Soal Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume dan substansi kimia sel yang tidak bisa kembali keasal atau irreversible karena adanya pertambahan materi, ciri dasar pertumbuhan diantaranya adalah....
JAWAB : A
JAWAB : B
JAWAB : E
JAWAB :D
No
|
Hormon
|
Kode
|
Fungsi
|
1
|
Kalin
|
P
|
Mempercepat
pemasakan buah
|
2
|
Asam absisat
|
Q
|
Menunda
pengguguran daun
|
3
|
Giberelin
|
R
|
Menghambat
pembentukan biji
|
4
|
Etilen
|
S
|
Mempercepat
pembuahan
|
5
|
sitokinin
|
T
|
Mengatur
pembentukan bunga
|
JAWAB : D
JAWAB :D
7. Cahaya diperlukan oleh tumbuhan, tetapi cahaya yang berlebih dapat menyebabkan ...
JAWAB : E
A. hari ke-0
B. hari ke-1
C. hari ke-2
D. hari ke-3
E. hari ke-4
JAWAB : D
JAWAB : B
b. Menyembuhkan luka
d. Mempercepat perkecambahan
JAWAB : B
12. Tunas yang tumbuh membelok ke arah datangnya cahaya karena pengaruh kerja dari hormon .....
JAWAB : A
JAWAB : D
JAWAB : C
Kasihan tanaman etiolasi jika tidak segera dipindah ke sinar matahari karena dia menunggu kematian mudahnya sekarat. karena khlorofilnya tidak fungsional. Banyak auksin namun nggak ada nutrisi hasil fotosintesis, Masih eksis hidup jika amilum makanan dicotyledon masih ada OK
JAWAB : D
JAWAB : E
JAWAB : D
JAWAB : B
- Daerah pemanjangan (elongasi): tahan terhadap radiasi cahaya dan zat kimia
- Daerah tudung akar (kaliptra): pada sel-sel kaliptra terdapat zat-zat tepung yang disebut kolumella yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
- Daerah pendewasaan (diferensiasi): tahan terhadap radiasi cahaya dan zat kimia.
- Daerah pembelahan (cleveage): kurang tahan terhadap radiasi cahaya serta zat kimia.
JAWAB :B
JAWAB : B
Jika masih berbicara air dengan suhu rendah itu ciri daerah Cleavage dan Elongasi
JAWAB : A
JAWAB : C
JAWAB : E
JAWAB : B
JAWAB : B
JAWAB : B
JAWAB : A
JAWAB : D
JAWAB : D
JAWAB : B
TRY AGAIN
JAWAB : B
Kotiledon adalah daun biji yang ditemukan dalam embrio tumbuhan berbunga. Kotiledon letaknya ditemukan dalam monokotil penting dalam penyerapan makanan sering disebut scutellum sedangkan, dalam dikotil, fungsi kotiledon berada dalam penyerapan dan penyimpanan makanan. Secara umum, embrio monokotil mengandung satu kotiledon dan embrio dikotil mengandung dua
Kotiledon sangat bervariasi dalam ukuran, bentuk dan fungsi. Misalnya, kotiledon yang tebal dan berdaging dapat berfungsi sebagai sumber nutrisi, sedangkan kotri yang tipis dan seperti daun dapat berfungsi sebagai organ fotosintesis selama perkecambahan biji.
Endosperma adalah jaringan penyimpanan paling umum dalam biji angiospermae, yang berasal dari penyatuan nukleus jantan dan IKLS (2n) nukleus polar dari kantung embrio. Jumlah inti yang melebur dalam sel pusat menentukan ploidi endosperma. Jaringan ini sepenuhnya dicerna atau mendekati itu, dengan menumbuhkan sporofit selama perkembangan embrio. Karena itu, pada kebanyakan embrio dewasa, endosperma tampaknya tidak ada. Biasanya ini bertahan dalam biji monokotil dewasa sementara tidak ada dalam biji dikotil matang dan disebut buah yang kita makan .
Perbedaan Kotiledon dan Endosperma:
- Pada monokotil, kotiledon penting dalam penyerapan makanan, sedangkan endosperma berfungsi sebagai jaringan penyimpanan makanan yang juga diperlukan dalam perkecambahan maka monokotil ditanam buahnya sedangkan Dikotil itu yang ditanam bijinya endospermnya dimakan
- Biasanya, pada biji matang dikotil, kotiledon hadir saat endosperma tidak ada.
- Endosperma, tidak seperti kotiledon, berasal dari penyatuan nukleus jantan dan IKLS (nukleus polar) dari kantung embrio.
- Dalam dikotil, endosperma dicerna sepenuhnya sebelum benih berkecambah, sedangkan kotiledon tetap ada sampai semaian mampu melakukan fotosintesis.
- Dalam dikotil, kotiledon sepenuhnya berisi amilum makanan yang disimpan didalamnya dan pertumbuhan kecambah hingga radikula jadi akar kaulikula jadi batang serta plumulae jadi daun semua tercukupi makana di kotiledon karena ada dua kotiledon sedangkan monokotil hanya satu makanan tidak tercukupi maka mengambil juga dari endosperm buahnya
JAWAB : E
Kecenderungan Dikotil adalah Epigeal karena Hypokotyl nya pertumbuhannya lebih cepat dibanding Epikotylnya, Sebaliknya Monokotil ..
JAWAB : D
JAWAB : C
JAWAB : D
Tumbuhan yang memiliki kemampuan membentuk tunas samping sangat maksimal pada gambar pohon kopi diatas , dimungkinkan adanya peran hormon
JAWAB : C
JAWAB : E
JAWAB : E
JAWAB : E
JAWAB : D
JAWAB : B
JAWAB : D
JAWAB : A
a. kacang kapri dan kacang tanah
JAWAB : E
- Contoh tumbuhan ini adalah kacang hijau, kedelai, bunga matahari dan kacang tanah.
- Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan Hypogeal adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan
JAWAB : C
JAWAB :D
JAWAB : E
JAWAB : A
JAWAB : B
JAWAB : E
JAWAB : D
JAWAB :B
JAWAB : B
JAWAB : B
JAWAB : C
JAWAB : B
JAWAB : B
JAWAB :A
JAWAB : B
JAWAB : B
31. Berikut ini faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ;
- hormon
- cahaya
- genetik
- air
- enzim
- suhu
A. 1,2 dan 3
3. 1,3 dan 4
C. 2,4 dan 6
D. 3,4 dan 5
E. 4,5 dan 6
32. Tabel data hasil pengamatan pertumbuhan kecambah:
Pernyataan yang tepat pada percobaan berdasarkan data pengamatan adalah ....
C. pada suhu 25 derajat pertumbuhan kecambah paling optimum
D. semakin tinggi suhu, semakin cepat pertumbuhan kecambah
E. suhu rendah menyebabkan enzim pada biji menjadi rusak
33. Perhatikan grafik pertumbuhan berikut !
C. 20 – 30
D. 30 – 40
E. di atas 40
34. Hormon ini aktif justru saat kondisi lingkungan tidak menguntungkan. Pada saat lingkungan tidak menguntungkan, hormon ini berkumpul di pucuk untuk menghambat pertumbuhan pucuk sehingga pengaruh lingkungan yang buruk dapat dikurangi. Hormon ini adalah ….
A. auksin
B. etilen
C. asam absisat
D. sitokinin
E. traumalin
35. Berikut ini fungsi hormon tumbuhan :
- Merangsang perpanjangan sel batang
- Merangsang pembelahan sel
- Menghambat perpanjangan sel akar
- Menghambat pembentukan biji
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
36. Seorang siswa membeli bibit mangga dengan umur dan tinggi yang hampir sama kemusian di tanam di halaman rumah yang terkena cahaya matahari. Setelah 1 tahun pohon mangga I tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan pohon mangga II. Perbedaan kecepatan pertumbuhan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor ….
A. gen
B. cahaya
C. kesuburan tanah
D. hormon auksin
E. kelembaban
37. Perubahan kuantitatif pada pertumbuhan tumbuhan adalah ….
A. tumbuhnya bunga
B. mulai berbuah
C. telah menghasilkan sel kelamin
D. bertambah besarnya akar
E. siap mengadakan pembuahan
38. Grafik pertumbuhan kecambah kacang di tempat gelap. Menurunnya kecepatan pertumbuhan tanaman setelah beberapa hari disebabkan ....
A. kecambah kekurangan air
B. nutrisi makanan yang tersedia mulai habis
C. pengaruh hormon auksin semakin aktif
D. menurunnya pengaruh hormon giberelin
E. tumbuhan kekurangan klorofil pada daun
39. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang irreversible karena adanya pertambahan materi. Ciri dasar pertumbuhan diantaranya adalah ….
A. sel bertambah banyak dan besar
B. dibentuknya bunga
C. dibentuknya buah
D. bunga berubah menjadi bauh
E. terbentuknya cabang batang
40. Berikut ini organ-organ tubuh manusia
- Kulit
- Kuku
- Rambut
- Prankeas
- Hati
- Saluran pernapasan
JAWAB : E
DETAIL
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan beserta fungsinya:
- Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar.
- Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang relatif sedikit.
- Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal (apical dominance).
- Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik.
- Auksin dapat terurai bila terkena cahaya.
- Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping, maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena cahaya.
- Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
Giberelin :
- Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah.
- Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang pertumbuhan meraksasa
- Giberelin juga dapat membuat terbentuknya buah tanpa biji (partenokarpi).
Sitokinin :
- Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel.
- Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman.
- Sitokinin sendiri tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
- Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain.
- Secara fungsi asam absisat adalah mempercepat penuaan daun
- Asam absisat juga merangsang pengguguran daun
- Asam absisat juga dapat memperpanjang masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
- Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah.
- Gas etilen meningkatkan respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa manis.
Kalin:
Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh.
Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin dibedakan atas:
- Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
- Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
- Filokalin : merangsang pembentukan daun
- Antokalin : merangsang pembentukan bunga
Asam traumalin :
- Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka.
- Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi.
- Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam traumalin.
- Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru.
- Bahkan dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
- Batang bertambah besar
- Wanita mengalami menstruasi
- Laki-laki bertambah tinggi
- Daun bertambah lebar
- Muncul bunga
JAWAB :
JAWAB :
JAWAB :
4. Yang merupakan epikotil ditunjukkan oleh bagian ….
JAWAB :
JAWAB :
- Seorang siswa membeli bibit mangga dengan umur dan tinggi yang hampir sama kemudian ditanam dihalaman rumah yang terkena cahaya matahari tanpa pemupukan.. Setelah 1 tahun pohon mangga I tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan pohon mangga ke 2.
JAWAB :
JAWAB :
Perlakuan A
Diberi Pupuk kandang (petak 1,2,3)
|
Perlakukan B
Tidak Diberi Pupuk kandang (4,5,6)
|
||
Petak
|
Berat
|
Petak
|
Berat
|
1
|
50 kg
|
4
|
30 kg
|
2
|
57 kg
|
5
|
32 kg
|
3
|
52 kg
|
6
|
31 kg
|
Rata rata
|
Rata rata
|
JAWAB :
Perlakuan A
Diberi Pupuk kandang (petak 1,2,3)
|
Perlakukan B
Tidak Diberi Pupuk kandang (4,5,6)
| ||
Petak
|
Berat
|
Petak
|
Berat
|
1
|
50 kg
|
4
|
30 kg
|
2
|
57 kg
|
5
|
32 kg
|
3
|
52 kg
|
6
|
31 kg
|
Rata rata
|
Rata rata
|
JAWAB :
Perlakuan A
Diberi Pupuk kandang (petak 1,2,3)
|
Perlakukan B
Tidak Diberi Pupuk kandang (4,5,6)
| ||
Petak
|
Berat
|
Petak
|
Berat
|
1
|
50 kg
|
4
|
30 kg
|
2
|
57 kg
|
5
|
32 kg
|
3
|
52 kg
|
6
|
31 kg
|
Rata rata
|
Rata rata
|
JAWAB :
Perlakuan A
Diberi Pupuk kandang (petak 1,2,3)
|
Perlakukan B
Tidak Diberi Pupuk kandang (4,5,6)
| ||
Petak
|
Berat
|
Petak
|
Berat
|
1
|
50 kg
|
4
|
30 kg
|
2
|
57 kg
|
5
|
32 kg
|
3
|
52 kg
|
6
|
31 kg
|
Rata rata
|
Rata rata
|
JAWAB :
JAWAB :
JAWAB :
JAWAB :
JAWAB :
JAWAB :
JAWAB :
Pupuk
|
Jumlah
daun awal
|
Jumlah
daun setelah 30 hari
|
Tanpa pupuk
|
10
|
15
|
Urea
|
3
|
12
|
NPK
|
4
|
11
|
Kandang
|
6
|
14
|
JAWAB :
JAWAB :
JAWAB :
- Judul Penelitian
- Rumusan Masalah
- Hipotesis
- Variabel bebas dan Variabel terikat
- Unit perlakuan
- Langkah Kerja
- Tabel Pengamatan
NOTE
FITOHORMON : SITOKININ
Pembangunan pertanian di Indonesia saat ini dan selanjutnya harus dilakukan dengan penerapan teknologi baru seperti bioteknologi dan penggunaan zat pengatur tumbuh.
Masalahnya sekarang , mampukah kita menyeleksi teknologi baru ini yang sesuai dengan keadaan Indonesia dalam rangka menunjang pembangunan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.
Konsep zat pengatur tumbuh diawali dengan konsep hormon tanaman.
Hormon tanaman adalah senyawa-senyawa organik tanaman yang dalam konsentrasi yang rendah mempengaruhi proses-proses fisiologis.
Proses-proses fisiologis ini terutama tentang proses pertumbuhan, differensiasi dan perkembangan tanaman.
Proses-proses lain seperti pengenalan tanaman, pembukaan stomata, translokasi dan serapan hara dipengaruhi oleh hormon tanaman.
Hormon tanaman kadang-kadang juga disebut fitohormon, tetapi istilah ini lebih jarang digunakan.
Istilah hormon ini berasal dari bahasa Gerika yang berarti pembawa pesan kimiawi (Chemical messenger) yang mula-mula dipergunakan pada fisiologi hewan.
Dengan berkembangnya pengetahuan biokimia dan dengan majunya industry kimia maka ditemukan banyak senyawa-senya-wa yang mempunyai pengaruh fisiologis yang serupa dengan hormon tanaman.
Senyawa-senyawa sintetik ini pada umumnya dikenal dengan nama zat pengatur tumbuh tanaman (ZPT = Plant Growth Regulator).
3 ciri fitohormon adalah sebagai berikut:
Fitohormon atau hormon tanaman ada-lah senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah kecil (< 1mM) yang disintesis pada bagian tertentu, pada umumnya ditranslokasikan kebagian lain tanaman dimana senyawa tersebut menghasilkan suatu tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis.
Zat Pengatur Tumbuh adalah senyawa organik bukan nutrisi yang dalam konsentrasi rendah (< 1 mM) mendorong, menghambat atau secara kualitatif mengubah pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Inhibitor adalah senyawa organik yang menghambat pertumbuhan secara umum dan tidak ada selang konsentrasi yang dapat mendorong pertumbuhan. Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan beberapa golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan atau fitohormon. Penggunaan istilah "hormon" sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan; dan, sebagaimana pada hewan, hormon juga dihasilkan dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam sel.
Beberapa ahli berkeberatan dengan istilah ini karena fungsi beberapa hormon tertentu tumbuhan (hormon endogen, dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan) dapat diganti dengan pemberian zat-zat tertentu dari luar, misalnya dengan penyemprotan (hormon eksogen, diberikan dari luar sistem individu). Mereka lebih suka menggunakan istilah zat pengatur tumbuh (bahasa Inggris plant growth regulator).
Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon tumbuhan. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Retardan. Cathey (1975) mendefinisikan retar dan sebagai suatu senyawa organik yang menghambat perpanjangan batang, meningkatkan warna hijau daun, dan secara tidak langsung mem-pengaruhi pembungaan tanpa menyebabkan pertumbuhan yang abnormal.
Sinyal kimia interseluler untuk pertama kali ditemukan pada tumbuhan. Konsentrasi
yang sangat rendah dari senyawa kimia tertentu yang diproduksi oleh tanaman dapat memacu atau menghambat pertumbuhan atau diferensiasi pada berbagai macam sel-sel tumbuhan dan dapat mengendalikan perkembangan bagian-bagian yang berbeda pada tumbuhan. Dengan menganalogikan senyawa kimia yang terdapat pada hewan yang disekresi oleh kelenjar ke aliran darah yang dapat mempengaruhi perkembangan bagian-bagian yang berbeda pada tubuh, sinyal kimia pada tumbuhan disebut hormon pertumbuhan. Namun, beberapa ilmuwan memberikan definisi yang lebih terperinci terhadap istilah hormon yaitu senyawa kimia yang disekresi oleh suatu organ atau jaringan yang dapat mempengaruhi organ atau jaringan lain dengan cara khusus.
Berbeda dengan yang diproduksi oleh hewan senyawa kimia pada tumbuhan sering mempengaruhi sel-sel yang juga penghasil senyawa tersebut disamping mempengaruhi sel lainnya, sehingga senyawa-senyawa tersebut disebut dengan zat pengatur tumbuh untuk membedakannya dengan hormon yang diangkut secara sistemik atau sinyal jarak jauh.
• Sitokinin
Sitokinin merupakan ZPT yang mendorong pembelahan (sitokinesis). Beberapa macam sitokinin merupakan sitokinin alami (misal : kinetin, zeatin) dan beberapa lainnya merupakan sitokinin sintetik. Sitokinin alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif terutama pada akar, embrio dan buah. Sitokinin yang diproduksi di akar selanjutnya diangkut oleh xilem menuju sel-sel target pada batang. Ahli biologi tumbuhan juga menemukan bahwa sitokinin dapat meningkatkan pembelahan, pertumbuhan dan perkembangan kultur sel tanaman. Sitokinin juga menunda penuaan daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol dengan baik proses
kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel tanaman. Penuaan pada daun melibatkan penguraian klorofil dan protein-protein, kemudian produk tersebut diangkut oleh floem ke jaringan meristem atau bagian lain dari tanaman yang membutuhkannya.
Daun kacang jogo (Phaseolus vulgaris) yang ditaruh dalam wadah berair dapat ditunda penuaannya beberapa hari apabila disemprot dengan sitokinin. Sitokinin juga dapat menghambat penuaan bunga dan buah. Penyemprotan sitokinin pada bunga potong dilakukan agar bunga tersebut tetap segar. Sebagian besar tumbuhan memiliki pola pertumbuhan yang kompleks yaitu tunas lateralnya tumbuh bersamaan dengan tunas terminalnya. Pola pertumbuhan ini merupakan hasil interaksi antara auksin dan sitokinin dengan perbandingan tertentu.
Sitokinin diproduksi dari akar dan diangkut ke tajuk, sedangkan auksin dihasilkan di kuncup terminal kemudian diangkut ke bagian bawah tumbuhan. Auksin cenderung menghambat aktivitas meristem lateral yang letaknya berdekatan dengan meristem apikal sehingga membatasi pembentukan tunas-tunas cabang dan fenomena ini disebut dominasi apikal. Kuncup aksilar yang terdapat di bagian bawah tajuk (daerah yang berdekatan dengan akar) biasanya akan tumbuh memanjang dibandingkan dengan tunas aksilar yang terdapat dekat dengan kuncup terminal. Hal ini menunjukkan ratio sitokinin terhadap auksin yang lebih tinggi pada bagian bawah tumbuhan.
Interaksi antagonis antara auksin dan sitokinin juga merupakan salah satu cara tumbuhan dalam mengatur derajat pertumbuhan akar dan tunas, misalnya jumlah akar yang banyak akan menghasilkan sitokinin dalam jumlah banyak. Peningkatan konsentrasi sitokinin ini akan menyebabkan sistem tunas membentuk cabang dalam jumlah yang lebih banyak. Interaksi antagonis ini umumnya juga terjadi di antara ZPT tumbuhan lainnya.
• Sejarah Penemuan Sitokinin
1913 Haberlandt
• Cairan floem menginduksi pembelahan sel parenkim kentang
• Berarti terdapat senyawa yang merangsang pembelahan sel
1921 Haberlandt
• Jika ada luka maka ada proses induksi pembelahan sel untuk menutup permukaan yang luka
• Senyawa perangsang pembelahan sel diduga merupakan molekul yang kecil
1941 Skoog
• Teknologi kultur jaringan tumbuhan mulai berkembang
• Apakah sel dapat diikusi untuk tumbuh secara normal sebagai sel bila dikultur secara in vitro ?
• Apakah penambahan nutrisi dan zat pengatur tumbuh, auksin, Cukup untuk menginduksi sel untuk tumbuh secara normal?
• Jaringan internodus batang tidak dapat tumbuh pada saat dikultur pada media tanpa ditambah hormon auksin
• Ketika auksin diaplikasikan pada empulur batang tembakau àsel membesar tapi tidak membelah
• Senyawa alami apakah yang mengandung senyawa yang dapat merangsang pembelahan sel ??
• Ekstrak batang tembakau memberikan pengaruh yang tidak konsisten
• Air kelapa, malt, ekstrak yeast, DNA sperma ikan herring yang diotoklaf merangsang pembelahan sel empulur tembakau
1955-6 Miller et al.
• Kinetin terbentuk dari reaksi antara adenine dan deoxyribose atau reaksi kompleks yang melibatkan proses dehidrasi dan rearrangement residu deoxyadenosine
• Kinin semula diusulkan sbg nama, ternyata sudah digunakan untuk hormon pd hewan. dipilih namacytokinin(Skoog) (sitokinesis = pembelahan sel)
• Kinetin jelas terbukti sebagai senyawa yang secara in vivo berperan sebagai sitokinin
1963-64 Letham
• Sitokinin pertama kali diisolasi dan diidentifikasi strukturnya dari jagung kernels
• karena Letham berasal dari New Zealand, atau karena senyawa ini diisolasi dari Zea maize, maka diberi namaZEATIN.
Fungsi dan Manfaat Sitokinin Bagi Organisme asalnya
Pengaturan pembelahan sel dan diferensiasi sel
Sitokinin, diproduksi dalam jaringan yang sedang tumbuh aktif, khususnya pada akar, embrio, dan buah.
Sitokinin yang diproduksi di dalam akar, akan sampai ke jaringan yang dituju, dengan bergerak ke bagian atas tumbuhan di dalam cairan xylem.
Bekerja bersama-sama dengan auksin; sitokinin menstimulasi pembelahan sel dan mempengaruhi lintasan diferensiasi.
Efek sitokinin terhadap pertumbuhan sel di dalam kultur jaringan, memberikan petunjuk tentang bagaimana jenis hormon ini berfungsi di dalam tumbuhan yang lengkap.
Ketika satu potongan jaringan parenkhim batang dikulturkan tanpa memakai sitokinin, maka selnya itu tumbuh menjadi besar tetapi tidak membelah.
Sitokinin secara mandiri tidak mempunyai efek, akan tetapi, apabila sitokinin itu ditambahkan bersama-sama dengan auksin, maka sel itu dapat membelah.
Pengaturan Dominansi Apikal
Sitokinin, auksin, dan faktor lainnya berinteraksi dalam mengontrol dominasi apikal, yaitu suatu kemampuan dari tunas terminal untuk menekan perkembangan tunas aksilar.
Sampai sekarang, hipotesis yang menerangkan regulasi hormonal pada dominansi apikal, yaitu hipotesis penghambatan secara langsung, menyatakan bahwa auksin dan sitokinin bekerja secara antagonistis dalam mengatur pertumbuhan tunas aksilari.
Berdasarkan atas pandangan ini, auksin yang ditransportasikan ke bawah tajuk dari tunas terminal, secara langsung menghambat pertumbuhan tunas aksilari.
Hal ini menyebabkan tajuk tersebut menjadi memanjang dengan mengorbankan percabangan lateral.
Sitokinin yang masuk dari akar ke dalam sistem tajuk tumbuhan, akan melawan kerja auksin, dengan mengisyaratkan tunas aksilar untuk mulai tumbuh.
Jadi rasio auksin dan sitokinin merupakan faktor kritis dalam mengontrol penghambatan tunas aksilar.
Banyak penelitian yang konsisten dengan hipotesis penghambatan langsung ini.
Apabila tunas terminal yang merupakan sumber auksin utama dihilangkan, maka penghambatan tunas aksilar juga akan hilang dan tanaman menjadi menyemak.
Aplikasi auksin pada permukaan potongan kecambah yang terpenggal, akan menekan kembali pertumbuhan tunas lateral.
Mutan yang terlalu banyak memproduksi sitokinin, atau tumbuhan yang diberi sitokinin, juga bertendensi untuk lebih menyemak dibanding yang normal.
Keterangan Gambar :
Auksin dari tunas apikal menghambat pertumbuhan tunas aksilar.
Hal ini menolong perpanjangan tunas sumbu utama.
Sitokinin, yang ditransportasi dari akar ke atas, berlawanan dengan auksin, menstimulasi pertumbuhan tunas aksilar.
Hal inilah yang menjawab mengapa, pada kebanyakan tumbuhan, tunas aksilar di dekat ujung tajuk kurang pertumbuhannya dibanding dengan tunas aksilar yang dekat dengan akar.
Apabila tunas apikal dibuang, maka pada tumbuhan yang sama, memungkinkan tumbuhnya cabang lateral.
Efek Anti Penuaan
Sitokinin, dapat menahan penuaan beberapa organ tumbuhan, dengan menghambat pemecahan protein, dengan menstimulasi RNA dan sintesis protein, dan dengan memobilisasi nutrien dari jaringan di sekitarnya.
Apabila daun yang dibuang dari suatu tumbuhan dicelupkan ke dalam larutan sitokinin, maka daun itu akan tetap hijau lebih lama daripada biasanya.
Sitokinin juga memperlambat deteorisasi daun pada tumbuhan utuh.
Karena efek anti penuaan ini, para floris melakukan penyemprotan sitokinin untuk menjaga supaya bunga potong tetap segar.
Aplikasi untuk Kebutuhan Manusia
Digunakan para floris melakukan penyemprotan sitokinin untuk menjaga supaya bunga potong tetap segar.
Digunakan para petani tembakau untuk mengatur pertumbuhan tunas pada tembakau
Penyemprotan atau pencelupan sitokinin dapat memperpanjang umur simpan/display berbagai sayuran hijau seperti asparagus, brokoli, dan selada.
Sitokinin sintetik benzyladenine banyak dipakai dalam kultur jaringan untuk merangsang pembelahan sel, meningkatkan percabangan, produksi embrio somatik, dan perbanyakan tunas adventif.
DAFTAR PUSTAKA
- Bambang B. Santoso. 2010. Cytokinin. Fakultas Pertanian UNRAM.
- Intan Ratna Dewi A. 2008. Peranan dan Fungsi Fitohormon bagi Pertumbuhan Tanaman. Bandung: Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
- Dr. Agus Karyanto. 2008. Pertumbuhan & Perkembangan Tanaman (sitokinin). Jurusan BDP FP UNILA.
kunci jawabannya ga ada ya? trims
ReplyDeleteJawaban no 6 yangvawal harusnya kan d sitokinin buat ngerangsang pemvelahan sel atau sitokinesis
Deleteterimakasih^^ sangat membantu
ReplyDeleteItu ada jawaban yang kagak ada jawaban, tolong dibenerin lagi klo bisa
ReplyDeleteAda yg salah etiolasi yg kecuali malah yg bener nya
ReplyDeleteSangat membantu terima kasih ����
ReplyDeleteMantab bang guru biologi saya suka memberi soal dari sini , lengkapin jawabannya ya min hehe thank you
ReplyDeleteSangattt membantu
ReplyDeletemakasih ya min!
ReplyDeleteTerima kasih sangat membantu
ReplyDeleteLumayannn cuy
ReplyDeleteTerimakasih, sangat membantu pas ulangan harian,
ReplyDeleteMakasih banyakkk sangat membantu saya dalam belajar
ReplyDeleteTRIMAKASIH BANYAK SGT MEMBANTU SAYA SEMOGA KEMURAHAN ILMUNYA AKAN DAPAT BERKAH AAMIIN
ReplyDeleteThanks kak artikelnya membantu pjj saya
ReplyDeleteTrimaksih sangat membantu
ReplyDeleteterimaksih banyak, izin copas..
ReplyDeletethanks ya, nilai biologi saya jadi lebih baik :)
ReplyDeleteterimakasih kk
ReplyDelete