Organ kelamin pria adalah Organ yang mampu memproduksi sel kelamin , sel kelamin yang dihasilkan adalah sperma , produknya jumlahnya banyak jutaan dan diproduksi oleh Gonade yang disebut testes , produknya berjalan menerus tak henti henti setelah Puber
Awal produknya dipengaruhi oleh situai hormonal yang ada di tubuhnya , Untuk detailnya akan dibahas postingan ini
GONADE ( KELENJAR KELAMIN)
- Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu
- LH (Luteinizing Hormone)
- FSH (Follicle Stimulating Hormone)
- Estrogen
- Testoteron
- Hormon pertumbuhan.
LH (Luteinizing Hormone)
- LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior
- LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
- FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli.
- Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
- Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
- Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
- Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma
- Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus.
- Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
- Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis.
- Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari
- Penis
- Skrotum (kantung zakar)
- Testis (buah zakar).
- Epididimis
- Vas Defferens
- Vesicula seminalis
- Uretra
- Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen
- Semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.
STRUKTUR
PENIS
- Akar (menempel pada di dinding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
- Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans penis.
- Dasar glans penis disebut korona.
- Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak ber sebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
- Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
- Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.
- Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri.
- Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos).
- Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur.
- Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
- Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
- Sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, skrotum diharapkan terjadi perlindungan sperma terbentuk secara normal karena testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
- Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).OK
- Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
- Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
- Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).
- Spermatogenesis (pembentukan sperma ) di Tubulus seminiferus pada testes
- Pembentukan hormon testosteron oleh Sel leydig di Testes
- Pemberi makan sperma sel sertoli di testes
- Pematangan sperma di Epididymis
- Pembentukan ( semen = sperma yang siap membuahi) di Vesikula seminalis dibantu oleh 3 kelenjar kelamin yang mengeluarkan getah penguat sperma sehingga membentuk semen yaitu Kelenjar Prostata , Cowper dan Bulbo Uretra
EPIDIDIMIS
- Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.
- Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.
- Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
- Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
- Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.
- Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih.
- Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
- Uretra berfungsi 2 fungsi: Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
- Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul
- Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra
- Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
- Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
- Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen.
- Biasanya ukurannya sebesar biji kacang dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia
- Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.
- Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa)
- Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih.
- Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
- Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina)
- Ereksi terjadi akibat interaksi sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
- Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis.
- Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar).
- Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
- Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya.
- Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.
- Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
- Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat.
- Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
- Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
- Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.
- Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
- Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.
- Tanpa terjadi ereksi yang dilanjutkan dengan ejakulasi maka proses fertilisasi tidak akan terjadi
- Dalam ejakulasi sperma yang keluar minimal dalam 1 cc kurang lebih mengandung 20 juta sperma
- Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.
- Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
- Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
- Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
- Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron.
- Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
- Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.
- Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
- Prostatitis adalah peradangan prostat.
- Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
- Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
- Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
- Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis.
- Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.
Patung terbaik Penis |