Thursday, January 21, 2010

GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN

USUS SEHAT

Banyak faktor penyebab gangguan pada Sistem Pencernaan, antara lain
  • pola makanan yang salah
  • infeksi bakteri dan mikroba lainnya atau organisme cacing dll
  • karena adanya kelainan pada alat pencernaan makanan baik pada saluran maupun kelenjarnya, pada salurannya artinya pada organ yang dilalui makanan ada gangguan misalnya ada tumor / kanker , infeksi , pelebaran pembuluhnya atau ada materi yang macet di saluran itu , sedang pada organ kelenjar yang tidak dilalui makanan namun membantu pencernaan, kelenjar itu misalnya terkena infeksi , terkena kanker dll
Beberapa gangguan tersebut antara lain
  1. Karies : Terjadi dalam rongga mulut pada gigi yang tidak terawat. Karies terjadi karena adanya penumpukan sisa makanan pada gigi yang difermentasikan oleh bakteri menyebabkan lubang pada gigi.
  2. Sariawan : Diawali dengan timbulnya luka kecil dalam rongga mulut. Bil tidak segera disembuhkan, sariawan dapat mengganggu pencernaan makanan di dalam mulut. Pencegahannya dilakuakan dengan mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup.
  3. Apendisitis : terjadinya peradangan bagian apendiks ( umbai cacing ) karena infeksi bakteri.
  4. Diare : Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi ( bahkan ada kasus yang mempercepat dehidrasi ini misalnya muntaber)
  5. Enteritis : Peradangan pada usus halus atau usus atau usus besar karena infeksi oleh bakteri.
  6. Konstipasi atau sembelit : Gejalanaya sulit buang air besar karena penyerapan air di kolon terlalu banyak
  7. Ulkus ( radang lambung ) : Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
  8. Parotitis ( gondong ) Peradangan pada kelenjar parotis karena infeksi virus.
  9. Kanker lambung Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi alcohol yang berlebihan, merokok, dan sering mengkonsumsi makanan berbahan pengawet.
  10. Kolitis ( radang usus besar ) Gejalanya berupa diare, kram perut, atau konstipasi, bahkan dapat terjadi luka atau pendarahan di usus
  11. Peritonitis : merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
  12. Kolik adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri
  13. Gastritis / Mag akibat dari produksi HCl yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. ini akan diperparah jika ada gesekan kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.

DETAIL

CARIES DENTES

  • Karies pada Gigi (Dental Caries).
  • Orang mengenal karies gigi sebagai “gigi berlubang”.
  • Lubang terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri.
  • Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri.
  • Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam.
  • Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi

  • Proses gigi berlubang.
  • Jika lubang telah mencapai saraf
  • Tentu akan terasa sangat sakit
  • Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu. U
  • ntuk mencegahnya, gosoklah gigimu setelah makan.
ULKUS
  • Ulkus (Tukak Lambung).
  • Gastritis adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung.
  • Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung.
  • Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mulkus dapat disebabkan oleh bakteri

  • Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.
  • Ulkus dapat disebabkan oleh bakteri yang ada di lapisan mukus lambung.
DIARE
  • Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon.
  • Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya.
  • Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.

  • Gangguan pencernaan yang biasa dialami oleh semua orang, termasuk anak-anak.
  • Diare adalah keluarnya feses yang berair.
  • Diare juga berarti makin seringnya frekuensi buang air besar.
  • Diare dapat disebabkan infeksi oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, ataupun parasit.
  • Penyebab lainnya adalah konsumsi obat-obatan, terutama antibiotik, dan pemakaian pemanis buatan.
  • Diare adalah gangguan pencernaan yang biasa dialami oleh semua orang, termasuk anak-anak
  • Diare adalah keluarnya feses yang berair.
  • Diare juga berarti makin seringnya frekuensi buang air besar.
  • Diare dapat disebabkan infeksi oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, ataupun parasit.
  • Penyebab lainnya adalah konsumsi obat-obatan, terutama antibiotik, dan pemakaian pemanis buatan.
  • Diare biasanya akan berlangsung dalam 1 minggu (3 hingga 6 hari) kemudian akan sembuh sendiri.
  • Diare kronik berlangsung lebih lama daripada diare akut.
  • Dan biasanya merupakan petanda terdapat gangguan kesehatan yang lebih serius seperti infeksi kronik, absorpsi zat gizi yang tidak baik dan maksimal (malaabsorpsi) ataupun disebabkan oleh penyakit yang disebut Irritable Bowel Syndrome.
  • Anak dengan diare yang disebabkan oleh infeksi biasanya didahului dengan gejala demam dan muntah.
  • Setelah itu baru timbul diare.
  • Biasanya anak akan merasa “tidak enak” tapi tidak merasa sakit.
  • Infeksi oleh bakteri ataupun parasit biasanya menyebabkan fesesnya bercampur darah.

SEMBELIT

  • Sembelit (Konstipasi).
  • Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap.
  • Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya.
  • Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan.
  • Mengkonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini.
  • Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.

APPENDICITIS
  • Radang Usus Buntu (Appendicitis).
  • Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri.
  • Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya, biji-bijian).
  • Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.
  • Perhatikan letak usus buntu pada usus besar seperti gambar berikut!

DETAIL
Apendisitis (radang usus buntu) adalah peradangan pada apendiks vermiformis (umbai cacing/ usus buntu). Apendisitis terjadi jika ada sisa-sisa makanan yang terjebak dan tidak dapat keluar dari umbai cacing (apendiks), sehingga lama kelamaan umbai cacing tersebut akan membusuk dan akan timbul peradangan hingga menjalar ke usus buntu. Apabila umbai cacing tersebut tidak segera dibuang dengan cara di operasi lama kelamaan akan pecah. Dalam masa peradangan usus buntu tersebut ditandai dengan adanya nanah
Umumnya apendisitis disebabkan oleh infeksi bakteri. Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) apendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), parasit, benda asing dalam tubuh,dan kanker. Faktor kebiasaan makan makanan rendah serat dan konstipasi /susah buang air besar (BAB) menunjukkan peran terhadap timbulnya apendisitis. Apendisitis sering terjadi pada usia antara 10-30 tahun. Demam bisa mencapai 37,8-38,8 Celcius.


Tipe apendisitis:
  1. Apendisitis  akut (mendadak). Gejala apendisitis akut adalah  demam, mual-muntah, penurunan nafsu makan, nyeri sekitar pusar yang kemudian terlokalisasi di perut kanan bawah, nyeri bertambah untuk berjalan, namun tidak semua orang akan menunjukkan gejala seperti ini, bisa juga hanya bersifat meriang, atau mual-muntah saja.
  2. Apendisitis kronik. : Gejala apendisitis kronis  sedikit mirip dengan sakit asam lambung dimana terjadi nyeri samar (tumpul) di daerah sekitar pusar dan terkadang demam yang hilang timbul. Seringkali disertai dengan rasa mual, bahkan kadang muntah, kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut kanan bawah dengan tanda-tanda yang khas pada apendisitis akut.

PENYEBAB
Penyebab apendisitis belum sepenuhnya dimengerti. Biasanya terjadi karena, peradangan dan infeksi usus buntu mungkin didahului oleh adanya penyumbatan di dalam usus buntu. Bila peradangan berlanjut tanpa pengobatan, usus buntu bisa pecah.

CARA MENGOBATI
Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh Tim Kesehatan untuk menentukan dan mendiagnosis adanya Apendisitis, diantaranya adalah pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi :
  1. Pemeriksaan fisik. : Pada apendisitis akut, dengan pengamatan akan tampak adanya pembengkakan (swelling) rongga perut dimana dinding perut tampak mengencang (distensi). Pada perabaan (palpasi) didaerah perut kanan bawah, seringkali bila ditekan akan terasa nyeri dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri (Blumberg sign) Dengan tindakan tungkai kanan dan paha ditekuk kuat / tungkai di angkat tinggi-tinggi, maka rasa nyeri di perut semakin parah. Kecurigaan adanya peradangan apendiks semakin bertambah bila pemeriksaan dubur dan atau vagina menimbulkan rasa nyeri juga. Suhu dubur yang lebih tinggi dari suhu ketiak, lebih menunjang lagi adanya radang usus buntu.
  2. Pemeriksaan Laboratorium. : Pada pemeriksaan laboratorium darah, yang dapat ditemukan adalah kenaikan dari sel darah putih (leukosit) .
  3. Pemeriksaan radiologi. : Foto polos perut dapat memperlihatkan adanya fekalit. Ultrasonografi (USG) cukup membantu dalam penegakkan diagnosis apendisitis (71 -97 %). Tingkat keakuratan yang paling tinggi adalah dengan pemeriksaan CT scan (93-98 %). Dengan CT scan dapat terlihat jelas gambaran apendiks.
  4. Bila diagnosis sudah pasti, maka penatalaksanaan standar untuk penyakit apendisitis (radang usus buntu)adalah operasi.Pembedahan dapat dilakukan secara terbuka atau semi-tertutup (laparoskopi). Selanjutnya adalah perawatan luka operasi yang harus terhindar dari kemungkinan infeksi sekunder dari alat yang terkontaminasi.


GASTRITIS 





Maag, yang dalam bahasa medis seringkali disebuat gastritis, adalah bentuk peradangan lambung yang ditandai dengan rasa penuh di perut, mual, muntah, nyeri ulu hati, kembung bahkan bisa sampai muncul sensasi sesak nafas. 
Keluhan mual dan muntah sesungguhnya dapat disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab tersering adalah karena penyakit lambung, dimana asam lambung meningkat bisa menyebabkan keluhan nyeri perut ulu hati dan sensasi sesak nafas. Penyakit maag adalah ganguan pada lambung dimana terjadi peningkatan asam lambung.
Maag itu sebenarnya dapat disebabkan oleh banyak hal seperti infeksi kuman H.Pylori, stres, sering telat makan dsb. Nah penyebab-penyebab itu dapat menyebabkan ulkus (luka pada lambung) yang dapat menyebabkan gangguan pada dinding lambung yang lama.

Untuk mengatasi maag yang Anda dapat lakukan adalah : 
1.      Hindari makanan pedas, terlalu asam dan yang mengandung gas (kol, sawi, minuman bersoda)
2.      Hindari dahulu konsumsi kopi atau teh. 
3.      Makan sedikit-sedikit namun sering (porsi kecil dan sering) bisa hingga 5x dalam sehari 
4.      Jangan terlambat makan (bawa bekal bila memang sulit untuk makan saat kerja)
5.      Usahakan dalam diet makanan yang sehat, banyak sayur dan buah, serta karbohidrat, lemak yang sehat (hindari makanan siap saji dan daging olahan seperti sosis, chicken nugget, hot dog) 
6.      Coba hindari stres, coba alihkan ke kegiatan lain bila stres memang sangat menggangu.

Awalnya, Anda dapat mengonsumsi obat anti asam lambung yang berisikan antasid untuk meredakan gejala. Antasid merupakan obat untuk menurunkan asam lambung yang bekerja dengan cepat. Antasid biasanya digunakan sebagai terapi akut (saat gejala sedang muncul). Untuk terapi pemeliharaan dapat diberikan obat golongan PPIs seperti omeprazole atau lansoprazole.

FREKWENSI PERNAFASAN

Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
Lihat gambar Udara Pernafasa


Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
  1. Usia
  2. Jenis Kelamin
  3. Suhu Tubuh
  4. Posisi Tubuh
  5. Aktivitas


Usia


  • Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun



Jenis kelamin.
  • Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan




Suhu tubuh


  • Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat. di Lingkungan yang panas tubuh mengalami peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu agar tetap stabil. 
  • Untuk itu tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat agar menurunkan suhu tubuh. 
  • Aktivitas ini membutuhkan energi yang dihasilkan dari peristiwa oksidasi dengan menggunakan oksigen sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan frekwensi




Posisi tubuh


  • Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. 
  • Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap



Aktivitas


  • Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat


Jadi 
  • Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi respirasi menjadi semakin lambat.
  • Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relatif lebih sedikit.
  • Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi, sehingga memerlukan oksigen yang lebih banyak.
  • Frekuensi pernapasan laki-laki > perempua
  • Pernapasan manusia dapat dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin.
  • Kedua hal tersebut mempengaruhi langsung terhadap tingkat aktivitas manusia.
  • Aktivitas bayi dengan anak-anak jelas berbeda apalagi dengan orang tua. perbedaan aktivitas inilah yang nantinya mempengaruhi cepat tidaknya pernapasan
  • memang frekuensi pernafasan manusia itu dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin.
  • namun masih banyak faktor2 lain yang lebih dominan mempengaruhi frekuensi pernapasan yaitu.
  1. Emosi seseorang
  2. Perasaan seseorang
  3. Kejiwaan seseorang.
  4. Energi dan Aura seseorang
  5. Latihan dan kebatinan seseorang
  6. dll
PEMERIKSAAN FREKWENSI PERNAPASAN
  • Seseorang dikatakan bernapas bila menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) melalui sistim pernapasan.
  • Bernapas dapat dalam dan dapat pula dangkal.
  • Pernapasan yang dalam akan mempunyai volume udara yang besar, baik pada waktu tarik napas/ inspirasi/ inhalasi atau pada waktu mengeluarkan napas/ ekspirasi/ekshalasi.
  • Sedangkan pada pernapasan dangkal maka volume udara akan mengecil.
LOKASI
INSPIRASI
EKSPIRASI
DiafragmaKontraksi(tampak datar)Relaksasi(melengkung keatas)
Tulang iga (costae)bergerak keatas & keluarbergerak kebawah&kedalam
Tulang dadaBergerak keluarBergerak kedalam
Rongga dadamembesarmengecil
Paru-parumengembangmengempis



Frekuensi napas normal tergantung umur :
  • Usia baru lahir sekitar 35 – 50 x/menit
  • Usia <>
  • Usia 2-12 tahun 18 – 26 x/menit
  • Dewasa 16 – 20 x/menit.
  1. Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit
  2. Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut
  3. Apnea : Bila tidak bernapas .


Persiapan alat

  1. Alat pengukur waktu (jam, stopwatch)
  2. Buku pencatat
  3. Alat pencatat (pensil, pena)

Persiapan pasien

  1. Jelaskan pentingnya pemeriksaan frekuensi napas
  2. Posisi pasien berbaring, kecuali dalam kondisi tertentu.

Cara pemeriksaan

  1. Tempatkan satu telapak tangan pasien diatas dada
  2. Rasakan gerakan napas dengan memegang tangan pasien atau dengan melihat gerakan dada/ tangan yang naik turun.
  3. Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekshalasi) dihitung 1 frekuensi napas
  4. Hitung frekuensi napas selama satu menit
  5. Informasikan hasil pemeriksaan dan catat pada status



Support web ini

BEST ARTIKEL