Thursday, December 3, 2009

JARINGAN IKAT


Definisi jaringan ikat

  • Jaringan ikat ( conectiv and supportive tissue )
  • Disebut juga dengan sebutan jaringan penyokong karena membuat  tubuh semakin kompak terhubung satu dengan yang lain dengan pengikat nya bisa berupa serabut pengikat , tulang , darah dll
  • Prinsip jaringan ini antar satu sel dengan sel yang lain ada sela ( matriks) sehingga otot , epithel , syaraf tidak tergolong dalam jaringan ini OK
  • Jaringan ini memiliki variasi yang sangat luas berdasarkan morfologi, letak topografis dan strukturnya.
  • Jaringan ikat berasal dari “mesoderm” dimana jaringan ini dapat membentuk jaringan ikat embrionl dan jaringan lemak.
  • Pada awal perkembangan embrio, ektoderm dan endoderm dipisahkan oleh lapis benih ketiga yaitu “mesoderm”.lapisan tengah yang membatasi lapisan dalam dan luar
  • Jaringan yang dibentuk oleh sel-sel lapis ini dikenal sebagai “mesenkim” yang selanjutnya mesenkim berkembang menjadi jaringan penyambung/ jaringan ikat/ tulang dan darah.
  • Jaringan ikat tersusun oleh bermacam-macam sel ( sel yang sifatnya tetap atau pun sel yang sifatnya sementara ).
  • sel prnyusun Jaringan Ikat itu antara lain
  1. Sel mesenkim
  2. Sel retikuler
  3. Sel fibroblast
  4. Sel fibrosit
  5. Sel makrofag
  6. Sel perisit
  7. Sel mast
  8. Sel plasma ( substansi ini berupa mukopolisakarida ).
Jaringan ikat komponen penyusunnya adalah
  1. sel jaringan ikat
  2. matrik
  3. serabut jaringan ikat.
Perbedan Jaringan ikat dengan epitel
Berbagai macam jaringan ikat dewasa dalam tubuh hewan mempunyai beberapa perbedaan dengan jaringan epitel, antara lain :
  1. Jaringan ikat jarang sekali terletak bebas, karena lazimnya terdapat dibawah jaringan epitel, atau terdapat diantara alat-alat tubuh sebagai alat pengikat atau pengisi ruang antara.
  2. Sel-selnya relatif lebih sedikit dari pada jaringan epitel dan bahan antar selnya lebih banyak.
  3. Perimbangan antara sel terhadap bahan antar sel menunjukkan variasi yang cukup jelas, tergantung dari macam jaringan ikat itu sendiri.
  4. Dalam tubuh hewan dikenal berbagai bentuk jaringan ikat, bahkan ada yang mengalami modifikasi sesuai dengan fungsinya.
Fungsi jaringan ikat :
  1. Penunjang, pengikat dan proteksi serta menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lain.
  2. Komunikasi antar sel.
  3. Melindungi jaringan atau organ tubuh.
  4. Pengatur suhu tubuh.
  5. Membungkus organ.
  6. Mengisi ronga diantara organ.
  7. Mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain.
  8. Mengangkut sisa-sisa metabolism ke alat pengeluaran.
  9. Menghasilkan kekebalan.
  • Pengenalan secara umum tentang fungsi jaringan ikat sebenarnya mempermudah dalam mempelajari macam-macam jaringan ikat yang cukup banyak jumlahnya.
  • Secara umum perbedaan morfologik lazimnya memberikan perbedaan dalam fungsinya.
Ciri dan klasifikasi jaringan ikat
  1. Adanya sel-sel
  2. Adanya serabut atau serat
  3. Adanya bahan dasar (matrix) atau bahan antar sel.
Klasifikasi Jaringan Ikat :
  1. Jaringan ikat embrional
  2. Jaringan ikat dewasa :
Jaringan ikat embrional meliputi
  1. Jaringan ikat Mesenkhim
  2. Jaringan ikat berlendir/gelatin
Jaringan ikat Mesenkhim tersusun atas
  1. sel mesenkim
  2. Bentuk tidak teratur
  3. Memiliki penjuluran panjang dan saling berhubungan
  4. Awal perkembangan, tidak ada serabut
  5. Banyak bahan dasar
Jaringan ikat berlendir/gelatin tersusun atas :
  1. Ruang sel diisi oleh gel
  2. Terdapat sel (stellate fibroblast) yang membentuk jalinan
  3. Terdapat pada : tali pusat, hipodermis embrio, balung ayam
Jaringan ikat dewasa :
  1. Jaringan ikat longgar
  2. jaringan ikat padat
Karakter jaringan ikat longgar
  1. Terdapat dimana-mana dalam tubuh
  2. Selnya bayak dan bermacam-macam
  3. Serabutnya sedikit
  4. Matriks banyak
Fungsi jaringan ikat longgar :
  1. Penunjang,pengisi serta pengikat alat-alat tubuh lain
  2. Media antara pembuluh darah dan sel
  3. Mengatasi penyebaran kuman pada infeksi local
  4. Mengatur persembuhan luka
Jaringan ikat padat
Ciri khas :
  1. Serabutnya padat, bisa serabut kolagen atau elastic
  2. Selnya relative sedikit dan macamnya terbatas
  3. Matriks relative sedikit
Dengan melihat susunan serabut, dapat kita bagi dalam:
  • Jaringan ikat padat teratur
  • Jaringan ikat padat tidak teratur:
Jaringan ikat padat teratur
  1. Jaringan ikat Kolagen
  2. Jaringan ikat Elastin
Jaringan ikat Kolagen mempunyai ciri :
  1. Daya regang tinggi
  2. Membentuk berkas
  3. Banyak fibroblas
  4. dan dijumpai pada tendon
Jaringan ikat Elastin mempunyai ciri :
  • Jalinan serabut elastik yang saling berhubngan
  • Dijumpai pada : ligamentum nuklein , otot perut herbivora
Serabut kolagen meliputi
  1. Urat tendon
  2. Ligamentum
  3. Fasia (fascia)
  4. Aponeurosis
Urat tendon
  • Fungsi : sebagai alat pertautan otot pada tulang, misalnya : otot kaki lazimnya mempunyai tendon yang panjang.
Ligamentum
  • Struktur mirip dengan tendon
  • sebagian besar terdiri dari serabut kolagen
  • tersusun sejajar dan padat.
Fungsi Ligamentum:
  • sebagai alat pengikat persendian
  • menyeberang dari bungkul tulang yang satu ke tulang yang lain.
Fasia (fascia)
Secara anatomi Fascia meliputi :
  1. Fascia superfisialis: Terletak dibawah kulit, terdiri dari jaringan ikat longgar dengan banyak sel-sel lemak didalamnya
  2. Fascia profunda : Lebih dalam letaknya, terdiri dari jaringan ikat padat . bagian bawahnya bisa bertaut dengan tulang, ligament atau tendon. Selanjutnya sering membentuk daun menyusup diantara otot disebut septa intermuskularis .
Aponeurosis
  • Struktur mirip tendon serta ligament, hanya saja lebar dan agak tipis
  • susunan serabut yang sejajar ini bisa berlapis-lapis dengan arah yang dapat berlawanan.
Aponeurosis kadang-kadang tampak :
  • Membungkus otot
  • Terletak diantara otot
  • Bisa tak berhubungan langsung dengan otot
Mayoritas serabut elastic:
  • ligamentum nuklein
  • tunica flava

Jaringan ikat padat tidak teratur
  • mayoritas serabut kolagen dengan anyaman tidak teratur tapi kokoh.
  • Sering dikenal sebagai “jaringan ikat fibrosa”
  • misalnya: - Kapsula dan tunika albugenia, Korium, Periosteum dan Endosteum.
Jaringan ikat khusus :
  • terdapat pada jaringan limfoid dan mieloid
Jaringan retikuler Terdiri dari :
  1. Sel-sel retikuler : Mempunyai banyak penjuluran, inti besar dan pucat, sitoplasma pucat tampa ada butir-butir atau vakuola didalamnya.
  2. Serabut retikuler
Fungsi Jaringan retikuler dilihat dari segi fisiologi ;
  1. Ditempat tertentu masih memiliki potensi embrionik dengan pengertian dapat menumbuhkan beberapa macam benda darah.
  2. Memiliki sifat fagositose misalnya ; sel-sel RES
  3. Memiliki sifat fibroblastic dalam arti dapat menghasilkan serabut
JARINGAN DARAH
Tempat pembentukan darah adalah :
  1. Sumsum tulang (medulla osseum)
  2. Limpa (lien)
  3. Limfonodus
  4. Limfonodulus
  5. Thimus
Jaringan lemak
Peran
Fungsi lemak dalam tubuh hewan:
  1. Merupakan depot lemak yang sangat penting bagi hewan yang hidup di daerah dingin
  2. Isolasi panas tubuh, karena lemak sedikit sekali melangsungkan panas
  3. Penangkal tekanan misalnya bantal telapak kaki
  4. Pelindung alat-alat tubuh vital
  • Jaringan lemak merupakan tipe tersendiri dari jaringan ikat yang didalamnya banyak mengandung sel-sel khusus yang mampu menimbun lemak.
  • Diantara sel-sel lemak terdapat serabut kolagen, elastic dan retikuler disamping pembuluh darah yang banyak.
Terdapat 2 Jenis jaringan lemak, yaitu :
  1. Jaringan Lemak Cokelat
  2. Jaringan Lemak putih
Jaringan Lemak Cokelat
Ciri : -
  1. Sel lebih kecil
  2. Unit lemak tersebar pada sitoplasma
  3. Kadar sitokrom tinggi
  4. Dijumpai : Rodentia, Hibernating animal
Jaringan Lemak putih

Ciri :
  1. Sel terbagi septa menjadi kelompok sel disebut lobulus
  2. Diameter 200 mikron
  3. Sitoplasma tipis
  4. Sel lemak dikelilingi jaringan serabur kolagen dan elastik
Jaringan berpigmen
  • Jaringan ikat berpigmen banyak sel-sel mengandung pigmen berwarna coklat kehitaman disebut “melanin”.
  • Sel-sel memiliki penjuluran-penjuluran, yang dalam sitoplasma banyak terkumpul butir-butir pigmen.
  • Butirnya berbentuk pipih dan bulat berdiameter 0,5 mikron.
Kartilago ( jaringan Tulang Rawan )
  1. Tulang rawan hialin.
  2. Tulang rawan fibrosa
  3. Tulang rawan elastik
Serabut Jaringan ikat
Pada jaringan ikat dewasa dikenal adanya tiga macam serabut, yakni ;
  1. Serabut kolagen
  2. Serabut elastic
  3. Serabut retikuler
Serabut kolagen
Sifat-sifat Serabut kolagen umum :
  • Lentur susah direnggangkan
  • Dapat dicerna oleh pepsin
  • Susah dicerna oleh tripsin yang alkalis
  • Bila direbus menjadi gelatin
  • Bila direndam dalam asam lemah menggembung tapi dalam basah lemah bahan antar fibril larut sehingga fibril terurai
  • Pengolahan dengan garam berat dan asam tennin menjadikannya susah larut.
  • Terdiri dari polipeptida
  • Lentur,daya tarik tinggi(tendon,ligamen,kapsula)
Mekanisme pembentukan serat kolagen:
  1. membentuk prokolagen
  2. membentuk kolagen
  3. membentuk fibril kolagen
  4. membentuk berkas serabut kolagen
Serabut elastis :
  • Dikenal sebagai “serabut kuning” karena dalam keadaan segar beraspek kuning
  • Misalnya ; ligamentum nukhe, tunika flava
Sifat umum Serabut elastis:
  • Bersifat elastic(di sekitar pembuluh darah,syaraf,dan lemak)
  • Tahan terhadap pengaruh panas atau dingin , juga terhadap pengaruh enjima pencernaan , kecuali oleh pankreatin atau elastase dari pancreas
  • Sulit diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin.
Serabut retikuler
  • Jumlahnya dalam menyusun tubuh paling sedikit
  • struktur bentuknya paling halus
  • bercabang-cabang membentuk retikulum
  • Pada pewarnaan biasa tidak tampak, sruktur serabutnya mirip dengan serabut kolagen
  • terdapat di pembuluh darah,syaraf dan lemak
Perbedaannya:
  1. Serabut lebih halus dan bertendensi membentuk reticulum
  2. Sifat serabut retikuler lebih tahan terhadap pengaruh pepsin daripada serabut kolagen meskipun strukturnya identik
  3. Perbedaan dalam sifat argirofil antara serabut retikuler dan kolagen, tergantung pada jumlah dan susunan Unit prolisakharida yang mempersatukannya.
Sel jaringan ikat
  • Dalam komponen penyusun jaringan ikat, terdapat sel-sel penyusun.
  • Sel-sel tersebut mempunyai sifat diam dan berpindah-pindah.
  • Sel-sel meliputi :
Jaringan ikat yang Selnya  Tetap dibagi menjadi 3 :

  1. Fibroblast
  2. Perisit
  3. Sel lemak ( adiposa)
FIBROBLAST
Fibroblast, cirinya adalah :
  • Paling banyak dalam jumlah
  • Bentuk memanjang Inti Runcing
  • Sitoplasma pucat, inti lonjong, seperti gelendong
  • Aktif pada hewan muda , pada dewasa kurang aktif (fibrosit)
  • Fungsi : penghasil serabut
PERISIT
Perisit, cirinya adalah :


  • Sel berbentuk memanjang
  • Sel perikapiler
  • Inti lonjong,sitoplasma sedikit
  • Dianggap progenitor fibroblast
SEL LEMAK 
Sel lemak, cirinya adalah :
  • Dapat berkelompok atau berdiri sendiri
  • Bentuk bulat atau polihedral
  • Diameter 120 mikron
Jaringan ikat yang selnya berpindah (motil) yaitu Sel Pengembara dibagi menjadai 4 macam 
  1. Sel Plasma
  2. Sel Mast ( Mast Cell)
  3. Macrophag 
  4. Melanosit
Sel plasma :
  • Jarang terdapat pada jaringan ikat biasa , tetapi sering tampak pada selaput lendir saluran pencernaan dan omentum mayus. 
  • Bentuk sel lonjong tak teratur tapi lebih kecil daripada histiosit. Inti kecil dan letaknya ditepi dan kromatin tersusun sebagai roda. 
  • Sitoplasma bersifat basofil sebagaimana pada limfosit dibagian tengah dimana sitoplasma banyak terdapat, bersifat cerah, yakni daerah golgi kompleks.
Fungsi Sel Plasma  ;
  • Membuat zat kebal (antibodies)
Sel mast:
  • Sering disebut “sel tiang”. 
  • Selnya besar bentuk lonjong 
  • Intinya pucat
  • Sitoplasmanya banyak mengandung butir-butir yang bersifat basofil.
  • Pewarnaan dengan toluidin mast cell  berwarna  biru 
  • Dengan neutral red – merah mast.cell berwarna merah
  • Kedua zat warna tersebut bersifat basa. 
  • Sel mast bentuknya agak mirip dengan leukosit basofil, 
  • Sifat butir-butir sel mast mudah larut dalan air sehingga tidak tampak dengan pewarnaan H.E oleh karena itu diperlukan metode khusus untuk menunjukkannya.
  • Banyak terdapat pada kulit dan usus.
Fungsi :
  1. Menghasilkan heparin (antikoagulan)
  2. Sumber histamine dalam keadaan alergi
  3. Serotonin, suatu vasokonsriktor pada tikus
  4. Ikut membentuk mukopolisakharida jaringan
Makrofag
  • Sifat dari makrofag ada yang tetap dan mengembara. 
  • Bila makrofag yang bersifat mengembara, selnya lebih besar, bolat dan lonjong, dengan sitoplasma berbusa dari pada makrofag yang bersifat tetap(histiosit)
Makrofag Meliputi :
  1. Sel-sel kuffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati.
  2. Sel retikuler pada sinus dari limfonodus , jaringan lifoid serta jaringan myeloid.
  3. Histiosit yang dijumpai pada jaringan ikat.
  4. Sel debu atau septa sells pada jaringan ikat pulmo
  5. Microglia pada otak
  6. Monosit, leukosit yang ada dalam aliran darah maupun dalam jaringan ikat
Melanosit

Melanosit, cirinya adalah :
  • Sel pigmen
  • Penjuluran panjang dan banyak bercabang
  • Fungsi : menghasil melanin;yaitu penyerap cahaya
JARINGAN DARAH
Darah dan limfe merupakan jaringan ikat
  • Beberapa penulis buku histology lazimnya enggan secara nyata mencantumkan darah dan limfe kedalam klasifikasi jaringan ikat. 
  • Mereka lebih suka membahas bab darah dan limfe secara tersendiri meskipun dalam ulasan sebenarnya cenderung untuk menggolongkannya kedalam jaringan ikat. 
  • Atas terpenuhinya kriteria jaringan ikat yang diperkuat dengan hasil-hasil penelitian electron mikroskopik pada struktur fibrin yang mirip dengan fibril-fibril serabut kolagen, kiranya tidak keliru bila secara tegas darah dan limfe dikolongkan kedalam jaringan ikat.

  • Beberapa kalangan kadang-kadang menarik garis batas antara penafsiran embrio dan fetus dengan dalih bahwa histology dan embryologi memang sangat erat hubungannya. 
  • Lagipula apabila menyangkut struktur jaringan pada fetus menjelang partus dan beberapa minggu post-partum masih belum banyak perbedaannya. 
  • Jadi yang kita maksud dengan “jaringan ikat embrional” adalah jaringan ikat dari makhluk yang masih dalam kandungan induknya (makhluk pre-natal). 
  • Sedangkan jaringan ikat dewasa jelasnya yang berasal dari hewan yang telah dewasa, 
Klasifikasi Jaringan ikat didasarkan pada :
  1. Perimbangan serta macam serabutnya
  2. Susunan dari serabut serta kepadatannya
  3. Perbedaan dalam matriks
  4. Macam sel-selnya.
  • Kita sadari bahwa klasifikasi jaringan ikat belum dapat mencakup seluruh materi jaringan ikat yang terdapat pada tubuh hewan : meskipun demikian klasifikasi ini perlu untuk mempelajari organisasi jaringan ikat. OK
PEMANTAPAN 


JARINGAN PENYOKONG

JARINGAN PENGUAT
Jaringan penguat disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penunjang.
Yang termasuk jaringan penguat adalah :
1. Jaringan Ikat
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:
a.
Jaringan ikat longgar
Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf.

Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah dan saraf.

b.
Jaringan ikat padat
Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih. Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon.

Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot.
Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh.


2. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk menyokong kerangka tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
a.
Kartilago hialin

Matriksnya bening kebiruan. Terdapat pada permukaan tulang sendi, cincin tulang rawan pada batang tenggorok dan cabang batang tenggorok, ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada ujung tulang panjang.
Kartilago hialin merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian, menguatkan saluran pernafasan, memberi kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan memberi kemungkinan tulang rusuk bergerak saat bernafas.
Gbr. Kartilago hialin (dari embrio babi).
b.
Kartilago fibrosa

Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong.

Gbr. Kartilago fibrosa
(dari tulang lutut manusia).
c.
Kartilago elastik

Matriksnya berwarna keruh kekuning-kuningan. Jaringan ini terdapat pada dawn telinga, epiglottis, pembuluh eustakius dan laring.

3. J aringan Tulang
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang merupakan komponen utama dari kerangka tubuh dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan tempat melekatnya otot kerangka.
Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam :
a.
Tulang keras, bila matriks tulang rapat dan padat.
Contoh : tulang pipa.
b.
Tulang spons, bila matriksnya berongga.
Contoh : tulang pendek.

4. Jaringan Darah
Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan.
Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :
a.
Sel darah
Dibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
b.
Keping-keping darah (trombosit)
Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
c.
Plasma darah
Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa hasil metabolisms, antibodi dan lain-lain.

5. Jaringan Limfe/Getah Bening
Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah limfosit.
Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.


DETAIL 

TENDON



Secara sederhana, tendon menghubungkan otot ke tulang Anda. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih jauh ke dalam tubuh Anda untuk memeriksa struktur tendon yang kompleks dan mempelajari lebih lanjut tentang peran penting jaringan ini yang bermain dalam gerakan tulang.

Ulurkan tangan dan letakkan tangan Anda di bagian belakang kaki bawah. Apa yang Anda rasakan adalah otot yang terbesar dari betis yaitu otot gastrocnemius. Sekarang, mulai luncurkan tangan Anda ke bawah betis. Otot mulai mempersempit sampai semua Anda bisa rasakan adalah tipis, struktur seperti kabel yang berjalan dari bagian sempit betis dan tampaknya buntu pada tulang tumit, tulang calcaneus. Anda mungkin sudah tahu bahwa ini adalah tendon Achilles. Tapi apa sebenarnya tendon?

Apakah itu sebuah Tendon?

Jawaban paling sederhana adalah bahwa tendon menghubungkan otot rangka dengan tulang. Namun, seperti umumnya dalam ilmu pengetahuan, cerita tendon membutuhkan bab lagi Selain itu.

Struktur Tendon

Setiap struktur dalam tubuh Anda dapat dipecah menjadi empat tipe dasar dari jaringan:
Epitel - meliputi permukaan dan garis rongga
Otot - menghasilkan gaya dan gerakan
Saraf - mendeteksi perubahan tubuh dan menyampaikan pesan
Jaringan ikat - melindungi dan mendukung organ dan jaringan lain
Tendon termasuk dalam kategori jaringan ikat. Sebuah tendon lengkap dibangun dengan membangun dan menggabungkan beberapa lapisan jaringan ikat. Mari kita memeriksa proses pembentukan, dimulai pada tingkat mikroskopis.

Kolagen

Bahan bangunan utama tendon adalah serat kolagen. Serat ini sangat kuat, fleksibel, dan tahan terhadap kerusakan dari tarikan atau tegangan. Serat kolagen biasanya diatur dalam berkas/bundel paralel, yang membantu memperbanyak kekuatan serat individu.

Endomisium

Sekarang, apakah Anda ingat bahwa fungsi tendon adalah untuk menghubungkan otot ke tulang? Nah, struktur tendon dan otot secara harfiah terhubung dan saling terkait. Jauh di dalam otot adalah serat otot individual. Kolagen, dalam hubungannya dengan jenis lain dari jaringan ikat, membentuk selubung sangat tipis yang menjaga serat otot individual yang terpisah dari satu sama lain. Lapisan ini disebut endomisium. Endo-diterjemahkan ke dalam, dan mysium diterjemahkan menjadi otot.

Perimisium

Sekelompok 10 sampai 100 serat otot aman dibungkus dalam lembaran endomisium membentuk fasikula. Kolagen dari lapisan endomisium memanjang keluar dan bergabung dengan lapisan kolagen yang lebih besar yang mencakup setiap lembaran. Lapisan ini disebut perimisium (peri berarti sekitar).

Epimisium

Dengan menggabungkan banyak otot fasikula individual, Anda mendapatkan otot secara keseluruhan, seperti gastroknemius (otot betis) dari pendahuluan tadi. Sekitar setiap otot adalah lapisan lain yang disebut epimisium (epi-berarti pada) kolagen. Lapisan ini juga terdiri dari serat kolagen panjang dari lapisan di bawahnya, perimisium dan endomisium. Kita memiliki satu lapisan lagi untuk melihat lingkaran sebelum kita kembali ke tendon.

Fasia dalam

Sering kali ada lebih dari satu otot yang bertanggung jawab untuk gerakan tertentu. Otot lengan atas Anda yang menekuk siku Anda umumnya dikenal sebagai otot bisep. Bagaimanapun, pembengkokan siku Anda, membutuhkan dua otot utama di lengan atas, yang dikenal biceps brachii, dan yang kurang dikenal adalah brakialis. Setiap otot-otot ini dibungkus dalam epimisium sendiri, tetapi mereka juga terhubung satu sama lain dengan lapisan lain yang disebut kolagen fasia profunda. Lapisan ini memegang otot bersama-sama, memungkinkan untuk gerakan bebas dari otot-otot, dan menyediakan suplai darah. Kolagen dari fasia profunda juga terhubung ke kolagen dari lapisan otot yang lebih rendah.

Tendon
Terakhir kita bisa kembali ke tendon. Masing-masing dari empat lapisan dari atas terutama terdiri dari kolagen. Kolagen dari lapisan terdalam endomisium membentang sampai ke kolagen dari fasia profunda bergabung membentuk tendon. Jadi Anda dapat membayangkan bahwa di mana struktur tendon-seperti kabel Achilles Anda memenuhi otot betis itu mulai bercabang ke banyak lapisan kolagen yang menyusup ke otot. Bila Anda melenturkan atau memindahkan kaki bawah, Anda terlibat tendon Achilles dan otot betis, karena mereka terkait erat. Hal ini memastikan bahwa kekuatan kontraksi otot tersebar di seluruh panjang dan kedalaman otot. Hal ini juga memastikan bahwa tidak ada bagian dari otot ini yang mengalami lebih banyak stres daripada yang lain, melindungi otot dari robek.

Kita telah meneliti hubungan antara otot dan tendon, tapi bagi tubuh untuk bergerak, tulang juga harus bergerak. Ada hubungan penting antara ujung otot, tendon dan tulang. bundel-seperti Kabel kolagen tendon membentang dari otot dan menempel pada lapisan jaringan ikat yang mengelilingi tulang, periosteum. Setiap otot saat ini memiliki, perlekatan ke tulang yang kuat dan fleksibel, yang memungkinkan untuk gerakan dengan kerusakan minimal pada serat otot.

Tendon dalam selimut
Ada satu elemen struktur tambahan yang ditemukan pada tendon tertentu. Di pergelangan tangan dan pergelangan kaki, banyak tendon besar dan penting datang bersama-sama dalam ruang kecil. Tendon ini yang dikemas bersama-sama erat dan diharuskan untuk bergeser dan bergerak berirama selama kegiatan seperti berjalan dan berlari. Tendon ini terbungkus dalam lapisan jaringan ikat yang disebut selubung tendon. Selubung berisi cairan film licin sinovial yang bertindak untuk kelancaran gerakan dan mengurangi gesekan. Tanpa lapisan ini, tendon akan cepat rusak oleh gesekan tinggi dari gerakan.

Sekarang, apakah Anda memiliki tendon pada otak?
Tendon-struktur seperti Kabel bukanlah satu-satunya penyesuaian tendon yang dapat diambil. Otot-otot tengkorak yang diselenggarakan bersama oleh tendon yang sama dengan bahan bangunan dasar (kolagen), tetapi mereka mengambil bentuk yang berbeda. Terus maju dan rasakan kepala Anda sampai Anda menemukan kabel tendon padat seperti Achilles. Alih-alih membentuk kabel ketat, serat kolagen menyebar ke flat, bentuk kipas. Jenis tendon disebut aponeurosis. Secara khusus, bagian atas tengkorak Anda ditutupi oleh galea aponeurotica.

Apa lagi yang Tendon lakukan?
Kita sudah menyatakan bahwa fungsi utama dari tendon adalah untuk menghubungkan otot dengan tulang. Mereka juga memiliki fungsi lain yang penting yang lebih sensorik daripada struktural. Pada persimpangan antara tendon dan tulang, serangkaian sel-sel saraf angin di sekitar lapisan serat kolagen, menciptakan organ tendon. Meregangkan otot menciptakan ketegangan pada tendon. Sel-sel saraf mendeteksi dan mengukur tingkat ketegangan. Jika ketegangan terlalu tinggi dan mengancam untuk merobek serat otot, organ tendon mengirimkan impuls saraf ke otot, menyebabkan relaksasi otot refleksif, sehingga melindungi dari kerusakan.

Tendon di Kehidupan Nyata
Anda hampir pasti telah mendengar tentang tendonitis. Jika saya katakan bahwa '-itis' berarti peradangan, bisa Anda mengetahui apa itu tendonitis?
Jika Anda mengatakan peradangan tendon Anda benar! Penggunaan berlebihan atau kerusakan dapat mengakibatkan peradangan tendon, menyebabkan kaku dan nyeri sendi. Dengan belajar tentang struktur tendon dan hubungan antara otot, tendon, dan tulang, Anda dapat dengan mudah melihat bagaimana sebuah tendon meradang dapat membatasi gerakan dan menyebabkan nyeri.

Support web ini

BEST ARTIKEL