Showing posts with label AUKSIN. Show all posts
Showing posts with label AUKSIN. Show all posts

Tuesday, December 15, 2009

AUKSIN

  • Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah zat pengatur yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dalam konsentrasi rendah mengatur proses – proses fisiologis dalam tubuh tumbuhan.
  • Sebagai pengatur proses fisiologia Fitohormon merupakan senyawa – senyawa organik selain nutrisi, baik yang dihasilkan sendiri oleh tumbuhan maupun senyawa – senyawa kimia sintetik yang dalam jumlah kecil memacu, menghambat atau sebaliknya mengubah beberapa proses fisiologis dalam tumbuhan.
  • Istilah pengatur pertumbuhan tanaman meliputi kategori luas yaitu substansi organik (selain vitamin dan unsur mikro) yang dalam jumlah sedikit merangsang, menghambat, atau sebaliknya mengubah proses fisiologis.
  • Fitohormon begitu banyak ragamnya , hal yang akan diuraikan penting salah satunya adalah Auksin
  • Auksin dibuat di koleoptil bagian ujung dari organ misalnya batang , ia memacu dominansi apikal sehingga meristem di ujung akan cepat membelah menjadi tumbuh memanjang
  • Karena udah terdeteksi peran fitohormon itu jelas maka manusia kemudian memodifikasi sesuai struktur penyusun kimianya yang kemudian dibuat sintetisnya OK
  • Auksin sintetis diperlukan karena jaringan dipisahkan dari sumber auksin alami.
  • Perangsang pertumbuhan sintetik, dalam campuran yang tepat, merangsang kalus (pembentukan massa sel yang tidak terdiferensiasi), diferensiasi organ, dan morfogenesis seluruh tanaman dari satu sel parenkima.
  • Agar anda semua tahu bahwa ada beberapa fitohormon selain aksin yang juga penting maka pengatur pertumbuhan tanaman dibagi menjadi 5 kelas, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, penghambat pertumbuhan, dan etilen ( Gardner dkk, 1991).
  • Tumbuh tidak saja diatur oleh faktor – faktor lingkungan tetapi juga oleh bahan – bahan kimia yang dihasilkan di dalam tumbuhan.
  • Artinya pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor eksternal seperti cahaya , suhu , kelembaban dll , namun juga diatur oleh faktor internal berupa Gen dan dan senyawa kimia yang diproduksi tubuh
  • Bahan – bahan kimia itu disebut hormon.
  • Hormon merupakan senyawa organik yang bekerja aktif dalam jumlah yang sedikit sekali, ditransportasikan ke dalam seluruh tubuh tumbuhan dan mempengaruhi pertumbuhan atau proses – proses fisiologis lainnya.
  • Hormon dibentuk di suatu tempat tetapi menunaikan fungsinya di tempat lain.
  • Berbeda dengan enzim, hormon selama proses – proses metabolik, dan harus diperbaharui untuk menjaga kelangsungan pengaruhnya.
  • Pertumbuhan di satu bagian dapat bergantung pada kegiatan selular lainnya.
  • Dengan bantuan hormon, sel – sel tumbuhan dapat diubah dari unit – unit yang bebas menjadi bagian – bagian yang saling berkaitan dalam satu kesatuan organisme . OK
  • Bersamaan dengan itu terjadi pula perubahan-perubahan dalam pola pertumbuhan, sehingga akhirnya terbentuklah akar, batang, daun, bunga dan bagian-bagian lain dari tumbuhan.
  • Faktor-faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu berinteraksi dengan fitohormon dan proses-proses kimia selama tumbuh dan deferensisasi berlangsung
  • W.Went (1928), berhasil menemukan adanya zat yang dihasilkan oleh ujung tumbuhan dan yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan.
  • Zat itu disebut zat penumbuh atau auksin
  • Auksin adalah salah satu bentuk hormon yang paling banyak diteliti, terutama berpengaruh terhadap pertumbuhan dengan merangsang pembesaran sel.
  • Dalam merangsang pembelahan sel dan perubahan – perubahan lainnya, auksin ini bekerja sama dengan hormon – hormon lain baik itu giberelin , Sitokinin , Kalin dll
  • Pengaruh auksin terhadap pemanjangan dapat dipelajari dari hasil berdasarkan penelitian pada ujung koleoptil kecambah sejenis gandum (Avena sativa).
  • Sebetulnya sudah lama diketahui bahwa ujung koleoptil itu penting untuk pemanjangan koleoptil dan batang bawahnya.
  • Bila ujungnya dipotong, pertumbuhan akan terhambat beberapa jam, dan akan tumbuh lagi apabila ujung batang yang terpotong itu telah memproduksi auksin kembali.
  • Tetapi bila potongan ujung koleoptil itu segera diletakkan kembali di tempatnya dan dilekatkan dengan gelatin yang hangat maka pertumbuhan tidak akan terhenti.
  • Auksin adalah asam indol asetat (IAA) atau C10H9O2N.
  • IAA merupakan suatu group dan senyawa-senyawa lain, misalnya asam naftalin asetat (C12H10O2) dan asam 2,4 diklorofenoksi asetat (C8H6O3Cl2) atau disingkat 2,4-D.
  • Banyak lagi auksin lain dan sangat mudah untuk mengetahui apakah senyawa itu auksin atau tidak.
  • Efek karakteristik auksin adalah kemampuan untuk mendorong pembengkokan suatu benih dan efek ini berhubungan dengan adanya suatau group atau di dalam molekul auksin tersebut OK
  • Auksin merupakan istilah generik untuk substansi pertumbuhan yang khususnya merangsang perpanjangan sel, tetapi auksin juga menyebabkan suatu kisaran respon pertumbuhan yang agak berbeda – beda.
  • Respon auksin berhubungan dengan konsentrasinya.
  • Konsentrasi yang tinggi bersifat menghambat atau menyebabkan ketidaknormalan
  • Auksin mengatur proses di dalam tubuh tanaman dalam morfogenesis.
  • Misalnya kuncup lateral dan pertumbuhan akar dihambat oleh auksin,
  • Namun permulaan pertumbuhan akar baru digalakkan pada jaringan kalus yang terbentuk pada stek. OK
  • Konsentrasi auksin yang berlebihan menyebabkan ketidaknormalan., seperti epinasti (kelainan bentuk daun yang disebabkan oleh pertumbuhan yang tidak sama urat daun bagian ujung dan pangkalnya).
  • Auksin menunda absisi daun dan buah.
  • Auksin merangsang partenokarpi (buah tanpa biji) pada buah misalnya buah strawberry tumbuh tanpa biji bila diberi perlakuan dengan asam naftalenasetat (NAA) atau dengan pilokram.
  • Secara normal, kehadiran biji atau suatu sumber eksogen auksin diperlukan untuk pertumbuhan buah.
  • Auksin juga efektif dalam mencegah berkecambahnya umbi yang disimpan
Menurut Gardner, sifat – sifat tertentu yang dimiliki senyawa fitohormon yaitu :
  1. Tempat sintesis berbeda dari tempat aktivitas (misalnya, sintesis di pucuk dan daun muda, tetapi responnya pada batang, akar, atau organ – organ lain).
  2. Respon bisa dihasilkan meskipun jumlahnya yang sangat kecil misalnya dalam konsentrasinya bisa sekecil nanogram)
  3. Tidak seperti vitamin dan enzim, respon mungkin berbentuk formatif dan lastik (tidak terpulihkan).
Dari pemahaman diatas maka identifikasi hormon perlu dilakukan untuk :
  1. Mengenal adanya hormon atau zat pengatur tumbuh.
  2. Mengetahui dan mempelajari peranan zat pengatur tumbuh auksin pada pembentukan akar. misalnya :

  • Tanaman yang dibiakkan dengan stek
  • Stek yang akan ditanam harus mempunyai tunas agar dapat menghasilkan akar , sehingga harus ada sesuatu yang dihasilkan oleh tunas dan yang diedarkan ke daerah bawahnya, yaitu ke dasar pemotongan stek tersebut.
  • Zat itu disebut juga auksin, atau ada yang menyebutnya rizokalin.
  • Ternyata IAA dan beberapa zat lain yang dibuat di luar tubuh tanaman dapat menggantikan rizokalin tersebut

Menurut Thimann dan Went, sekalipun suatu stek itu tidak mempunyai tunas pada ujungnya, namun pembentukan akar dapat juga terjadi, asal diberikan IAA (Auksin) atau zat penumbuh yang lain.

  • Salah satu jenis auksin untuk mengindikasi adanya rangsangan tumbuh terhadap tunas, daun, dan ujung akar stek jeruk.
  • Auksin berfungsi dalam pengembangan sel – sel yang ada di daerah belakang meristem.
  • Sel – sel tersebut menjadi panjang – panjang dan banyak berisi air.
  • Ternyata auksin mempengaruhi pengembangan dinding sel, di mana mengakibatkan berkurangnya tekanan dinding sel terhadap protoplas.
  • Maka, karena tekanan dinding sel berkurang, protoplas mendapat kesempatan untuk meresap air dari sel – sel yang ada di bawahnya., karena sel – sel yang ada di dekat titik tumbuh mempunyai nilai osmosis yang tinggi.
  • Dengan demikian diperoleh sel yang panjang dengan vakuola yang besar di daerah belakang titik tumbuh. OK

  • Perlu diketahui dan harus diketahui Faktor-faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu berinteraksi dengan fitohormon dan proses-proses kimia selama tumbuh dan diferensisasi berlangsung.
PENGARUH FISIOLOGIS AUKSIN PADA TUMBUHAN :
  1. Pemanjangan sel IAA dan auksin lain merangsang pemanjangan sel, akibatnya juga pemanjangan koleoptil dan batang. Distribusi IAA yang tidak merata dalam batang dan akar menimbulkan perbedaan dalam pembesaran sel disertai dengan pembengkokan organ (geotropisme, fototropisme). Sel-sel meristem dalam kultur kalus dan kultur organ juga tumbuh berkat pengaruh IAA. Auksin pada umumnya menghambat pemanjangan sel-sel jaringan akar.
  2. Tunas ketiak IAA yang dibentuk pada meristem apikal dan ditranspor ke bawah menghambat perkembangan tunas ketiak (lateral). Jika meristem apikal dipotong maka tunas lateral berkembang.
  3. Absisi daun Daun akan terpisah dari batang jika sel-sel pada daerah absisi mengalami perubahan fisik dan kimia. Proses absisi dikontrol oleh konsentrasi IAA dalasm sel-sel sekitar atau pada daerah absisi.
  4. Aktivitas kambium Auksin merangsang pembelahan sel dalam daerah kambium.
  5. Tumbuh akar Dalam akar, pengaruh IAA biasanya menghambat pemanjangan sel, kecuali pada konsentrasi yang sangat rendah.

JADI

  1. Hormon tumbuhan atau fitohormon adalah zat pengatur yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dalam konsentrasi rendah mengatur proses – proses fisiologis dalam tubuh tumbuhan.
  2. Sedang pengatur tumbuh merupakan senyawa – senyawa organik selain nutrisi, baik yang dihasilkan sendiri oleh tumbuhan maupun senyawa – senyawa kimia sintetik yang dalam jumlah kecil memacu, menghambat atau sebaliknya mengubah beberapa proses fisiologis dalam tumbuhan.
  3. Auksin adalah salah satu bentuk hormon yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dengan merangsang pembesaran sel. Dalam merangsang pembelahan sel dan perubahan – perubahan lainnya, auksin ini bekerja sama dengan hormon – hormon lain.
  4. Panjang akar yang diberi rhotone F lebih pendek daripada kontrol. hal ini terjadi mungkin karena konsentrasi rhotone F yang diberikan terlalu tinggi. Dalam akar, pengaruh IAA biasanya menghambat pemanjangan sel, kecuali pada konsentrasi yang sangat rendah.
Detail Hormon Auksin

  • Asal kata : Bahasa Latin
  • Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)
  • Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)
  • Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput
  • Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal

Struktur auksin

  • Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan. Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari
  • Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji

Fungsi hormon Auksin

  1. Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh
  2. Merangsang pembentukkan akar
  3. Merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi)
  4. Merangsang differensiasi jaringan pembuluh
  5. Merangsang absisi ( pengguguran pada daun)
  6. Berperan dalam dominansi apikal
Berikut juga disajikan jenis jenis Hormon lain sebagai pembanding OK



GIBERELIN

  • Hormon Giberelin Asal kata : Bahasa Latin
  • Penemu : Ewiti. Kurosawa
  • Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi
  • Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin (GA/Giberelic acid)
  • Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa

Fungsi Giberelin

  1. Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
  2. Merangsang perkecambahan biji
  3. Memecah dormansi biji
  4. Merangsang pembungaan dan pembuahan

SITOKININ


  • Hormon Sitokinin Asal kata : Bahasa Latin
  • Penemu : Van Overbeek
  • Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda
  • Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin
  • Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
  • Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping (lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun

Fungsi Sitokinin

  1. Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
  2. Menghambat dominansi apikal oleh auksin
  3. Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
  4. Merangsang pemanjangan titik tumbuh
  5. Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
  6. Merangsang pembentukan akar cabang
  7. Menghambat pertumbuhan akar adventive
  8. Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun

ASAM ABSISAT

  • Hormon Asam Absisat (ABA) Asal kata : Bahasa Latin
  • Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott
  • Objek penelitian : buah kapas
  • Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan
  • Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin
  • Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah

Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA)

  1. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
  2. Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air
  3. Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
  4. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya
  5. Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
  6. Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah

ETILEN


  • Hormon gas etilen Asal kata : Bahasa Latin
  • Penemu : R. gene (1934)
  • Objek penelitian : buah yang masak
  • Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah
  • Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas
  • Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2

Fungsi hormon gas etilen

  1. Mempercepat pematangan buah
  2. Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan
  3. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal
  4. Merangsang proses absisi
  5. Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan
  6. Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus

Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin

  • Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka
  • Vitamin B12 (riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan
  • Vitamin berperan sebagai kofaktor

Hormon Kalin

  • Dihasilkan pada jaringan meristem.
  • Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan
  • Jenisnya adalah:
  1. Filokalin : memacu pertumbuhan daun
  2. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang
  3. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar
  4. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah

FLORIGEN


  • Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga

HISTORY AUKSIN


  • Auksin mula-mula ditemukan oleh Darwin, dengan percobaan pengaruh penyinaran terhadap koleoktil.
  • Auksin adalah hormone yang berperan merangsang pembelahan sel dan pengembangan sel. Hormon auksin
  • IAA memiliki sifat menjauhi cahaya.
  • Hormon ini diproduksi pada ujung tunas akar dan batang.
  • Pengaruh hormon auksin dalam konsentrasi yang berbeda pada bagian tubuh tanaman mengakibatkan terjadinya pertumbuhan yang tidak seimbang.
  • Bagian yang mengandung auksin lebih banyak memiliki kecepatan tumbuh yang lebih besar.
  • Adapun bagian yang kekurangan akan mengalami pertumbuhan lebih lambat. Jika ini terjadi pada pucuk batang, terjadi pembengkokan arah pertumbuhan.
  • Pengaruh auksin terhadap perkembangan sel memperlihatkan bahwa auksin dapat menaikkan tekanan osmotik, meningkatkan permeabilitas sel terhadap air, menyebabkan pengurangan tekanan pada dinding-dinding sel, meningkatkan sintesis protein, meningkatkan plas-tisitas, mengembangnya dinding sel.

Dilihat dari segi fisiologi, hormon auksin berpengaruh pada:
  1. pengembangan sel
  2. fototropisme
  3. pembentukan batang.
  4. geotropisme;
  5. pertumbuhan akar
  6. partenokarpi;
  • Hormon tumbuhan yang lain (giberelin, sitokinin, asam absisik, etilen dll) ikut serta dengan IAA dalam respon-respon fisiologis tersebut


Support web ini

BEST ARTIKEL