Monday, December 14, 2009

SYSTEM PEMBEKUAN DARAH



Begitu berbahayakah jika seorang tidak memiliki sistem pembekuan darah ditubuhnya ?


Pembekuan Darah

Cara Kerja Pembekuan Darah:
  • Ketika luka mulai mengeluarkan darah pada tubuh kita,
  • maka trombo cyt akan tersangkut bagi an yang kasar karena luka itu ,
  • trombocyt pecah mengeluarkan enzim trombokinase/tromboplastin .
  • enzim segera bergabung dengan kalsium , vit K dan protrombin protein darah yang ada di plasma darah.
  • komponen itu terjadi reaksi kimia yang akhirnya membentuk jalinan benang-benang yang dihasilkan membentuk lapisan pelindung.
  • Lapisan sel-sel paling atas akhirnya mati, menumpuk, sehingga membentuk keropeng.
  • Di bawah keropeng ini, atau lapisan pelindung, sel-sel baru sedang terbentuk.
  • Ketika sel-sel yang rusak telah selesai diperbarui, keropeng tersebut akan mengelupas.

SKEMATIK SISTEMNYA LIHAT GAMBAR DIBAWAH INI

A. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.

B. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.

C. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.

D. Faktor-faktor pembeku darah bekerja membuat anyaman (benang2 fibrin) yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar pembuluh.

E. Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu, mengakibatkan anyaman penutup luka tidak terbentuk sempurna, sehingga darah tidak berhenti mengalir keluar pembuluh

  • Setiap orang mengetahui bahwa pendarahan akhirnya akan berhenti ketika terjadi luka atau terdapat luka lama yang mengeluarkan darah kembali.
  • Di tempat terjadinya pendarahan, gumpalan darah beku terbentuk, sehingga menyumbat dan menyembuhkan luka pada saatnya.
  • Hilangnya satu bagian dari komponen penggumpal darah dari sistem ini atau kerusakan apa pun padanya akan menjadikan keseluruhan proses tidak bekerja.

Darah harus membeku pada waktu dan tempat yang tepat, dan ketika keadaannya telah pulih seperti sedia kala tidak terjadi pendarahan lagi maka beberapa komponen penggumpal beku itu lenyap. Sistem ini bekerja sempurna secara otomatis.

  • Jika terjadi pendarahan, pembekuan darah harus terbentuk segera untuk mencegah kematian akibat cairan darahnya habis.
  • Selain itu, darah beku tersebut harus menutupi keseluruhan luka, dan lebih penting dan hebat lagi penggumpalan hanya terbentuk tepat di bagian yang luka .
  • Jika tidak demikian , tentu seluruh darah makhluk hidup akan membeku dan menyebabkan kematian,
  • Itulah mengapa bekuan darah itu harus terjadi pada waktu dan tempat yang tepat OK

Terus siapa , komponennya apa , dimana pembekuan itu terjadi ? akan diuraikan materi ini . sebelumnya lihat gambar sebagai bayangan / untuk berimaginasi

  • Trombocyt adalah bagian sel darah berupa keping-keping darah yang berperan dalam pembekuan darah. di dalam tubuh setiap CC mengandung 200 - 300 ribu butir trombocyt
  • Bagian lain yang ikut berperan dalam pembekuan darah adalah protein darah yang ada di plasma darah yaitu Protrombin dan Fibrinogen selain vitamin K dan ion Calsium .
  • Prosesnya sederhana rumusannya : TTP-TFF (Trombocyt-Trombokinase-Protrombin-Trombin-Fibrinogen-Fibrin)

no 1 : Ion Calsium , no 2 Trombokinase/Tromboplastin dan no 3 Benang Fibrin

  • Trombin adalah protein yang membantu proses pembekuan berupa enzim pembekuan darah.
  • Enzim ini hanya dihasilkan di tempat yang terluka yang terbentuk karena reaksi kimia antara protein Protrombin , enzim trombokinase dan vit K serta Ca .
  • Jumlahnya tidak boleh melebihi atau pun kurang dari yang diperlukan.
  • Proses ini terjadi melalui pengawasan yang begitu ketat sehingga trombin hanya terbentuk saat benar-benar ada luka sesungguhnya pada jaringan.
  • Segera setelah enzim trombin mencapai jumlah yang memadai di dalam tubuh, fibrinogen yang ada di plasma darah berupa protein-protein membentuk juluran benang disebut Fibrin.
  • Dalam waktu singkat, sekumpulan serat membentuk jaring, yang terbentuk di tempat keluarnya darah.
  • Ketika luka telah sembuh sama sekali, gumpalan tersebut akan hilang. OK (TTP-TFF)
Jadi ......

  • Ketika pembuluh darah terpotong, darah akan keluar, tetapi keluarnya darah akan segera terhenti karena terjadi pembekuandarah.

gambar:mekanisme pembekuan darah.jpg


Mekanisme pembekuan darah disimpulkan ada tingkat:

  1. Jaringan yang luka atau keeping darah (trombosit) yang rusak akan menghasilkan tromboplastin atau (trombokinase) yang merupakan activator dari protombrin.
  2. Adanya trombokinase menyebabkan perubahan protombin menjadi enzim thrombin. Ion kalsium merupakan zat yang dianggap pemacu perubahan tersebut. Protombin adalah suatu protein plasma yang terdapat dalam plasma dengan konsentrasi 15 mg/100ml (dalam kondisi normal) Protombin berupa senyawa globulin dan selalu dibentuk dihati dengan bantuan vitamin K.
  3. Trombin bekerja sebagai enzim yang mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang berupa benang – benang. Fibrinogen adalah protein yang terdapat dalam plasma dalam jumlah 10 -700 mg/ 100ml. sebagian besar fibrinogen dibentuk dalam hati. Dengan terbentuknya benang – benang fibrin yang bertautan mengakibatkan sel-sel darah merah dan plasma terjaring untuk membentuk bekuan itu sendiri.

SEL SYARAF - NEURON


Struktur Neuron
Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia misalnya Cerebrum , Cerebellum , Medula oblongata maupun medula Spinalis terdiri atas unit-unit terkecil yang disebut neuron (sel saraf).
  • Neuron yang terdapat dalam tubuh manusia jumlahnya trilyunan.
  • Neuron adalah sel yang mempunyai kemampuan menerima impuls dan menghantarkan impuls.
  • Neuron sel-selnya tidak mengalami pembelahan sel sehingga jika sudah mati atau rusak neuron tidak dapat diganti.
Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu
  1. Badan sel
  2. Dendrit
  3. Akson. 

BADAN SEL (PERIKARION)
  • Badan sel terdiri dari inti sel (nukleus), anak inti sel (nukleolus) dan sitoplasma yang mengandung substansi kromatik yaitu badan Nissl serta serabut halus pada badan neuron yang disebut neurofibril.
  • Badan Nissl akan tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron seperti retikulum endoplasma granuler yang tersusun sejajar antara yang satu dengan yang lain.
DENDRIT
  • Dendrit yaitu juluran atau serabut pendek bercabang yang merupakan tonjolan dari sitoplasma pada badan sel.
  • Di dalam dendrit terdapat badan Nissl dan mitokondria.
  • Dendrit berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel.
AKSON
  • Akson adalah suatu perpanjangan sel-sel saraf, berbentuk panjang dan tipis; berfungsi sebagai pembawa sinyal saraf dari badan sel menuju ujung akson.
  • Beberapa akson dikelilingi oleh suatu selubung substansi lemak berwarna putih kekuningan yang dikenal sebagai myelin, yang mirip dengan kabel listrik yang terbungkus plastik.
  • Selubung myelin bersifat insulator dan melindungi sel-sel saraf terhadap tekanan dan luka.
  • Selubung ini akan meningkatkan baik kecepatan maupun jarak sinyal saraf yang ditransmisikan, sinyal dari otak ke otot dapat ditransmisikan pada kecepatan lebih dari 50 km/jam.
  • Serabut akson yang tipis dengan bentuk panjang di dalamnya terdapat mitokondria, neurofibril tetapi tidak terdapat badan Nissl sehingga tidak terlibat dalam sintesis protein.
  • Myelin tidak membungkus akson secara utuh, namun terdapat suatu jarak diantaranya, yang dikenal sebagai Nodus Ranvier
  • Nodus Ranvier dimana daerah ini merupakan daerah yang rentan diserang oleh mikroorganisme patogen
  • Nodus ranvier ini berperan penting dalam transmisi sinyal saraf untuk memperlambat , sehingga semakin banyak terdapat nodus ini, transmisi sinyal akan semakin lambat.
  • Ada penyakit yang dikenal dengan GBS (Guillain-Barre sindroma) , MS ( Multiple sclerosis) menyerang akson ini melalui lisis myelin sehingga tidak normal

  • Myelin yang ada telah rusak berlanjut dengan rusaknya jaringan saraf perifer akan hancur secara bertahap.
  • Saraf motorik, sensorik, dan otonom akan diserang; transmisi sinyal melambat, terblok, atau terganggu; sehingga mempengaruhi tubuh penderita.
  • Hal ini akan menyebabkan kelemahan otot, kesemutan, kebas, serta kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk berjalan

Macam-Macam Neuron
Berdasarkan fungsinya neuron ada tiga macam yaitu:

  1. neuron sensorik
  2. Neuron motorik
  3. Neuron konektor (interneuron).

  1. Neuron sensorik

  • Neuron sensorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari reseptor (alat indera) menuju ke otak atau sumsum tulang belakang.
  • Oleh karena itu neuron ini disebut juga neuron indera karena dendrit neuron ini berhubungan dengan alat indera untuk menerima impuls sedangkan aksonnya berhubungan dengan neuron lain.
  1. Neuron Motorik
  • Neuron motorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls dari otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor (otot atau kelenjar dalam tubuh).
  • Neuron ini disebut neuron penggerak karena neuron motorik dendritnya berhubungan dengan akson lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar.
  1. Neuron konektor (interneuron)

  • Neuron konektor merupakan neuron berkutub banyak (multipolar) yang memiliki banyak dendrit dan akson.
  • Neuron konektor berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
  • Neuron ini disebut neuron penghubung atau perantara karena ujung dendrit neuron yang satu berhubungan dengan ujung akson neuron yang lain.

Impuls Saraf

  • Impuls saraf atau rangsang saraf adalah pesan saraf yang dialirkan sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik.
  • Bila sebuah saraf tidak menghantarkan impuls, maka serabut saraf tersebut dalam keadaan istirahat.

  • Salah satu sifat neuron yaitu permukaan luarnya bermuatan positif, sedangkan bagian dalamnya bermuatan negatif.
  • Bila neuron mendapat rangsangan, maka akan terjadi perubahan muatan pada kedua permukaannya, yaitu permukaan luar bermuatan negatif sedangkan bagian dalamnya bermuatan positif, keadaan ini disebut depolarisasi.

Alur impuls saraf adalah:

  1. Saraf dalam keadaan istirahat (tidak menghantarkan impuls), serabut saraf dalam keadaan polarisasi yaitu permukaan membran luar bermuatan positif, sedangkan membran dalam bermuatan negatif.
  2. Saraf dirangsang disuatu tempat tertentu sehingga terjadi depolarisasi, yaitu permukaan luar bermuatan negatif, sedang permukaan dalam bermuatn positif.
  3. Antara daerah yang mengalami depolarisasi dengan daerah yang mengalami polarisasi timbul aliran listrik. Aliran listrik ini disebut arus lokal. Adanya arus lokal menyebabkan depolarisasi didaerah sebelahnya, kemudian diikuti arus lokal dan depolarisasi didaerah sebelahnya demikian seterusnya.
  4. depolarisasi akan menjalar disepanjang serabut saraf, hal ini yang disebut impuls saraf.
Antar Neuron bisa terhubung karena
  • adanya Sinapsis (jembatan penghubung antar neuron)
  • Sinapsis ini terdapat pada antara ujung akson / neurit dengan dendrit neuron berikutnya
  • di zona sambungan ini (Sinapsis) terdapat cairan yang disebut neurohumor
  • neurohumor ini dikeluarkan dari ujung akson sebagai neurotransmiter
  • Neurotransmiter ini berperan untuk mengirimkan sinyal ke neuron berikutnya
  • neurohumor tersusun atas senyawa asetil dan kollin yang akan menjadi asetil kolin jika diberikan enzim asetilkolen esterase



Support web ini

BEST ARTIKEL