Pages

Sunday, October 5, 2014

RANGKUMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati ditunjukkan dengan adanya berbagai macam jenis makhluk hidup (hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme).
Keanekaragaman hayati ditentukan oleh interaksi antara dua faktor, yaitu: faktor keturunan (genotip) dan lingkungan tempat organisme hidup.
Contoh: tanaman Hortensia yang ditanam secara stek dari induk yang sama, maka secara genetik memiliki gen yang sama, namun apabila ditanam pada media tanam dengan pH yang berbeda akan menghasilkan bunga yang berbeda warnanya


.
Apabila ditanam di media tanam yang bersifat asam (diberi humus) akan menghasilkan bunga berwarna merah, apabila ditanam di media tanam yang bersifat basa (misal diberi bubuk kapur) akan menghasilkan bunga berwama biru.
Tingkat keanekaragaman hayati
1.       Keanekaragaman gen
2.       Keanekaragaman j enis/speci es
3.       Keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman gen:
  • Ditunjukkan dengan adanyavariasi susunan genotip makhluk hidup pada satu species, sehingga meskipun termasuk satu species, tidak ada yang sama persis satu dengan yang lain.
  • Gen adalah faktor pembawa sifat yang menentukan sifat makhluk hidup.
  • Gen terletak di dalam kromosom, kromosom terletak di dalam inti sel (nukleus).
  • Species adalah kelompok organisme yang mempunyai ciri-ciri umum yang sama, dapat melakukan perkawinan antar sesamanya dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur).
  • Keanekaragaman gen dapat memunculkan varietas, misalnya ada varietas padi PB 5, PB 8, dan rojo lele.maupun pada jagung seperti ini 
 
  • Keanekaragaman ini masih satu jenis hanya beda variasi , sehingga jika dikawinkan hewan keaneka ragaman ini mampu menurunlkan keturunan fertil
Keanekaragaman Jenis:

  • Ditunjukkan dengan adanya berbagai macam perbedaan bentuk (morfologi), fisiologi, anatomi, dan tingkah laku berbagai jenis makhluk hidup.
  • Keanekaragaman ini memang berbeda jenis nya , sehingga jika dituliskan dalam bahasa latin hanya satu nama (genusnya) yang sama , atau bahkan tidak sama sekali
  • Solanum licopersicum dengan Solanum tuberosum atau macan dengan harimau , kambing dengan kuda dll
  • Jika dikawinkan perbedaan pada Keanekaragaman ini tidak menghasilkan keturan yang fertil atau sering disebut steril 
  • misal pada gambar tikus jelas tidak bisa kawein dengan codot (kelelawar) kalaupun secara in vitro tetap tidak menurunkan keturunan OK


Keanekaragzlman ekosistem:
  • Ditunjukkan dengan adanyaperbedaan komponen-komponen penyusun ekosistem.
  • Keanekaragaman ini tidak membicarakan biotiknya saja namun sudah interaksi dengan abiotiknya 
  • OK

·       
KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
Kei stimewaan keanekaragaman hay ati Indonesia adal ah :
1. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
  • Keanekaragaman hayati yang tinggi, karena Indonesia terletak di daerah tropis.
  • Dapat dijumpai di lingkungan hutan hujan tropis.

2. Memiliki tumbuhan tipe Indo-Malaya dengn areal paling luas.
  • Flora Indo-Malaya adalah tumbuhan yang hidup di India, vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Philipina.
  • Sedangkan flora yang tumbuh di Indonesia, Malaysia, dan Philipina sering disebut sebagai Flora malesiana.


3. Memiliki hewan tipe Oriental (Asia), Australia, dan peralihan.
  • Fauna tipe Oriental
  • Terdapat di wilayah bagian barat indonesia yang meliputi: pulau jawa, bali, sumatra, dan kalimantan.

Ciri-ciri Fauna oriental:
  1. Memiliki banyak spesies lvlamalia yang berukuran besar, misal: gajah, banteng, badak, dan harimau.
  2. Mamalia berkantung sedikit, bahkan hampir tidak ada.
  3. Terdapat berbagai macam kera /primata
  4. Burung-burung oriental memiliki warna yang kurang menarik, namun dapat berkicau (suaranya merdu), misal: jalak bali, burung cucak rawa, da.n burung murai.

Fauna tipe Australia
·      Terdapat di wilayah timur Indonesia, yaitu pulau Irian Jaya, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Ciri-ciri fauna tipe Ausrraiia:

  1. Memiliki Mamalia berukuran kecil
  2. Memiliki banyak hewan berkantung, misal kanguru,kuskus, bandicot. dan oposurn.
  3. Tidak terdapat spesies kera
  4. Memiliki jenis-jenis bunrng yang memiliki warna yang beragam dan menarik, tapi tidak dapat berkicau. Misal, burung cenderawasih di Irian.

Fauna tipe peralihan
  • Terdapat di pulau Sulawesi, hewan-hcwan yang terdapat di
  • Sulawesi berasal dari asia dan australia.
  • Di sulawesi terdapat banyak hewan endemik, misal: primata primitif Tarsius spectrum, musang sulawesi, babirusa, anoa, maleo, dan berbagai jenis kupu=kupu.
Flora dan Fauna Indonesia  memiliki banyak hewan dan tumbuhan langka

  • Tumbuhan langka Indonesia. misalnya, kluwak, bedali, bungur, mundu, sawo kecik, gandaria, putat, kepuh, nangka celeng, winong, bayur, matoa dan sukun bcrbiji (Artocarpus communis)
  • Hewan langka di Indonesia, misalnya, babirusa, harimau sumatra, harimau jawa, macan kumbang, orangutan, tapir, gajah asia, bekantan, komodo, cendrawasih, kanguru, maleo,buaya muara, rangkong, buaya irian, kasuari, penyu hijau, penyu tempayan, sanca hijau, sanca bodo, dan bunglon sisir.
Posisi Keaneka ragaman dengan Garis walacea dan Weber

Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh Garis Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makasar menuju ke Selatan hingga ke Selat Lombok. Jadi, Garis Wallace memisahkan wilayah oriental (termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat dan Timur).

Memiliki hewan dan tumbuhan endemik

1.       Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan yang hanya ada di indonesia, tidak ada di negara lain.
  • Contoh hewan endemik: harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), jalak bali putih (Leucopsar rothchildi) di bali, badak bercula satu di ujung kulon (Rhinoceros sondaicus),
  • Binturong (Arctictis binturong), monyet Presby t i s , tarsius (Tarsius bancanus) di sulawesi utara, kukang, maleo di sulawesi, Komodo (Varanus komodoensls) di Pulau Komodo dan sekitarnya.
2.       Tumbuhan endemik, misal:
  • Raflesia arnoldii di sumatra barat, bengkulu, dan aceh; 
  • Raflesia borneensis di kalimantan, 
  • Raflesia ciliata di kalimantan timur
  • Raflesia horsfildll di Java. 
  • Raflesia rochussenii di jawa  barat
  • Raflesia contleti di sumatra bagian timur.
Manfaat keanekaragaman Hayati:
 Sebagai sumber sandang . papan dan pangan
Contoh:
  1. Bahan sandang: kapas, rami, yute, dan ulat sutera
  2. Bahan pangan: ubi, jagung, beras, singkong, sagu, talas, dll.
  3. Bahan perumahan: kayu jati, kayu mahoni, kayu pohon sengon, dll.
Sebagai sumber bahan obat-obatan dan kosmetik
Contoh:
  1. Tanaman obat: kunyit, jahe, temulawaka, laos, pace, dll.
  2. Bahan kosmetik: cendana, kenangan, timtur, bangkoang, melati, mawar, dll.
  3. Sebagai sumber pendapatan
  4. Manfaat ekologi: keanekaragaman hayati memiliki peranan untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem,Semakin tinggi keanekaragaman hayati, ekosistem semakin stabil.
  5. Manfaat Keilmuan : Keanekaragaman hayatimerupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.  
  6. Manfaat keindahan : Keindahan alam tidak terletak pada keseragaman, tapi pada keanekaragaman makhluk hidup.

Konservasi (Perlindungan) Keanekaragaman Hayati

  1.  Pelestarian keanekaragarnan hayati di Indonesia dilakukan secara in situmaupun ex situ
  2. Pelestarian in situ adalah upaya pelestarian alam langsung yang dilakukan di habitat aslinya. Contoh: taman nasional ujung kulon, taman nasional komodo, cagar alam.
  3. Pelestarian ex situ adalah upaya pelestarian alam yang dilaliukan bukan di habitat aslinya, tapi dipindahkan ke tempat yang khusus dibuat untuk flora dan fauna yang akan dilestarikan. Contoh: kebun botani: kebun raya bogor, kebun raya bedugul, kebun raya cibodas; kebun binatang: kebun binatang ragunan, kebun binatang gembira loka, dan kebun binatang surabaya.

SOAL LATIHAN 

1. Penyebab adanya keanekaragaman adalah . . . .
a. adanya variasi dari faktor genetik
b. adanya variasi lingkungan yang berbeda-beda
c. interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan
d. interaksi antara sesama faktor genetik
e. interaksi antara sesama faktor lingkungan

2. Keanekaragaman atau kekayaan jenis dapat diukur dari . . . .
a. indeks keanekaragaman
b. habitat keanekaragaman
c. spesies yang telah punah
d. laju keanekaragaman
e. populasi penyusun ekosistem

3. Dua individu yang menempati daerah yang sama dapat disebut satu spesies apabila . . . .
a. penyusun gennya sama
b. makanan dan tingkah lakunya sama
c. dapat saling kawin dan keturunannya fertil
d. habitat dan makanannya sama
e. cara reproduksinya sama

4. Variasi jenis makhluk hidup yang terjadi secara buatan atau rekayasa genetika dapat dihasilkan melalui persilangan atau mutasi. Contohnya adalah . . . .
a. kelapa gading
b. kelapa hibrida
c. kelapa hijau
d. kelapa kopyor
e. kelapa sawit

5. Yang merupakan aspek pencirian ekosistem adalah perbedaan . . . .
a. faktor biotiknya
b. energitika, pendauran hara, dan produktivitasnya
c. faktor-faktor fisiknya
d. faktor-faktor kimianya
e. lama hidup makhluk hidup penyusunnya

6. Di bawah ini adalah penyebab biodiversitas di Indonesia sangat unik, kecuali . . . .
a. keanekaragaman tinggi
b. memiliki hewan tipe oriental, Australian, dan peralihana
c. Indonesia kaya akan hewan dan tumbuhan impor dari negara lain
d. terdapat berbagai hewan dan tumbuhan langka
e. Indonesia kaya akan flora Malesiana

7. Keunikan hewan-hewan yang termasuk daerah Australian, yaitu . . . .
a. banyak hewan berkantung
b. terdapat berbagai jenis hewan primata
c. terdapat berbagai hewan endemik
d. spesies mamalia berukuran tubuh besar
e. terdapat berbagai jenis burung yang bersuara merdu

8. Di bawah ini adalah nama-nama hewan:
  1. Harimau jawa
  2. Ular sawah
  3. Tikus
  4. Burung maleo
  5. Komodo
  6. Badak bercula satu
Adapun yang termasuk hewan endemik di Indonesia adalah . . . .
a. 1 – 2 – 3 – 4
b. 2 – 3 – 4 – 5
c. 3 – 4 – 5 – 6
d. 1 – 4 – 5 – 6
e. 2 – 3 – 5 – 6

9. Hewan endemik adalah hewan yang . . . .
a. ada pada berbagai wilayah
b. selalu berpindah-pinah
c. menampakkan diri pada waktu tertentu
d. ada pada wilayah tertentu
e. berada pada wilayah perbatasan

10. Kegiatan manusia yang dapat menurunkan keanekaragaman hayati adalah . . . .
a. introduksi spesies eksotik
b. reboisasi
c. pemuliaan
d. pembuatan taman-taman kota
e. konservasi plasma nutfah

11. Tumbuhan lumut disebut sebagai peralihan dari tumbuhan berthallus ke tumbuhan berkormus karena . . ..
a. mengalami pergiliran keturunan
b. bereproduksi dengan spora
c. tidak berkambium
d. tidak memiliki berkas pembuluh
e. termasuk tumbuhan tingkat rendah

12. Pada tumbuhan paku, daun yang berfungsi menghasilkan spora adalah . . . .
a. tropofil
b. sporofil
c. sporofit
d. makrofil
e. mikrofil

13. Suatu tumbuhan dengan ciri-ciri berkayu, daun majemuk, dan bunga dengan mahkota seperti kupu-kupu termasuk . . . .
a. Orchidaceae
b. Myrtaceae
c. Papilionaceae
d. Rubiaceae
e. Arecaceaew

14. Daur hidup tumbuhan lumut diawali dari spora yang jatuh di tempat yang lembap akan tumbuh menjadi .
a. protalium
b. protonema
c. sporofit
d. sporogonium
e. tumbuhan lumut

15. Padi, jagung, rumput, alang-alang termasuk ke dalam famili . . . .
a. Poaceae
b. Malvaceae
c. Papilionaceae
d. Euporbiaceae
e. Zingiberaceae

16. Berikut ini yang bukan merupakan bagian dari keanekaragaman hayati, yaitu ….
a. variasi bentuk
b. variasi kromosom
c. variasi penampilan
d. variasi jumlah
e. variasi sifat

17. Berikut ini adalah pasangan spesies yang dapat menghasilkan keturunan fertil, yaitu ….
a. ayam dan itik
b. kuda dan keledai
c. kucing dan harimau
d. kucing anggora dan kucing persia
e. keledai dan zebra

18. Organisme yang hanya memiliki persebaran di suatu daerah saja dinamakan ….
a. ex situ
b. organism khas
c. in situ
d. endemik
e. peralihan

19. Berikut adalah contoh hewan endemik dari daerah bagian timur, yaitu ….
a. macan kumbang
b. badak jawa
c. orangutan
d. burung merak
e. bekantan

20. Pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya disebut pelestarian ….
a. in situ
b. ex situ
c. alami
d. khusus
e. cagar alam

21. Keanekaragaman hayati tingkat gen dapat ditunjukkan pada variasi-variasi tumbuhan berikut …..
A.  Mawar merah – mawar putih
B.  Mawar berbatang tinggi – melati berbatang tinggi
C.  Pohon kelapa hijau – pohon aren
D.  Tanaman sirik – nenas
E.   Buah mangga – buah belimbing

22. Adanya jerapah yang berleher panjang dan berleher pendek sebagai bukti nyata adanya keanekaragaman pada sejenis makhluk hidup. Hal ini terjadi akibat adanya faktor …..
A.  Interaksi
B.  Genetika
C.  Hayati
D.  Nonhayati
E.   Jenis

23. Manakah dari pernyataan di bawah ini yang menunjukkan faktor lingkungan mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup?
A.  Adanya perbedaan warna bunga pada rumpun tanaman asoka
B.  Adanya perbedaan berat badan antara ayam ternak dengan ayam liar
C.  Adanya persamaan warna kulit biji kacang dalam satu keturunan
D.  Adanya perbedaan bentuk dan ukuran daun dalam satu pohon
E.   Adanya persamaan bentuk dan ukuran daun dalam satu pohon

24. Berikut ini yang termasuk fauna tipe peralihan adalah …..
A.  Anoa
B.  Kangguru
C.  Kasuari
D.  Burung merak
E.   Burung kakatua

25. Salah satu kawasan konservasi untuk Pongo pygmaeus abelii, salah satu hewan langka di Indonesia, yaitu …..
A.  T.N. Ujung Kulon
B.  T.N. Lore Lindu
C.  T.N. Bukit Barisan
D.  T.N. Baluran
E.   T.N. Tanjung Puting

26. Di dalam klasifikasi jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantiforia), dan jeruk keprok (Citrus nobilis) termasuk satu kelompok, yaitu pada tingkat …..
A.  Spesies
B.  Genus
C.  Famili
D.  Ordo
E.   Kelas

27. Berikut ini adalah kegiatan yang menyebabkan hilangnya habitat, kecuali …..
A.  Pembuatan bendungan
B.  Pembangunan di pinggir pantai
C.  Ekstensifikasi pertanian
D.  Penebangan pohon secara liar
E.   Program pemuliaan tanaman

28. Untuk meningkatkan produksi sandang dan pangan, kesuburan tanah perlu diperhatikan. Dari pernyataan berikut yang bukan bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah adalah …..
A.  Menanami tanah secara bergiliran dengan tanaman yang berbeda
B.  Memupuk tanah secara berkala
C.  Menanami tanah secara terus menerus
D.  Menggemburkan tanah secara intensif
E.   Membuat pengairan atau irigasi secara efektif

29. Perhatikan cara penulisan nama ilmiah beberapa makhluk hidup yang terdapat di bawah.
  1. Curcuma Domestika
  2. Musa textilis
  3. Felix domestika
  4. Musa paradisiaca
  5. Solanum lycopersicum

Tata cara penulisan nama makhluk hidup dengan sistem binomial nomenclatur yang benar adalah …..
A.  1, 2, dan 3
B.  1, 3, dan 4
C.  2, 3, dan 5
D.  2, 4, dan 5
E.   3, 4, dan 5

30. Buah mengkudu memiliki nilai manfaat keanekaragaman hayati berupa sumber …..
A.  Sandang
B.  Papan
C.  Obat
D.  Budaya

E.   Kosmetik

31. Berikut adalah vegetasi khas yang terdapat pada ekosistem gurun, yaitu ….
a. tanaman semak
b. kaktus
c. rumput
d. lumut
e. tanaman paku

32. Berikut ini adalah nama ilmiah beberapa organisme.
  1. Felix tigris
  2. Gallus gallus domestica
  3. Felix domestica
  4. Oryza sativa
Dari keempat organisme tersebut manakah yang memiliki kekerabatan paling dekat adalah ….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 1 dan 3
d. 3 dan 4
e. 2 dan 4

33. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati harus mulai dilakukan dari sekarang. Berikut ini yang bukan alasan mengapa upaya pelestarian harus dilakukan adalah ….
a. semakin berkurangnya jumlah suatu spesies
b. terganggunya habitat
c. rusaknya suatu ekosistem
d. rendahnya kesadaran manusia untuk menjaga kelestarian suatu organisme
e. keanekaragaman hayati memiliki nilai komersial tinggi

34. Adanya variasi dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup menunjukkan bukti keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman ini berdasarkan pada ….
a. tingkat gen
b. tingkat jenis
c. tingkat eksositem
d. tingkat filogenik
e. tingkat ekologi

35. Salah satu contoh hewan peralihan di Indonesia adalah ….
a. anoa
b. orangutan
c. macan kumbang
d. kadal berjumbai
e. kangguru pohon

DETAIL

JUDUL :
  • Hubungan Morfologi Dan Jenis Makanan Terhadap Habitat Kodok (Bufo sp)

TUJUAN :
  1.  Menngetahui hubungan Morfologi dan Jenis Makanan terhadap Habitat Kodok (Bufo sp)
  2.  Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi jenis makanan Kodok (Bufo sp)

TINJAUAN TEORITIS
  • Setiap organisme mempunyai habitat sesuai dengan kebutuhannya. 
  • Apabila ada gangguan yang menimpa pada habitat akan menyebabkan terjadinya perubahan pada komponen habitat, sehingga ada kemungkinan habitat menjadi tidak cocok bagi organisme yang menggunakannya (Indriyanto 2006: 27). 
  • Dalam ekosistem alam dikenal adanya tingkat trofik suatu kelompok organisme. 
  • Tingkat trofik menunjukkan urutan organisme dalam rantai makanan pada suatu ekosistem (Indriyanto 2006:32).

Taksonomi kodok yaitu :
Kingdom  : Animalia 
Filum        : Chordata
Kelas        : Amphibia
Ordo         : Anura
Famili        : Bufonidae
Genur         : Bufo
Spesies       : Bufo sp

  • Kodok adalah salah satu anggota dari kelas Amphibia. Amphibia berasal dari kata amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena amphibi adalah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di air kemudian di darat. Amphibi adalah hewan berdarah dingin, ini berarti amphibi memerlukan matahari untuk menghangatkan tubuhnya. Tubuh kodok terdiri dari kepala (caput) dan badan (truncus) tanpa ekor. Pada kepala terdapat mata yang terdiri atas bola mata (bulbus oculi), membrane nictitans, serta palpebra superior dan anterior. Selain itu juga memiliki hidung dan mulut. Kodok mempunyai lidah, namun tidak memiliki gigi seperti katak. Lidah berotot, biofurkat (cabang dua) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut (Brotowidjoyo, 1989). Lidah pada kodok berfungsi untuk menangkap mangsa. Sebagian besar amphibi mempunyai lidah yang dapat dijulurkan keluar, kemudian di gulung kebelakang jika tidak digunakan lagi (Sukiya, 2005). Mulut kodok juga dilengkapi dengan glottis. Anggota extrimitas depan yaitu tangan yang lebih pendek daripada kaki, bagian-bagiannya yaitu : branchium, antebranchium, manus (tangan), dan digit (falang) yang sebenarnya berjumlah 5, namun satu mengalami rudimentasi. Anggota extramitas belakang yaitu kaki, dan digit berjumlah 6 namun satu mengalami rudimentasi (Radiopoetro, 1996).
  • Kodok dijumpai diseluruh dunia kecuali kutub. Mereka menempati sejumlah habitat yang berbeda-beda seperti hutan hujan, kolam, danau. Mereka juga ada di daerah berumput di lereng pegunungan tinggi, bahkan juga di gurun. Sebagai hewan yang berdarah dingin, kodok tidak aktif dalam kondisi dingin. Pada kondisi ini mereka melakukan hibernasi, biasanya di dalam lumpur atau di dasar kolam.
  • Kodok umumnya berkulit kasar, dan berkutil. Kulit kodok berperan dalam respirasi dan proteksi. Kulit terjaga kelembapannya dengan adanya kelenjar mukosa, bahkan pada spesies yang hidup di air, mukus memberikan minyak pelumas bagi tubuh. Sebagian besar amphibi memiliki kelenjar granular yang memproduksi zat abnoxius atau racun untuk melindungi diri dari musuh. Sistem pencernaan pada kodok terdiri dari mulut, kerongkongan, dari kerongkongan akan masuk ke lambung, usus halus, usus besar, dan sisa makanan akan dibuang melalui kloaka setelah diserap oleh tubuh.
  • Telah diketahui bahwa habitat dan  morfologi mempengaruhi cara makan organisme, terutama kodok. Kodok hidup diberbagai tempat, Sehingga dapat diasumsikan bahwa setiap kodok memiliki jenis makanan yang disesuaikan dengan ketersediaannya di lingkungannya. Sehingga untuk memahami hubungan habitat dan morfologi terhadap jenis makanan kodok perlu diketahui untuk menjelaskan bagaimana hubungan tersebut terjadi dengan menggunakan hewan coba kodok. Pendekatan analisis isi perut diteliti untuk dapat menerangkan kebiasaan makan dalam siklus ekologi terhadap populasi Kodok.


ALAT DAN BAHAN :
Alat :
  1. Papan Preparat
  2. Gunting bedah
  3. Silet bedah
  4. Pinset
  5. Jarum preparat
  6. Kaca pembesar
  7. Mistar

Bahan :
  1.  Kodok (Bufo sp)
  2. Kloroform
  3. Kapas


PROSEDUR KERJA
  1. Ditangkap kodok dengan habitat yang berbeda yakni di pekarangan rumah dan di semak-semak.
  2. Ditandai masing-masing kodok sesuai tempat tinggalnya.
  3. Dibius kodok sebelum dibedah.
  4. Ditempatkan kodok di papan preparat.
  5. Diamati ciri morfologi berupa panjang bagian tubuh dan warna.
  6. Dibedah kodok dengan gunting bedah dan silet bedah membujur sesuai tengah ventral.
  7. Diamati kondisi sistem pencernaan.
  8. Diambil bagian lambung dan usus kodok, kemudian di bedah.
  9. Amati jenis makanan yang ada dan catat ke dalam tabel pengamatan.
  10. Analisis dan hitung hasil identifikasi menggunakan Indeks Dominansi dan Indeks Keanekaragaman Shannon-Winner.



HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Kodok di pekarangan rumah
NO
SPESIES
JUMLAH
1.
KUMBANG BUNGA
8
2.
SEMUT
7
3.
NYAMUK
3
4.
ULAT
2
5.
SERANGGA KECIL
3
JUMLAH
23

Dominansi spesies :


·         Kumbang bunga  
D = ∑ (ni⁄N)2
    = ( )2
    = (0,3478)2
    = 0,1209

·         Semut
D = ∑ (ni⁄N)2
    =  )2
    = (0,3043)2
    = 0,0925





·         Nyamuk
D = ∑ (ni⁄N)2
    = ( )2
    = (0,1304)2
    = 0,0170

·         Ulat
D = ∑ (ni⁄N)2
    = ( )2
    = (0,0869)2
    = 0,0075



·         Serangga kecil
D = ∑ (ni⁄N)2
    = ( )2
    = (0,1304)2
    = 0,0170

Indeks keanekaragaman Shannon-Winner


·         Kumbang bunga
H = -∑ pi Log pi
                 = -∑ 0,1209 Log 0,1209
                 = -0,1209 (-0,9175)
                 = 0,1109

·         Semut
H = -∑ pi Log pi
     = -∑ 0,0925 Log 0,0925
     = -0,0925 (-1,0338)
     = 0,0956





·         Nyamuk
H = -∑ pi Log pi
     = -∑ 0,0170 log 0,0170
     = -0,0170 (-1,7695)
     = 0,0300

·         Ulat
H = -∑ pi Log pi
     = -∑ 0,0075 log 0,0075
     = -0,0075 (-2,1249)
     = 0,0159



·         Serangga kecil
H = -∑ pi Log pi
                 = -∑ 0,0170 log 0,0170
                 = -0,0170 (-1,7695)
                 = 0,0300

B.     KODOK DI SEMAK-SEMAK

NO
SPESIES
JUMLAH
1
NYAMUK
7
2
SEMUT KECIL
3
3
SEMUT ANGKRANG
15
4
SERANGGA KECIL
5
JUMLAH
30

Dominansi spesies :


·         Nyamuk
D = ∑ (ni⁄N)2
    = ( )2
 = (0,2333)2
 = 0,054

·         Semut kecil
D = ∑ (ni⁄N)2
    = ( )2
    = (0,1)2
    = 0,01



·         Semut angkrang
D = ∑ (ni⁄N)2
    = ( )2
    = (0,5)2
    = 1

·         Serangga kecil
D = ∑ (ni⁄N)2
    = ( )2
    = (0,16)2
    = 0,0256



Indeks keanekaragaman Shannon-Winner


·         Nyamuk
H = -∑ pi Log pi
     = -∑ 0,0544 log 0,0544
     = -0,0544 (-1,2644)
     = 0,0687

·         Semut kecil
H = -∑ pi Log pi
     = -∑ 0,01 log 0,01
     = -0,01 (-2)
     = 0,02





·         Semut angkrang
H = -∑ pi Log pi
     = -∑ 0,25 log 0,25
     = -0,25 (-0,6020)
     = 0,1505

·         Serangga kecil
H = -∑ pi Log pi
     = -∑ 0,0277 log 0,0277
     = -0,0277 (-1,5575)
     = 0,0431


  • Dalam percobaan ini kami menggunakan dua ekor kodok yang berasal dari habitat berbeda. 
  • Kodok yang pertama habitatnya di pekarangan rumah, sedangkan kodok yang kedua habitatnya di semak-semak. 
  • Terdapat perbedaan morfologi pada kedua kodok. 
  • Kodok di pekarangan rumah berukuran lebih besar sekitar 8 cm, warna kulitnya lebih gelap dan kutil pada permukaan kulitnya lebih kecil. 
  • Kodok di semak-semak berukuran lebih kecil sekitar 5 cm, warna kulit tidak terlalu gelap hanya kecoklatan dan kutil pada kulitnya besar-besar dan kasar. 
  • Tubuh kodok terdiri dari kepala , badan tanpa ekor
  • Pada saat mengamati lambung dan usus kodok yang berhabitat di pekarangan rumah ditemukan kumbang bunga, semut, nyamuk, ulat, dan serangga kecil. 
  • Dimana diantara semuanya kumbang bungalah yang merupakan dominansi spesies tertinggi, tetapi hanya termasuk ke dalam kriteria rendah. 
  • Sedangkan pada kodok yang berhabitat di semak-semak ditemukan telah memakan semut kecil, semut angkrang, nyamuk, dan serangga kecil. 
  • Dan diantara semuanya semut angkranglah yang merupakan dominansi spesies tertinggi, tetapi hanya termasuk ke dalam kriteria sedang.
  • Pada kodok yang berhabitat di pekarangan rumah, kumbang bunga merupakan makanan pokoknya karena dilingkungan habitatnya banyak ditemukan tanaman-tanaman yang disekitarnya banyak ditemukan kumbang bunga. 
  • Lain hal nya dengan kodok yang berhabitat di semak-semak, semut angkrang menjadi makanan pokok karena di semak-semak kita dapat dengan mudah menemukan semut angkrang. 
  • Jadi, pada dasarnya makanan setiap makhluk hidup itu tergantung dimana habitat mereka.


KESIMPULAN
  • Setiap organisme mempunyai habitat sesuai dengan kebutuhannya. Apabila ada gangguan yang menimpa pada habitat akan menyebabkan terjadinya perubahan pada komponen habitat, sehingga ada kemungkinan habitat menjadi tidak cocok bagi organisme yang menggunakannya (Indriyanto 2006: 27). 
  • Pada pengamatan ini kami menemukan terdapat perbedaan morfologi antara kodok di pekarangan rumah dengan kodok di semak-semak. 
  • Kodok di pekarangan rumah berukuran lebih besar sekitar 8 cm, warna kulitnya lebih gelap dan kutil pada permukaan kulitnya lebih besar-besar dan kasar. 
  • Kodok di semak-semak berukuran lebih kecil sekitar 5 cm, warna kulit tidak terlalu gelap hanya kecoklatan dan kutil pada kulitnya tidak terlalu kasar.
  • Pada kodok di pekarangan rumah kumbang bunga merupakan dominansi spesies yang tertinggi yang menjadi makanannya, sedangkan pada kodok di semak-semak semut angkrang merupakan dominansi spesie yang tertinggi. 
  • Makanan setiap organisme berbeda-beda sesuai dengan lingkungan habitatnya. 
  • Pada dasarnya kodok memang pemakan serangga, namun makanan tersebut dikondisikan sesuai kelimpahan yang tersedia di habitatnya. 
  • Jadi terdapat hubungan yang jelas antar morfologi suatu organisme dengan habitat dan makanannya.


DAFTAR PUSTAKA
  1. Anonym. Laporan Praktikum Zoologi Vertebrata. Online. Tersediahttp://eltracytaocktora.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-zoologi-vertebrata_2991.html. Diakses pada tanggal 14 Juni 2014
  2. Farhanafriansyah. Pembahasan Praktikum. Online. Tersediahttp://farhanafriansyah13.blogspot.com/2012/05/pembahasan-praktikum-katak.html. Diakses pada tanggal 14 Juni 2014



2 comments:

  1. keanekaragaman hayati perlu dilestarikan

    ReplyDelete
  2. sangat menarik, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com

    ReplyDelete