Friday, January 1, 2010

ORGAN KELAMIN PRIA

Gambar diatas adalah tanaman Jipang yang ingin eksis dengan ekspresi buah nya yang berpesan kepada anak anak yang belajar biologi khususnya si puteri , kau nggak usah melihatnya langsung jenis kelamin primer lawan jenismu karena belum  waktunya , Puaskanlah melihat produk ku ini bahwa organ kelamin pria yang sesuai jenis postingan ini adalah sepertiku ini

Organ kelamin pria adalah Organ yang mampu memproduksi sel kelamin , sel kelamin yang dihasilkan adalah sperma , produknya jumlahnya banyak jutaan dan diproduksi oleh Gonade yang disebut testes , produknya berjalan menerus tak henti henti setelah Puber 
Awal produknya dipengaruhi oleh situai hormonal yang ada di tubuhnya , Untuk detailnya akan dibahas postingan ini 

GONADE ( KELENJAR KELAMIN)
  • Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu  
  1. LH (Luteinizing Hormone)
  2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
  3. Estrogen  
  4. Testoteron
  5. Hormon pertumbuhan.

LH (Luteinizing Hormone)

  • LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior
  • LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
  • FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. 
  • Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
Estrogen
  • Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. 
  • Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
  • Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma
Testoteron
  • Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. 
  • Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
Hormon Pertumbuhan
  • Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. 
  • Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
ORGAN REPRODUKSI

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari

  1. Penis
  2. Skrotum (kantung zakar)
Struktur dalamnya tersusun atas

  1. Testis (buah zakar).
  2. Epididimis
  3. Vas Defferens
  4. Vesicula seminalis
  5. Uretra

  • Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen 
  • Semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.

STRUKTUR

PENIS


Penis terdiri dari:
  1. Akar (menempel pada di dinding perut)
  2. Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
  3. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
  4. Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans penis.
  5. Dasar glans penis disebut korona.
  • Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:


  • 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak ber sebelahan
  • Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
  • Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

SKROTUM


  • Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. 
  • Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri.
  • Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos).
  • Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur.
  • Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
  • Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
  • Sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, skrotum diharapkan terjadi perlindungan sperma terbentuk secara normal karena testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
  • Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).OK
TESTES

  • Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
  • Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
  • Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).
  • Spermatogenesis (pembentukan sperma ) di Tubulus seminiferus pada testes
  • Pembentukan hormon testosteron oleh Sel leydig di Testes
  • Pemberi makan sperma sel sertoli di testes
  • Pematangan sperma di Epididymis
  • Pembentukan ( semen = sperma yang siap membuahi) di Vesikula seminalis dibantu oleh 3 kelenjar kelamin yang mengeluarkan getah penguat sperma sehingga membentuk semen yaitu Kelenjar Prostata , Cowper dan Bulbo Uretra


EPIDIDIMIS

  • Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.
  • Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.
VAS DEFERRENS

  • Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
  • Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
  • Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.




Vesikula seminalis
  • Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih.
  • Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
URETHRA
  • Uretra berfungsi 2 fungsi: Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
  • Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
KELENJAR KELAMIN LAKI LAKI

KELENJAR PROSTATA
  • Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul
  • Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra
  • Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
  • Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
  • Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen.
  • Biasanya ukurannya sebesar biji kacang dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia
Kelenjar Cowper
  • Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.
  • Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa)
Vesikula seminalis
  • Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih.
  • Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
FUNGSI PENIS

  • Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina)
  • Ereksi terjadi akibat interaksi sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
  • Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis.
  • Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar).
  • Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
  • Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya.
  • Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.
EJAKULASI
Proses keluarnya semen ( sperma mature) dari vesikula seminalis menuju urethra dan muncrat keluar penis
  • Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
  • Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat.
  • Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
  • Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
  • Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.
  • Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
  • Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.
  • Tanpa terjadi ereksi yang dilanjutkan dengan ejakulasi maka proses fertilisasi tidak akan terjadi
  • Dalam ejakulasi sperma yang keluar minimal dalam 1 cc kurang lebih mengandung 20 juta sperma


Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
Hipogonadisme
  • Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. 
  • Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. 
  • Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
Kriptorkidisme
  • Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. 
  • Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. 
  • Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
Uretritis
  • Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. 
  • Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
Prostatitis
  • Prostatitis adalah peradangan prostat. 
  • Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
Epididimitis
  • Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. 
  • Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
Orkitis
  • Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. 
  • Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

Patung terbaik Penis


IMPOTENSI

Impotensi (Disfungsi Ereksi) adalah ketidakmampuan untuk memulai dan mempertahankan ereksi.

Impotensi biasanya merupakan akibat dari:

Kelainan pembuluh darah
Kelainan persarafan
Obat-obatan
Kelainan pada penis
Masalah psikis yang mempengaruhi gairah seksual.


Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia; sedangkan masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda.
Semakin bertambah umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan pada usia lanjut.
Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami impotensi.
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi.
Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis.

Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat: Cedera
Diabetes melitus
Sklerosis multipel
Stroke
Obat-obatan
Alkohol
Penyakit tulang belakang bagian bawah
Pembedahan rektum atau prostat.

Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut yang banyak mengkonsumsi obat-obatan).
Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:
- Anti-hipertensi
- Anti-psikosa
- Anti-depresi
- Obat penenang
- Simetidin
- Litium.

Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron.
Tetapi penurunan kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan), biasanya lebih sering menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).

Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi: Depresi Kecemasan Perasaan bersalah
Perasaan takut akan keintiman Kebimbangan tentang jenis kelamin.

Penderita tidak mampu memulai dan mempertahankan ereksi

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari adanya perubahan ciri seksual pria, misalnya payudara, testis dan ukuran penis, serta perubahan pada rambut, suara maupun kulit.

Untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan: Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan gula darah untuk diabetes
Pemeriksaan kadar TSH
USG penis.


Impotensi itu prinsip dasarnya Sederhana ,perhatikan uraian ini

Berdasarkan hasil penelitian pakar medis tersimpul pola timbulnya penyakit impoten, bahwa di dalam penis itu terdapat dua buah bangunan yang disebut Corpus Cavernosum. Dalam kondisi penis tidak tegang, Corpus Cavernosum hanya terisi darah sedikit. Dengan berbagai cara rangsangan, volume darah di dalam Corpus Cavernosum akan berlipat ganda delapan kali, maka penis membesar dan tegang.

Dengan demikian, di sini tidak hanya pembuluh darah ke CC harus berfungsi baik, tapi juga otot-otot CC serta pembuluh darah balik yang mengalirkan darah ke CC. Mekanisme ini dipengaruhi saraf dan hormon, jika terjadi gangguan atau terjadinya kerusakan, maka penis tidak dapat ereksi. Pola timbulnya impotensi inilah yang disebut kelainan organik.

Impotensi pada seseorang karena ada dua faktor.

Pertama, disebabkan problema seksual, psikis, rasa takut, sedih dan stress seperti takut tidak dapat melakukan hubungan seksual secara normal atau fear of failure.

Kedua, orang itu impoten karena memang adanya kelainan organik. Penyebab kelainan impotensi organik bisa disebabkan pengapuran pembuluh darah, sehingga khususnya pembuluh darah yang mengarah ke penis menebal dan keras. Aliran darah untuk mencapai ereksi pun tidak mencukupinya atau disebabkan kelainan pada CC itu sendiri. Hal ini diduga karena terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan hipertensi dan adanya kelainan dalam kadar hormon.

Sementara itu, kelainan pada pembuluh balik dapat menjadi sebagai faktor pencetus impotensi. Sebab aliran darah balik dari penis saat ereksi tidak cukup terbendung yang mengakibatkan darah tidak daapt terkumpul di penis.

Kemungkinan lain, yaitu akibat saraf seperti karena trauma atau kecelakaan, patah tulang panggul atau bekas operasi di panggul kecil. Selain itu, pria impoten bisa disebabkan karena ia menderita diabetes. Kasus ini memang banyak terjadi, karena diabetes biang keladi timbulnya gangguan apda pembuluh darah, saraf dan bahkan psikis. Di samping perlu mewaspadai terhadap penyakit lain seperti liver, gagal ginjal dan kelenjar gondok.

Bahkan, akhir-akhir ini para pakar medis telah menemukan hubungan antara gagal ereksi dengan kebiasaan merokok dan minuman yang mengandung kadar alkohol . OK


PENGOBATAN

Impotensi biasanya bisa diobati tanpa pembedahan.
Jenis pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

Latihan khusus dilakukan oleh penderita impotensi akibat masalah psikis, yaitu yang disebut Teknik pemusatan sensasi 3 tahap.
Teknik ini mendorong hubungan intim dan kehangatan emosional, yang lebih menitikberatkan kepada membangun sebuah hubungan:

  1. Tahap I : bercumbu, pasangan berkonsentrasi untuk menyenangkan satu sama lain tanpa menyentuh daerah kemaluan.
  2. Tahap II : pasangan mulai menyentuh daerah kemaluan atau daerah erotis lainnya, tetapi belum melakukan hubungan badan.
  3. Tahap III : melakukan hubungan badan.

Masing-masing mencapai kenyamanan pada setiap tahap keintiman sebelum berlanjut ke tahap selanjutnya.
Jika teknik tersebut tidak berhasil, mungkin penderita perlu menjalani psikoterapi atau terapi perilaku seksual.
Jika penderita mengalami depresi, bisa diberikan obat anti depresi.

Sildenafil adalah obat yang bisa meningkatkanaliran darah ke penis.
Obat ini diminum 30-60 menit sebelum melakukan hubungan seksual, hanya efektif jika disertai dengan gairah seksual.
Tidak boleh diminum bersamaan dengan nitrat karena bisa menimbulkan efek samping yang serius.

Jika impotensi atau hilangnya gairah seksual terjadi akibat kadar testosteron yang rendah, penderita sebaiknya menjalani terapi sulih hormon.
Testosteron disuntikkan setiap minggu atau diberikan dalam bentuk plester.
Efek sampingnya adalah pembesaran prostat dan kelebihan sel darah merah yang bisa menyebabkan stroke. Alat pengikat atau penghisap seringkali digunakan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi, tetapi alat ini tidak boleh digunakan oleh penderita gangguan perdarahan atau penderita yang mengkonsumsi obat antikoagulan.
Alat pengikat (berupa tali atau cincin yang terbuat dari logam, karet atau kulit) dipasang di dasar penis untuk memperlambat aliran darah dari penis.
Alat penghisap (berupa kotak berongga dan pompa) dipasang pada penis.

Tekanan hampa udara membantu pengaliran darah ke dalam arteri penis. Ketika penis ereksi, sebuah alat pengikat


Support web ini

BEST ARTIKEL