Friday, February 19, 2010

GENETIKA NEW COMER


  • Su Wong menikah dengan Lee Wong,
  • KEDUANYA BERKULIT PUTIH DAN RAMBUT LURUS.
  • Tahun berikutnya, keluarga Wong memiliki bayi baru.
  • Perawat membawa kepada mereka seorang bayi laki-laki BERKULIT HITAM DAN RAMBUT KERITING.
  • "Selamat!" kata perawat, "Mr Wong, apa nama yang akan Anda berikan untuk bayi Anda?"
  • Si ayah bingung melihat bayi mereka yang baru itu dan berkata, "Saya pikir kami akan memberinya nama Sam Ting Wong."
Meskipun Lee wong tidak yakin dengan anaknya ...namun jelas jelas ilmu genetika penting jika hal demikian muncul hehehe

APA ITU GENETIKA

  • Genetika : adalah ilmu yang mempelajari tentang faktor keturunan (hereditas)
  • Unit terkecil bahan genetis adalah Gen ( DNA)
  • Gen terdapat dalam kromosom tepatnya pada LOKUS
  • Kromosom terdapat didalam nukleoplasma di dalam inti

BEDA KROMATIN DAN KROMOSOM

  • Jalinan benang benang halus didalam plasma inti (nukleoplasma) disebut Kromatin
  • Pada saat pembelahan kromatin memendek dan membesar dan menyerap warna sehingga kelihatan, yang disebut : Kromosom
  • Kromatin atau kromosom mengandung puluhan sampai ratusan ribu gen

MACAM KROMOSOM

  • Macam kromosom:
    1. Autosom: yaitu kromosom tubuh
    2. Genosom: yaitu kromosom kelamin
Autosom
  • kromosom yang memberikan sifat /karakter pada tubuh misalnya warna kulit , bentuk rambut dll
  • kromosom ini pada sel tubuh manusia berpasangan pada nomer 1 sampai 22
  • sedangkan pada sel kelamin tunggal tiodak berpasangan pada no 1 s/d 22
  • jadi pada manusia Autosom di sel tubuh ( somatik) ada 44 (22 pasang ) pasangan 23 dihuni sepasang kromosom kelamin ( gonosom)
  • sedang Autosom di sel kelamin ada 22 sisanya satu di no 23 adalah Gonosom
Gonosom
  • kromosom sex ( kromosom kelamin BUKAN sel kelamin OK
  • jumlahnya sepasang pada sel tubuh ( somatik) pada no 23 dan tunggal pada sel kelamin juga pada no 23
Agar jelas lihat Karyotipe kromosom manusia ini pada sel tubuh ( somatik)

  • Homolog adalah sepasang kromosom yang mempunyai bentuk, besar dan komposisi gen yang sama bisa dilihat pada pasangan kromosom tubuh ( Autosom) diatas pada nomer 1 s/d22 yang berpasangan gennya membentuk alela
  • Contoh : manusia mempunyai 46 kromosom, berarti terdiri 23 Homolog (pasangan)

PENGERTIAN PLOID

  • Satu set/paket kromosom dari ayah atau ibu disebut Ploid yang disingkat : N
  • Manusia terdiri 2 ploid (Diploid) atau 2N (satu ploid dari ayah dan satu ploid dari ibu)
  • Ploid pada kromosom manusia: kromosom autosom diploid (2N), dan kromosom genosom haploid (N)
  • Misalnya bunga merah pada tanaman Pisum sativum dikawinkan dengan yang berwarna Putih , karena perkawinan ini hanya mau melihat bagaiamana warna bunga dari hasil keturunanntya , dan yang dilihat hanya satu sifat beda maka disebut perkawinan Monohibrid OK
  • Jika mau melihat 2 sifat beda ya perkawinnannya menjadi Tanaman Berbunga warna merah berbatang tinggi disilangkan dengan tanaman sejenis berbunga putih batang rendah bagaimana keturunannya OK
  • begitu seterusnya Jika 3 tanda beda trihibrid , 4 tanda beda tetra hibrid dst
PENGERTIAN KARIOTIPE

  • Kariotipe : adalah menyusun kromosom yang sama berdasarkan panjang dan bentuknya
  • Peran kariotipe adalah dengan menemukan kelainan pada kariotipe, dapat dicari hubunganya dengan kelainan yang terdapat pada anatomi, morfologi dan fisiologi seseorang

BEDA FENOTIF DAN GENOTIF

  • Fenotipe : bentuk luar / karakter yang terlihat pada suatu individu
    • Contoh : pendek, gemuk, pandai, pemalu
  • Genotipe : bentuk atau susunan gen (karakter) yang terdapat dalam individu yang dilambangkan / dikodekan , kodenya huruf depan dari sifat fenotif , misalnya bunga merah ya ditulis M ,
  1. jika pada individu (organisme ) kode hurufnya double ( ditulis 2X)
  2. jika pada gamet kodenya tunggal ditulis sekali
    • Contoh : Aa, aa, AaBB, Aabb contoh ini pasti pada individu ( phenotif individu) maksudnya bukan pada gamet
    • sedang jika pada gamet ditulisnya sekali misal A atau a , AB atau aB dst
  • Fenotipe adalah hasil kerja sama antara genotipe dan lingkungan artinya bahwa sifat Phenotif itu ekspresi dari sifat Genotif , Jika genotifnya MM ya ekspresinya bunga merah
PENGERTIAN ALEL

  • Alel : gen gen yang terletak pada lokus yang sama, memiliki pekerjaan sama, hampir sama atu berbeda tetapi untuk satu tugas tertentu
    • Contoh : gen tinggi badan (Aa)
    • A: tinggi (dominan); a: pendek (resesif )
    • A & a adalah Alel
  • Macam alel :
    • Homozigot : AA (dominan) atau aa (resesif)
    • Heterozigot : Aa
  • Pada salah satu percobaannya Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis yang berbiji bulat dengan yang keriput. Tanaman yang dipilih adalah tanaman galur murni, yaitu tanaman yang kalau menyerbuk sendiri tidak akan menghasilkan tanaman yang berbeda dengannya. Dalam hal ini tanaman tinggi akan tetap menghasilkan tanaman berbiji bulat . Begitu juga tanaman berbiji keriput akan selalu menghasilkan tanaman berbiji keriput
    Dengan menyilangkan galur murni berbiji bulat dengan galur murni berbiji keriput , Mendel mendapatkan tanaman yang semuanya berbiji bulat Selanjutnya, tanaman berbiji bulat hasil persilangan ini dibiarkan menyerbuk sendiri. Ternyata keturunannya memperlihatkan perbandingan tanaman berbiji bulat terhadap tanaman berbiji keriput sebesar 3 : 1.



  • Ratio Fenotif F2 yang muncul bulat (B- ) : keriput (bb) = 3 : 1
  • Sedangkan Ratio Genotif F2 nya yang muncul BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1
  • Berikut data yang dengan tekun melakukan riset tentang persilangan tanaman Pisum sativum ( Kacang ercis)
  • Dari percobaan tersebut, Mendel menyimpulkan bahwa pada saat pembentukan gamet, terjadi pemisahan bebas pasangan gen-gen yang dikandung oleh induk (parental) sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya.
  • Misalnya, induk Bb (F1) menghasilkan gamet B dan b.
  • Hal ini dikenal sebagai Hukum Segregasi atau Hukum Mendel I.
  • Kemudian, terjadi perkawinan antara induk jantan dan betina.

  • Hal ini menyebabkan gamet B dan b bergabung secara acak (Hukum mendel II ) Hukum Assortasi penggabungan acak gen
  • Sehingga, dihasilkan F2 dengan perbandingan fenotif 3 : 1. pada monohibrid dan [adao persilangan dihibrid gen bergabung secara acak dengan ratio 9 : 3 :3 : 1
Unyuk jelasnya Hukum Segregasi Mendek perhatikan perkawinan dan penjelasannya OK
Hukum Segregasi
  • Sifat organisme dikendalikan oleh gen yang dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  • Setiap sifat dikendalikan oleh sepasang alel yang terdapat pada satu lokus dari suatu kromosom.
  • Antara dua alel pada satu lokus mungkin mempunyai hubungan dominan-resesif atau kodominan.
  • Pada persilangan antara dua tetua homozigot yang berbeda akan diperoleh F1 yang bersifat heterozigot.
  • Dalam kasus alel dominan-resesif, fenotipe F1 akan sama dengan fenotipe tetua dominan, tetapi dalam kasus alel kodominan genotipe F1 yang berbeda dari kedua genotipe tetuanya akan menghasilkan fenotipe yang berbeda pula. Persilangan sendiri antar F1 akan menghasilkan generasi F2.
  • Pada percobaan monohibrid atau persilangan dengan pembeda satu sifat atau satu lokus, akan diperoleh nisbah genotipe AA : Aa : aa sama dengan 1:2:1, bila F1nya bergenotipe Aa atau tetua-tetua awalnya AA dan aa.
  • Dalam kasus alel dominan-resesif dari nisbah genotipe tersebut akan dihasilkan nisbah fenotipe 3:1 untuk dominan (A-) : resesif (aa), sedangkan dalam kasus alel kodominan akan diperoleh tiga fenotipe yang mewakili fenotipe tetua-1 (homozigot), F1 (heterozigot), tetua-2 (homozigot) dengan nisbah sama dengan nisbah genotipe.
  • Dari data F2 monohibrid, Mendel menyusun Hukum Segregasi yang bermakna bahwa pasangan alel yang bergabung melalui perkawinan akan bersegregasi dengan bebas dalam proses pembentukan gamet.
  • Kebebasan ini ditunjukkan oleh nisbah yang sama antara gamet F1 beralel A dengan yang beralel a atau 1/2 A dan 1/2 a sehingga melalui proses penggabungan gamet secara acak dalam pembentukan populasi F2 akan diperoleh genotipe AA, Aa, dan aa dengan perbandingan AA, 1/2Aa, dan 1/4 aa.


  • Agar semakin Jelas juga akan disertakan Hukum Mendel II Assortasi atau penggabungan Bebas seperti terlihat diatas
Hukum Perpaduan Bebas
  • Berdasarkan data F2 dihibrid, Mendel menyusun Hukum Perpaduan Bebas yang berisi bahwa segregasi alel-alel pada suatu lokus, bebas dari pengaruh segregasi alel-alel lokus lainnya.
  • Dari F1 bergenotipe AaBb dalam proses pembentukan gamet alel A dapat bebas berpadu dengan B atau b, juga a bebas memilih B atau b.
  • Akibat perpaduan bebas ini maka setiap jenis gamet yang terbentuk, yaitu AB, Ab, aB, dan ab akan mempunyai frekuensi yang sama.
  • Dalam kasus dihibrid akan mempunyai frekuensi masing-masing 0,25.
  • Akibat perpaduan bebas dari alel-alel dalam pembentukan gamet, dan penggabungan bebas gametgamet dalam perkawinan maka dalam kasus alel dominan-resesif, F2 akan mempunyai fenotipe dengan perbandingan 9:3:3:1.
  • Untuk membuktikan Hukum Perpaduan Bebas dilakukan uji silang dihibrid dengan menyilangkan F1 terhadap tetua resesif.
  • Terbukti kebenaran Hukum ini dengan munculnya turunan uji silang dengan perbandingan 1:1:1:1 untuk fenotipe yang menggambarkan gamet AB, Ab, aB, dan ab. Kebenaran Hukum Mendel diperkuat oleh hasil pengamatan kromosom yang memperlihatkan kesetaraan Hukum Mendel dengan perilaku kromosom dalam proses meiosis.
  • Kesetaraan tersebut terlihat sebagai berikut: kesetaraan perpasangan alel dengan perpasangan kromosom homolog, kesetaraan segregasi sepasang alel dengan perpisahan pasangan kromosom homolog menuju kutub yang berbeda, dan kesetaraan antara perpaduan bebas alel-alel dengan kebebasan berbagai kromosom dalam memilih kutub yang dituju dalam meiosis.
Pengembangan Teori Mendel
  • Dengan kemajuan penemuan genetika terlihat adanya berbagai fenomena yang menyimpang dari kaidah Mendel.
  • Penyebab pertama dari penyimpangan tersebut karena adanya interaksi alel-alel antarlokus dalam ekspresi pembentukan fenotipe.
  • Interaksi seperti ini secara umum disebut epistasis, yang terbagi atas interaksi komplementasi, modifikasi dan duplikasi.
  • Penyebab kedua adalah terjadinya pautan antarlokus atau segregasi alel-alel suatu lokus yang dipengaruhi oleh segregasi pada lokus yang lain pada kromosom yang sama.
  • Dan yang terakhir disebabkan oleh gen yang bersangkutan terletak pada organel di luar inti (ekstrakromosom).
  • Migrasi organel pada waktu pembelahan sel berbeda dengan proses migrasi kromosom pada saat meiosis sehingga pewarisannya tidak mengikuti kaidah Mendel.


istilah genetika new comer

  • Autosom = kromosom di luar kromosom seks
  • Dihibrid = perkawinan dengan memperhatikan dua sifat beda
  • Dominan = sifat fenotip yang muncul pada F1, sifat yang menang terhadap sifat resesif.
  • Epistasis = interaksi gen tidak beralel, dengan satu gen menutupi ekspresi gen yang lain.
  • Fenotipe = penampakan sifat sebagai hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya.
  • Genotipe = sifat yang ditentukan oleh gen.
  • Heterozigot = genotip yang tersusun atas gen dan alel yang tidak sama, satu dominan dan yang lain resesif.
  • Kiasma = sambungan yang terdapat di antara kromatid-kromatid homolog, tempat terjadinya proses pertukaran dalam peristiwa pindah silang.
  • Letal = gen penyebab kematian individu.
  • Monohibrid = perkawinan dengan memperhatikan satu sifat beda.
  • Mutagen = substansi kimia, biologi atau perlakuan yang dapat meningkatkan mutasi secara spontan.
  • Mutan = organisme yang mengalami mutasi sehingga berbeda dari tipe lainnya.
  • Pautan = gen yang terpaut karena terletak pada lokus yang berdekatan.
  • Pindah silang = peristiwa pindahnya gen dari satu kromosom ke kromosom yang homolog karena lokusnya berjauhan. Terjadi pada saat meiosis


PEKERJAAN GEN


  1. Replikasi : memperbanyak / menggandakan diri
  2. Transkripsi : mencetak ARN
  3. Translasi : mengantar pesan / mencari bahan

MACAM ARN

  1. ARN m (messenger): membawa pesan genetik (kodon) dari inti ke ribosum
  2. ARN r (ribosum): menerima pesan genetik (kodon) dari ARNm
  3. ARN t (transfer): mencari asam amino di sitoplasma yang sesuai dengan pesanan ARN m untuk dibawa ke ribosum

ATURAN TRANSKRIPSI KODON

  • Gula yang dicetak Ribose
  • Basa pada ADN : A (adenin) T (timin) G (guanin) C (citosin)
  • Basa pada ARN : A (adenin) U (urasil) G (guanin) C (citosin)
ADN jadi ARN
A jadi U
G jadi C
T jadi A
C jadi G

  • 3 rangkaian basa pada ADN disebut : KODOGEN
  • 3 rangkaian basa yang tercetak pada ARN m disebut : KODON
  • 3 rangkaian basa pada ARN t yang setangkup dengan ARN m disebut : ANTIKODON

PENENTUAN JENIS KELAMIN

  • Jenis kelamin ditentukan 2 faktor: genetis dan lingkungan
  • Pada saat embriogenesis: faktor genetis yang menentukan karakter kelamin primer (alat kelamin)
  • Setelah hormon kelamin terbentuk akan mengatur karakter kelamin skunder
  • Lingkungan dapat merubah kelamin disebut: sex reversal

JENIS KELAMIN BERDASARKAN KROMOSOM SEX PADA MANUSIA

  • 2AX WANITA
  • 2AXX WANITA
  • 2AXXX WANITA
  • 2AXXXX WANITA
  • 2AXY LAKI LAKI
  • 2AXYY LAKI LAKI
  • 2AXXY LAKI LAKI
  • 2AXXYY LAKI LAKI

CARA MENENTUKAN JENIS KELAMIN

  1. SEX CHROMATIN/KROMOSOM
  2. DRUMSTICK: bentukan seperti drumstick dalam inti sel leukosit (wanita)
  3. BAR BODY: bagian dari inti sel yang menyerap warna (wanita)
  4. KARIOTIPE

BARR BODY

  • Ditemukan oleh M.L. Barr pada tahun 1949
  • Ia menemukan bahwa pada kandungan inti sel betina, ditemukan suatu badan yang menyerap warna, badan itu kemudian disebut dengan Barr Body
  • Adanya Barr Body menunjukan jenis kelamin : wanita

DRUMSTCK

  • Ditemukan oleh W.M. Davidson dan D.R. Smith pada tahun 1954
  • Didapat pada Neutrofil (Leukosit granulosit) pada wanita dengan pewarnaan khusus, intinya akan mengandung tonjolan seperti tambur yang disebut : Drumstick
Genetika juga mempelajari penyakit Buta warna



HUKUM SEMU MENDEL 



Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling memengaruhi dalam memberikan fenotipe pada suatu individu disebut interaksi gen, yaitu: a. komplementer, b. kriptomeri, c. epistasis-hipostasis, dan d. polimeri.

Komplementer
Komplementer adalah peristiwa dua gen dominan saling memengaruhi atau melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat.
Soal:  
Diketahui C (gen penumbuh bahan mentah pigmen), c (gen tidak mampu menumbuhkan bahan mentah pigmen), R (gen penumbuh enzim pigmentasi kulit), dan r (gen tidak mampu menumbuhkan enzim pigmentasi kulit). Jika disilangkan induk berwarna (CCRR) dengan tidak berwarna (ccrr), maka akan dihasilkan keturunan 100% berwarna. Tentukan rasio fenotif  F2!
Penyelesaian:
P1        :           CCRR (berwarna)       ><        ccrr (tak berwarna)
Gamet :           CR                                           cr
F1        :                                               CcRr (berwarna) [ artinya: C dan R mempengaruhi warna
P2        :           CcRr (berwarna)         ><        CcRr (tak berwarna)
Gamet :           CR, Cr, cR, cr                         CR, Cr, cR, cr
F2        :

CR
Cr
cR
Cr
CR
 CCRR (berwarna)
CCRr (berwarna)
CcRR (berwarna)
CCRr (berwarna)
Cr
CCRr (berwarna)
CCrr (tak berwarna)
CcRr (berwarna)
CCrr (tak berwarna)
cR
CcRR (berwarna)
CcRr (berwarna)
ccRR (tak berwarna)
CcRr (berwarna)
cr
CcRr (berwarna)
Ccrr (tak berwarna)
ccRr (tak berwarna)
Ccrr (tak berwarna)
Rasio F2: berwarna : tak berwarna = 9 : 7

Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya apabila bertemu dengan faktor dominan lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini seolah-olah tersembunyi (kriptos),
Soal:
Diketahui gen A (ada pigmen antosianin), a (tidak ada pigmen antosianin), B (air sel bersifat basa), dan b (air sel tidak bersifat basa). Penyilangan Linaria maroccana berbunga merah (AAbb) dengan
Linaria maroccana berbunga putih (aaBB), menghasilkan 100% generasi (F1)-nya berbunga ungu. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1        :           AAbb (merah) ><        aaBB (putih)
Gamet :           Ab                               aB
F1        :           AaBb (Ungu) [ ada pigmen antosianin (A) dalam basa (B)
P2        :           AaBb (ungu)   ><        AaBb (ungu)
Gamet :           AB, Ab, aB, ab                       AB, Ab, aB, ab
F2        :

AB
Ab
aB
ab
AB
 AABB (ungu)
AABb (ungu)
AaBB (ungu)
AaBb (ungu)
Ab
AABb (ungu)
AAbb (merah)
AaBb (ungu)
Aabb (merah)
aB
AaBB (ungu)
AaBb (ungu)
aaBB (putih)
aaBb (putih)
ab
AaBb (ungu)
Aabb (merah)
aaBb (putih)
Aabb (merah)
Rasio fenotif F2 = ungu : merah : putih = 9: 4 : 3



 
Soal:
Diketahui Ayam berpial rose/mawar (RRpp / Rrpp, Ayam berpial pea/biji (rrPP / rrPp), Ayam berpial walnut/sumpel (RRPP / RRPp / RrPP / RrPp), Ayam berpial single/bilah (rrpp). Jika ayam berpial/jengger rose homozigot disilangkan dengan ayam berpial biji homozigot, pada F1 dihasilkan  jengger walnut (sumpel). Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1        :           RRpp (rose)     ><        rrPP (biji)
Gamet :           Rp                               rP
F1        :           RrPp (walnut) [ artinya: R dan P memunculkan walnut
P2        :           RrPp (walnut) ><        RrPp (walnut)
Gamet :           RP, Rp, rP, rp              RP, Rp, rP, rp
F2

RP
Rp
rP
rp
RP
 RRPP (walnut)
RRPp (walnut)
RrPP (walnut)
RrPp (walnut)
Rp
RRPp (walnut)
RRpp (rose)
RrPp (walnut)
Rrpp (rose)
rP
RrPP (walnut)
RrPp (walnut)
rrPP (biji)
rrPp (biji)
rp
RrPp (walnut)
Rrpp (Rose)
rrPp (biji)
rrpp (bilah)
Rasio fenotif F2: walnut : rose : biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1

Epistasis dan Hipostasis
Epistasis-hipostasis adalah peristiwa dengan dua faktor yang bukan pasangan alelnya dapat memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. Namun, pengaruh faktor yang satu menutup ekspresi faktor lainnya.
Soal:
Pada penyilangan gandum berkulit biji hitam (HHkk) dengan gandum berkulit biji kuning (hhKK), ternyata 100% pada F1 berkulit biji hitam. Tentukan rasio fenotif F2-nya?
Penyelesaian:
P1        :           HHkk (biji hitam)        ><        hhKK (biji kuning)
Gamet :           Hk                                           hK
F1        :           HhKk (biji hitam) [artinya: H epistasis terhadap K / k
P2        :           HhKk (biji hitam)        ><        HhKk (biji hitam)
Gamet :           HK, Hk, hK, hk                      HK, Hk, hK, hk
F2        :

HK
Hk
hK
hk
HK
 HHKK (biji hitam)
HHKk (biji hitam)
HhKK (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
Hk
HHKk (biji hitam)
HHkk (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
Hhkk (biji hitam)
hK
HhKK (biji hitam)
HhKk (biji hitam)
hhKK (biji kuning)
hhKk (biji kuning)
hk
HhKk (biji hitam)
Hhkk (biji hitam)
hhKk (biji kuning)
Hhkk (putih)
Rasio fenotif F2: hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1
Soal:
Pada tikus, warna bulu yang hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama, sedangkan rr dan C menyebabkan warna krem. Jika ada gen cc, tikus itu menjadi albino. Perkawinan antara tikus hitam homozigot (RRCC) dan tikus albino (rrcc), menghasilkan F1 semua hitam. Tentukan fenotif F2!
Penyelesaian:
P1        :           RRCC (hitam) ><        rrcc (albino)
Gamet :           RC                               rc
F1        :           RrCc (hitam) [ artinya: R dan C membawa sifat hitam secara bersama
P2        :           RrCc (hitam)   ><        RrCc (hitam)
Gamet:                        RC, Rc, rC, rc             RC, Rc, rC, rc
F2        :

RC
Rc
rC
rc
RC
 RRCC (hitam)
RRCc (hitam)
RrCC (hitam)
RrCc (hitam)
Rc
RRCc (hitam)
RRcc (albino)
RrCc (hitam)
Rrcc (albino)
rC
RrCC (hitam)
RrCc (hitam)
rrCC (krem)
rrCc (krem)
rc
RrCc (hitam)
Rrcc (albino)
rrCc (krem)
rrcc (albino)
Rasio fenotif F2: hitam : krem : albino = 9 : 3 : 4

Polimeri
Polimeri adalah peristiwa dengan beberapa sifat beda yang berdiri sendiri memengaruhi bagian yang sama dari suatu individu.
Soal:
Pada penyilangan antara gandum berbiji merah (M1M1M2M2) dan gandum berbiji putih (m1m1m2m2), dihasilkan F1 semua gandum berbiji merah. Tentukan rasio fenotif F2-nya!
Penyelesaian:
P1        :           M1M1M2M2 (merah)    ><        m1m1m2m(putih)
Gamet :           M1M2                                       m1m2
F1        :           M1m1M2m2 (merah) [ artinya: M1 dan M2 memunculkan warna merah
P2        :           M1m1M2m2 (merah)     ><        M1m1M2m2 (merah)
Gamet :           M1M2, M1m2, m1M2, m1m2        M1M2, M1m2, m1M2, m1m2
F2

M1M2
M1m2
m1M2
m1m2
M1M2 
M1M1M2M2 (merah)
M1M1M2m2 (merah)
M1m1M2M2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
M1m2
M1M1M2m2 (merah)
M1M1m2m2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
M1m1m2m2 (merah)
m1M2
M1m1M2M2 (merah)
M1m1M2m2 (merah)
m1m1M2M2 (merah)
m1m1M2m2 (merah)
m1m2
M1m1M2m2 (merah)
M1m1m2m2 (merah)
m1m1M2m2 (merah)
m1m1m2m2 (putih)
Rasio fenotif F2: Merah : putih = 15 : 1

GENETIKA MANUSIA

HUKUM MENDEL 1
  • “Pada waktu pembentukan gamet terjadi segregasi atau pemisahan alel-alel secara bebas, dari diploid menjadi haploid”
  • Disebut juga Hukum segregasi atau kaidah pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet







HUKUM MENDEL 2
  • “Waktu pembentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah bersegregasi bebas, akan bergabung secara bebas membentuk genotif dengan kombinasi2 alel yang berbeda
  • Disebut juga Hukum penggabungan secara bebas (the Mendelian law of independent assortment)

Contoh:
P: Ayah normal heterozigot x Ibu albino
G: A, a X a, a
F1: Aa, Aa, aa, aa

P: Ayah gol darah A homozigot X Ibu golongan darah B heterozigot
G: A, A X B, O
F1: AB, AO, AB, AO

Contoh Soal:
  1. Ibu normal heterozigot albino menikah dengan ayah albino. Bagaimana kemungkinan anaknya?
  2. Ibu golongan darah O menikah dengan ayah golongan darah B heterozigot. Bagaimana kemungkinan anaknya
  3. Ibu penderita diabet menikah dengan ayah diabet. Bagaimana kemungkinan anaknya?
  4. Ibu normat heterozigot menikah dengan ayah butawarna. Bagaimana kemungkinan anaknya?

ABNORMALITAS PENYAKIT GENETIK DOMINAN
1. JARI LEBIH (POLYDACTYLY)
· Jari lebih oleh gen dominan P, normal resesif p

2. GIGI COKLAT
· Gigi lunak, cepat hancur warna coklat karena email tumbuh tak normal
· Diturunkan dominant

3. HUNTINGTON’S CHOREA
· Ditandai dengan gerakan otot yang involunter (tak teratur) setelah 35 tahun
· Diturunkan dominan

ABNORMALITAS PENYAKIT GENETIK RESESIF
1. PHENYLTHIOCARBAMIDE (PTC)
· Semacam bahan kimia, dimana sebagian orang dapat mengecap sebagian tidak
· Mengecap oleh gen dominan T, tak dapat mengecap oleh gen resesif t

2. PHENYLKETONUREA (PKU)
· Penderita ini tak mampu memetabolisme Fenilalamin, sehingga menumpuk didalam darah dan dibuang kedalam urine
· Fenilalamin sangat dibutuhkan tubuh untuk berbagai sintesa protein penting
· Penderita ini akan mengalami:
· Mental terbelakang
· Rambut putih
· Mata kebiruan
· Bentuk tubuh seperti orang psychotic
· Umur pendek (<>

3. TYROSINOSIS
· Ketidakmampuan merubah tiroksin
· Diturunkan resesif

4. ALBINO
· Ketidakmampuan membentuk pigmen melanin
· Diturunkan resesif

5. ALKAPTONUREA
· Ketidakmampuan merubah alkapton, sehingga terbuang di urine dan memberikan warna hitam pada popok
· Diturunkan resesif

6. GALACTOSEMIA
· malnutrisiKetidakmampuan merubah galaktosa menjadi glukosa
· Mental mundur, mata katarak, hati bengkak akhirnya mati
· Diturunkan resesif

7. DIABETES MELITUS
· Ketidakmampuan memproduksi insulin
· Diturunkan resesif

8. CYSTIC FIBROSIS
· Ditandai :
· Tingginya kadar NaCl dalam keringat
· Kelenjar tidak bekerja sempurna
· Diturunkan resesif

ABNORMALITAS PENYAKIT GENETIK SEMIDOMINAN
1. CICLE CELL ANEMIA
·Anemia yang disebabkan ketidak abnormalan eritrosit yang berbentuk seperti bulan sabit
· Diturunkan semi dominan (dominan tidak penuh)
· SS: anemia, eritrosit bulan sabit
· Ss: tidak anemia, eritrosit bulan sabit
· ss: normal



 

seharusnya pada plasma darah terkandung asam glutamat (GAA) malah keliru mengandung Asam amino Valin (GUA) langsung mengalami kerusakan HB nya tentu OK
2. THALASEMIA / COOLEY’S ANEMIA
· Anemia yang disebabkan eritrosit : kecil (microcytic) lonjong (leptocytic), banyak (polycethemic)
· Diturunkan semi dominan
· Th Th: anemia berat: Thalasemia major
· Th th: anemia ringan: Thalasemia minor
· th th: normal

3. CYSTINURIA
· Ditandai dalam urinenya dijumpai asam amino cystein, yang dapat mengendap dan membentuk batu ginjal
· Diturunkan semi dominan
· CC : parah, ada batu ginjal
· Cc : ringan, tak ada batu ginjal
· cc : normal

KELAINAN KROMOSOM SEX Y
1. HYSTRIX GRAVIOR
· Hg : pertumbuhan bulu normal
· hg : pertumbuhan bulu kasar dan panjang, seperti landak

2. WEBBED TOES
· Wt : pertumbuhan kulit jari normal
· wt : pertumbuhan kulit antar jari seperti kodok, bebek

3. HIPERTICHOSIS
· Ht : pertumbuhan bulu kuping normal
· ht : pertumbuhan bulu sekitar kuping
KELAINAN KROMOSOM SEX X
1. HEMOPHILIA
· Ditandai dengan darah sukar membeku
· Bersifat resesif, wanita ada carier
· Hemopilia A: tak ada faktor VIII
· Hemopilia B: tak ada faktor IX : penyakit Chrismast

2. BUTAWARNA
· Tidak dapat melihat warna
· Ada butawarna merah, ada butawarna biru
· Bersifat resesif
· Wanita ada carier

3. TAK BERGERAHAM (A MOLAR)
· Gigi susu premolar tumbuh, gigi tetap tak tumbuh
· Bersifat resesif

4. OMPONG (ANODONTIA)
· Samasekali tak punya gigi
· Bersifat resesif

5. TAK BER EMAIL (ANENAMEL)
· Gigi tak beremail, mudah rusak
· Bersifat dominan

6. G6PD: GLUKOSE 6 PHOSPHAT DEHIDROGENASE DEFISIENSI
· Tidak adanya enzim G6PD
· Dapat terjadi hemolisis, jika minum obat : primaquin, asetanilid, aspirin, nitrofurantoin, sulfonamid
· Bersifat resesif
Contoh Soal:
  1. Ibu normal menikah dengan ayah penderita anemia sel sakit berat. Bagaimana kemingkinan anaknya?
  2. Ibu thalasemia ringan menikah dengan ayah normal. Bagaimana kemungkinan anaknya?
  3. Ayah hemofili menikah dengan ibu normal pembawa sifat. Bagaimana kemungkinan anaknya?

ALEL GANDA
· Gen yang mempunyai alel lebih dari 2
· GOLONGAN DARAH SISTEM ABO
  • Ada 3 macam alel (Aslinya I , mutasi jadi Ia , Ib , I)
  • Golongan darah A (Ia Ia atau Ia i); B (Ib Ib atau Ib i); AB (Ia Ib); O (ii)
· GOLONGAN DARAH SISTEM RHESUS
  • Terdiri dus buah alel : Rh dan rh
  • Rhesus pos: Rh Rh, Rh rh
  • Rhesus neg: rh rh
  • Dapat menyebabkan Eritroblastosis fetalis pada kehamilan ibu yang kedua

KOMPLEMENTER
  • Interaksi gen yang saling melengkapi, jika tidak ada menyebabkan TULI
  • Cacat turunan dipengaruhi oleh 2 gen yang koplementer D-e dan E-e
  • Jika kedua gen dominan D & E saling bertemu fenotifnya normal
  • Normal : DE
  • Tuli: De, dE, de

EPISTAKSIS
  • Interaksi dimana gen yang satu mengalahkan yang lain, gen yang mengalahkan disebut epistaksis

WARNA IRIS MATA ORANG
  • Ada interaksi antara B-b (brown) dan I-i (inhibitor)
  • Yang epistaksis I (penghalang), jika I hadir bersama B, warna wata coklat dihalangi oleh I fenotifnya mata jadi biru
  • B: ada pigmen (coklat)
  • b: tak ada pigmen (biru)
  • I: penghalang
  • i: tak menghalangi

CONTOH SOAL
  1. Ibu Indonesia mata coklat (Bb ii) menikah dengan ayah Belanda mata biru (BB Ii). Bagaimana kemungkinan anaknya?
  2. Ibu normal (DdEe) menikah dengan ayah tuli (Ddee). Bagaimana kemungkinan anaknya?
  3. Ibu rhesus negatif menikah dengan ayah resus positif homozigot. Bagaimana kemungkinan anaknya?

POLIMERI

  • Interaksi gen yang bersifat kumulatif
  • contoh :
  • Pigmen kulit
  • Tinggi badan
  • Tekanan darah

GENOTIPE (KELAIANAN GENETIK) YANG BERHUBUNGAN DENGAN JENIS KELAMIN

  1. SUMBING
  • Diturunkan resesif
  • Laki : 60 %, wanita : 40

  1. BOTAK
  • Diturunkan dominan
  • BB: botak baik laki & perempuan
  • Bb: botak : laki, tidak perempuan, dihambat oleh Estrogen
  • bb: normal

Contoh Soal:
Ibu normal heterozigot menikah dengan ayah botak. Bagaimana kemingkinan anak laki-laki dan anak perempuanya botak?


DETAIL ALBINO
  • Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut juga hypomelanism atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary congenital disorder. 
  • Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut (atau lebih jarang hanya pada mata). 
  • Albino timbul dari perpaduan gen resesif. 
Ciri-ciri seorang albino adalah 
  • Mempunyai kulit dan rambut secara abnormal putih susu atau putih pucat dan memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah (tidak semua). 
  • Penyakit Albino disebabkan karena defisiensi enzym tyrosinase yang diturunkan secara genetik dan bisa juga disebabkan oleh perkawinan silang antara mahkluk hidup yang menghasilkan gen homozygot resesif.
  •  Enzim tyrosinase yang dapat menyebabkan tidak terbentuknya pigmen pada mahkluk hidup, khususnya pada manusia yang menyebabkan tidak terbentuknya pigmen kulit dan rambut. 
  • Penyakit ini tidak bisa di sembuhkan karena penyakit albino merupakan penyakit yang diturunkan oleh gen. 
  • Albinisme adalah suatu kelainan pigmentasi kulit bawaan, kelainan ini disebab kan karena kurang atau tidak adanya pigmen melanin di dalam kulit. 
  • Keadaan tersebut bersifat genetik atau diwariskan. 
  • Albino adalah murni penyakit kelainan genetik, bukan penyakitinfeksi dan tidak dapat ditularkan memalui kontak fisik ataupun melalui transfusi darah. 
  • Sebenarnya albino adalah panyakit perpaduan gen resesif pada orang tua dan menjadi gen dominan pada anak mareka. 
  • Gen resesif sendiri adalah gen yang tidak muncul pada diri kita sedangkan gen dominan adalah gen yang muncul pada diri kita dan menjadi sifat fisik dari kita. 
  • Jika seseorang memiliki satu gen normal dan untuk pigmentasi satu gen untuk albinisme, ia akan memiliki informasi yang cukup genetik untuk membuat pigmen normal dan tidak akan menderita penyakit tersebut. 
  • Ketika kedua orang tua membawa gen dan tidak satu pun dari mereka memiliki albinisme (opera tor), maka ada kemungkinan 25% bahwa bayi akan lahir dengan albinisme. 
  • Jenis warisan disebut warisan resesif autosomal. 

Klasifikasi Albino

Secara umum, ada 2 tipe albinisme yaitu :

Oculocutaneous albinism (OCA) Albino jenis ini adalah albino yang sering kita temui pada penderita albino. Yaitu kehilangan pigmen pada mata, kulit, dan rambut.

JENIS OCA : 
  1. OCA 1 
  2. OCA 2 
  3. OCA 3
OCA 1 
  • OCA 1 adalah gangguan hasil dari mutasi pada gen tirosinase ditemukan pada kromosom 11. 
  • Beberapa jenis mutasi pada gen tirosinase bertanggung jawab untuk memproduksi 2 jenis OCA 1 (OCA 1A dan OCA 1B). 
  • Mutasi dapat mengakibatkan tidak aktif/ tidak tirosin (mutasi nol) atau dalam produksi enzim tirosin yang telah mengurangi aktivitas dari normal (mutasi bocor). 
  • Null mutasi menghasilkan OCA 1A, sementara hasil mutasi bocor di OCA 1B. 
  • Karakteristik yang membedakan penting dari OCA 1 adalah adanya hipopigmentasi ditandai pada saat lahir. 
  • Kebanyakan individu dengan OCA 1 memiliki rambut putih, kulit putih susu, dan irides biru saat lahir. 
  • Para irides bisa sangat ringan biru dan tembus, sehingga seluruh iris muncul merah muda atau merah dalam cahaya ambient atau terang. 
  • Namun, dengan usia, irides biasanya menjadi biru gelap dan mungkin tetap bening atau berpigmen ringan, dengan tembus berkurang. 

OCA 2
  • OCA 2 (tirosin-positif OCA) adalah jenis yang paling umum dari albinisme di semua ras. 
  • Gangguan ini juga resesif autosomal, tapi dikodekan pada kromosom yang berbeda dari OCA 1 (pita 15q11-13). 
  • Dalam OCA 1, mutasi genetik mempengaruhi gen coding untuk tirosinase, namun OCA 2 mutasi genetik mempengaruhi gen coding untuk protein P dan tirosinase adalah normal. 
  • Hal ini mendalilkan bahwa gen ini mengkode P manusia untuk protein membran mela nosomal terlibat dalam transportasi dari tirosin. 
  • Spektrum fenotipik OCA 2 bervariasi, mulai dari pigmentasi absen pigmentasi hampir normal. 
  • Meskipun gen tirosinase normal, kebanyakan orang albino tipe 2 tidak memiliki pigmen hitam (eumelanin) di kulit, rambut, atau mata saat lahir. 
  • Akibatnya, pigmen hampir tidak ada pada saat lahir, sehingga kadang-kadang dibedakan dari OCA 1. Namun, pigmentasi cenderung ber kembang dengan usia. 
  • Mekanisme yang tepat dari keterlambatan dalam albinisme tidak diketahui. 
  • Intensitas akumulasi pigmen tergantung pada latar belakang ras pasien.
OCA 3 
  • OCA 3 (sebelumnya dikenal sebagai red / rufous OCA) disebabkan oleh mutasi pada gen manusia coding untuk TRP-1. 
  • Sebuah mutasi pada posisi ini menyebabkan bulu menjadi coklat daripada hitam. 
  • Pada manusia, pembentukan TRP-1 tidak sepenuh nya dipahami. 
  • Namun, ia bertindak sebagai protein regulator dalam produksi melanin hitam (eumelanin). 
  • Dengan mutasi, sebuah disregulasi berikutnya tirosinase terjadi, dan coklat pigmen disintesis bukan pigmen hitam. 

Oscular Albinism

  • Albino jenis ini hanya kehilangan pigmen pada mata, sedangkan pada rambut dan kulit mereka normal. 
  • Tetapi ada juga yang memiliki penampilan warna mata normal biarpun mata mereka tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya 

Ciri-Ciri Albino yaitu sebagai berikut:
  • Hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut (atau lebih jarang hanya pada mata). 
  • Kulit dan rambut secara abnormal putih susu atau putih pucat dan memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah 

Beberapa gejala dari penyakit albino adalah sebagai berikut:
  • Kulit terlalu sensitif pada cahaya matahari, sehingga mudah terbakar. 
  • Nystagmus, yaitu pergerakan bola mata yang irregular dan rapid dalam pola melingkar 
  • Strabismus (crossed eyes or lazy eye). 
  • Kesalahan dalam refraksi yaitu seperti miopi, hipertropi, dan astigmatisma. 
  • Fotofobia, hipersensitivitas terhadap cahaya 
  • Hipoplasi foveal, yaitu kurang berkembang nya fovea (bagian tengah dari retina) 
  • Hipoplasi nervus optikus, yaitu kurang berkembangnya nervus optikus. 
  • Abnormal decussation (crossing) dari fiber nervus optikus pada chiasma optikus. 
  • Ambliopia, penurunan akuisitas dari satu atau kedua mata karena buruknya transmisi ke otak, sering karena kondisi lain seperti strabismus. 

Katagori Albino Albino tirosinase positif

Enzim tirosinase ada, namun melanosit (sel pigmen) tidak mampu untuk memproduksi melanin karena alasan tertentu yang secara tidak langsung melibat kan enzim tirosinase.

Kategori Albino tirosinase negative
Enzim tirosinase tidak diproduksi atau versi non fungsional diproduksi.

Albinisme merupakan cacat menurun dimana

Seseorang tidak mempunyai tirosin yang akan diubah menjadi pigmen melanin.
Akibatnya alis, rambut, dan kulit tampak putih (albino), dan matanya peka terhadap cahaya.
Gen yang menyebabkan albino bersifat resesif, sedangkan alel dominannya mengendalikan sifat normal.
Seorang anak albino lahir dari pasangan suami isteri yang masing – masing membawa gen albino (carrier).


Penanganan Albino
  • Perlindungan sinar matahari : Penderita albino diharuskan menggunakan sunscreen ketika terkena cahaya matahari untuk melindungi kulit prematur atau kanker kulit. Baju penahan atau pelindung kulit dari cahaya matahari yang berlebihan. 
  • Bantuan daya lihat : Beberapa penderita albino sangat cocok menggunakan bifocals (dengan lensa yang kuat untuk membaca), sementara yang lain lebih cocok menggunakan kacamata baca. Penderita pun dapat memakai lensa kontak berwarna untuk menghalangi tranmisi cahaya melalui iris. Beberapa menggunakan bioptik, kacamata yang mempunyai teleskop kecil di atas atau belakang lensa biasa, sehingga mereka lebih dapat melihat sekeliling dibandingkan menggunakan lensa biasa atau teleskop. 
  • Pembedahan pada mata : Pembedahan mungkin untuk otot mata untuk menurunkan nystagmus, strabis mus, dan kesalahan refraksi seperti astigmatisma. Pembedahan strabismus mungkin mengubah penampilan mata. Pembedahan nistagmus mungkin dapat mengurangi perputaran bola mata yang berlebihan. Efektifitas dari semua prosedur ini bervariasi masing-masing individu. Namun harus diketahui, pembedahan tidak akan mengembalikan fovea ke kondisi normal dan tidak memperbaiki daya lihat binocu lar. Dalam kasus esotropia (bentuk “crossed eyes” dari strabismus), pembedahan mungkin membantu daya lihat dengan memperbesar lapang pandang (area yang tertangkap oleh mata ketika mata melihat hanya pada satu titik). 

Genetika Populasi Persilangan Albino



Gen albino dikendalikan oleh gen resesif a, sedangkan gen A menentukan sifat kulit normal. Penderita Albino mempunyai genotip aa, sedangkan orang normal mempunyai fenotip AA atau Aa.
Dimisalkan dalam persilangan berikut:

1. P1 : (normal) AA X aa (albino)
Gamet : A a
F1 : Aa (normal)

2. P2 : (normal) Aa X Aa (normal)

Gamet : A, a A, a
F2 : AA, Aa, aA = Normal
aa, = Albino
Jadi dari perkawinan seorang pria normal dengan wanita normal yang keduanya heterozigot menghasilkan keturunan dengan rasio fenotip normal : albino = 3 : 1.


Contoh dalam populasi:

Dalam suatu populasi 1000 orang terdapat 50 orang menderita albino (aa). Tentukan perbandingan antara homozigot dominan (AA), heterozigot (Aa), dan homozigot resesif (aa) yang menunjukkan populasi seimbang menurut Hardy-Weinberg!

Frekuansi gen albino: p2 + 2pq + q2 = 1
Dimana, p2 : homozigot dominan
2Pq : heterozigot
q2 : homozigot resesif

Diketahui q2 = 50, maka q = 50 = 0,05 dari 1000

Untuk mencari homozigot dominan:
P2 =1 – q = 1 – 0,05 = 0,95
P2 + 2pq + q2 = 1
(0,95)2 + 2 (0,95 x 0,05) + (0,05)2 = 1
0,9025 + 0,095 + 0,0025 = 1

Populasi seimbang dapat dicari dengan menggunakan rumus Hardy-Weinberg berikut:
H2 = 4DR
dimana H2 = 2pq (heterozigot)
D = p2 (homozigot dominan)
R = q2 (homozigot resesif)
Berdasarkan hasil perhitungan frekuensi gen albino di atas, maka dapat diperoleh keseimbangan gennya adalah sebagai berikut:
Diketahui H2 = 2pq = 0,095

D = p2 = 0,9025
R = q2 = 0,0025
H2 = 4DR
(0,095)2 = 4 (0,9025) (0,0025)
0,009025 = 4 (0,0022563)
0,009025 = 0,009025 (frekuensi seimbang)
Hardy Weinberg Albino
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus Hardy-Weinberg, dapat diimplikasikan dalam populasi penduduk untuk mengurangi jumlah angka penderita albino di Indonesia dengan melalui frekuensi gen yang sudah di dapat.
Dalam hal ini digunakan Hukum Hardy-Weinberg.
Dimana Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi adalah konstan.
Arti konstan yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut.
Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak acak
Ada mutasi
Ada seleksi
Ada migrasi
Ukuran populasi terbatas
Hanyutan genetik, dan aliran gen.

Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam.
Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik.
Frekuensi alel yang statis dalam suatu populasi dari generasi ke generasi mengasumsikan adanya perkawinan acak, tidak adanya mutasi, tidak adanya migrasi ataupun emigrasi, populasi yang besarnya tak terhingga, dan ketiadaan tekanan seleksi terhadap sifat-sifat tertentu.

Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
  • Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut juga hypomelanism atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary congenital disorder. 
  • Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut (atau lebih jarang hanya pada mata). Albino timbul dari perpaduan gen resesif. 
  • Secara umum, ada 2 tipe albinisme yaitu Oculocutaneous albinism (OCA) dan Oscular Albinism. 
  • Kajian genetika populasi tidak lepas dari hukum Hardy Weinberg, yaitu hokum yang menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi adalah konstan yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali jika terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu dalam kesetimbangan tersebut.
 Intermezo seriouse Genetika hehehe

Su Wong menikah dengan Lee Wong,
KEDUANYA BERKULIT PUTIH DAN RAMBUT LURUS.
Tahun berikutnya, keluarga Wong memiliki bayi baru.
Perawat membawa kepada mereka seorang bayi laki-laki BERKULIT HITAM DAN RAMBUT KERITING.
"Selamat!" kata perawat, "Mr Wong, apa nama yang akan Anda berikan untuk bayi Anda?"
Si ayah bingung melihat bayi mereka yang baru itu dan berkata, "Saya pikir kami akan memberinya nama Sam Ting Wong."

Support web ini

BEST ARTIKEL