Pages

Friday, October 23, 2015

MACAM - POLA HEREDITAS ANOMALIA TEORI MENDEL

Arsip lama yang di hardisk C pada PC dari pada terbengkalai enggak berguna saya Up Load siapa tahu ada gunanya untuk mempelajari Genetika OK

Berbagai macam cara pewarisan sifat, yang meliputi:
  1. Pautan Gen ( Gen linkage) 
  2. Pindahsilang (crossing over) 
  3. Pautan sex (sex linkage) 
  4. Gagal berpisah (non disjunction) 
  5. Determinasi sex 
  6. Gen lethal 
GEN LINKAGE (Pautan Gen)


Pautan/Tautan (linkage) adalah suatu keadaan dimana terdapatbanyak gen dalam satu kromosom. Pengertian ini biasanya mengacu pada kromosom tubuh (autosom). Akibatnya bila kromosom memisah dari kromosom homolognya, gen-gen yang berpautan tersebut selalu bersama.

Semisal suatu genotif AaBb mengalami pautan antar gen dominan dan antar gen resesif, maka A dan B terdapat dalam satu kromosom, sedangkan a dan b terdapat pada kromosom homolognya. Bila terjadi pembelahan meiosis maka gamet yang terbentuk ada dua macam, yaitu AB dan ab.


Ciri Pautan:

  • semisal pada AaBb, gamet hanya 2 macam
  • jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1

CROSSING OVER (Pindah Silang)

Pindah silang (crossing over) merupakan peristiwa pertukaran gen karena kromosom homolog saling melilit saat meiosis. Misalkan suatu genotif AaBb mengalami pindah silang saat pembelahan meiosis akan diperoleh gamet sebanyak empat macam, yaitu AB, ab, Ab, dan aB.
Dua yang pertama (homogamet) disebut kombinasi parental (KP) yang merupakan hasil peristiwa pautan, dan
dua yang terakhir (heterogamet) disebut kombinasi baru (KB) atau rekombinan (RK) yangmerupakan hasil peristiwa pindahsilang.


Prosentase terbentuknya kombinasi baru saat terjadi pindah silang disebut Nilai Pindah Silang (NPS) yang dapat dihitung dengan rumus berikut:



Ciri Pindah silang:

  • semisal pada AaBb, gamet 4 macam
  • jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1 : 1 : 1

SEX LINKAGE (Pautan Sex)
  • Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen tertentu yangselalu terdapat pada kromosom sex. 
  • Adanya pautan sex menyebabkan suatu sifat muncul hanya pada jenis kelamin tertentu.
  • Ada dua jenis pautan sex, yaitu pautan X dan pautan Y.
Contoh:
Persilangan antara lalat Drosophilla melanogaster bermata merah dan putih.

P : jantan mata putih X betina mata merah
                        XmY XMXM
F1 : XMY : jantan mata merah
XMXm : betina mata merah
P2 : XMY x XMXm
FZ : XMY : jantan mata merah

  1. XmY : jantan mata putih
  2. XMXM : betina mata merah
  3. XMXm : betina mata merah
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa gen yang menyebabkan warna mata pada lalat terdapat pada kromosom X. Mata merah disebabkan gen dominan M, dan mata putih disebabkan gen resesif m. Hasil persilangan pada F, induk jantan yang bermata putih mewariskan gen m pada anak betina, sedangkan induk betina yang bermata merah mewariskan gen M pada anak jantan.

Ingat

Pada anak jantan, X berasal dari induk betina
Pada anak betina, X berasal dari kedua induk

Inilah yang disebut konsep pewarisan sifat menyilang (criss cross inheritance)

NON DISJUNCTION ( Gagal Berpisah)

Gagal berpisah (non disjunction) merupakan kegagalan kromosom homolog untuk memisahkan diri saat pembelahan meiosis. Akibatnya terdapat gamet yang lebih atau kurang jumlah kromosomnya.
Contohnya persilangan antara Drosophilla melanogaster dimana lalat betina mengalami gagal berpisah. Lalat betina yang mengalami gagal berpisah membentuk tiga macam kemungkinan gamet yaitu X, XX, dan 0. Bila lalat jantan yang mengalami gagal berpisah kemungkinan gametnya adalah X, Y, XX, YY, dan 0.
P : XY x XX (gagal berpisah)
G : X X , Y , XX, 0
Hasil F : menjadi bervariasi
  1. XX : betina normal 
  2. XY : jantan normal 
  3. XXX : betina super (biasanya mati) 
  4. XXY : betina (fertil) 
  5. XO : jantan (steril) 
  6. YO : jantan (lethal)
Gamet hasil gagal berpisah pada:

  • betina : X, XX, 0
  • jantan : X, Y, XX, YY, 0
DETERMINASI SEX
  • Determinasi sex adalah cara penentuan jenis kelamin pada hewan dan manusia yang dilambangkan dengan huruf tertentu.
  • Khusus pada Drossophila, penentuan jenis kelamin didasarkan pada Index Kelamin yang merupakan Rasio antara jumlah kromosom X dengan jumlah pasangan autosom. Bila rasionya lebih besar atau sama dengan setengah, jenis kelaminnya jantan. Bila lebih besar atau sama dengan satu jenis kelaminnya betina. Dan bila lebih besar dari setengah dan lebih kecil dari satu lalat tersebut merupakan lalat intersex.



Contoh: 
  1.  AAXX IK = 2X/2A = 1 lalat betina 
  2. AAXY IK = X/2A = 0,5 lalat jantan 
  3. AAXXX IK = 3X/2A = 1,5 lalat betina 
  4. AAXXY IK = 2X/2A = 1 lalat betina 
  5. AAXO IK = X/2A = 0,5 lalat jantan 
  6. AAAXX IK = 2X/3A = 0,6 lalat intersex 


Pada makhluk hidup lain penentuan jenis kelaminnya seperti pada tabel berikut:



GEN LETHAL 

Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu

  1. lethal dominan 
  2. lethal resesif.

  • Lethal dominan menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot dominan.
  • Lethal resesif menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot resesif.

GEN LETAL DOMINAN
Gen letal dominan ialah gen dominan yang bila homozigottik akan menyebabkan individunya mati. Beberapa contoh dapat dikemukakan disini :
Pada ayam Creeper.

Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifet letal,alelnya resesif c mengatur pertumbuhuhan tulang .ayam heterozigotnya Cc yaitu ayamnya hidup tapi menunjukkan kecacatan yaitu memiliki kaki pendek disebut ayam redep ( dalam bahasa inggris disebut creeper) meskipun ayam ini hidup tetapi sebenarnya menderita penyakit keturunan yang disebut achondraplasi.ayam homozigot yang dihasilkan tidak pernah dijumpai hidup sebab sudah mati sejah masih embrio banyak kelainan padanya misal kepala rusak,tulang tidak terbentuk,mata mengecil dan rusak. Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan perbandingan 2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal.
Bagai mana jika gen letal CC tidak pernah ada bisa terjadi ayam creeper? Sebenarnya ayam creeper (Cc) dihasilkan dari ayan normal (cc) yang salah satu gen resesif c mengalami mutasi gen menjadi gen dominan C.
Perhatikan papan catur persilangan ayam creeper berikut :


Pada manusia dikenal Brakhifalangi,ialah keadaan orang dengan jari pendek disebabkan tulang – tulang jari pendek dan menjadi satu.. cacat ini diakibatkan oleh gen B yang besifat keturunan. Penderita brakhifalangi ialah heterozigot Bb,sedang orang yang normal adalah homozigot resesif bb sedang homozigot dominan BB akan menunjukkan sifat letak. 
Jika 2 orang yang sama-sama brakhifalangi menikah maka akan menunjukkan perbandingan 2 brakhifalang :1 normal : 1 letal
Perhatikan bagan berikut :

Pada tikus gen letal dominan Y (dari bhs inggris yellow)
Yang dalam kondisi hetero zigot menyebabkan kulit tikus berpigmen kuning.tikus homozigot dominan YY tidak dikenal karena letal.tikus homozigot resesif yy normal berbulu kelabu.
Persilangan dua tikus kuning menyebabkan perbandingan 2 tikus kuning : 1 tikus kelabu (normal). Perhatikan peta persilangan berikut ini.

Dari persilangan tersebut tampak gendomina letal baru akan muncul dari perkawinan heterozigot dan dalam keadaan heterozigot gen dominan letal tidak menyebabkan kematian namun biasanya menimbulkan kecacatan.


GEN LETAL RESESIF
Beberapa contoh dapat diberikan disini :
Pada jagung ( Zea mays ) dikenal gen dominan G yang bila dalam kondisi homozigot menyebabkan tanaman membentuk klorofil (zat hijau daun) secaranormal, sehingga daun berdaun hijau benar alel nya resesif g bila homozigot gg akan menyebabkan gen letal , sebab klorofil tidak akan terbentuk samasekali pada zigot sehingga kecambah akan segera mati.
Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuning-kuningan, tetapi akan hidup terus sampai dapat menghasilkan buah dan biji jadi tergolong normal. Jika kedua tanaman yang heterozigot ini sama-sama disilangkan akan diperoleh pebandingan 1 berdaun dijau normal : 2 berdaun hijau kekuning-kuningan .akan tetapi bagaimanapun juga semua keturunannya normal semua.
Perhatikal papan punnel berikut ini

Pada manusia dikenal gen letal resesif i yang jika homozigot akan memperlihatkan pengaruhnya letal. Yaitu munculnya penyakit ichtyosis congenita kulit menjadi kering dan bertanduk, pada permukaan tubuh terdapat benda-benda berdarah. Biasanya bayi telah mati sebelum dilahirkan.
Orang dengan homozigot dominan II dan heterozigot Ii adalah normal. Hanya pada perkawinan dengan sama-sama heterozigot akan memunculkan peluang gen letal. Perhatikan diagaram punell berikut ini.

No comments:

Post a Comment