Pages

Saturday, November 12, 2016

EUBACTERIA CYANOBACTERIA MONERA



Bakteri, Definisi, Klasifikasi, Struktur, Bentuk, Reproduksi

 

EUBACTERIA
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu : 

  1. Organisme multiselluler
  2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
  3. Umumnya tidak memiliki klorofil
  4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
  5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
  6. Hidup bebas atau parasit
  7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
  8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur Bakteri


Struktur Dasar Bakteri Terdiri Dari : 

Dinding Sel

Ketebalan peptidoglikan pada penyusun didinding sel membagi bakteri menjadi 
  1. Bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal 
  2. Bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). 
  • Dinding sel ditemukan pada semua bakteri hgidup bebas kecuali pada Mycoplasma. 
  • Dinding sel berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan osmotik rendah dan memelihara bentuk sel. 
  • Dinding sel pada bakteri tidak mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung N. 
  • Dinding sel dilapisi selaput seperti gelatin. 
Isi sel berupa protoplasma dan membran plasma.

Membran plasma
  • Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. 
  • Selubung sel bakteri ini mengandung daerah transpor untuk untuk menutrisi daaerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin. memper mudah interaksi inang-parasit, disamping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang 
Sitoplasma 
  • Sitoplasma adalah cairan sel. 
  • Komponen-komponen Sitoplasma 
Materi inti

  • Materi inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. 
  • Materi inti dapat dilihat dengan mikroskop elektron. 
  • Penampakan materi inti sebagai suatu jaring DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel terhadap sumbu sel. 
  • Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai jaring kromatin yang tersebar dan tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau kromosom yang jelas selama pembelahan sel, sifat sebaliknya dari kromosom eukariot.
Ribosom
  • Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. 
  • Kumpulan polyribosom merupakan rantai ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. 
  • Jumlah ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbyhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai.


Struktur tambahan bakteri :
  1. Kapsul atau lapisan lendir
  2. Flagelum atau bulu cambuk
  3. Pilus dan fimbria
  4. Klorosom,
  5. Vakuola gas
  6. Endospora  
Kapsul atau lapisan lendir
  • Kapsul adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu
  • Bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. 
  • Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
 Flagelum atau bulu cambuk
  • Flagelum atau bulu cambuk, adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk bergerk. 
Berdasarkan jumlah flagelum , tipe flagelum pada sel bakteri menampakan bentuk yang khas. 
  • Beberapa jenis bakteri seperti Pseudomonas memiliki satu falgela pada bagian ujung yang disebut monotrik. 
  • Tipe flagela yang tersusun banyak yang letaknya pada satu unjung sel dikenal sebagai tipe lotrofik. 
  • Apabila flagela terdapat pada kedua ujung disebut amfitrik. 
  • Kelompok enterobakteri motil seperti salmonella atau bacillus memiliki flagela yang tersebar pada seluruh permukaan sel yang disebut peritrik, jumlah flagela pada setiap jenis bakteri berbeda
 Pilus dan fimbria

  • Pilus dan fimbria, adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. 
  • Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek, lebih lurus, dan lebih tipis dibandingkan flagela.
  • Fungsi fimbria adalah untuk bertahan hidup dan berinteraksi dengan inang. 
  • Fungsi fimbria, di antara komponenn permukaan bakteri lainnya adalah untuk memiliki aktivitas fungsional seperti adhesin, lektin, evasin, agresin, dan pili seks. 
Klorosom
  • Klorosom, adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. 
  • Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. 
Vakuola gas
  • Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. 
Endospora
  • Endospora, adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. 
  • Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. 
  • Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. 
 Bentuk dan Ukuran Bakteri
  • Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru. 
  • Bentuk dan Ukuran bakteri bervariasi, ukurannya berkisar 0.4-2.0m 
Bentuk Bakteri 
Bentuk dasar bakteri terdiri atas 
  1. Bentuk bulat (kokus)
  2. Batang (basil)
  3. Spiral (spirilia) 
  4. Kokobasil (bentuk antara kokus dan basil)
Bakteri Kokus :

  1. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal b.Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
  2. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
  3. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
  4. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.  
  5. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur.
Bakteri Basil :
  1. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal 
  2. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan 
  3. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai  
  4. Bakteri Spirilia :
Bakteri Spirilia : 

  1. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
  2. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
  3. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma 
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
  • Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. 
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :

  1. Suhu
  2. Derajat keasaman atau pH 
  3. Konsentrasi garam 
  4. Sumber nutrisi
  5. Zat-zat sisa metabolisme 
  6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya. 
Habitat Bakteri dan Distribusinya


  • Bakteri dapat ditemukan dimana-mana, dalam tanah, air, sisa-sisa pembusukan mahluk hidu, dalam tubuh mahluk hidup, bahkan pada debu yang ada diatmosfer dapat menjadi substratnya. 
  • Tubuh yang kecil, kemampuan berkembang biak yang cepat dan beranekaragam, kemampuan mempertahankan diri dalam berbagai keadaan termasuk keadaan yang tidak menguntungkan, menyebabkan luasnya distribusi bakteri. 
  • Didarat, laut, ngarai dan pegunungan, didaerah tropika, maupun daerah iklim dingin terdapat bakteri. 
  • Sehingga bakteri juga disebut kosmopolit.
  • Namun demikian pertumbuhan bakteri dapat terkendali karena pertumbuhan bakteri juga dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Cara Hidup Bakteri

  • Umunya bakteri bersifat heterotrof. 
  • Hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. 
  • Namun demikian ada beberapa jenis yang mampumengadakan asimilasi sehingga bersifat autotrof. 
Berdasarkan asal energi yang digunakan untuk berasimilasi maka bakteri dengan sifat autotrof dapat dibedakan menjadi dua golongan : 
  1. Bakteri Khemo Autotrof
  2. Bakteri Foto Autotrof

Bakteri Khemo Autotrof
  • Yang bersifat Kemoautotrof: bila energi yang digunakan untuk asimilasi berdasarkan dari reaksi-reaksi kimia, misalnya dari proses-proses oksidasi senyawa tertentu. 
  • Baketrei nitrit dengan mengoksidasi NH3, bakteri nitrat dengan mengoksidasikan HNO2, bakteri belerang dengan mengoksidasi senyawa belerang. 
Bakteri Foto Autotrof
  • Yang bersifat Fotoautotrof: bila energi untuk asimilasi didapatkan dengan bantuan cahaya matahari. 
  • Seperti pada tumbuhan hijau, bakteri yang dapat melakukan fotosintesis adalah bakteri yang mengahsilkan zat warna. (dari golongan thiorhodaceae{bakteri belerang berzat warna).
Bakteri Heterotrof
  1. Saprofit
  2. Parasit 
Saprofit

  • Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan sebagai subsrat dan sumber kehidupannya. 
  • Kegiatan fisisologi bakteri yang menempati substrat mengalami proses penguraian yang biasanya dsertai dengan timbulnya energi. 
  • Proses ini dinamakan pembusukan bila disertai dengan bau dan fermentasi bila suatu pernapasan tramolekuler. 
Parasit
  •  Bakteri golongan ini menyebabkan penyakit karena berada pada sel mahkluk yang hidup. Sehingga menyebabkan penyakit karena bersifat patogen 
  • Misal bakteri TBC, Lepra, Diphteri, Sipilis , Gonorhoe, Tetanus dll
Dari segi kebutuhan akan oksigen, baketri dapat dibedakan menjadidua golongan 
  1. Bakteri Aerob
  2. Bakteri Anaerob 
Bakteri aerob
  • Bakteri aerob: untuk hidup memerlukan oksigen bebas. 
  • Bakteri aerob dapat dibedakan lagi menjadi aerob obligat, artinya untuk hidupnya mutlak diperlukan adanya oksigen bebas. 
  • Contoh bakteri Nitrifikasi yang meliputi Nitrocoocus , Nitrosomonas, Nitrobacter
  • Tetapi bila oksigen yang diperlukan bersifat tidak mutlak maka disebut dengan aerob fakultatif. 
Bakteri anaerob
  • Bakteri anaerob: untuk hidup tidak tergantung pada oksigen bebas, karena dalam pernapasannya tidak memerlukan oksigen.  
  • Bakteri fermentatif selalu anaerob
  • Contoh bakteri Tetanus .Lactobacillus 
Cara Perkembangbiakan bakteri 
  1. Cara Vegetatif
  2. Cara Generatif 

Cara Vegetatif
  • Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. 
  • Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. 
Cara Generatif

  • Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. 
  • Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu
  1. Transformasi
  2. Transduksi
  3. Konjugasi 
Transformasi 
  • Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel teri ke sel bakteri yang lainnya. 
Transduksi
  • Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
 Konjugasi
  • Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. 
  • Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif. 
KLASIFIKASI BAKTERI
Schizophyta Bacteria meliputi :
  1. Bangsa Pseudomonadales  
  2. Bangsa Chlamydobacteriales
  3. Bangsa Eubakteriales 
  4. Bangsa Actinomycetales 
  5. Bangsa Beggiatoales  
  6. Bangsa Myxobacteriales
Bangsa Pseudomonadales
  • Sel-sel berbentuk peluru, batang yang lurus atau bengkok, spiral kadang-kadang bergandengan membentuk rantai.
  • Sel sering mengandung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau bergerak dengan perantara flagel yang polar.
Bangsa Chlamydobacteriales
  • Sel-sel berderet deret seperti benang, sering deretan sel diselubungi suatu sarung, sel yang terlepas dari koloninya dapat bergerak bebas 
  • Dalam sarung koloninya sering terdapat senyawa-senyawa besi
Bangsa Eubakteriales
  • Sel-sel berbentuk bulat atau benangyang lurus, terpisah-pisah kadang-kadang membentuk koloni berupa rantai.  
  • Bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak
Bangsa Actinomycetales 
  • Sel-selnya memanjang sehingga mirip hifa cendawan, dan cenderung membentuk percabangan
Bangsa Beggiatoales
  • Sel-sel seperti cocus atau berbentuk benang dengan butiran belerang didalam selatau pada permukaanya, bergerak meluncur, berkelok-kelok atau ,mengguling, tidak mempunyai flagel.
Bangsa Myxobacteriales
  • Sel-sel berbentuk batang yang lentur, merayap pada substrat yang padat, membentuk koloni yang tipis merata pada substratnya yang tampak seperti lendir.  
  • Dapat membenruk tubuh buah.
Bangsa Spirochaetales
  • Sel-sel berbentuk langsing, lentur, panjang 6-500 I berbentuk spiral sekurang-kurangnya memiliki satu putaran yang lengkap. 
Peranan Bakteri 
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan.
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :


  1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
  2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
  3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
  4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
  5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
  6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
  7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
  8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon. 
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
  1. Pembusukan makanan, contohnya Clostridium botulinum.
  2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit leprae).
  3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi).
  4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan). 
CYANOBACTERIA(Alga Biru) 

Ciri –ciri :

  1. Bersel tunggal ( Uniseluler ), ada pula yang berkoloni.
  2. Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan fikoeritrin.
  3. Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulose, kadang – kadang berlendir.
  4. Inti sel tidak memiliki membran ( prokariotik) 
Cara Reproduksi 
  1. Cara Vegetatif
  2. Cara Generatif
Cara Vegetatif meliputi
  1. Pembelahan sel 
  2. Fragmentasi 
Pembelahan sel

  • Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel – sel tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah searah dan tidak saling terpisah sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut trikom. 
  • Tempat – tempat tertentu dari filamen baru setelah mengalami dormansi ( istirahat yang panjang ). 
  • Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh pada Gleocapsa. 
  • Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan selnya terlihat homogen (terlihat dengan mikroskop cahaya) dan memiliki dinding yang transparan. 
  • Heterokist terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif. 
  • Sedangkan akinet terbentuk dari penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan makanan (granula cyanophycin) dan penebalan-penabalan eksternal oleh tambahan zat yang kompleks. 
Fragmentasi 
  • Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. 
  • Fragmentasi terutama terjadi pada Oscillatoria. 
  • Pada filamen yang panjang bila salah satu selnya mati maka sel mati itu membagi filamen menjadi 2 bagian atau lebih. 
  • Masing – masing bagian disebut hormogonium. 
  • Fragmentasi juga dapat terjadi dari pemisahan dinding yang berdekatan pada trikom atau karena sel yang mati yang mngkin menjadi potongan bikonkaf yang terpisah atau necridia. 
  • Susunan hormogonium mungkin meliputi kerusakan transeluler.  
Spora 
  • Spora : Pada keadaan yang kurang menguntungkan Cyanobacteria akan membentuk spora yang merupakan sel vegetatif. 
  • Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan.  
 Klasifikasi
  • Cyanophyceae termasuk dalam kingdom Monera, divisi cyanophyta 
Cyanophyceae dibedakan dalam 3 ordo berdasarkan bisa tidaknya membentuk spora yaitu 
  1. ordo Chroococcales
  2. ordo Chamaesiphonales
  3. ordo Hormogonales.
Ordo Chroococcales
  • Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau – hijauan. Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah. 
  • Setelah pembelahan sel – sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi dan dengan demikian terbentuk kelompok – kelompok atau koloni 
Contoh spesies dari ordo chroococcales :
  1. Chrococcus
  2. Gleocapsa
  3. Anacystis  
  4. Merismopedia
  5. Eucapsis 
  6. Coelosphaerium
  7. Mycrocystis  
Chrococcus  
  • Organisme uniseluler atau berkelompok dalam bentuk agregat dari 2 atau 4 sel 
  • Hal ini disebabkan karena kegagalan dari hasil pembelahan sel untuk berpisah dengan cepat. 
  • Hasil pembelahan sel dari Chrococcus berbentuk setangah bola
  • Sedangkan Gleocapsa berbentuk bulatan atau memiliki kutub.  
Gleocapsa
  • Berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh membran dengan beberapa generasi sel yang terdapat di dalamnya. 
  • Membran kadang – kadang ada yang berpigmen. 
  • Gleocapsa terdapat pada batuan yang lembab atau pada air  
Anacystis
  • Bentuknya bulat silindris, menuju bentuk basil dan mengalami pembelahan secara transversal. 
  • Setiap individu dikelilingi oleh membran yang lembut. 
  • Sel mungkin terdapat di dalam matriks.
Merismopedia

  • Sel tersusun atas matriks di dalam sebuah lapisan tunggal yang tipis dan berliku yang dipelihara dan tumbuh dari pembelahan sel dalam 2 arah. 
  • Spesies ini mungkin berentuk plenkton atau epipelic dan terdapat dalam air yang tenang. 
  • Reproduksi dari bentuk koloni adalah dengan cara fragmentasi. 
 Eucapsis

  • Pembelahan sel kearah 3 garis tegak lurus dan membentuk sarkinoid. 
  • Reproduksi dengan cara fragmentasi.  
 Coelosphaerium

  • Koloni berbentuk bulatan yang irreguler tersusun oleh matriks yang berkoloni pada bagian tepi. 
  • Sel berwarna hijau – biru atau mungkin gelap dan terisi oleh gelembung gas. 
  • Coelosphaerium sering terdapat pada plankton.
Mycrocystis
  • Koloni berbentuk bulatan atau tidak beraturan. 
  • Sel dari Mycrocystis disebarkan merata oleh kumpulan matriks. 
  • Mereka sering berwarna hitam atau merah karena adanya kandungan gelembung gas. 
  • Mycrocystis adalah plankton yang keras, ini bukti bahwa Mycrocystis biasanya menyebabkan luapan air dan mensekresikan zat penghambat bagi ganggang lainnya.
     
 Ordo Chamaesiphonales

  • Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang mempunyai spora. 
  • Benang – benang itu dapat putus – putus merupakan hormogonium yang dapat merayap dan merupakan koloni baru. 
  • Spora terbentuk dari isi sel ( endospora ) setelah keluar dari sel induknya spora dapat menjadi tumbuhan baru.
     
Ordo Chamaesiphonales dibagi menjadi 3 famili yaitu : 
  1. Famili Pleurocapcaceae 
  2. Famili Dermocarpaceae 
  3. Famili Chamoesiphonaceae 
Famili Pleurocapcaceae meliputi
  1.  Xenococcus
  2.   Hyella
Xenococcus  
  • Bulatan sel dari Xenococcus menempel pada filamen alga, mereka mengalami pembelahan anticlinal untuk meningkatkan ukuran dari koloni. 
  • Setiap sel dapat memproduksi banyak endospora dan disebut baeocyt yang membedakan mereka dari spora bakteri. 
  • Endospora dari beberapa ganggang hijau – biru mungkin bersifat motil untuk periode yang singkat.
 Hyella

  • Cabang trikom dari Hyella tumbuh dari desmoschsis yang hidup dalam cangkang kalkareus atau bersama ganggang lainnya. 
  • Filamen besal mungkin menjadi pluriseriata. 
  • Banyak sel mungkin terbagi dalam bentuk endospora.  
 Famili Dermocarpaceae

  • Pembelahan sel vegetatif menjadi 2 bagian sel yang sama mungkin terjadi dalam anggota famili ini. 
  • Contoh spesiesnya antara lain : Dermocarpa
Dermocarpa

  • Selnya berbentuk bulat hingga ramping atau pyriform dan tumbuh terikat pada substrat dalam kelompok. 
  • Reproduksi diselesaikan sendiri oleh endospora yang mungkin berkembang dalam jumlah besar dengan sel vegetatif  
 Famili Chamoesiphonaceae 
  • Contoh spesies ini adalah : Chamaesiphon 
  • Persebarannya luas dan umumnya epifit. 
  • Berada pada tanaman angiospermae aquatik, lumut , dan ganggang khususnya Chladophora dan pada tanaman dewasa, protoplast pada kutub distal membentuk sebuah rantai spora yang disebut exospora.
  Ordo Hormogonales

  • Sel – selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi suatu membran. 
  • Benang – benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. 
  • Benang – benang itu selalu dapat membentuk hormogonium.  
Ordo Hormogonales dibagi menjadi 5 famili yaitu: 
  1. Famili Oscillatoriaceae
Famili Oscillatoriaceae
  • Hidup dalam air atau di atas tanah yang basah, sel – selnya bulat, merupakan benang – benang dan akhirnya membentuk koloni yang berlendir. 
  • Pada jarak jarak tertentu pada benang – benang itu terdapat sel – sel yang dindingnya tebal, kehilangan zat warna yang berguna untuk asimilasi, hingga kelihatan kekuning – kuningan dan dinamakan heterokista. 
  • Heterokista ini dalam keadaan khusus dapat tumbuh menjadi benang baru tetapi fungsinya belum dikenal dan biasanya lekas mati. 
  • Contoh spesies ini yaitu : Oscillatoria, Spirullina, Mycrocaleus,
 Oscillatoria
  • Trikom dari Oscillatoria berbentuk silindris dan tidak bercabang. 
  • Mereka hanya mempunyai satu membran. 
  • Trikom sering berada di massa pelampung atau bagian mengkilap pada tanah lembab. 
  • Selnya pendek dan lebar kecuali untuk sel ujungnya yang mungkin tertutup dan tipis. 
  • Trikom dari oscillatoria menunjukkan pertumbuhan meluncur, rotasi dan gerakan oscillatori. 
  • Reproduksi dilakukan oleh hormogonia. 
 Spirullina
  • Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi sehingga dijadikan sumber makanan. 
  • Spirullina mampu menghasilkan karbohidrat dan senyawa organik lain yang sangat diperlukan oleh tubuh, juga menghasilkan protein yang cukup tinggi. 
 Mycrocaleus

  • Berkas dari trikom kadang – kadang menggulung satu sama lain berada pada membran yang sama. 
  • Trikom menonjol keluar dari pucuk membran. 
  • Dinding terluar dari ujung sel menebal. 
  • Beberapa spesies Mycrocaleus hidup pada air tawar, laut dan juga pada pasir yang lembab  
 Famili Nostocaceae

  • Trikom tidak bercabang dan heterokist dan akinet terdapat pada organisme dewasa. Heterokist mungkin bersambung atau interkalar. 
  • Contoh spesies ini yaitu : Nostoc, Anabaena, Cylindrospermum 
 Nostoc
  • Nostoc lebih umum hidup pada terestrial / sub aerial daripada aquatik. 
  • Persebarannya luas pada tanah alkali dan pada batuan lembab. 
  • Agregat gelatin dari filamen mempunyai jeli. 
  • Trikom dikelilingi oleh lapisan tunggal dan pada organisme dewasa terdapat kumpulan matriks. 
  • Sel seperti manik –manik mengalami pembelahan sel secara rata yang meningkatkan panjang dari bentuk trikom.membran mungkin kuning tau kecoklatan. 
 Anabaena

  • Sebagian besar spesies anabaena bersifat aquatik dan beberapa bersifat planktonik.trikom dewasa dari Anabaena  
  • menghasilkan heterokist dan akinet yang ukurannya berbeda dari sel vegetatif. 
 Cylindrospermum

  • Memiliki heterokist yang selalu basal dan dibawah keadaan normal. 
  • Sel yang berbatasan menjadi berpindah kedalam akinet silindris.  
 Famili Scytonemataceae

  • Trikom disertai membran yang mungkin berwarna. 
  • Trikom dicirikan oleh percabangan palsu tanpa pembelahan sel inisiasi pada bidang yang baru, trikom atau hormogonia putus atau tumbuh menyambung membran. 
  • Contoh spesies ini yaitu : Tolipotrix 
Tolipotrix 
  • Diameter trikom seragam dan disertai membran yang sempit. 
  • Tipe percabangan palsu timbul dari sekitar heterokist.  
 Famili Stigonemataceae

  • Trikom dari beberapa genera adalah pluriseriata. 
  • Trikomnya berbeda dari cyanophyta lainnya dalam percabangannya yaitu dimulai oleh pembelahan sel pada bagian yang baru.
  • Contoh spesies ini yaitu : Hapalosiphon, Stigonem
Hapalosiphon 
  • Spesies ini tumbuh pada air yang asam atau netral dan bersifat epifit pada tanaman aquatik lain. 
  • Sel berbentuk pendek silindris. 
  • Pada membran terdapat hialin, hetrokist interkalar dan akinet. 
  • Hormogonia biasanya dari percabangan yang mugkin timbul unilateral atau bilateral spesies
 Stigonema
  • Hidup pada batuan yang lembab dan tanah yang lebih banyak terdapat air. 
  • Trikom utama pluriseriata, membran tidak berwarna atau kuning kecoklatan. 
  • Pertumbuhan ujung lebih luas dan percabangannya sama dengan sumbu utama, bentuk sel mugkin bulat atau pipih. 
  • Mereka terlihat disambung oleh untai protoplasmik kasar. Hormogonia dihasilkan dari ujung percabangan
Famili Rivullariaceae
  • Trikomnya meruncing dari dasar sampai apeks atau dari tengah ke arah 2 ujung. 
  • Contoh spesies ini yaitu : Calothrix
Calothrix
  • Hidup pada air tawar, air laut dan mungkin melapisi batu – batuan atau menempel pada ganggang dan tanaman aquatik lainnya. 
  • Filamen meruncing dan tidak bercabang / memiliki percabangan palsu. Percabangan palsu dapat lepas dari trikom induk. 
  • Heterokist biasanya basal dan jika ada akinet berdekatan dengan heterokist basal
 Rivularia
  • Rivularia tidak memiliki akinet. Beberapa spesies dari Rivularia bersifat sub areal pada karang yang lembab 

Mekanisme Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik


Antibiotik adalah segolongan molekul yang memiliki efek untuk menekan atau menghentikan proses biokimia dalam suatu organisme khususnya pada kasus infeksi mikrobia. 
  • Mikrobia yang pada awalnya bersifat sensitif terhadap antibiotik dapat mengalami perubahan sifat genetiknya menjadi kurang ataupun tidak sensitif. 
  • Hal tersebut disebabkan oleh mikrobia memperoleh elemen genetik yang membawa sifat resisten atau acquired resistance
  • Resistensi dapat terjadi melalui dua cara yaitu transduksi dan konjugasi
  • Pada jalur transduksi, faktor kekebalan dipindahkan dari mikrobia resisten ke mikrobia sensitif dengan perantara bakteriofaga. 
  • Dalam proses tersebut yang ditransfer adalah materi DNA-plasmid yang mengandung faktor resistensi. 
  • Bagian yang ditransfer hanya infectious plasmid (Laura, 2009).

Mekanisme resistensi terhadap antimikrobia digunakan untuk menangani penyakit patogen
 
  • Penggunaan antimikrobia secara berlebih telah memicu munculnya resistensi terhadap antimikrobia, dan hal ini terjadi pada sebagian besar bakteri yang memiliki sensitivitas tinggi (Poole, 2002). 
  • Perubahan dari target obat yang mengganggu batasan interaksi antibiotik menghalangi kemampuan bakteriosidal atau bakteriostatik dan memicu resistensi. 
  • Terdapat beberapa mekanisme genetik yang memengaruhi mekanisme resistensi bakteri terhadap antibiotik. 
  • Mekanisme tersebut memunculkan sifat resistensi sebagai hasil dari modifikasi biokimia yang memecah sel tertentu pada bakteri yang dalam keadaan normal bersifat sensitif terhadap antibiotik.



Salah satu contoh modifikasi biokimia yang memicu resistensi yaitu produksi enzim yang menginaktivasi antibiotik, serta pemecahan protein, enzim, atau target reseptor antibiotik. Selain itu, aktivasi pompa efflux akan menyingkirkan dan mendorong antibiotik menjauh dari sel. Destruksi protein dinding sel oleh bakteri juga akan mencegah antibiotik masuk ke dalam sel bakteri. 

Mekanisme utama dari transfer gen bakteri yaitu transduksi dan konjugasi. 
  • Transduksi terjadi ketika bakteriofaga melepaskan diri dari satu sel bakteri, membawa beberapa genom bakteri dan kemudian menginfeksi sel lain. 
  • Ketika bakteriofag menyisipkan konten genetik ke dalam genom ke sel lain, DNA bakteri sebelumnya juga dimasukkan ke dalam genom. 
  • Konjugasi terjadi ketika dua bakteri mengalami kontak fisik satu sama lain dan plasmid, membawa DNA kromosom dan ditransfer dari sel donor ke sel penerima. 
  • Plasmid membawa gen yang mengkode enzim yang mampu menonaktifkan antibiotik tertentu. 
  • Sumber asli dari gen untuk enzim ini tidak diketahui dengan pasti. Namun, unsur genetik yang disebut transposon ("jumping" gen), memfasilitasi transfer gen resistensi untuk spesies bakteri lainnya. 
  • Karena banyak dari plasmid membawa gen resisten antibiotik dapat ditransfer antara spesies yang berbeda dari bakteri, resistensi terhadap antibiotik tertentu dapat berkembang dengan cepat.

Referensi:
  1. Laura L.D. 2009. Antibiotic Resistance : Pediatric Infectious Disease Fellow. United States. 10 (3).
  2. Poole, K. 2002. Mechanism of bacterial biocide and antibiotic resistance. Journal of Apllied Microbiology. 92 : 55-64
 

No comments:

Post a Comment