Sunday, April 26, 2020

KATEGORI IMPERATIF

Kategori Imperatif Immanuel Kant





Immanuel Kant adalah filsuf Jerman kelahiran 22 April 1724.
  • Menurut Kant, ada tiga patokan untuk menentukan apakah perbuatan seseorang dikategorikan sebagai tindakan bermoral atau tidak.

Tiga hal ini dalam pemikiran etika Kant masuk dalam syarat-syarat imperatif kategoris, yaitu
  • Perintah mutlak yang wajib kita patuhi. Ketiga patokan tersebut adalah prinsip hukum umum, prinsip hormat terhadap person, dan prinsip otonomi.
  • Pertama, sebuah tindakan dapat disebut sebagai tindakan yang bermoral apabila tindakan tersebut berdasarkan pada prinsip hukum umum. 
  • Prinsip hukum umum itu berbunyi sebagai berikut: ”Bertindaklah selalu berdasarkan maxim yang bisa sekaligus kamu kehendaki sebagai hukum umum”. 
  • Yang dimaksud dengan maksim adalah prinsip yang berlaku secara subjektif, yang merupakan patokan individu dan personal. 
  • Maxim dibedakan dari ‘hukum’, yang maksudnya adalah prinsip objektif yang berlaku bagi semua orang tanpa kecuali. 
Maksud Kant dengan prinsip hukum umum tersebut sebenarnya begini: untuk mengetahui apakah tindakanku itu wajib aku lakukan atau tidak, maka aku harus bertanya apakah maximku dapat diuniversalisasikan atau tidak.
  • Jika prinsip atau maximku itu dapat diuniversalisasikan alias dapat diterapkan untuk semua orang, maka tindakanku itu wajib aku lakukan. 
  • Tapi jika tidak dapat diuniversalisasikan, maka aku tidak wajib melakukan tindakan tersebut. 
  • Sebagai contoh adalah sebuah kasus, yaitu seorang anggota dewan yang tidur di waktu sidang paripurna DPR karena merasa tidak ada yang memperhatikannya. Bagi anggota dewan ini, maxim/prinsip yang ia pakai adalah sbb: “Jika saya sedang mengikuti sidang paripurna, dimana masing-masing anggota dewan sibuk dengan perhatiannya masing-masing, maka saya akan menggunakannya untuk tidur”. Nah untuk mengetahui apakah tindakannya ini wajib dilakukan atau tidak, maka ia harus bertanya apakah prinsip/maxim yang ia gunakan itu dapat diterapkan secara universal kepada semua orang atau tidak. 
  • Untuk contoh kasus di atas, tentu saja jawabannya tidak bisa. Sebab andai saja maxim yang ia pakai tersebut digunakan oleh semua anggota dewan, maka tujuan sidang tidak akan tercapai. Hal ini karena setiap anggota dewan, lantaran merasa tidak ada yang memperhatikannya, akan tidur di setiap sidang paripurna. Dan kalau ini yang terjadi, tentu sidang paripurna DPR tidak akan terlaksana dan justru kekacauan yang muncul. Karena maxim tersebut tidak dapat diuniversalisasikan, maka tindakan tersebut tidak boleh dilakukan.

Syarat kedua agar tindakan kita bisa dikategorikan sebagai tindakan bermoral adalah penghormatan terhadap person.
  • Prinsip ini berbunyi: ”Bertindaklah sedemikian rupa sehingga engkau selalu memperlakukan umat manusia, entah itu di dalam personmu atau di dalam person orang lain, sebagai tujuan pada dirinya sendiri, bukan sebagai sarana”. 
Prinsip ini mau mengatakan dua hal. 
  • Pertama, aku tidak boleh menjadikan diriku sendiri ataupun diri sesamaku sebagai sarana belaka. 
  • Kedua, dalam mengambil pertimbangan-pertimbangan moral, kita wajib memperhatikan pihak lain. 
  • Contoh dari prinsip kedua ini adalah tindakan orang yang akan bunuh diri karena beratnya beban yang ia tanggung. 
  • Menurut Kant, sebelum orang tersebut melakukan bunuh diri, ia harus bertanya dulu: apakah tindakan bunuh diri ini sesuai dengan prinsip hormat kepada manusia atau tidak. 
  • Apabila ia bunuh diri untuk lepas dari penderitaan, maka mungkin saja ia tidak merugikan orang lain. 
  • Tetapi tidak dengan dirinya sendiri. Sebab melakukan bunuh diri berarti ia tidak menghormati personnya sendiri, dan hanya memperlakukannya sebagai sarana untuk melepaskan penderitaan. 
  • Karenanya jelas tindakan ini tidak boleh dilakukan.

Prinsip ketiga yang membuat sebuah tindakan disebut sebagai tindakan bermoral adalah prinsip otonomi.
  • Prinsip ini mengatakan: “Bertindaklah sedemikian rupa dimana kehendak dari dirimu sendirilah yang menentukan tindakan tersebut”. 
  • Maksud dari prinsip ini adalah semua tindakan yang kita lakukan harus murni karena kehendak dan keinginan kita sendiri, bukan karena pengaruh apalagi paksaan dari orang lain. 
  • Kant menyebut prinsip ini dengan ‘kehendak otonom’, yaitu kehendak yang mau melakukan sesuatu berdasarkan hukum yang ditentukannya sendiri. 
  • Lawan dari kehendak otonom adalah kehendak heteronom, yaitu melakukan sesuatu bukan karena kehendak kita sendiri, tetapi demi hukum di luar hukum orang tersebut, seperti karena ikut-ikutan orang lain.


Seturut dengan prinsip ketiga ini, Kant membedakan antara legalitas dan moralitas.
  • Legalitas adalah tindakan yang sesuai dengan kewajiban/hukum. 
  • Legalitas merupakan tindakan yang dilakukan bukan karena kecenderungan langsung, melainkan demi kepentingan tertentu yang terpuji atau menguntungkan. 
  • Misalkan saja ada seorang penjual yang tidak mau menipu pembelinya. 
  • Menurut Kant, tindakan penjual tersebut belum tentu bermoral. Karena bisa jadi ia melakukan itu bukan karena tindakan itu baik, tetapi agar pembelinya terus menjadi pelanggannya. Kalau demikian adanya, maka tindakan penjual tersebut tidak masuk kategori bermoral, tetapi hanya legal saja. 
  • Sedangkan moralitas adalah tindakan yang dilakukan demi untuk kewajiban. Tindakan ini mengesampingkan unsur-unsur subjektif seperti kepentingan sendiri, melainkan berpedoman pada kaidah objektif yang menuntut ketaatan kita begitu saja, yaitu hukum yang diberikan oleh rasio dalam batin kita.

Saya sedikit tidak setuju dengan pemikiran ini, karena keputusan moral ini sebenarnya sangat kontekstual tidak hanya melibatkan akal pikiran, namun juga melibatkan perasaan.
  • Meskipun misalkan kita di wajibkan untuk patuh terhadap hukum yang berlaku, dan saudara kita di cari oleh pihak yang berwajib untuk dibunuh dan dihukum mati tanpa sebab atau karena menyimpan rahasia negara yang tak boleh untuk di ungkapkan, jika di ungkapkan maka pemerintahan tersebut akan hancur, sedangkan keputusan itu ada ditangan kita untuk memberi tahu atau tidak, jika menurut Kant pasti lah ia akan beri tahu, tapi apakah tidak ada konflik batin yang berkecamuk dalam diri kita? Terkadang keputusan moral dan ketentuan bermoral atau tidak itu juga melibatkan perasaan dan sifatnya kontekstual. 
  • Kant seakan-akan tak melibatkan unsur perasaan untuk menentukan keputusan moral, hanya rasio semata. 
  • Padahal, perasaan yang sangat bisa melihat apakah tindakan tersebut sadistik atau tidak, atau pantas kah atau tidak, banyak ranah rasio yang tak dapat menggapai perasaan dan banyak pula ranah perasaan yang tak dapat menggapai rasio. 
  • Jadi seharusnya kedua hal yang sangat bertolak belakang ini dapat di libatkan dan di seimbangkan satu sama lain agar mendapatkan sesuatu hal yang dapat dikatakan bermoral.

Tuesday, April 14, 2020

EXAMVIEW

Creating an Online Test
OVERVIEW
Step 1:     Use ExamView Test Manager to set up a class

Create class
Add students to class
Step 2:     Publishing an online test

Use ExamView Test Generator to publish an existing test
Create test assignment in ExamView Test Manager
Determine settings for online test
Step 3:     Use ExamView Test Player to administer online test

Appendix: Import a Student Roster from SAS

STEP 1:  SET UP A NEW CLASS AND ENTER A ROSTER
Create a New Class
Before you enter student information, you must create a new class. To do so, you must enter information about your class and yourself. Just a few of the fields are required. Other fields, such as the password and school ID, are optional.

Launch the ExamView Test Manager from the PISD Apps Administrative Tools folder.
Choose the Start a new class
Enter the class name, your name, school name, city, and state. The other fields are optional.
Click
Select Save from the File
Change the Save in: option to your H: drive.
Create a new folder on your H: drive named Examview (if you do not already have one created).
Double-click on the Examview folder and save the file using a meaningful filename (such as 3_Algebra for a third period Algebra class).
Enter Student Names and IDs
After you create a new class, the next step is to enter your students. At a minimum, you must enter each student’s name and assign an ID.  (NOTE: Student names can be imported from a spreadsheet. See instructions for this process in the Appendix.)

If you have closed the ExamView Test Manager, open it again and choose Open an Existing Class. Go to H:\ExamView and open your class.
Click the button or choose Add New Student from the Student
Enter the first name, last name, and student ID#. Do not use the other fields.
Click the Next button to record the student.
When you click the Next button the program records the student and clears the data entry field so that you can enter the next student.

Repeat steps 3 and 4 to enter all of your students.
Suggestion: Enter one or two generic accounts in case a student cannot login for some reason. Example: Enter Student01 for the first name, last name and Student ID; then Student02, etc.
Click the OK button when you are finished entering students.
Select Save from the File menu to save your file.
Close ExamView Test Manager.
STEP 2:  PUBLISH AN ONLINE TEST
With the ExamView Assessment Suite, you can easily track student test results. When students take an online test, the program automatically scores the objective questions and stores the information in a database. Then you can produce a variety of reports.

To create an online test with a roster, you must first build and publish the online test using the ExamView Test Generator. Then, you must complete the process by creating an assignment in the ExamView Test Manager program.

Before You Begin
Before students can take an online test, you must understand where files need to be saved for student access to the test.

Class Roster file should be saved to a location that is not available to students, (such as your H: drive).
All test files (.tst) should be saved to a location that is not available to students, (such as your H: drive).
Online test files (.eot) must be published to the T:\Review folder, (do not create a new folder inside the Review folder because your test files will not be accessible). You can set the time for student access as you create the test.
Create an Online (LAN) Test with a Roster
Start the ExamView Test Generator (ask your CTA or curriculum coordinator for the password)
Select Open an Existing Test. (See Using the Test Generator handout for more information on creating a test.) Click OK.
Locate the existing test that you saved to your H: drive and click Open.
From the File menu choose Publish To. Then choose ExamView Test Player on LAN.
Choose the Limit access to students in a particular class option and click the Next
You will get a message that the assignment must be added to your class through the ExamView Test Manager. Click the Save button to save the online test.
In order for your students to access the test, it must be stored in the T:\Review folder on the network. Check to make sure that this is the location for your test. Give the test a file name and click Save.
Once the test is saved, ExamView Test Manager will open automatically.
Select Open an Existing Class and click OK.
Locate and open the class file for the class who will be taking this test. (H:\ExamView)
Click or choose the Create New Assignment option from the Assignment
Step 1: Enter the Assignment Name. (Do not press Next yet)

Step 2: Choose the Online test delivered over a local area network (LAN) option to identify how you will administer the test. Click the Next button.

Step 3: Select the file name that corresponds to the test you published in the ExamView Test Generator.

If you want to allow your students to complete the test multiple times or over multiple sessions, select the appropriate option(s) and click the Next button.

NOTE: If you allow students to complete an online test over multiple sessions, the program will save their work and let them continue where they left off in a prior session.

Step 4: Set a password for the test.

Step 5: You can set the date and time when the students can access the test.

Step 6: You can set a time limit for the students to complete the test. (50 minutes)

Step 7: You can set the questions to be scrambled so that students sitting next to each other during the test will see questions in a different order.

Step 8: You can allow students to check their work as they complete a test.

Step 9: You determine which reports (if any) a student can see after completing a test.

After clicking Next on the last screen, review the summary information and click the Finish
After you create the assignment, it appears in the ExamView Test Manager work area. Notice the highlighted area shows the assignment title, date, category, term, and possible points.  A placeholder (--) is set for each student’s score.

Save the class (File à Save) and close the ExamView Test Manager.
Notes:
You can assign the same online test to multiple classes. Simply open another class file and create an assignment. Point to the same online test when you create the assignment. Make sure that your students’ IDs are unique across all classes.
You can copy and paste an assignment into another class. Just remember to adjust the time and/or password as needed.
If you need to make any changes to the online settings (e.g., change the password, edit the reporting options, etc.), choose the Edit Assignment Information option from the Assignment
If you notice mistakes in questions, misspelled words, etc. before any students take a test, make your changes to the original test and publish it again. IMPORTANT: You must delete the assignment from the class and then create a new one. Otherwise, the answer key and other information will not match the online test.
If you notice mistakes in questions, misspelled words, etc. after any students take a test, you cannot make changes to the test. However, you can adjust the points earned to adjust students’ scores as needed.
Choose the Edit Assignment Information option from the Assignment Click the Questions tab and change the information.
To preview a test . . .
Start the ExamView Test Player and use one of your student’s IDs to access the test. (See instructions for taking an online test in the next section.)
When you finish, go to the ExamView Test Manager.
Open the class file, and from the Assignment menu choose Get Results from à LAN Test.
After you know it is working, highlight (select) the student record and choose Clear Student Results from the Student Be sure to clear the results for only the test you just previewed.
Choose the Update Online Tests in the File menu to apply the updates.
STEP 3: TAKE A TEST WITH THE TEST PLAYER
For tests that you administer on the network, students must use the ExamView Test Player in the Classroom Tools folder.

The program automatically scores any objective, completion, or numeric response questions. You must manually score any open-ended questions.

To take an online test…
Students will start the ExamView Test Player
Enter student name and ID. Click the Next button to continue. The program will show only those tests that the student may access. For example, if you set a date range when the test is available, you will not see the test if the current date is not in that range.
Select the test and click the Next
On the next screen, students will enter a password as instructed by the teacher. (Suggestion: If students will be allowed to take the test over multiple sessions, the teacher might want to type the password in for the student so that the validity of the test will not be compromised.) Click Next.
Review the test information and click the Start button to begin the test. The ExamView Test Player displays one question at a time. Students can answer a question by clicking the radio buttons, clicking the choice buttons, or by typing a response. The options available to the student depend on the online settings. For example, if you set the option to allow students to check their work, the Score button appears at the bottom of the window. If you set a time limit, a timer is displayed.
Respond to each question. Click the Next button or press Page Down to advance.
Click the End button when you are finished. If you have allowed students to complete the test over multiple sessions, they will be given two options.
If the student selects, the first option, a report will appear based on the reporting options you set.
Get Results from a LAN Test
After your students take an online test, the next step is to get the results. When you perform this step, the program reads the results and stores the data in the class record. If your test includes open-ended questions, you must manually score those items.

To get results from a LAN test…
Start the ExamView Test Manager program and open your class file.
Select (highlight) the assignment for which you want to get results.
Click or choose the Get Results from LAN Test option from the Assignment The program automatically locates the online test file (with an .eot extension) and reads the results from it. If you moved the file, you must locate it.
To view the score in percentages rather than points, click on View, Percentages.
If your test included open-ended questions or you need to change a student’s score, select the assignment and choose the Edit Scores option from the Assignment
The Edit Test Scores window shows you how your students answered each question and the points earned.

Select a student on the left side of the screen.
For open-ended questions, select a question. The student’s response appears for your review.
Read the response and enter the points earned.
Click the Next button to move to the open-ended question for the next student. Also, you can change the points earned for any other question.
Appendix
Import a Student Roster
The ExamView Test Manager makes it easy to import your students from another file. At a minimum, the file must include the student’s first name, last name, and ID. The file must be a text file, but can include the fields in any order along with other information. In just a few steps, you can identify the pertinent information and start the import process.

Export Student List from SAS to Excel
Login to performance.pisd.edu.
Go to your class and click on the Excel button on the right. Click Save.
Name the .csv file as the class name and save it in your ExamView folder.
Open the Excel file you just saved.
Delete all columns except for the Name (first and last) and ID columns.
Delete the header row.
Select the column with names.
Go to Data on the menu bar and choose Text to Columns.
Convert Text to Column Wizard opens:
Step 1 – select Delimited and click Next.
Step 2 – select Comma and uncheck Tab. Click Next.
Step 3 – select Finish.
The first and last names are now in separate columns.

Save the file as a Text (.txt) file. Click OK and Yes in the dialog boxes.
Close the Excel file.
Import the Text File into ExamView
Start the ExamView Test Manager to begin a new class or open an existing class.
Go to File, Import à Class Roster from Text.
Select the .txt file that includes the students’ names and IDs.
In the dialog box, choose Start a new import definition profile and click OK.
You will see a preview of your students’ information. Choose Separate fields for first name and last name and click Next.
Drag the information from the Source Text Fields column into the Imported Fields boxes. Click the arrow to preview other student names. Click Next.
Click Finish on Step 3. Click No when asked to save the Import definition profile.
Your students have now been added. 

Remember to add one or two generic student accounts in the event a student has problems logging in or if you had forgotten to add a student who is new to the class.
Save and Name your class. Close ExamView Test Manager.

Wednesday, April 8, 2020

SISTEM KEKEBALAN



Dalam kehidupan kita tentu pernah merasakan sakit, baik itu sakit ringan hingga berat. Ketika seseorang terserang suatu penyakit, itu berarti tidak bekerja dengan baik. Hal ini mungkin didasari oleh beberapa faktor seperti kelelahan atau penyakitnya yang memang terlalu ganas. Lalu apa itu sistem imun atau sistem kekebalan tubuh ?
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan suatu sistem perlindungan secara biologis yang ada di dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk menangkal radikal bebas yang menyerang sehingga seorang individu akan terhindar dari penyakit. Apabila sistem ini dapat bekerja dengan baik, maka seseorang akan terhindar dari serangan virus ataupun bakteri, bahkan dapat mencegah dari serangan kanker.
Akan tetapi, apabila sistem ini tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi yang lemah, maka kekebalan tubuh individu tersebut akan mudah terserang penyakit. Hal yang ditakutkan ketika sistem ini melemah adalah dapat meingkatkan resiko terserang penyakit kanker.
Fungsi Sistem Imun
Suatu sistem dalam tubuh tentu memiliki fungsi masing masing, sama halnya dengan sistem hormon  Dan berikut adalah fungsi dari sistem imunitas tersebut:
  • Sistem Pertahanan
Fungsi utama dari sistem ini adalah sebagai sistem pertahanan tubuh, baik itu penyakit yang dapat menular atau yang disebabkan oleh virus dan bakteri. 
Keseimbangan Homeostatis
Homeostatis adalah keseimbangan yang ideal dalam tubuh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan cara berinteraksi dengan seluruh sistem yang terdapat dalam tubuh. Sehingga imunitas ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan homeostatis agar bekerja dengan baik.

  • Perbaikan Jaringan
Fungsi ketiga adalah untuk memperbaiki jaringan dengan cara mengeliminasi jaringan sel yang sudah mati atau rusak dalam tubuh. Selain itu juga untuk mengeliminasi sel yang tidak normal.
Pembagian Sistem Imun
Sistem kekebalan tubuh pada manusia terbagi atas 2 macam, diantaranya adalah didasarkan pada pertahanan non spesifik dan pertahanan spesifik.
Berikut adalah penjabaran dari masing masing pertahanan tersebut.
Pertahanan Non Spesifik
Pengertian dari sistem pertahanan non spesifik adalah sistem pertahanan tubuh dengan tidak membedakan antara mikorbia patogen satu dengan yang lain. Pertahanan non spesifik ini terdiri atas pertahanan fisik, mekanis, kimiawi dan biologi. Adapun ciri dari sistem ini adalah:
  • Tidak begitu selektif
  • Tidak dapat mengingat infeksi sebelumnya
  • Eksposurnya menjadikan respon yang maksimal
  • Terdapat komponen khusus yang dapat menangkal radikal bebas
1. Pertahanan Fisik
Pertahanan fisik merupakan pertahanan yang terdapat diluar tubuh seperti kulit dan membran moksa yang bertugas sebagai benteng utama mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh. Dimana seperti yang telah kita ketahui bahwa kulit terdiri atas sel sel yang sangat rapat sehingga sangat menyulitkan bagi patogen untuk masuk kedalamnya.
Di kulit juga terdapat keratin dan sedikit air untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakkan suatu mikroba. Sedangkan membran mukosa sendiri dapat ditemukan di saluran utama tubuh seperti sistem pernapasan pada manusia, pencernaan dan kelamin. Membran ini bertugas untuk menjadi benteng pertahanan kedua agar patogen tidak masuk ke dalam tubuh.
2. Pertahanan Mekanis
Pertahanan mekanis adalah pertahanan yang dapat ditemukan di bagian hidung dan trakea kita, yaitu rambut dan silia. Rambut rambut halus yang terdapat pada hidung berfungsi sebagai filter atau penyaring udara yang masuk dari luar menuju dalam tubuh, sedangkan silia berfungsi sebagai sapu untuk menangkap partikel yang berbahaya dalam lendir, sehingga nantinya dapat dikeluarkan lagi.
3. Pertahanan Kimiawi
Pertahanan kimiawi adalah pertahanan yang berasal dari membran mukosa dan kulit dengan menghasilkan senyawa sekret. Sekret merupakan zat yang tersusun atas senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Dalam hal ini, kulit kita yang menghasilkan minyak dan keringat akan memberikan pH 3-5 yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme di kulit kita. Kemudian, air lur, air mata dan sekresi mukosa yang mengandung enzim lisozim ini memiliki fungsi untuk memberantas bakteri dengan cara hidrolosis dinding selnya hingga bakteri tersebut mati.
4. Pertahanan Biologis
Pertahanan Biologis merupakan pertahanan yang dilakukan oleh beberapa bakteri yang hidup di kulit akan tetapi tidak berbahaya. Adanya bakteri dalam kulit tersebut dapat memberikan benteng pertahanan agar bakteri patogen tidak masuk dan tidak mendapatkan nutrisi
Sistem Pertahanan Spesifik
Sistem pertahanan spesifik adalah sistem pertahanan tubuh yang peka terhadap patogen tertentu yang sudah masuk kedalam tubuh manusia setelah melewati sistem pertahanan non spesifik. Adapun ciri dari sistem ini adalah:
  • Sangat selektif
  • Dapat mengingat infeksi sebelumnya
  • Reaksi antara semua benda asing berbeda beda
  • Melibatkan antibodi dan pembentukan sel
1. Limfosit
Salah satu bagian dari sistem pertahanan spesifik adalah limfosit. Limfosit pada sistem ini terbagi atas 2 macam, yaitu limfosit B atau sering disebut sebagai sel B dan limfosit T atau sel T. Berbeda dengan sel B yang proses pembentukan dan pematangannya semuanya terjadi di sumsum tulang, sel T ini pembentukannya berada di sumsum tulang, akan tetapi pematangannya di kelenjar timus.
Sel B yang memiliki fungsi sebagai pembentuk antibodi ini ternyata terbagi atas 3 macam, yaitu:
  • Sel B memory – Merupakan sel B yang bertugas untuk mengingat semua antigen yang sudah pernah masuk kedalam tubuh dan menstimulasi pembentukan sel B plasma apabila terjadi infeksi selanjutnya.
  • Sel B pembelah – Merupakan sel B yang bertugas untuk membentuk sel B pengingat dan sel B plasma.
  • Sel B plasma – Merupakan sel B yang memiliki tugas utama untuk membentuk antibodi.
  • Jika sel B memiliki tugas sebagai pembentuk antibodi, maka sel T bertugas sebagai pembentuk kekebalan seluler, selain itu terdapat tugas lain seperti ikut membantu dalam proses produksi antibodi bersamaan dengan sel B plasma. Sel T sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu:
  • Sel T supersor – Merupakan sel T yang bertugas untuk menghentikan dan menurunkan respon imun dengan cara mengurangari aktivitas dari sel T pembunuh serta menurunkan produksi antibodi pada seseorang. Biasanya sel ini bekerja apabila infeksi sudah tertangani.
  • Sel T pembunuh – Merupakan sel T yang bertugas untuk menyerang patogen yang sudah masuk dalam tubuh, sel kanker serta sel tubuh yang sudah terinfeksi bakteri. ( baca : 
  • Sel T pembantu – Merupakan sel T yang bertugas untuk menstimulasi pembentukan sel B dan sel T.
2. Antibodi
Antibodi atau immuniglobulin adalah sistem pertahanan yang akan dibentuk ketika ada antigen yang masuk atau dapat disebut sebagai serumnya antigen. Apa itu antigen ? Antigen merupakan sejenis patogen, mereka sama sama berbahaya apabila tidak dicegah. Antigen adalah senyawa kimia berupa protein yang dapat ditemukan di sel kanker atau sel asing yang masuk.
Cara kerja dari antibodi adalah dengan mengikat langsung antigen tersebut, lalu akan diproses lebih lanjut oleh makrofag untuk dihancurkan. Karena antibodi tertentu akan bekerja pada penyakit spesifik, maka perlu banyak antibodi untuk menangani berbagai jenis penyakit yang masuk pula.
Antibodi sendiri tersusun atas 2 gugus rantai polipeptida, yaitu 2 rantai berat dan 2 rantai ringan. Masing masing rantai tersebut nantinya akan saling berhubungan satu sama lain dan membentuk kromosom Y. Dimana disetiap lengan yang terdapat pada kromosom tersebut digunakan sebagai tempat pengikat antigen. 



Ini saya berikan pemahaman mudah tentang Sistem Immune yang dibuat oleh Osmosis detail paraktis dan sistematis ...Jika masih kurang latihan bahasa inggrisnya maka setting seperti tanda gir sepeda dipencet kemudian tekan sub title cari bahasa indonesia .... lebarin layar ndengerin sambil baca text nya OK semoga bermanfaat



Support web ini

BEST ARTIKEL