Showing posts with label MEKANISME BERNAFAS. Show all posts
Showing posts with label MEKANISME BERNAFAS. Show all posts

Monday, December 19, 2011

MEKANISME BERNAFAS

Mekanisme bernafas tentu ada proses pengaturannya , ada koordinator dan ada pelaksananya serta SOP atau aturan dalam mekanisme prosesnya
  • Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan (medulla oblongata) yang terdapat di otak.
  • Sedangkan keinginan bernafas adalah karena adanya rangsangan dari konsentrasi CO2 dalam darah.
  • Bila kita menahan napas dalam waktu tertentu, maka dorongan untuk bernapas semakin besar.
  • Ini terjadi karena kadar CO2 dalam darah semakin meningkat dan akan memacu pusat pernapasan agar organ pernapasan melakukan gerakan bernapas.
Ada dua cara pernafasan yang dilakukan manusia, yaitu

  1. Pernafasan dada
  2. Pernafasan perut.
  • Organ yang terlibat pada pernafasan dada adalah tulang rusuk, otot antar rusuk (intercostae), dan paru-paru.
  • Sedangkan pada pernafasan perut yang terlibat adalah diafragma, otot perut, dan paru-paru.

Pernapasan dada

  • Inspirasi : Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi, maka tulang rusuk terangkat, volume rongga dada akan membesar sehingga tekanan udara di dalamnya menjadi lebih kecil daripada tekanan udara luar, sehingga udara masuk ke paru-paru.
  • Ekspirasi : Bila otot antar tulang rusuk relaksasi, maka posisi tulang rusuk akan menurun, akibatnya volume rongga dada akan mengecil sehingga tekanan udara membesar, akibatnya udara terdorong ke luar dari paru-paru.

Pernapasan perut

  • Inspirasi : Bila otot diafragma berkontraksi, maka posisi diafragma akan mendatar, akibatnya volume rongga dada bertambah besar, tekanan mengecil, sehingga udara masuk ke paru-paru
  • Ekspirasi : Bila otot diafragma relaksasi, maka posisi diafragma naik/melengkung, sehingga rongga dada mengecil, tekanan membesar, akibatnya udara terdorong keluar.
Ekspirasi bukan saja akibat otot-otot antar tulang rusuk dan diafragma yang berelaksasi, tetapi juga karena kontraksi otot dinding perut.
VOLUME UDARA PERNAFASAN

Volume udara yang dipernafaskan sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan kekuatan seseorang melakukan respirasi. Udara yang dipernafaskan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi:
  1. Volume Tidal (VT) : Volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat aktivitas pernapasan biasa (500 cc).
  2. Volume Komplemen (VK) : Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc)
  3. Volume Suplemen (VS) : Volume udara yang masih dapat dihembuskan secara maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa (1500 cc)
  4. Volume Residu (VR) : Volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)
  5. Kapasitas Vital (KV) : Volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS)
  6. Kapasitasi Total (KT) : Volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-paru (KT = KV + VR)

FREKWENSI PERNAFASAN


Pada umumnya setiap menit manusia mampu bernapas antara 15 – 18 kali. Cepat atau lambatnya manusia bernapas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
  1. Umur, umumnya makin bertambah umur seseorang akan makin rendah frekuensi pernapasannya
  2. Jenis kelamin, umumnya laki-laki lebih banyak gerak, sehingga lebih banyak memerlukan energi
  3. Suhu tubuh, makin tinggi suhu tubuh semakin cepat frekuensi pernapasannya
  4. Posisi tubuh, ini berpengaruh terhadap mekanisme inspirasi dan ekspirasi
  5. Kegiatan, karena orang yang giat melakukan kegiatan memerlukan lebih banyak energi dari pada orang yang sedang santai
Bagaimana pertukaran O2 dan CO2 bisa berlangsung ?

  • Saat kita menghirup udara, O2 akan bergerak menembus alveolus paru-paru, lalu diikat dan diangkut oleh darah menuju ke seluruh jaringan tubuh.
  • Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin/eritrosit, sedangkan yang 2-3 % lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah.
  • Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HbO2). Persamaan reaksi oksigen dengan hemoglobin adalah sebagai berikut:
  • Hb + O2 —-> HbO2 (pengikatan oksigen oleh darah di alveolus paru-paru)
  • HbO2 —–> Hb + O2 (pelepasan oksigen oleh darah, selanjutnya oksigen diambil oleh sel-sel tubuh)
  • Perpindahan oksigen dari atmosfer ke alveolus paru-paru, lalu ke darah, dan selanjutnya ke dalam jaringan tubuh dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan parsial oksigen.
  • Tekanan udara adalah satu atmosfer atau 760 mmHg, sedangkan tekanan parsial oksigennya adalah 150 mmHg.
  • Tekanan parsial oksigen pada kapiler darah adalah 100 mmHg, sedangkan tekanan parsial oksigen dalam jaringan tubuh antara 0 sampai 40 mmHg.
  • Keadaan inilah yang memungkinkan oksigen berdifusi dari luar ke darah lalu ke jaringan.
  1. Hal yang berkebalikan terjadi pada perpindahan CO2. Tekanan parsial CO2 yang tertinggi adalah jaringan tubuh. Berturut-turut semakin rendah pada darah dan di luar tubuh. Dengan cara yang sama CO2 dapat berpindah secara difusi dari jaringan hingga keluar tubuh.
PROSES PERTUKARAN CO2

  • Proses oksidasi biologi di dalam sel dan jaringan akan menghasilkan zat-zat sisa seperti CO2 dan H2O.
  • Zat-zat ini harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh. CO2 yang dihasilkan oleh jaringan akan keluar dari sel dan masuk ke dalam darah untuk beredar bersama darah.
  • Di dalam darah CO2 akan diangkut ke paru-paru dalam tiga bentuk, yaitu:
1. Diangkut dalam bentuk HCO-3 (bikarbonat) oleh plasma darah (60%-70%)
  • CO2 bereaksi dengan H2O plasma (cairan sel) dari eritrosit dengan bantuan enzim karbonat anhidrase menyebabkan terbentuknya asam karbonat (H2CO3). H2CO3 lalu terurai menjadi ion H+ dan HCO-3 (bikarbonat).
  • Karena ion H+ dapat menyebabkan perubahan pH (keasaman), oleh sebab itu segera diikat oleh Hb menjadi HHb (asam hemoglobin).
  • Sedangkan ion HCO-3 akan segera meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah.
  • Kedudukan ion HCO-3 di dalam eritrosit diganti oleh ion klor (Cl).
  • Inilah yang disebut dengan pertukaran klorida.
  • Di dalam paru-paru reaksi yang berkebalikan terjadi. HCO-3 yang telarut dalam plasma darah akan bergabung kembali dengan H+ yang semula diikat Hb membentuk H2CO3 kembali, juga dengan bantuan karbonat anhidrase.
  • H2CO3 lalu terurai kembali menjadi CO2 dan H2O, kemudian akan dikeluarkan dari dalam paru-paru.
  • Sementara itu Hb yang telah melepaskan H+ akan mengikat kembali O2 di alveolus.

2. CO2 akan diikat oleh Hb membentuk karbominohemoglobin (25%)
  • CO2 + Hb —– HbCO2
3. CO2 diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat /
  • H2CO3 (6% – 10%)
RESPIRASI DIPERLUKAN ORGAN ORGAN PERNAFASAN

Organ-organ pernapasan manusia terdiri atas:
  1. Hidung, merupakan jalan masuknya udara. Di dalam rongga hidung udara akan mengalami penyaringan dan penghangatan
  2. Farink (tekak), merupakan persimpangan tenggorokan dengan kerongkongan
  3. Larink (pangkal tenggorokan), di dalamnya terdapat pita suara (syrink)
  4. Trakhea (tenggorokan), dindingnya terdiri atas epitel yang bersilia (bagian dalam), cincin tulang rawan yang berotot polos (tengah), dan jaringan ikat (lapisan luar). Trakhea merupakan jalan nafas dari hidung ke paru-paru
  5. Bronkhus, adalah percabangan trakhea ke kiri dan ke kanan
  6. Bronkhiolus, percabangan bronkus
  7. Alveolus (gelembung paru-paru), banyak mempunyai kapiler darah, di sinilah terjadi pertukaran O2 dan CO2. Kumpulan alveolus inilah yang membentuk paru-paru (pulmo). Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura rangkap dua, dan di antara keduanya terisi oleh cairan limfe.
PERTUKARAN O2 DAN CO2
NOTE
  • Pernapasan atau respirasi merupakan serangkaian langkah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran sisa berupa karbondioksida dan uap air.
  • Oksigen diperlukan oleh seluruh sel-sel tubuh dalam reaksi biokimia (oksidasi biologi) untuk menghasilkan energi berupa ATP (adenosin tri phosphat).
  • Reaksi tersebut menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang kemudian dihembuskan keluar.
  • Jadi tujuan respirasi sebenarnya adalah untuk membentuk ATP yang diperlukan untuk seluruh aktivitas kehidupan.


Berdasarkan tempat terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2, pernapasan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Pernapasan luar/respirasi eksternal, yaitu pertukaran O2 dalam alveolus dengan CO2 dalam darah.
  2. Pernapasan dalam/respirasi internal, yaitu pertukaran gas O2 dengan CO2 dari aliran darah dengan sel-sel tubuh



Thursday, December 17, 2009

MEKANISME BERNAFAS


Bernafas

Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat pernapasan.
  • Bernapas meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
  • Udara yang dimasukkan selalu berupa O2 dan udara yang dikeluarkan berupa gas CO2
  • Masuk dan keluarnya udara tentu sangat dipenguruhi oleh PERBEDAAN TEKANAN.
  • Perbedaan tekanan itu terlihat jelas , di udara PO2 ( tekanan O2 ) nya = 160 mmHg dan tekanan O2 di Alveolus 105 mmHg maka secara difusi dipastikan O2 dari udara bergerak ke alveolus paru paru , PCO2 udara = 0,3 mmHg sedang di Alveolus = 40 mmHg ya pasti CO2 di alveolus akan bergerak ke lingkungan
  • Agar proses inspirasi dan ekspirasi itu bisa berlangsung , maka tubuh membuat pola bagaimana menciptakan perbedaan tekanan sehingga bisa terjadi difusi itu menjadi lebih cepat .
  • Pola yang dilakukan itulah yang kita sebut dengan Mekanisme bernafas. OK
Untuk dapat terlaksananya Mekanisme bernafas itu kita perlu mengenal beberapa organ tubuh diluar alat pernapasan yang berkaitan dengan proses pernapasan, diantaranya:

1. Diafraghma dan otot diafragma
  • Merupakan sekat rongga dada yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut. 
  • Rongga dada berisi paru-paru dan jantung, sedangkan rongga perut berisi lambung dan alat-alat pencernaan lainnya). 
  • Diafragma adalah organ berupa lembaran tipis yang membetasi rongga paru dengan perut. 
  • Lembaran ini berupa otot yang mampu melakukan kontraksi dan relaksasi . 
  • Jika otot diafragma berkontraksi maka diafragma datar , posisi diafragma yang datar membuat ruang paru menjadi luas dan jika relaksasi diafragma akan melengkung ke arah paru paru sehingga ruangan dada menyempit.

2. Rusuk dan Otot Antar Tulang Rusuk (OATR)
  • Rusuk digunakan untuk melindungi paru paru dan jantung , sekaligus merupakan tempat melekatnya otot antar tulang rusuk. otot ini akan berkontraksi atau berelalksasi saat terjadi proses pernapasan.

Mekanisme bernapas

Pernapasan manusia dibedakan atas
  1. pernapasan dada
  2. pernapasan perut.
Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi yang melibatkan OATR dan Rusuk
Pernafasan Perut melibatkan diafragma dan ototnya , dan tentu tidak melibatkan OATR dan Rusuknya .


Mekanisme pernapasan dada


1. Fase Inspirasi pernapasan dada

Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
  • Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru
2. Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
  • Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.


Mekanisme pernapasan perut



1. Fase inspirasi pernapasan perut
  • Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi - posisi dari melengkung menjadi mendatar - paru-paru mengembang - tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar -- udara masuk
2. Fase ekspirasi pernapasan perut
  • Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:otot diafraghma relaksasi --posisi dari mendatar kembali melengkung - paru-paru mengempis - tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar - udara keluar dari paru-paru.
Mohon diperhatikan Sebenarnya Pernafasan dada dan perut selalu sinergis dan saling mendukung , namun sering dalam soal jika pertanyaannya mekanisme pernafasan dada ya jangan gunakan diafragma , begitu sebaliknya , namun jika tidak menanyakan mekanisme tersebut secara detail maka keduanya perlu dipakai .
misal
  • Bagaimana Mekanisme Inspirasi Ekspirasi dalam bernafas ? Jawab : keduanya berkontraksi baik OATR maupun Otot diafragma sehingga rusuk terangkat dan Diafragma datar , ini membuat ruang dada membesar - paru besar - tekanan kecil - udara masuk (inspirasi) begitu sebaliknya.
Jika keduanya Relaksasi maka Rusuk turun menekan paru paru dan Diafragma melengkung ruangan paru jadi sempit tekanan besar sehingga udara diparu paru keluar



Sebagai Pedoman untuk Jawaban Soal atau pola pikir respirasi ini adalah
  1. Jika ingin memasukkan udara atau inspirasi Otot pernafasan Harus Kontraksi
  2. sebaliknya jika ingin mengeluarkan udara atau Expirasi Otot pernafasannya harus Relaksasi
  3. Jika ditanya Pernafasan Dada jangan diikutkan Otot diafragma dan diafragma begitu sebaliknya , namun jika hanya ditanya bagaiman memasukkan udara gunakan tadi pasal 1 KONTRAKSI ok
BERIKUT JUGA KAMI SAMPAIKAN CARA PERNAFASAN PERUT DAN DADA UNTUK LATIHAN

PERNAFASAN PERUT

Cara pernafasan perut dengan tidur;

  1. Tidur telentang tanpa bantal.
  2. Posisi tangan berada disamping tanpa menyentuh badan.
  3. Ujung ibu jari bertemu dengan ujung jari tengah.
  4. Bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata tebuka maka diperbolehkan mata terpejam.
  5. Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
  6. Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam perut.
  7. Yakni dengan mendorong udara yang didada menuju keperut, perut dikembungkan dan dorong hingga terpusat dipusar.
  8. Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
  9. Dorong udara yang didalam perut kedada dan keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada terkuras habis.
  10. Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan perut dengan duduk;

  1. Duduk dilantai, akan lebih nyaman apabila langsung diatas tanah yang datar dan rata.
  2. Kaki bersila, kaki kanan dibawah kaki kiri.
  3. Ujung ibu jari bertemu ujung jari tengah dan diletakkan diatas lutut kanan bagi tangan kanan dan demikian juga dengan tangan kiri diletakkan pada lutut kiri.
  4. Kepala memandang lurus kedepan dan tegap, bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata terbuka maka diperkenankan untuk memejamkan mata.
  5. Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
  6. Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan diperut.
  7. Yakni dengan mendorong udara yang didada menuju keperut, perut dikembungkan dan dorong hingga terpusat dipusar.
  8. Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
  9. Dorong udara yang didalam perut kedada dan keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada terkuras habis.
  10. Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan perut dengan berdiri;
  1. Ambil kuda-kuda tengah. -Kaki kanan dan kaki kiri menyamping dengan jarak sekitar 1 meter. -Badan berada ditengah antara kedua jarak antar kaki yang meregang. -Kaki tegak lurus, sehingga masing-masing paha akan miring.
  2. Kedua ujung ibu jari tangan bertemu dan kedua ujung jari telunjuk juga bertemu, sehingga akan terbentuk seperti sebuah lambang hati, posisi tangan lurus kedepan tapi rileks.
  3. Hirup udara secara perlahan melalui hidung secara perlahan, lembut, dan sehalus mungkin serta sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Dan gerakkan kedua tangan melebar kesamping dengan perlahan sesuai dengan irama penghirupan udara.
  4. Bila kedua tangan telah berada pada i80 derajat, gerakan tangan menuju kesamping pinggang, dan usahakan penghirupan udara selesai ketika tangan telah sampai pada pinggang.
  5. Kepalkan tangan dan letakkan disamping pinggang dan dorong udara yang ada didada menurun menuju perut.
  6. Kembungkan perut dan dorong serta berusaha untuk memfokuskan udara kepusar.
  7. Tahan dalam beberapa lama atau hitungan(sekitar 10), untuk tahap awal. Dan berusaha untuk tingkat lanjut untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan nafas atau udara diperut.
  8. Dorong udara yang ada diperut menuju kedada dan keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan halus dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara, dan angkat tangan didepan(seakan menempel) dada kemudian gerakkan tangan kedepan, seakan seperti mendorong secara perlahan dan halus pula.
  9. Berusaha pada pengeluaran udara yang terakhir, posisi tangan atau jari sebagaimana posisi awal ketika mengambil udara, yakni membentuk hati.
  10. Ulangi pernafasan ini secara bertahap dan berusaha untuk meningkatkan daya tahannya atau lamanya menahan udara.
  11. Bila ketika menahan udara terlalu lama sehingga tidak mampu untuk mencoba mengeluarkan udara melalui mulut, maka hirup udara melalui mulut seperlunya(sedikit mungkin), kemudian keluarkan udara didalam dada melalui mulut. Hal ini diperlukan bila terdesak, yakni karena terlalu lama menahan nafas, sehingga katup tenggorokan tidak bisa terbuka, sehingga untuk memaksanya diperlukan asupan udara baru dari luar.
  • Pernafasan perut dengan berdiri ini mungkin agak berbahaya, karena ketika terlalu lama menahan udara diperut bisa mengalami kegelapan dan pingsan sejenak, dan reflek tubuh yang tidak terkontrol.
  • Dan mungkin sang pelaku akan jatuh kebelakang bila tidak mampu mengontrol atau mempertimbangkan penahanan udara pada perutnya.
  • Pernafasan perut ini kemungkinan membutuhkan jangka waktu yang lumayan lama bila ingin menginjak pada peningkatan daya penahanan nafas, yakni mempertimbangkan kesiapan yakni sudah mampunya diri untuk menahan nafas pada perut dengan penahanan yang lebih lama.
  • Mungkin dengan meningkatnya kekuatan tubuh dari hasil pernafasan tersebut.
LATIHAN PERNAFASAN DADA

Cara pernafasan dada dengan tidur;
  1. Tidur telentang tanpa bantal.
  2. Posisi tangan berada disamping tanpa menyentuh badan.
  3. Ujung ibu jari bertemu dengan ujung jari tengah.
  4. Bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata tebuka maka diperbolehkan mata terpejam.
  5. Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
  6. Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam dada.
  7. Yakni dengan mengempiskan perut dan mendorong udara dari perut kedada, sehingga terasa didalam dada udara menekan dan mendesak untuk keluar.
  8. Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
  9. Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada yang telah disimpan terkuras habis.
  10. Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan dada dengan duduk;
  1. Duduk dilantai, akan lebih nyaman apabila langsung diatas tanah yang datar dan rata.
  2. Kaki bersila, kaki kanan dibawah kaki kiri.
  3. Ujung ibu jari bertemu ujung jari tengah dan diletakkan diatas lutut kanan bagi tangan kanan dan demikian juga dengan tangan kiri diletakkan pada lutut kiri.
  4. Kepala memandang lurus kedepan dan tegap, bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata terbuka maka diperkenankan untuk memejamkan mata.
  5. Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
  6. Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam dada.
  7. Yakni dengan mengempiskan perut dan mendorong udara dari perut kedada, sehingga terasa didalam dada udara menekan dan mendesak untuk keluar.
  8. Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
  9. Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada yang telah disimpan terkuras habis.
  10. Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan dada dengan berdiri;
  1. Ambil kuda-kuda tengah. ~Kaki kanan dan kaki kiri menyamping dengan jarak sekitar 1 meter. ~Badan berada ditengah antara kedua jarak antar kaki yang meregang. ~Kaki tegak lurus, sehingga masing-masing paha akan miring
  2. Kedua ujung ibu jari tangan bertemu dan kedua ujung jari telunjuk juga bertemu, sehingga akan terbentuk seperti sebuah lambang hati, posisi tangan lurus kedepan tapi rileks.
  3. Hirup udara secara perlahan melalui hidung secara perlahan, lembut, dan sehalus mungkin serta sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Dan gerakkan kedua tangan melebar kesamping dengan perlahan sesuai dengan irama penghirupan udara.
  4. Bila kedua tangan telah berada pada i80 derajat, gerakan tangan menuju kesamping pinggang, dan usahakan penghirupan udara selesai ketika tangan telah sampai pada pinggang.
  5. Kepalkan tangan dan letakkan disamping pinggang dan dorong udara yang ada didalam perut kedada.
  6. Tahan dalam beberapa lama atau hitungan(sekitar 10), untuk tahap awal. Dan berusaha untuk tingkat lanjut untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan nafas atau udara didada.
  7. Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan halus dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara, dan angkat tangan didepan(seakan menempel) dada kemudian gerakkan tangan kedepan, seakan seperti mendorong secara perlahan dan halus pula.
  8. Berusaha pada pengeluaran udara yang terakhir, posisi tangan atau jari sebagaimana posisi awal ketika mengambil udara, yakni membentuk hati.
  9. Ulangi pernafasan ini secara bertahap dan berusaha untuk meningkatkan daya tahannya atau lamanya menahan udara.
  10. Bila ketika menahan udara terlalu lama sehingga tidak mampu untuk mencoba mengeluarkan udara melalui mulut, maka hirup udara melalui mulut seperlunya(sedikit mungkin), kemudian keluarkan udara didalam dada melalui mulut. Hal ini diperlukan bila terdesak, yakni karena terlalu lama menahan nafas, sehingga katup tenggorokan tidak bisa terbuka, sehingga untuk memaksanya diperlukan asupan udara baru dari luar.

Support web ini

BEST ARTIKEL