Peran Otot
Pernafasan
Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang
berfungsi penting
sebagai otot pernafasan.
Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai
berikut :
- interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
- sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
- skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
- interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
- otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas.
- otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma
Percabangan saluran nafas
dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.
Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai
ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan
untuk menjaga agar saluran nafas tidakkolaps atau kempis sehingga aliran udara
lancar.
DETAIL
Gbr. Skema Sistem Respirasi Pada Manusia
DETAIL
SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu
proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga
penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen
dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal,
yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
rongga hidung Þ faring Þ trakea Þ bronkus
paru-paru (bronkiol dan alveolus).
Gbr. Skema Sistem Respirasi Pada Manusia
Alat Pernafasan
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
- Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
- Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
- Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan.
- Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
- Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
b. Faring (Tenggorokan)
- Udara dari rongga hidung masuk ke faring.
- Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan(orofarings) pada bagian belakang.
- Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknyapita suara (pita vocalis).
- Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
- Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
- Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
c. Tenggorokan (Trakea)
- Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak).
- Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.
- Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
·
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian,
yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
·
Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea,
hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang
lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
·
Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
e. Paru-paru (Pulmo)
·
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas,
di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi
oleh diafragma yang berotot kuat.
·
Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo
dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
·
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis,
disebut pleura.
·
Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi
paru-paru disebut pleura dalam(pleura visceralis) dan selaput yang
menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura
luar (pleura parietalis).
Gbr. Struktur paru-paru
- Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.
- Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan
elastik, dan pembuluh darah.
·
Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan
daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
·
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus
dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Gbr. Alveolus yang diperbesar
·
Bronkiolus tidak mempunyi
tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung
mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
·
Pada bagian distal kemungkinan
tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
·
Alveolus terdapat pada ujung
akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka
sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus
berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan
terjadinya difusi gas pernapasan
|
|
FISIOLOGI BERNAFAS
- Sistem pernafasan terdiri daripada hidung , trakea , peparu , tulang rusuk , otot interkosta , bronkus , bronkiol , alveolus dan diafragma .
- Udara disedot ke dalam paru-paru melalui hidung dan trakea .
- Dinding trakea disokong oleh gelang rawan supaya menjadi kuat dan sentiasa terbuka
- Trakea bercabang kepada bronkus kanan dan bronkus kiri yang disambungkan kepada paru .
- Kedua-dua bronkus bercabang lagi kepada bronkiol dan alveolus pada hujung bronkiol .
- Alveolus mempunyai penyesuaian berikut untuk memudahkan pertukaran gas :
( a ) diliputi kapilari darah yang banyak
( b ) dinding sel yang setebal satu sel ( dinding sel yang nipis ) .
( c ) permukaan yang luas dan lembap .
( b ) dinding sel yang setebal satu sel ( dinding sel yang nipis ) .
( c ) permukaan yang luas dan lembap .
Mekanisma pernafasan
A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan
hembusan nafas .
B.Ia melibatkan perubahan kepada :
·
Otot interkosta
·
Tulang rusuk
·
Diafragma
·
Isipadu rongga toraks
·
Tekanan udara di peparu
C.Semasa tarik nafas ,
·
Otot interkosta luar mengecut( =Tulang rusuk dinaikkan
ke atas ) ; otot diafragma mengecut ( =diafragma menjadikannya leper ), isi pada
rongga toraks bertambah dan tekanan udara peparu menjadi rendah , tekanan udara
di luar yang lebih tinggi menolak udara kedalam paru .
D.Semasa hembus nafas ,
·
Otot interkosta luar mengendur ( =Tulang rusuk
dmenurun ke bawah ) ; otot diafragma mengendur ( =diafragma melengkung ke atas
), isipadu rongga toraks berkurang dan tekanan udara paru menjadi tinggi ,
tekanan udara dalam peparu yang lebih tinggi menolak udara keluar .
B. TUJUAN
– Untuk memahami struktur organ pernafasan
– Untuk memahami fungsi organ pernafasan dan dapat
menjelaskan fungsi organ pernafasan
Anatomi Dasar Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan
atau saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga
dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di
dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut olehdiafragma.
Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung,
faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem
yang sedemikian rupa dapat
menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli.
Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda
asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
Paru-paru dibungkus olehpleura. Pleura ada yang
menempel langsung ke paru, disebut sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura
parietal menempel pada dinding rongga dada dalam. Diantara pleura visceral dan
pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga
memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan
dengan dinding dada.
Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang
membentuk rangka dada. Rangka dada ini terdiri daricostae (iga-iga),sternum
(tulang dada) tempat sebagian iga-iga menempel di depan, dan vertebra torakal
(tulang belakang) tempat menempelnya iga-iga di bagian belakang.
Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang
berfungsi penting sebagai otot pernafasan.
Otot-otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai
berikut :
1.interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang
mengangkat masing-masing iga.
2.sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
3.skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
4.interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
2.sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada).
3.skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
4.interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
5.otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus
membuat isi perut mendorong
diafragma ke atas.
6.otot dalam diafragma yang dapat menurunkan
diafragma.
Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang
bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang
sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli. Sampai dengan percabangan
bronkus terakhir sebelum bronkiolus,
bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk
menjaga agar saluran nafas tidakkolaps
atau kempis sehingga aliran udara lancar.
Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah
dialveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuluh
darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru
dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.
Proses Sistem Pernapasan/Respirasi Pada Manusia
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu
proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia
dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan.
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia
dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang
napas ke udara dilakukan
dengan dua cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
dengan dua cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
- Tulang rusuk terangkat ke atas
- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut
- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
- Diafragma datar
- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen
perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi
berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar
kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat
mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter
air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc
karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan
bantuan darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 —> H2CO3 —> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 —> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 —> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O —> H2 + CO2
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 —> H2CO3 —> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 —> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 —> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O —> H2 + CO2