Pages

Wednesday, February 20, 2019

REVIEW HISTOLOGI - JARINGAN TUMB8UHAN

Soal latihan yang digunakan untuk persiapan UN atau SBMPTN ini lumayan untuk Review OK

1. Jalannya air secara ekstravasikular pada akar dikotil adalah melalui
(a) bulu akar → korteks → endodermis → perisikel → xilem
(b) epidermis → korteks → endodermis → xilem
(c) bulu akar → epidermis → korteks → endodermis → xilem
(d) epidermis → korteks → endodermis → floem
(e) bulu akar → korteks → endodermis → perisikel → floem
2. Transportasi ekstravasikular berlangsung melalui
(a) floem
(b) xilem
(c) pembuluh tapis
(d) floem dan xilem
(e) jaringan parenkim

3. Perpindahan air dan mineral masuk ke pembuluh angkut pada akar dikontrol oleh
(a) stomata
(b) jaringan spons
(c) jaringan palisade
(d) kambium
(e) endodermis

4. Tekanan air terhadap dinding sel disebut tekanan
(a) osmosis
(b) difusi
(c) turgor
(d) onkotik
(e) tekanan hidrostatis

5. Naiknya air dari akar ke daun dipengaruhi oleh hal berikut, kecuali
(a) daya hisap daun
(b) tekanan akar
(c) kapilaritas
(d) air gravitasi
(e) adhesi dan kohesi

6. Proses berikut termasuk difusi, kecuali
(a) menyebarnya tinta yang jatuh ke air
(b) bau minyak wangi menyebar di kelas
(c) oksigen masuk dari stomata ke spons
(d) air masuk ke sel penjaga karena hasil fotosintesis
(e) CO2 dari udara masuk ke jaringan spons

7. Pernyataan berikut benar tentang difusi, kecuali
(a) zat terlarut berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
(b) zat terlarut berpindah dari larutan hipertonis ke hipotonis
(c) zat terlarut berpindah dari larutan yang bertekanan difusi besar ke defisit tekanan difusi
(d) zat terlarut berpindah dari larutan yang defisit tekanan difusi ke larutan hipertonis
(e) zat terlarut pindah dari tekanan tinggi ke rendah

8. Zat organik hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan diangkut melalui
(a) floem
(b) xilem
(c) korteks
(d) silinder pusat
(e) endodermis

9. Biji yang direndam dalam air menjadi besar karena adanya imbibisi, yaitu
(a) masuknya air ke ruang antar sel
(b) difusi air ke dalam sel
(c) osmosis air ke dalam sel
(d) difusi air ke ruang antarsel
(e) masuknya air ke sitoplasma

10. Termasuk transportasi vaskuler adalah
(a) air masuk dari korteks ke stele
(b) hasil fotosintesis dibawa lewat floem
(c) air masuk dari tanah ke sel epidermis
(d) glukosa berpindah dari floem ke korteks
(e) glukosa dari palisade ke floem

11. Air di tanah yang mengisi ruangan antara partikel tanah disebut air
(a) kapiler
(b) gravitasi
(c) hidrasi
(d) higroskopis
(e) kimia

12. Transpor aktif melibatkan hal berikut, kecuali
(a) protein membran
(b) ATP
(c) enzim ATPase
(d) osmosis
(e) protein carrier

13. Tumbuhan menyerap O2 dan CO2 di stomata secara
(a) imbibisi
(b) difusi
(c) osmosis
(d) transpor aktif primer
(e) transpor aktif sekunder

14. Air tanah yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan karena tidak dapat diserap adalah air
(a) kapiler
(b) gravitasi
(c) di pori-pori tanah
(d) higroskopis
(e) hidrasi

15. Peristiwa berikut bukan contoh transportasi larutan secara vasikuler adalah
(a) pengangkutan melalui pembuluh tapis
(b) transpor air melalui pembuluh kayu
(c) pengangkutan air tanah melalui xilem
(d) pengangkutan air dari tanah melalui xilem
(e) transpor glukosa melalui floem

16. Faktor eksternal yang mempercepat penguapan air melalui daun adalah
(a) jumlah stomata
(b) lapisan kutikula
(c) jumlah daun
(d) kecepatan angin
(e) posisi stomata

17. Transportasi air dan mineral dari tanah ke daun tumbuhan lumut terjadi secara ekstravasikuler
SEBAB
Tumbuhan lumut tidak mempunyai pembuluh angkut

18. Transpirasi melalui daun mempercepat naiknya air dari akar ke daun
SEBAB
Transpirasi meningkatkan daya hisap daun

19. Air dapat naik dari akar ke daun bila adesi lebih besar dari kohesi
SEBAB
Naiknya air dari akar ke daun termasuk transpor aktif

20. Posisi xilem pada pohon kelapa selalu vertikel
SEBAB
Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun

21. Aliran simplas selalu membuahi endodermis
SEBAB
Endodermis berfungsi mengontrol masuknya air ke pembuluh angkut

22. Transportasi air dari jaringan akar sampai jaringan daun dapat dengan cara
(1) tekanan akar
(2) daya hisap daun
(3) daya kapilaritas
(4) simplas dan apoplas

23. Jaringan yang dilalui pada transportasi simplas adalah
(1) epidermis
(2) trakeid
(3) korteks
(4) trakea

24. Hasil fotosintesis dari daun akan diedarkan ke seluruh bagian tubuh
tanaman dengan cara
(1) difusi
(2) osmosis
(3) transportasi aktif
(4) imbibisi

25. Pada transportasi tumbuhan, glukosa dapat diangkut melalui
(1) xilem
(2) ekstravasikuler
(3) pembululh kayu
(4) floem

CATATAN

Pengangkutan Ekstravaskuler dan Intravaskuler

Pengangkutan Ekstravaskuler dan Intravaskuler - Pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan dapat melalui dua cara, yaitu pengangkutan ekstravaskuler dan pengangkutan intravaskuler. Bagaimanakah perbedaan proses pengangkutan ekstravaskuler dan intravaskuler pada tumbuhan? Kalian akan mengetahuinya setelah memahami penjelasan berikut.

1. Pengangkutan Ekstravaskuler

Dalam proses pengangkutan, tumbuhan dapat menyerap air dari tanah ke dalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara horizontal. Proses demikian dinamakan pengangkutan ekstravaskuler. Maksudnya, pengangkut an air di mulai dengan penyerapan oleh bulu akar, kemudian masuk menuju sel-sel epidermis. Dari sel epidermis, air menuju korteks, dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Akhirnya, air masuk ke stele. Dari korteks, air didistribusikan menuju sel-sel untuk proses metabolisme tubuh.

Untuk melakukan pengangkutan ekstravaskuler, tumbuhan dapat menempuhnya melalui dua cara, yakni secara simplas dan aploplas. Pengangkutan simplas merupakan sistem pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan melalui bagian hidup dari satu sel ke sel lainnya. Bagian sel yang dilewati air dan zat terlarut tersebut adalah sitoplasma dan vakuola. Air dan zat terlarut ini dapat terangkut ke dalam tubuh tumbuhan dengan transpor aktif dan osmosis melalui plasmodesmata. Plasmodesmata adalah saluran yang menghubungkan protoplasma suatu sel dengan protoplasma sel lainnya.

Gambar 1. Pengangkutan ekstravasikuler pada tumbuhan. 


Air dan zat terlarut diserap bulu akar menuju sel-sel parenkim korteks yang berlapis-lapis. Lalu, air dan zat terlarut tersebut bergerak menuju sel-sel endodermis dan dilanjutkan ke sel-sel periskel. Akhirnya, air dan zat terlarut menuju berkas pembuluh xilem. Secara intravaskuler, air dan zat terlarut tersebut diangkut oleh xilem. Sebenarnya ada perbedaan antara pengangkutan zat terlarut dengan pengangkutan air. Tumbuhan menyerap zat terlarut melawan gradien konsentrasi. Maksudnya, zat terlarut tersebut dibawa tumbuhan bergerak dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi melalui transpor aktif.

Pengangkutan ekstravaskuler selanjutnya adalah pengangkutan aploplas. Aploplas memiliki mekanisme pengangkutan yang berkebalikan dengan simplas. Pengangkutan aploplas bekerja mengangkut air dan garam mineral bergerak melalui bagian sel yang tidak hidup, misalnya dinding sel dan ruang antarsel, baik secara difusi ataupun transpor pasif.

Namun, proses pengangkutan air dan zat terlarut secara aploplas dapat mengalami hambatan. Hambatan ini terjadi karena adanya pita Kaspari pada sel-sel endodermis. Pita Kaspari adalah suatu pita yang terbuat dari suberin, suatu bahan berlilin yang kedap air dan garam mineral. Pita Kaspari yang membuat air dan zat terlarut tidak dapat bergerak menuju stele. Sehingga, pengangkutan air dan zat terlarut tidak terjadi secara intravaskuler melalui xilem. Dengan demikian, air dan garam mineral masuk ke dalam endodermis serta menuju stele hanya melalui pengangkutan simplas.

Tumbuhan Parasit

Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang makanannya tergantung kepada tanaman lain. Parasit yang menakjubkan di dunia adalah bunga Raflesia. Bunga ini dinamakan berdasarkan nama penemunya, Sir Stamford Raffles, pada abad ke-19. Bunga ini tidak berdaun dan hanya berbunga. Hifanya digunakan sebagai alat penyerap air dan hara dari inangnya. Karena itu, bunga ini cukup mengganggu sistem transportasi pengangkutan zat tumbuhan inangnya.

2. Pengangkutan Intravaskuler

Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan ekstravaskuler. Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yang berarti ‘dalam’, dan vaskuler yang berarti ‘pembuluh’. Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal. Vertikal maksudnya adalah pengangkutan air dan zat terlarut oleh xilem dari menuju daun oleh xilem. Sebaliknya, pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan dilakukan oleh floem.

Gambar 2. Pengangkutan air dan garam mineral secara intravaskuler 


Pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan diawali dengan penyerapan zat melalui rambut akar. Kemudian zat tersebut mengalir menuju epidermis. Dari epidermis, air dan zat terlarut mengalir menuju korteks dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Berikutnya, air dan zat terlarut masuk ke berkas pembuluh xilem akar. Selanjutnya, air dan zat terlarut diteruskan menuju xilem batang hingga xilem daun. Di dalam xilem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil daun sebagai bahan proses fotosintesis.

Proses fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen. Glukosa diangkut pembuluh floem menuju seluruh jaringan tubuh. Oksigen dikeluarkan tumbuhan lewat stomata daun. Sementara air sisa metabolisme dikeluarkan lewat proses transpirasi. Kecepatan pengangkutan zat pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kelembaban, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah.

Semakin tinggi kelembaban udara di sekitar tumbuhan, maka difusi yang terjadi di dalam tumbuhan berlangsung lambat. Sebaliknya, semakin rendah kelembaban udara lingkungan, difusi di dalam tumbuhan akan semakin cepat.

Semakin tinggi suhu lingkungan di sekitar tumbuhan dan intensitas ncahaya yang meningkat serta angin yang semakin kencang, maka laju transpirasi tumbuhan akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, suhu lingkungan, intensitas cahaya, dan angin yang semakin besar mengakibatkan proses pengangkutan zat berlangsung lambat. Semakin banyak kandungan air di dalam tanah, maka potensial air semakin tinggi. Akibatnya, proses transportasi zat pada xilem dan laju transpirasi semakin meningkat.

No comments:

Post a Comment