Sunday, March 24, 2019

MOHON KEKUATAN

Hari ini ketika bangun kok ada bagus perlahan dari suara HP anak sholawatan ....Kok bsgus adem siapa yang nyanyi ..Presiden .... Ya udah saya ambil ya kok rasanya adem menyejukkan..... Ad Maiorem dei Gloriam
 


Kita diingatkan untuk menjalani hidup . kita kudu memuliaan Allah yang lebih besar dan kita ini ada tentunya untuk menghormati, memuji, dan berterima kasih kepada Tuhan yang telah menciptakan dunia untuk kebaikan, persatuan, dan cinta. Ketika kita mengakui bahwa segala sesuatu adalah untuk kemuliaan Allah yang lebih besar, pencarian kekuasaan, kekayaan, dan pengetahuan yang sering kita saksikan hari ini diubah menjadi keinginan untuk memuliakan Allah dengan menempatkan diri kita dan sumber daya kita untuk melayani orang lain dan khususnya mereka yang paling membutuhkan bantuan.

We are reminded to live our lives for the greater glory of God and called to honor, praise and thank the God who created the world for goodness, unity and love.
When we acknowledge that everything is for God’s greater glory, the quest for power, wealth and knowledge we often witness today is transformed into the desire to give glory to God by placing ourselves and our resources at the service of others and especially those most in need of help.

Friday, March 22, 2019

PEREMPUAN TANPA LAKI IBARAT IKAN TANPA SEPEDA


Ada Tulisan bagus yang perlu saya share karena berhubungan dengan loncatan pengetahuan ... meski saya terlahir zaman Old namun saya terus berusaha bagaimana agar bisa available di jaman Milenial ini

ORANG INDONESIA KURANG TERLATIH MENGGUNAKAN OTAKNYA #1
Saya pernah memposting foto ini di page saya. Kalimatnya, "Perempuan tanpa laki-laki ibarat ikan tanpa sepeda." Di bawah kalimat tersebut tertulis nama orang yang membuat kutipan tersebut; “Gloria Steinem, Penulis Feminism”. Postingan tersebut mendapat 616 likes, 312 komen dan lebih dari 1600 shares.

Yang bikin saya merasa aneh, ternyata banyak sekali orang yang gak ngerti kalimat tersebut. Di ruang komen mereka bertanya, “Apa sih maksudnya kalimat ini? Ikan dan sepeda kan gak ada hubungannya?” Tentu saja ada juga yang ngerti tapi yang mempertanyakan kalimat itu jauh lebih banyak.

Lucunya, ketika postingan itu saya upload lagi di account personal, dan saya kasih kata pengantar, “Hayo, ada yang ngerti gak kalimat ini?”

Believe it or not, semuanya ngerti tanpa kecuali. Aneh, kan? Kenapa bisa begitu? Ternyata kalimat pengantar saya membuat orang tertantang dan langsung berpikir untuk menemukan maknanya. Kesimpulannya adalah mereka harus disuruh dan diberi komando untuk membuat otaknya bekerja.

Saya yakin orang-orang yang gak ngerti di page bukannya bodoh. Tapi mereka tidak terlatih untuk menggunakan otaknya. Mereka harus disuruh atau ditantang supaya mau menganalisa kalimat tersebut. Begitu mereka mau berpikir lalu menemukan identitas penulisnya, barulah dengan mudah mereka menemukan maknanya. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Tanpa bermaksud menjelekkan pihak tertentu, saya merasa memang ada yang salah dengan sistem pendidikan kita. Metode pengajaran di negeri ini kurang memancing murid untuk berpikir. Akibatnya mereka tidak terbiasa untuk menganalisa sesuatu. Di sekolah kita cenderung disuruh menghapal pelajaran dan menelannya mentah-mentah. Kemudian pas ujian kita diberi pertanyaan dengan jawaban yang kita hapalkan dari buku.

Untungnya, ada cukup banyak teman-teman saya yang kritis. Mereka sangat pintar dan suka menganalisis dan mencoba mendebat guru yang sedang mengajar.

Misalnya sewaktu pelajaran sejarah di sekolah menengah. Ada sebagian teman saya yang mempertanyakan sesuatu yang menurut mereka tidak logis. Berikut saya tuliskan beberapa pertanyaan mereka.

“Pak, saya kok belum menemukan alasan kenapa Ibu Kartini bisa menjadi pahlawan. Yang dilakukannya buat saya cuma curhat dengan berkirim surat pada temannya di Belanda. Apakah ada lagi perbuatannya yang lain sehingga dia pantas menyandang gelar pahlawan?” tanya anak itu polos.

“Bu, kalo Pangeran Diponegoro berperang karena tanah miliknya mau diambil oleh Belanda berarti dia cuma membela hak kepemilikannya, dong? Dia berperang bukan untuk negeri ini. Kok bisa jadi pahlawan, sih?” tanya yang lain lagi.

“Pak, Jenderal Soedirman kepahlawanannya di mana, ya? Kalo saya baca bukunya, keliatannya dia cuma seorang pemimpin yang sakit TBC, ditandu ke mana-mana oleh anak buahnya karena dikejar-kejar tentara Belanda. Gak ada satu pun tertulis dia pernah melakukan perbuatan heroik atau minimal pernah menembak tentara Belanda sampai mati,” tanya yang lain lagi

Ada lagi yang bertanya, “Bu. saya rasa Indonesia dijajah Belanda bukan 350 tahun. Hitungannya dimulai dari Cornelis de Houtman saat mendarat di Pelabuhan Banten, tahun 1596. Waktu itu dia kan baru mendarat, masak udah dihitung kita dijajah sih? Lagipula Cornelis De Houtman itu kan datangnya tidak mewakili pemerintahan resmi Negara Belanda.”

Dan tau gak apa yang terjadi? Semua guru tanpa terkecuali marah besar mendengar pertanyaan itu. Bahkan yang menanyakan soal Jenderal Soedirman dapat tamparan di pipi lalu kena skors seminggu gak boleh masuk sekolah. Meraka dianggap kurang ajar karena mempertanyakan kepahlawanan seseorang yang sudah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah sebagai pahlawan nasional.

Melihat sikap guru-guru seperti itu, akhirnya murid-murid menyerah. Mereka kembali sibuk menghapal dan menelan mentah-mentah buku wajib yang diberikan pihak sekolah. Sayang banget, ya? Padahal sikap kritis itu kan bagus. Seharusnya guru-guru tersebut bersyukur mempunyai murid yang analitik. Untuk mengantisipasi sikap kritis tersebut, seharusnya para guru bisa bikin diskusi lalu mencari literatur yang lebih lengkap untuk memuaskan rasa ingin tau para murid. Sayangnya hal itu tidak terjadi.

Saya pribadi pernah mendapat perlakuan sama. Waktu jaman kuliah, ada seorang dosen yang selalu mendiktekan materi pelajaran dan kami harus mencatatnya kata perkata. Karena mulai terganggu, minggu ketiga saya coba kasih usul.

“Ibu, gimana kalo buku ibu saya fotokopi aja. Setalah itu, saya bagikan ke semua mahasiswa. Kita bacanya di rumah, jadi setiap pelajaran Ibu, kita tinggal diskusi,” kata saya.

Di luar dugaan, Sang Ibu mengambil penghapus dan melemparkannya ke arah saya. Untung gak kena. Dengan suara sangat murka dia menjerit, “Keluar kamu!! Gak usah ajari cara saya mengajar. KELUAR!!!”

Dan saya pun keluar dari kelas dengan penuh kebingungan, ‘Kok dia marah, sih? Apa yang salah dengan usul saya?’

Tapi begitulah nasib generasi kami. Mahasiswa gak punya bargaining power. Gak ada pilihan lain, saya pun menerima keadaan. Mencatat semua pelajaran dan menelannya mentah-mentah. Sikap kritis dan analitik saat itu adalah barang mewah. Semoga generasi berikutnya sudah membaik. Insya Allah.

Kembali pada judul di atas. Mungkin itu sebabnya banyak orang tidak mengerti kalimat di atas. Otak mereka cenderung statis. Ketika saya tantang, ‘Apa artinya kalimat ini?’ Taraaaa….barulah otak mereka bekerja. Dan tanpa kesulitan semua orang menemukan jawabannya. Gila, kan?

Sekali lagi saya berkesimpulan bahwa mereka tidak terbiasa menggunakan otaknya. Mereka cenderung membaca dan menelan mentah-mentah apa yang tertulis tanpa berusaha mencari makna yang tersembunyi di balik setiap kata.

Jadi apa artinya ‘Perempuan Tanpa laki-laki Ibarat Ikan Tanpa Sepeda.’ Ada yang gak tau? Hehehehe

Saturday, March 16, 2019

KIROPTEROKORI

Kiropterokori adalah penyebaran alat perkembang biakan berupa spora atau biji tanaman untuk memperluas penyebaran atau agihan tanaman agar bisa dijumpai dimana saja sehingga menjadi tidak punah . Penyebaran alat perkembangbiakan itu bisa sendiri namun bisa juga diperlukan bantuan faktor luar . Misalnya angin , air , manusia ataupun apa saja yang membantu penyebarannya ... yang membantu dituliskan didepan ditambahi Kori ... misalnya angin jadi Anemokori bukan Anginokori OK
Karena penyebaran itu dibantu oleh kelompok Chiroptera salah satu ordo dari kelas Mamalia yang bisa terbang maka disebut demikian. Contoh pada gambar adalah penyebaran biji jambu karena Chiroptera dengan contoh yang menyebarkan adalah Codot. Namanya tentu bukan Codotokori.
Saya nggak ngerti kenapa pendukung Prabowo kok disebut Codot sedangkan pendukung Joko Wi dikenal dengan sebutan Kecebong silahkan anda bertanya bukan dengan saya namun dengan politikus



Codot adalah nama umum bagi jenis-jenis kelelawar pemakan buah. Codot, bersama dengan kalong, nyap, paniki dan sebangsanya, membentuk suku Pteropodidae, subordo Megachiroptera (kelelawar besar). Dalam bahasa Inggris, kelompok ini diistilahkan sebagai fruit bats atau old world fruit bats.

Kebanyakan bangsa codot memiliki mata yang besar, yang memungkinkan hewan tersebut melihat dalam suasana kurang cahaya di hutan, pada saat senja atau dini hari. Indra penciumannya pun bekerja dengan sempurna, membantunya menemukan buah-buah yang telah masak di kejauhan. Dan, berlawanan dengan kelelawar pemakan serangga (Microchiroptera), kelelawar buah tidak menggunakan ekholokasi untuk memandu gerakannya, kecuali anggota marga Rousettus.

Walaupun kelelawar secara umum dapat ditemukan di seluruh dunia, codot hanya ditemukan di daerah-daerah tropis di Asia, Afrika dan Oceania.

Bangsa codot umumnya memakan bagian tumbuh-tumbuhan: buah-buahan, bunga, nektar, serbuk sari, dan juga dedaunan. Ada yang berspesialisasi memakan nektar dan serbuk sari (nektarivora, misalnya Eonycteris, Macroglossus, Syconycteris), namun kebanyakan memakan kombinasi dari buah-buahan dengan bunga, nektar, atau dedaunan (frugivora).[1]

Meskipun kadang-kadang dianggap sebagai hama, codot berperan penting sebagai pemencar biji aneka tetumbuhan, terutama di hutan hujan tropika. Kelelawar ini hanya memakan daging buah yang dikunyah-kunyah untuk diambil cairannya, sementara serabut buah dan bijinya dibuang. Codot biasanya tidak memakan buah di pohonnya, melainkan dibawanya ke pohon lain atau tenggeran yang lain yang dianggap aman dan memakannya di situ. Tenggeran ini bisa berjarak hingga 100–200 m dari pohon buahnya, sehingga secara tidak sengaja codot telah memencarkan biji buah-buahan makanannya itu.[1] Tenggeran semacam itu, yang ditandai oleh banyaknya kotoran kelelawar dan sampah serabut dan biji buah-buahan di bawahnya, acap kali dijumpai pula di bawah atap selasar gedung atau emperan rumah yang agak terasing.

Gambar diatas adalah penyebaran biiji jambu yang dilakukabn Codot dimana hubungan yang terjadi adalah secara Mutualistis. Codot dapat endosperm daging buah dan Jambu nya biji bisa termakan dan keluar dalam beraknya atau jatuh di tanah hingga bisa tumbuh;

Tumbuhan Jambu adalah tumbuhan yang mengandalkan biji sebagai alat perkembangbiakannya ini dapat cukup mudah dikenali dengan kekhasannya yakni adanya alat kelamin (biji) yang jelas terlihat sehingga disebut Phanerogamae. Pada biji terdapat calon individu atau biasa disebut dengan embrio yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Oleh karena dalam proses berkembang biaknya Spermatophyta menghasilkan embrio melalui suatu pembuluh, maka tumbuhan ini disebut juga dengan Embriophyta Siphonogamae


Hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara kelelawar dan tetumbuhan ini tergolong ke dalam simbiosis mutualisma, yang disebut kiropterofili (chiropterophi
DTSTRD

Friday, March 15, 2019

KELUARGA TRIANA

Ketika sudah 20 tahun baru ada pertemuan ini lengkap suasananya adem kekeluargaan santai namun ,membuat acara itu jadi seperti dulu sangat familiar ...jika disertai anak dan Cucu pasti rumah ini nggak cukup ....selamat temen temenku Triana

Wednesday, March 6, 2019

MENJELANG PILIHAN PRESIDEN


Ikut ikutan dimana mana sepanjang jalan kok gambar photo Orang. ketika saya menyusuri Jalan Mampang Prapatan hingga Terminal Bus Ragunan, Jakarta Selatan. Pelbagai atribut partai politik mengambil ruang publik sepuasnya. Mereka termasuk Gerindra, Golkar, NasDem, PAN, PDIP, PKB, PKS, PKPI, PPP, dan PSI. semakin dekat kantornya semakin berjibun, dan semuanya isinya selalu ngomong jangan lupa pilih saya begitulah. Kepingin juga tiru tetapi tidak mengotori secara fisik jalan maupun merusak pohon. Karena rebutan kapling juga tentu pasati jadi panas panasan .Ya udah ini lebih Mantul saya buat hahaha Thanks ya pengunjung Blog Semoga Blog ini terus eksis dan bermanfaat. Sorry tidak memuat Contain Biologi ...hanya kepingin aja kali ini terima kasih hehehe

Statement ini yang membuat saya kepincut sama mas Joko Widodo


Ini statement yg jujur, mengharukan dan spontan dari Jokowi.


Kutipan dari Hemasari Dharmabumi tentang Presiden Jokowi.
Hema bertanya kenapa banyak orang senang memfitnah dan menghina Pak Jokowi.

Pak Jokowi merenung agak lama, lalu beliau menjawab : "yaa.. saya paham dan mengerti... Tidak semua kalangan elite bisa terima mempunyai presiden yg seperti saya. Saya itu kan bukan siapa². Bukan anak kolong, bukan anak pejabat atau kaum elite, bukan anak penguasa, bukan org kaya, dan tidak datang dari keluarga terpandang, saya cuma dari keluarga biasa² saja... saya bukan siapa²..

“Penghinaan itu kan hanya bisa dilakukan oleh org yg merasa lebih tinggi kepada mereka yg dianggapnya rendahan. Saya, yaaaa mungkin saja rendahan. Tapi jadi Presiden kan memang untuk bekerja pada negara, bukan menjadi penguasa segala²nya".

“Kunci menghadapi kebencian dan penghinaan adalah rendahkan hati serendah²nya, fokuskan perhatian kita utk semakin banyak bekerja. Penghinaan apabila kita hadapi dengan rasa sombong sedikit saja, bisa membuat kita sakit. Jangan dilawan, biarkan saja."

Wow.....
This is my president

Saturday, March 2, 2019

85 % UNBK BIOLOGI 2019

  1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
  2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
  3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
  4. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
  5. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
  6. Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
  7. Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.
  8. Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan dengan ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat
  9. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
  10. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
  11. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.
  12. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi.
  13. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan.
  14. Menganalisis informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung didalamnya.
  15. Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan.
  16. Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
  17. Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
  18. Menyajikan data tentang ciri, replikasi, dan peran virus dalam aspek kesehatan dalam bentuk model/charta.\
  19. Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran archaebacteria dan eubacteria dalam kehidupan berdasarkan hasil pengamatan dalam bentuk laporan tertulis.
  20. Merencanakan dan melaksanan pengamatan tentang ciri-ciri dan peran protista dalam kehidupan dan menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk model/charta/gambar.
  21. Menyajikan data hasil pengamatan ciri-ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.
  22. Menyajikan data tentang morfologi dan peran tumbuhan pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
  23. Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas jaringan penyusun tubuh hewan dan perannya pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.
  24. Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen ekosistem dan jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan hasilnya dalam berbagai bentuk media.
  25. Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
  26. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
  27. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
  28. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
  29. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
  30. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
  31. Memahami tentang komponen kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang ditunjukkan oleh struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan.
  32. Menganalisis berbagai proses pada sel yang meliputi: mekanisme transpor pada membran, difusi, osmosis, transpor aktif, endositosis, dan eksositosis, reproduksi, dan sintesis protein sebagai dasar pemahaman bioproses dalam sistem hidup.
  33. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan.
  34. Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan hewan dengan fungsi organ pada hewan berdsarkan hasil pengamatan
  35. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
  36. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
  37. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
  38. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
  39. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem ekskresi dan mengaitkannya dengan proses ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
  40. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
  41. Mengevaluasi pemahaman diri tentang bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkungan dan masyarakat.
  42. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ reproduksi dengan fungsinya dalam proses reproduksi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi
  43. Menerapkan pemahaman tentang prinsip reproduksi manusia untuk menanggulangi pertambahan penduduk melalui program keluarga berencana (KB) dan peningkatan kualitas hidup SDM melaui pemberian ASI ekslusif
  44. Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem immun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh.
  45. Menyajikan model/charta/gambar/ yang merepresentasikan pemahamannya tentang struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan.
  46. Membuat model proses dengan menggunakan berbagai macam media melalui analisis hasil studi literatur, pengamatan mikroskopis, percobaan, dan simulasi tentang bioproses yang berlangsung di dalam sel.
  47. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada tumbuhan.
  48. Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada hewan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan terhadap bioproses yang berlangsung pada hewan
  49. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
  50. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
  51. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
  52. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan organ pernapasan/respirasi yang menyebabkan gangguan sistem respirasi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
  53. Merencanakan dan melaksanakan pengamatan pengaruh pencemaran udara dan mengolah informasi beberapa resiko negatif merokok pada remaja untuk menentukan keputusan.
  54. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
  55. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa psikotropika yang menyebabkan gangguan sistem koordinasi manusia dan melakukan kampanye anti narkoba pada berbagai media.
  56. Melakukan kampanye antinarkoba melalui berbagai bentuk media komunikasi baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
  57. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem reproduksi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
  58. Memecahkan masalah kepadatan penduduk dengan menerapkan prinsip reproduksi manusia.
  59. Merencanakan dan melakukan kampanye tentang upaya penanggulangan pertambahan penduduk dan peningkatan kualitas SDM melalui program keluarga berencana (KB) dan pemberian ASI ekslusif dalam bentuk poster dan spanduk
  60. Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang dikendalikannya.
  61. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup.
  62. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses
  63. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.\
  64. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
  65. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
  66. Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada Mahluk Hidup berdasarkan hasil percobaan.
  67. Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang proses metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk memahami proses pembentukan energi pada makhluk hidup.
  68. Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam proses penurunan sifat pada mahluk hidup serta menerapkan prinsi-prinsip pewarisan sifat dalam kehidupan.
  69. Menganalisis proses pembelahan sel.
  70. Memahami pola-pola Hukum Mendel
  71. Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah silang
  72. Menganalisis hereditas pada manusia.
  73. Menganalisis peristiwa mutasi.
  74. Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru mengenai pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literatur.
  75. Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan.\
  76. Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
  77. Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media.
  78. Membuat model untuk mensimulasi proses sintesis protein serta peran DNA dan kromosom dalam proses pewarisan sifat.
  79. Menyajikan data hasil analisis pembelahan sel.
  80. Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari
  81. Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang.
  82. Menyajikan data hereditas pada manusia
  83. Menyajikan data proses mutasi.
  84. Mengevaluasi pemahaman diri tentang berbagai pandangan mengenai evolusi makhluk hidup dan menciptakan gagasan baru tentang kemungkinan-kemungkinan teori evolusi berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.
  85. Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.

Support web ini

BEST ARTIKEL