Kedudukan kelenjar Gondok (Thyroid), berada di leher bagian depan, di bawah jakun.
Kelenjar ini menghasilkan hormon Thyroid, yang fungsinya adalah untuk :
Mengatur berbagai ‘Metabolisme’ tubuh, terutama yang berhubungan dengan Pembentukan Energi, penggunaan tubuh atas hormon hormon lain dan vitamin serta mengatur pertumbuhan dan pematangan dari sel jaringan tubuh.Penyakit atau masalah yang dapat ditimbulkan berhubungan dengan produksi hormon yang berlebihan (hyperthyroidism) atau kekurangan (hypothyroidism).
Kelenjar ini menghasilkan hormon Thyroid, yang fungsinya adalah untuk :
Mengatur berbagai ‘Metabolisme’ tubuh, terutama yang berhubungan dengan Pembentukan Energi, penggunaan tubuh atas hormon hormon lain dan vitamin serta mengatur pertumbuhan dan pematangan dari sel jaringan tubuh.Penyakit atau masalah yang dapat ditimbulkan berhubungan dengan produksi hormon yang berlebihan (hyperthyroidism) atau kekurangan (hypothyroidism).
Jenis hormon yang diproduksi oleh kelenjar Gondok
Proses pembentukan hormon kelenjar Gondok mengalami perjalanan yang cukup panjang, dimana diawali dari penerimaan rangsangan di Batang Otak (hypothalamus).
Proses pembentukan hormon kelenjar Gondok mengalami perjalanan yang cukup panjang, dimana diawali dari penerimaan rangsangan di Batang Otak (hypothalamus).
Hypothalamus melepaskan ‘Thyrotropin-Releasing Hormone’ (TRH), melalui peredaran darah hormon ini sampai di kelenjar Pituitary yang berada di dasar otak. Sebagai balasannya, kelenjar Pituitary melepaskan ‘Thyroid-Stimulating Hormone’ (TSH) ke dalam sistem peredaran darah yang akhirnya sampai di kelenjar Gondok. TSH kemudian merangsang kelenjar Gondok untuk memproduksi 2 jenis hormonnya yaitu :
- L-thyroxine (T4) dan
- Triiodothyronine (T3).
Selain itu kelenjar Gondok juga membutuhkan mineral Iodium yang cukup untuk membentuk ke dua jenis hormon tersebut di atas (T3 dan T4)
Pengaturan akan produksi hormon kelenjar Gondok, diatur oleh rangsangan terhadap kelenjar Pituitary. Misalnya ketika hormon kelenjar Gondok mencapai kadar yang tinggi di dalam darah, maka pelepasan TRH dan TSH menurun, sehingga rangsangan terhadap kelenjar Gondok juga menurun sehingga produksi hormon kelenjar Gondok juga menurun, sebaliknya ketika kadarnya mulai rendah dan berkurang, maka kelenjar Pituitary kembali melepaskan TSH nya dan mulai merangsang kelenjar Gondok untuk meningkatkan produksi hormon T3 dan T4 nya. Demikian seterusnya pengaturan dari produksi hormon kelenjar Gondok dapat terus diatur dan akan tetap dalam kadar yang stabil sesuai kebutuhan tubuh.
Kegagalan pada ‘pengaturan’ produksi hormon kelenjar gondok ini akan menyebabkan terjadinya :
- Hypothyroidism (kekurangan hormon kelenjar Gondok)
- Hyperthyroidism (Kelebihan hormone kelenjar Gondok)
Penyakit kelenjar Gondok
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terjadinya gangguan pada produksi kelenjar Gondok adalah akibat dari gagalnya system pengaturan. Tetapi tidak semua penyakit kelenjar Gondok harus mengalami gangguan produksi Hormon. Ada beberapa penyakit Gondok yang tidak mengalami gangguan produksi Hormon, artinya jumlah hormon kelenjar Gondok yang ada di dalam darah berada pada kadar yang stabil (tidak kurang dan tidak lebih), ini yang disebut dengan Euthyroid.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terjadinya gangguan pada produksi kelenjar Gondok adalah akibat dari gagalnya system pengaturan. Tetapi tidak semua penyakit kelenjar Gondok harus mengalami gangguan produksi Hormon. Ada beberapa penyakit Gondok yang tidak mengalami gangguan produksi Hormon, artinya jumlah hormon kelenjar Gondok yang ada di dalam darah berada pada kadar yang stabil (tidak kurang dan tidak lebih), ini yang disebut dengan Euthyroid.
Pada setiap tindakan medis yang akan dilakukan (seperti operasi kelenjar gondok), pertama yang harus diperhatikan adalah, apakah kelenjar dalam keadaan Euthyroid ? dan ini mutlak. Dan juga tujuan dari berbagai pengobatan terhadap penyakit kelenjar Gondok adalah agar keadaannya senantiasa berada pada keadaan yang “Euthyroid”. Untuk mengetahui keadaan tersebut maka perlu diadakan pemeriksaan Laboratorium terhadap kadar hormon kelenjar Gondok yaitu pemeriksaan terhadap kadar T3, T4 dan TSH. Serta ratio dari T3 dan T4.
Berbagai penyebab terjadinya gangguan kelenjar Gondok
Penyebab terjadinya Hypothyroidism :
- Kehilangan jaringan : Akibat dari berbagai tindakan medis yang menyebabkan hilangnya jaringan kelenjar (seperti tindakan operasi, penyinaran dsb.)
- Antibodi Antithyroid: Ini dapat terjadi pada sejumlah penderita dengan diabetes, lupus, rheumatoid arthritis, chronic hepatitis, atau Sindroma Sjogren. Antibodi ini dapat menyebabkan menurunnya produksi hormon Thyroid.
- Kongenital (Kelainan bawaan) : Hypothyroidism dapat terjadi sejak lahir.
- Kelainan pada produksi hormon thyroid : “Hashimoto thyroiditis”, adalah gagalnya kelenjar Gondok memproduksi hormon Thyroid, hal mana ditandai dengan meningkatnya jumlah TSH di dalam darah. Meningkatnya TSH ini akan menyebabkan “Goiter” (pembesaran kelenjar Gondok yang nyata, nampak di depan leher)
- Akibat pengobatan : Beberapa tindakan pengobatan yang mengandung mineral lithium (Eskalith, Lithobid), mempunyai efek samping hypothyroidism.
Penyebab terjadinya Hyperthyroidism :
- Penyakit Grave : Adalah dimana kelenjar Thyroid, mengalami rangsangan yang berlebihan dalam pembentukan hormon. Rangsangan ini diduga oleh senyawa yang ada di dalam peredaran darah yang dikenal dengan Thyroid Stimulating Immunoglobulin (TSI). TSI ini dapat menyebabkan rangsangan yang berlebihan dan menimbulkan Goiter.
- Toxic Multinodular Goiter : Kelainan ini timbul akibat produksi hormon Thyroid yang berlebihan dari kelenjar Gondok itu sendiri tanpa ada pengaruh rangsangan dari mana mana. Juga tanpa adanya rangsangan dari TSH. Kelainan ini biasanya terjadi pada penderita yang telah lama mengalami Goiter yang tak terkontrol, seperti pada usia lanjut. Penyakit Toxic multinodular goiter berbeda dari Penyakit Grave, karena gejala hyperthyroidism nya lebih ringan, dan komplikasi kelainan mata juga tidak separah Grave.
- Thyroiditis : Radang kelenjar Gondok. Peradangan dapat menyebabkan satu lonjatan hyperthyroid, sehingga dapat menimbulkan keadaan hypothyroidism, dan akan menurun ketika radang teratasi.
- Pituitary adenoma : Penyakit tumor kelenjar pituitary, yang menyebabkan meningkatnya TSH diluar sistem pengaturan. Hal ini mempengaruhi kelenjar Gondok, sampai terjadi rangsangan yang berlebihan dan menyebabkan produksi hormon Thyroid yang juga berlebihan.
- Drug-induced hyperthyroidism : Keadaan ini adalah akibat efek samping pengobatan.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala demikian banyak dan kompleks, terkadang mirip dengan penyakit lainnya yang lazim terjadi. Seperti gangguan kulit, rambut, mata, nyeri persendian, kelelahan otot,
Tanda dan gejala demikian banyak dan kompleks, terkadang mirip dengan penyakit lainnya yang lazim terjadi. Seperti gangguan kulit, rambut, mata, nyeri persendian, kelelahan otot,
gangguan saraf tepi sampai kepada gangguan jantung, hati dan otak. Seringkali terjadinya penyakit kelenjar Gondok tidak pernah terdeteksi secara langsung. Mungkin kecurigaan dari salah seorang dokter secara pribadi, yang kemudian melakukan test laboratorium terhadap hormon kelenjar Gondok secara kwantitatif, baru diketahui jika penderita tersebut mengalami Hyperthyroid atau Hypotyroid.
Penyakit Gondok yang paling sering dan mudah terdeteksi adalah penyakit Gondok, “Hypertrofi Thyroid” (Basedow) yang disebabkan oleh kekurangan mineral Iodium. Penyakit ini mudah dikenali karena :
Penyakit Gondok yang paling sering dan mudah terdeteksi adalah penyakit Gondok, “Hypertrofi Thyroid” (Basedow) yang disebabkan oleh kekurangan mineral Iodium. Penyakit ini mudah dikenali karena :
- Terjadi pembesaran kelenjar Gondok yang nyata.
- Kejadian serupa menimpa satu wilayah tertentu.
- Tidak ada tanda tanda Hyperthyroid atau Hypothyroid. (dalam keadaan Euthyroid).
BERIKUT DAPAT DILIHAT PADA TABEL DAMPAK KEKURANGAN DAN KELEBIHAN DARI TIROKSIN AKIBAT GANGGUAN THYROID PADA TUBUH MANUSIA
Jadi jika di ambil uraiannya penyakit gondok, struma, adalah pembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah depan (pada tenggorokan) dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal. Kebanyakan penyakit gondok disebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan. Unsur yodium sangat penting bagi perkembangan sel-sel tubuh termasuk kesehatan otak. Yodium sendiri dibutuhkan untuk membentuk hormon tyroid yang nantinya akan diserap di usus dan disirkulasikan menuju bermacam-macam kelenjar. Kelenjar tersebut diantaranya adalah : Kelenjar susu, Plasenta, Kelenjar air ludah, Kelenjar gondok, dan lain-lain.
Sebagaian besar unsur yodium ini dimanfaatkan pada kelenjar gondok/kelenjar tiroid dimana fungsi kelenjar tiroid yaitu mengatur metabolisme tubuh, sehingga segala sesuatunya berjalan lancar dan normal didalam tubuh seseorang.. Jika kadar yodium di dalam kelenjar gondok kurang, maka akan berpengaruh pada kinerja kelenjar gondok tersebut. Apabila kelenjar gondok bekerja melebihi kerja normal (Hipertiroid) biasanya kelenjar gondok membesar dan juga akan didapatkan hasil laboratorium untuk hormon TSH, T3 dan T4 yang berada diatas ambang normal. Hipotiroid kebalikan dari hipertiroid, disini kelenjar gondok bekerja dibawah normal, sehingga ketiga hormon tadi kadarnya didalam serum dibawah angka normal.
Pada hipertiroid , peradangan kelenjar tiroid maupun adanya neoplasma atau tumor kelenjar gondok, maka kelenjar itu akan membesar, berupa benjolan atau massa yang bisa diraba pada leher tengah bagian depan.
- Benjolan di leher bagian depan
- Bergerak saat menelan
- Bisa satu sisi atau kedua sisi
- Suara parau, sesak nafas, gangguan menelan, teraba keras, gerak terbatas
- gemetar, gelisah dan matanya menonjol ke luar, keadaan ini merupakan tanda jenis gondok yang berbahaya, yang harus segera ditangani secara lebih serius.