Saturday, February 20, 2010

ASCARIS LUMBRICOIDES



ROUNDWORM (Ascaris lumbricoides)

Ascaris lumbricoides is one of the most common of the intestinal worms. It is a roundworm and infection with it is called Ascariasis. Children are more frequently and more heavily infected than adults because of their habit of putting all kinds of things into their mouths. If these objects are contaminated with ascaris eggs from human faeces the children swallow the eggs and thus become infected.
  • The round worm lives in the small intestines. The female lays as many as 200,000 eggs a day. These are passed in stool and develop in the soil. They are then transmitted as follows: 
  • Eggs passed out in stool are embryonated in stool before they are infective. 
  • The embryonated eggs are carried away from the contaminated place into houses by feet, foot wear or in dust by wind. They also can reach vegetables and fruits 
  • A child then eats and swallows food or fruits contaminated with eggs. 
  • The eggs hatch into larva in the intestinal canal. 
  • The larva penetrates the intestinal wall and reach the liver via the portal system. 
  • The larva is then carried to the lungs. 
  • In the lungs, they penetrate into the airway and pass via the bronchioli, bronchi, and trachea to the pharynx. 
  • They are coughed up and are swallowed a second time, thus returning to the intestinal tract. 
  • They then settle into the jejunum where they develop. 
  • In two months, they mature as adult worms and can live for about a year. 




MORFOLOGI CACING PERUT


  • Infeksi cacing Askaris lumbricoides atau cacing perut adalah infeksi yang hampir semua orang bisa terjadi sehingga cacing ini , merupakan cacing yang paling sering menginfeksi manusia. 
  • Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia bagian atas, dan melepaskan telurnya di dalam kotoran manusia. 
  • Akibat telur yang dikeluarkan oleh inang utama bersama faeces maka jika orang yang kena itu tidak higienis membuang kotorannya di sembarang tempat maka telur yang dikeluarkan itu berada di alam bebas. 
  • Ketika parameter lingkungan suhu , cahaya berpengaruh menjadikan kotoran yang mengandung telur itu akan mengering mudah rapuh dan tercerai berai. 

Apa yang terjadi ? mudah diduga telur telur akan berhamburan kemana saja karena ringan dan mudah terbawa angin , masuk makanan , berada di tanah dan dimana saja sesuai anginnya .

  • Jika sesorang mengkonsumsi makanan yang dikira steril meskipun kelihatannya tertutup saji kalau disana sudah ada telur yang tadi berhamburan maka jadilah telur masuk saluran pencernaan dan pecah berkembang menjadi cacing dewasa dengan siklusnmya ( lihat siklus) 
  • Infeksi pada manusia terjadi melalui jalan makanan yang tercemar oleh kotoran yang mengandung telur cacing. 
  • Telur yang tertelan akan mengeluarkan larva. 
  • Larva ini akan menembus dinding usus masuk ke aliran darah yang akhirnya sampai ke paru paru lalu akan dibatukkan keluar dan ditelan kembali ke usus. 
  • Penyakit yang timbul dari infeksi ini antara lain anemia, obstruksi saluran empedu, radang pankreas dan usus buntu. 
  • Cacing perut (Ascaris lumbricoides) ini bisa tumbuh dengan seukuran kelingking sepanjang 30 cm menetap diusus sehingga sari makanan di usus halus terkuras termakan olehnya , makanya jika terinfeksi cacing ini menjadi kurus , 
  • Bagaimana supaya tidak kurus , setiap makan ya harus dua piring satu piring untuk cacingnya , sepiring lagi untuknya OK 



SOAL LATIHAN

  1. Sebutkan 3 ciri-ciri Nemathelminthes?
  2. Bagaimanakah sistem saraf pada Platyhelminthes!
  3. Sebut dan jelaskan klasifikasi Platyhelminthes beserta contohnya?
  4. Jelaskan daur hidup Taenia solium!
  5. Jelaskan sistem reproduksi pada Nemathelminthes!
  6. Jelaskan perbedaan hewan diploblastik dan triploblastik!
  7. Bagaimanakh sistem gerak pada Annelida?
  8. Sebutkan 3 peranan Annelida?


CACING KREMI - OXYURIS VERMICULARIS

Infeksi Cacing Kremi (Oksiuriasis, Enterobiasis) adalah suatu infeksi parasit yang terutama menyerang anak-anak, dimana cacing Enterobius vermicularis tumbuh dan berkembangbiak di dalam usus.
Cacing Enterobius vermicularis menyebabkan infeksi cacing kremi yang disebut juga enterobiasis atau oksiuriasis. Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap. Pertama, telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke pakaian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari tangan, telur cacing pindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan. Telur cacing juga dapat terhirup dari udara kemudian tertelan. Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya menetas di dalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6 minggu). Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada malam hari) untuk menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita. Telur tersimpan dalam suatu bahan yang lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina inilah yang menyebabkan gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh manusia selama 3 minggu pada suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa menetas lebih cepat dan cacing muda dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.
Gejalanya berupa:
1.       Rasa gatal hebat di sekitar anus
2.       Rewel (karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu)
3.       Kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul pada malam hari ketika cacing betina dewasa bergerak ke daerah anus dan menyimpan telurnya di sana)
4.       Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi, tetapi bisa terjadi pada infeksi yang berat)

5.       Rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing dewasa masuk ke dalam vagina)


Deskripsi cacing Kremi
  • Penyakit akibat cacing kremi dikenal dengan Enterobiasis sebagaimana nama latin cacing kremi yaitu Enterobious vermicularis.
  • Penyebaran cacing kremi lebih banyak terjadi pada daerah dengan hawa dingin.
  • Cacing kremi betina berukuran 8-13 mm x 0,44 mm dengan ekor panjang dan runcing sedangkan cacing kremi jantan berukuran 2-5 mm dengan ekor melingkar (Bayangkan saja seperti parutan kelapa).
  • Daur hidup cacing ini bekisar antara 2 minggu sampai 2 bulan
  • Cacing dewasa dari usus halus pergi ke usus besar kemudian ke anus karena telur telur cacing itu hanya menetas kalau ada OKSIGEN, sehingga diberi nama Oxyuris OK.
  • Di malam hari cacing kremi yang mendekam di usus penderita, biasanya turun ke kawasan dubur untuk bertelur.

  • Setelah itu, ia akan masuk kembali ke usus.
  • Payahnya, cacing ini sering nyasar. Bukannya kembali ke usus, malah masuk ke liang vagina jika wanita.
  • Akibatnya, korban akan mengalami keputihan karena cacing kremi.
  • Gejalanya, selain rasa gatal, juga adanya lendir keruh dan kental berwarna sedikit kekuningan seperti susu, terkadang berbusa. Keputihan ini biasanya juga diderita anak-anak perempuan (balita sampai anak besar). Terjadi akibat spora yang menempel pada makanan atau barang lain yang terkontaminasi. Sebab itu kalau ada anak perempuan mengeluh di daerah vagina terasa gatal dan mengeluarkan lendir kekuningan, segeralah periksakan ke dokter. Mungkin penyebabnya cacing kremi .
Sebaran / Distribusi cara menginfeksi
  • Penyakit ini kayak penyakit kulit bisa menular
  • Penularan cacing kremi terjadi autoinfeksi . karena telurnya bisa nempel dimana aja, di pakaian, sprei or debu , sehingga akibat tidak hygienisnya tangan / kuku sehingga bersama makanan masuk ke mulut dari tangannya yang penuh telur/debu
  • Penyakit kremian ini sering pula disebut penyakit enterobiasis /oksiuriasis penyakit yang sangat sering ditemukan terutama pada anak-anak
  • Infeksi ini dapat terjadi akibat tertelannya telur cacing enterobius vermicularis (oxyuris vermicularis)
  • Setelah telur cacing tertelan, larvanya akan menetas di usus duabelas jari (duodenum) dan tumbuh menjadi bentuk dewasa di usus besar.
  • Cacing betina yang hamil (dapat mengandung 11.000-15.000 telur) akan berpindah ke daerah sekitar anus (perianal) untuk mengeluarkan telur-telurnya disekitar anus
  • Proses berpindahnya cacing ini akan menimbulkan sensasi gatal pada daerah sekitar anus penderita
  • Keadaan ini sering terjadi pada waktu malam hari sehingga penderita sering terganggu tidurnya dan menjadi lemah. Selain gatal-gatal,
Penularan cacing kremi dapat terjadi pada satu keluarga atau kelompok-kelompok yang hidup di lingkungan yang sama, seperti asrama, rumah piatu, dll. Proses penularannya dapat terjadi melalui :
  • Penularan dari tangan ke mulut sesudah menggaruk darerah sekitar anus
  • Penularan dari tangan dapat menyebarkan telur kepada orang lain karena memegang benda-benda lain yang terkontaminasi telur cacing ini
  • Telur cacing dapat ditemukan di debu ruangan sekolah, asrama, kavetaria, dan lainnya. Telur cacing di debu ini akan mudah diterbangkan oleh angin dan dapat tertelan
  • Telur yang telah menetas di sekitar anus dapat berjalan kembali ke usus besar melalui anus.
Menjaga kebersihan perorangan berperan penting untuk pencegahan penyakit ini, antara lain dengan :
  • Kuku hendaknya selalu dipotong pendek
  • Tangan hendaknya selalu dicuci sebelum makan
  • Makanan sebaiknya dihindarkan dari debu dan tangan yang mengandung parasit
  • Pakaian dan alas kasur hendaknya dicuci bersih dan diganti setiap hari.
Jika salah satu anggota keluarga terinfeksi cacing kremi, sebaiknya pengobatan diberikan kepada seluruh keluarga, agar penyebaran cacing ini dapat dihentikan secara menyeluruh.

Support web ini

BEST ARTIKEL