis
a) DNA
b) RNA
c) protein
5) Satu asam amino tidak dapat disandikan oleh lebih dari
satu kodon
a) betul
b) salah
6) RNA merupakan polimer yang terdiri dari rangkaian
monomer-monomer. Monomer
penyusun RNA berupa nukleotida.
a) betul
b) salah
7) Struktur DNA berupa tangga berpilin yang paralel.
a) betul
b) salah.
8) Kode genetik bersifat unambiguous, dalam arti
a) kode genetik tidak overlap
b) kode genetik bersifat universal
c) kode genetik mengandung start dan stop
d) setiap triplet hanya mengkode satu asam amino.
9) Asam amino pertama yang dibentuk pada dalam setiap sintesis
protein adalah
a) Pro
b) Arg
c) Asp
d) Met
10) Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA adalah
...............................................
11) Antikodon terletak pada
a) r-RNA
b) t-RNA
c) T-DNA
d) r-RNA
12) Persamaan DNA dengan RNA antara lain
a) gula terdiri dari 6 karbon
b) utas tunggal
c) memiliki basa nitrogen Guanin
d) memiliki basa nitrogen urasil
13) Urutan basa nitrogen pada mRNA hampir sama dengan
urutan basa nitrogen pada
a) utas penyandi / sense strand / coding strand
b) t-RNA
c) template strand d) antisense strand
14) Produk langsung dari translasi adalah
a) asam amino
b) DNA
c) protein
d) RNA
15) Reaksi polimerisasi dalam proses transkripsi
dikatalisatori oleh enzim
a) Girase
b) DNA polimerase
c) RNA polimerase
d) peptidil transferase
16) Keragaman atau variasi genetik disebabkan oleh
.......................................
17) Menurut data Chargaff,
a) G = T
b) A = G
c) (A+T)/(G+C) = 1
d) G = C
18) Materi genetik sebagian besar organisme berupa
............................................
19) Hipotesis satu gen satu enzim dikemukakan oleh
a) Grifith
b) Crick
c) Watson
d) Beadle dan Tatum
20) Kromosom merupakan bagian dari gen.
a) betul
b) salah
21) Dalam satu kromosom manusia terdapat lebih dari satu
molekul DNA yg panjang
a) betul
b) salah
22) Transkripsi diawali dengan menempelnya RNA polimerase
pada ruas DNA yang
disebut
a) terminator
b) promotor
c) ekson
23) Basa nitrogen guanin termasuk dalam golongan a) purin
b) pirimidin
24) Dalam struktur kromosom eukariot, protein histon
tidak berfungsi sebagai enzim.
a) betul
b) salah
25) Kromosom bakteri berbentuk
.............................................................
TRY AGAIN ESSAY
1) Berikut adalah sekuen/runutan tiga potong DNA utas
penyandi atau coding strand atau sense strand yang jika disambung dengan urutan
yang benar merupakan penyusun suatu gen (diawali oleh kodon start dan diakhiri
oleh kodon stop) :
sekuen I: 5’AAAATTCCTCGT3’
sekuen II: 5’ATGATCACTAGG3’
sekuen III: 5’CAAATAACGCGGTGA3’;
a)Jika pembacaan dimulai dari nukleotida paling kiri, tentukan
sekuen mRNA tiga potong DNA tersebut
b) Menggunakan tabel kodon triplet tentukan urutan asam
amino hasil translasi tiga potong
DNA tersebut.
c) Jika tiga potong DNA tersebut disambung menjadi suatu
gen, tentukan sekuen DNA yang
terletak di awal, tengah dan akhir; beri alasan mengapa
urutannya demikian.
2) Suatu ruas DNA suatu bakteri mengandung basa nitrogen
timin 23%.
Berapa persen kandungan adenin, sitosin, dan guanin pada
ruas DNA tersebut?
terdepan!
ReplyDeletesyari