Pages

Saturday, September 16, 2017

KERJA DI KOMUNITAS JESUIT


Sungguh heran bagi saya melihat tempat kerja saya yang dikelola oleh Komunitas SJ atau sering dikenal dengan Serikat Jesuit. Dimana banyak tempat kerja lain sejenis mulai kesulitan untuk menjalankan aktivitas hariannya di tempat saya kerja masih  ethes saja

Komunitas SJ emang keren kok selalu aja lain dan berbau gila/ Ingenuitas

Ingenuitas
Ingenuitas
   
Lebih gila lagi setelah saya mengetahui Komunitas SJ ini sudah ada hampir 500 tahun yang lalu dengan pendiri Ignasius Loyola ternyata masih eksis dan semakin gila juga di Indonesia
Biasanya suatu Perusahaan akan Koleps ( gulung tikar) ketika sudah dilimpahkan ke Filial 2 atau keturunan ke 3 dari Parental  ...ini kalau dihitung SJ ini diwariskan sudah generasi ke n kali ya hehe

Ada apa ....bagi saya yang ada di dalamnya merasakan rasa syukur yang luar biasa punya sahabat atau temen SJ ini .... bahkan agak miris juga ketika nama saya ditambahkan embel embel SJ .......hahaha Isharmanto SJ ( bukan Serikat Jesus  ...tapi itu hanyalah singkatan sahabat Jesuit lebih aman bukan Sopir Jesuit hehe dan hanya Joke). 
Dalam kerja kalau memberi pekerjaan selalu diluar kapasitas pikir kayaknya nggak mungkin bisa dikerjakan namun dengan tekun iklas selesai juga kemudian ketawa keduanya ...hal ini begitu seringnya sehingga jadi siap   

Sering saya heran dan hanya saya pendam di hati ketika ada suatu statement kekinian ternyata sudah dikemukakan oleh Ignasius Loyola kala itu, sering hal hal yang sangat praktis saya terapkan ternyata juga sudah pernah dilakukan nya dikala itu ....sepertinya hal hal yang ada masih Available dan Aplicable ....  bener bener kesengsemable saya dengan SJ  

Bekerja disini emang harus tahan banting terus inovasi banyak baca  Iqra' Iqra' Iqra'   ....dan malu kalau hanya nebeng nama besar dan yang terakhir uang bukan segalanya .....bekerjalah dengan sungguh uang menjadi penyertaan  dikemudiannya.. ketika kerja anda untuk memuliakan asma Nya. 

Kerja harus bener fight , harus struggle. Competence kudu ....Compassion dan Consience akan mengikuti karena emang atmosfernya  penuh cinta penuh kejujuran dan bener bener heroic

Kerja harus total harus magis istilahnya kalau hanya setengah setengah jadilah hanya medioker kita jadinya seperti orang kebanyakan engak nge lead hehehe.
     
Ini saya kebetulan nemu buku bagus Heroic Leadership cukup bisa untuk literasi ....secara sekilas saya baca pandangan saya kok sudah ditulis Chris Lowney 


Para pemimpin membuat perusahaan-perusahaan menjadi besar dan unggul, tapi sedikit dari kita yang tahu bagaimana mengubah diri kita dan orang lain menjadi pemimpin yang hebat. Satu "perusahaan" -Yesuit- memulai suatu formula unuik untuk membentuk para pemimpin. Dalam proses itu, para Yesuit membangun salah satu "perusahaan" paling berhasil dalam sejarah.

Sejak didirikan pada tahun 1540 oleh sepuluh pria dengan tanpa modal dan tanpa rencana bisnis, Serikat Yesus telah menjadi sumber penemuan, inovasi, dan inspirasi bagi banyak pihak. Dalam karya yang luar biasa ini, Chris Lowney, seorang mantan Yesuit dan eksekutif di J.P. Morgan, mengungkapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang telah menuntun para pemimpin Yesuit dalam beragam aktivitas mereka selama lebih dari 450 tahun.

Keberhasilan Yesuit yang tak lekang waktu itu bersandar pada 4 pilar inti:

  1. Kesadaran Diri: Memahami kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan pandangan hidup Anda.
  2. Ingenuitas: Kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi dengan penuh keeyakinan terhadap dunia yang terus berubah.
  3. Cinta: Kesediaan untuk terlibat dengan, dan melibatkan, orang lain dengan sikap positif yang memungkinkan perkembangan potensi dan bakat terpendam mereka
  4. Heroisme: Menyemangati diri sendiri dan orang lain dengan ambisi-ambisi dan hasrat-hasrat heroik untuk melakukan segala sesuatu secara tuntas dan prima

Dengan menerapkan prinsip-prinsip itu ke dalam hidup sehari-hari, Yesuit membangun sebuah organisasi yang mengoperasikan jaringan internasional perdagangan, pendidikan, dan berbagai karya lainnya selama hampir lima abad. Lowney memperlihatkan bagaimana prinsip-prinsip yang sama itu dapat membuat kita masing-masing menjadi pemimpin yang dinamis dalam abad kedua puluh satu ini.

No comments:

Post a Comment