Wednesday, February 24, 2010

SOAL EKSKRESI ISIAN

  1. Keadaan tubuh seimbang disebut Homeostasis
  2. Menjaga konsentrasi cairan dalam tubuh/sel dengan cara Osmoregulasi
  3. 5 organ ekskresi yaitu Kulit, Ginjal, Paru-paru, Hati dan kolon
  4. Paru-paru mengeluarkan CO2+H20
  5. Nama ilmiah Hati adalah Hepar
  6. Hepar mempunyai 2 lobus (ruang)
  7. Pemecahan senyawa racun oleh hati disebut Detoksifikasi
  8. Perombakan eritrosit selama 120 hari
  9. Sel yang merombak eritrosit tua di hati disebut sel histoiosit
  10. Hemoglobin dirombak menjadi Hemin, Fe, Globin
  11. Yang merupakan pigmen warna empedu yaitu Hemin
  12. Hemin dipecah menjadi bilirubin dan biliverdin
  13. Bilirubin dan biliverdin adalah zat warna empedu
  14. Bilirubin bewarna hijau biru
  15. Bilirubin dioksidasi menjadi Urobilin
  16. Urobilin bewarna Kuning kecoklatan merupakan biliruben yang kena oksigen
  17. Urobilin memberi warna kuning pada Feses dan urin
  18. Protein dipecah dihati menjadi asam amino lain dan menyisakan Amoniak
  19. Argimin diuraikan oleh Enzim arginase menjadi Ornitin dan Urea
  20. Proses pelepasan gugus amino disebut Deaminasi
  21. Ornitin mengikat Amonia yang bersifat racun
  22. Urea dan Amoniak kemudian oleh ginjal di proses dengan proses Filtrasi , Reabsorbsi , Augmentasi
  23. Hasil ahirnya adalah Urin
  24. Empedu berfungsi untuk emulsi lemak, pembentuk biliribin , biliverdin dan urobilin
  25. Urine mengandung Amoniak dan urea serta kreatinin dan tentu air
  26. Indikator adanya protein di urine dengan menggunakan Reaagen buret
  27. Bila positif urine mengandung protein bewarna Ungu / violet
  28. Nama ilmiah ginjal adalah Ren
  29. Bagian paling luar ginjal adalah Korteks
  30. Ruang kosong dalam ginjal adalah Pelvis Renalis
  31. Sumsum ginjal adalah medula terdapat tubulus tubulus
  32. Satuan terkecil dalam ginjal adalah Nefron
  33. Yang membungkus Glomeroulus adalah Kapsul bowman
  34. Darah difiltrasi oleh Glomeroulus
  35. Glomerulus Menghasilkan Urin Primer
  36. Proses Reasorbsi terjadi pada tubulus contortus proximal
  37. Rearbsorbsi obligat dilakukan oleh tubulus kontortus proksimal
  38. Rearbsorbsi fakultatif dilakukan oleh tubulus kontortus distal
  39. Lengkung Henley dibagi 2 yaitu Descendens dan ascendens
  40. Proses Rearbsorbsi menghasilkan Urine sekunder
  41. Proses Augmentasi terjadi pada Tubula Kontortus Distal
  42. Ion yang ditambahkan adalah H+
  43. Tempat penampungan sementara Urin pada kandung kemih (vesica urinaria)
  44. Bagian yang mendeteksi kekurangaan air dalam darah adalah Hipotalamus
  45. Hipotalamus mengaktifkan Hipofise Posterior
  46. Hipofise Posterior mensekresikan hormon Antiduretik (ADH)
  47. Berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas membran TCD
  48. Bagian kulit yang mengelupas dan mengandung zat kitin adalah stratum korneum
  49. Lapisan yang mengandung pigmen ada pada startum basale dan stratum lusidum
  50. Nama keren kelenjar keringat adalah Glandula Sudorifera
  51. Nama keren kelenjar minyak adalah Glandula Sebassea
  52. Kelenjar minyak membentuk "rasengan" dikenal dengan istilah beranastomosis
  53. Ketika darah lebih hangat daripada titik hipotalamus maka hipotalamus akan mengaktikan enzim brandikinin
  54. Enzim brandikinin menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga berpengaruh pada ekskresi keringat
  55. Alat ekskresi pada cacing berupa nefridia
  56. Pada tiap-tiap segmen pada tubuh cacing terdapat sepasang Nefridium
  57. Setiap Nefridium mempunyai corong yang disebut Nefrostom
  58. Pada planaria, alat ekskresinya berupa sel api
  59. Saluran yang merupakan gabungan salurn kelamin dan saluran ginjal disebu saluran urogenital
  60. Sedangkan yang merupakan saluran 3 gabungan disebut kloaka
  61. Alat ekskresi pada insekta disebut tubula malphigi / badan malpigi
  62. Kerusakan glomeroulus karena bakteri Strptococcus disebut Nefritis
  63. Gejala tidak ada pembentukan urine disebut anuria
  64. Suatu kondisi dimana darah mengandung urine disebut uremia
  65. Batu ginjal terjadi karena dalam ginjal mengandung kalsium fosfat
  66. Rusaknya proses filtrasi disebut Albuminaria
  67. Ketika hormon Insulin sangat rendah disebut diabetes melitus
  68. Ketika kekurangan ADH pada tubuh disebut diabetes insipidus
  •  Kelainan dan penyakit yang menyerang sistem ekskresi dapat disebabkan oleh banyak hal. 
  • Misalnya virus, bakteri, jamur. Efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat. 

Beberapa penyakit pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut.

1. Albuminuria
  • Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. 
  • Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. 
  • Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. 
  • Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.

2. Hematuria
  • Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. 
  • Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.

3. Nefrolitiasis
  • Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. 
  • Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. 
  • Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. 
  • Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. 
  • Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. 
  • Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.

4. Nefritis
  • Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal. khususnya nefron. 
  • Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. 
  • Penyakit ini harus segera ditangani dokter.

5. Gagal Ginjal
  • Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di dalam darah. 
  • Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan kadar urea di dalam darah.
  • Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian. 
  • Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh nefritis. 
  • Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. 
  • Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. 
  • Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. 
  • Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan.

6. Diabetes Insipidus
  • Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon antidiuretika (ADH). 
  • Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik.

7.. Diabetes Melitus
  • Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean hormon insulin. 
  • Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. 
  • Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. 
  • Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.

8. Hepatitis
  • Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. 
  • Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. 
  • Beberapa hepatitis. antara lain hepatitis A dan B.
  • Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning.
  • Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti teh.

9. Sirosis Hati
  • Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. 
  • Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. 
  • Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. 
  • Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.

10. Gangren
  • Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan pengaliran darah ke jaringan tersebut. 
  • Gangren sering terjadi di tangan dan kaki karena gangguan aliran darah. 
  • Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan berbau busuk. 
  • Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang tidak tertolong bagian tubuh yang terkena gangren harus diamputasi.

11. Kencing Batu
  • Kencing batu disebabkan pembentukan endapan zat kapur (kalium) dalam ginjal. 
  • Endapan ini dapat terjadi pada rongga ginjal atau dalam kantong kemih. 
  • Jika endapan terbentuk di dalam rongga ginjal disebut batu ginjal.
  • Jika terbentuk di dalam kantong kemih disebut kencing batu. 
  • Baik batu ginjal maupunpun kencing batu dapat dihilangkan dengan pembedahan {operasi), pengobatan, atau penembakan dengan sinar laser.
  •  Proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak berguna bagi tubuh dari sel-sel tubuh disebut ekskresi
  • Sistem ekskresi berfungsi untuk membantu memelihara keseimbangan dalam tubuh makhluk hidup(homeostasis)
  • Osmoregulasi adalah pengaturan keseimbangan air dalam tubuh makhluk hidup
  • Alat ekskresi pada manusia adalah ginjal , kulit , paru-paru, dan hati.
  • Tugas Utama organ-organ tersebut yaitu membuang sisa metabolisme.
  • Sisa metabolisme pada manusia misalnya urea , karbon dioksida , dan zat warna empedu.
  • Dari keempat organ tersebut , alat ekskresi yang terpenting adalah ginjal
  • Ginjal atau ren berjumlah sepasang dan berwarna merah tua.
  • Fungsi ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung hitrogen , isalnya ammonia.
  • Amonia merupakan hasil pemecahan protein yang kita makan.
  • Ginjal juga berfungsi mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan misalnya vitamin.
  • Ginjal juga beperan dalam mengatur keseimbangan air untuk mempertahankan cairan ekstraseluler dengan mengeluarkan air dari dalam tubuh bila jumlahnya berlebihan.Merupakan fungsi ginjal dalam osmoregulasi.
  • Ekskresi dari ginjal berupa air seni (Urin)
  • Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu bagian luar( kulit ginjal atau korteks) , sumsum ginjal( medula) , dan rongga ginjal (piala ginjal dan pelvis renalis).
  • Kulit ginjal terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron.



Pilihan Ganda
1. Hati merupakan salah satu alat eksresi yang menghasilkan zat sisa …
a. gas CO2
b. asam urat
c. kolesterol
d. bilirubin
e. amoniak

2. Perhatikan beberapa organ tubuh manusia di bawah ini!
1). paru-paru
2). jantung
3). ginjal
4). lambung
5). limpa
Di antara organ tersebut yang berfungsi sebagai alat ekskresi adalah …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 5
e. 2 dan 5

3. Dari hasil tes urine, ternyata urine Pak Amir mengandung glukosa. Hal ini menunjukkan adanya kelainan fungsi ginjal pada proses …
a. filtrasi
b. augmentasi
c. reabsorpsi
d. defekasi
e. sekresi

4. Perhatikan beberapa gangguan berikut ini!
1). radang pada nefron
2). kekurangan hormon antidiuretik
3). radang pada pankreas
4). radang pada apendiks
Gangguan yang menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal adalah …
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1 dan 3
d. 2 dan 3
e. 1 dan 4

5. Perhatikan tabel hasil pengujian sampel urine berikut!
Dari data di atas dapat ditentukan bahwa individu I dan III mengalami gangguan/kelainan …
a. albuminuria dan uremia
b. oligouria dan uremia
c. uremia dan diabetes insipidus
d. albuminuria dan diabetes melitus
e. diabetes melitus dan uremia

6. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi …
a. nefron
b. glomerulus
c. tubulus kontortus
d. kapsul Bowman

e. hormon antidiuretika
7. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dalam darah adalah …
a. paru-paru dan jantung
b. ginjal dan lambung
c. ginjal dan paru-paru
d. ginjal dan jantung
e. jantung dan lambung

8. Urine primer dibentuk di dalam …
a. glomerulus
b. tubulus kontortus proksimal
c. tubulus kontortus distal
d. lengkung Henle
e. kapsul Bowman

9. Ginjal pada ikan termasuk …
a. pronefros
b. mesonefros
c. metanefros
d. opistonefros
e. nefridium

10. Pada kotoran tokek terdapat bagian yang berwarna putih, bagian tersebut adalah …
a. endapan kapur dari makanan
b. endapan garam dapur
c. zat warna empedu
d. asam urat dari ginjal
e. urea dari urine
11. Sisa metabolisme lemak yang dikeluarkan dari paru-paru berupa …
a. NH3
b. CH4
c. CO2 dan H2O
d. N2 dan O2
e. H2 dan H2O

12. Pengeluaran keringat pada tubuh manusia dipengaruhi oleh faktor di bawah ini, kecuali …
a. emosi
b. aktivitas tubuh
c. rangsangan saraf
d. suhu
e. umur

13. Di antara kelompok hewan-hewan berikut ini yang memiliki vesica urinaria adalah …
a. ikan, buaya, dan ular
b. amphibia, aves, dan kadal
c. ikan, amphibia, dan kura-kura
d. kura-kura, aves, dan buaya
e. ular, buaya, dan kadal
14. Kekurangan hormon Antidiuretika (ADH) menyebabkan gangguan …
a. jumlah urine sedikit
b. jumlah urine banyak
c. jumlah urine tidak teratur
d. urine tidak dapat keluar
e. urine berwarna merah

15. Keadaan di mana nefron meradang, ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya sering disebut penyakit …
a. batu ginjal
b. gagal ginjal
c. diabetes insipidus
d. diabetes melitus
e. oedema
Uraian
  1. Apakah yang dimakud dengan proses defekasi?
  2. Terangkan proses terbentuknya urine!
  3. Apakah arti pokok keringat bagi tubuh kita?
  4. Sebutkan ganguan-gangguan yang terjadi pada ginjal manusia!
  5. Sebutkan fungsi hati dan kulit sebagai alat eksresi!
 DETAIL THEORY




Organ Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusia berfungsi untuk membuang sampah dari tubuh manusia. Sistem ini terdiri dari struktur khusus dan jaringan kapiler yang membantu dalam proses ekskretoris. Sistem ekskresi manusia meliputi ginjal dan satuan fungsional, nefron. Aktivitas yang keluar dari ginjal dimodulasi oleh hormon khusus yang mengatur jumlah penyerapan di dalam nefron.

Gambar 1 Rincian dari sistem ekskretoris manusia. Posisi dan koalisi struktur ginjal (atas). Sebuah penampang ginjal menunjukkan dua bagian utama (kiri). Rincian nefron, unit fungsional dari ginjal (kanan).

Ginjal
1). Mereka adalah organ berbentuk kacang yang terletak di kedua sisi tulang punggung pada sekitar tingkat dari lambung dan hati. Darah memasuki ginjal melalui arteri ginjal dan daun melalui pembuluh darah ginjal. Tabung yang disebut ureter membawa produk-produk limbah dari ginjal ke kandung kemih untuk penyimpanan atau akan dirilis.

Produk dari ginjal adalah urin, larutan berair dari produk limbah, garam, senyawa organik, dan dua senyawa nitrogen penting: asam urat dan urea. Hasil asam urat dari dekomposisi asam nukleat, dan hasil urea dari pemecahan asam amino dalam hati. Kedua produk nitrogen dapat menjadi racun bagi tubuh dan harus dikeluarkan dalam urin.
Nefron
Unit fungsional dan struktural dari ginjal adalah nefron. Nefron menghasilkan urin dan merupakan unit utama homeostasis dalam tubuh. Ini pada dasarnya adalah sebuah tubulus panjang dengan serangkaian pembuluh darah terkait. Ujung atas tubula diperbesar merupakan seperti struktur cangkir yang disebut kapsul Bowman. Di bawah kapsul Bowman, kumparan tubulus untuk membentuk tubulus proksimal, dan kemudian menyusul giliran hairpin yang disebut lengkung Henle. Setelah lengkung Henle, kumparan tubulus sekali lagi sebagai tubulus distal. Ini kemudian memasuki duktus pengumpul, yang juga menerima urin dari tubulus distal lainnya.

Dalam kapsul Bowman adalah bola melingkar kapiler dikenal sebagai sebuah glomerulus. Darah dari arteri ginjal memasuki glomerulus. Kekuatan tekanan darah menginduksi plasma untuk melewati dinding glomerulus, melewati dinding kapsul Bowman, dan mengalir ke tubulus proksimal. Sel darah merah dan protein besar tetap dalam darah.

Setelah plasma memasuki tubulus proksimal, melewati gulungan, dimana bahan yang dapat digunakan dan air direklamasi. Garam, glukosa, asam amino, dan senyawa lain yang berguna mengalir kembali melalui sel tubulus ke dalam darah oleh transpor aktif. Osmosis dan aktivitas hormon membantu gerakan. Cairan darah kemudian mengalir melalui lengkung Henle ke dalam tubulus distal. Sekali lagi, garam, air, dan bahan lainnya yang berguna mengalir kembali ke dalam aliran darah. Homeostasis dicapai dengan proses ini: Sebuah jumlah yang dipilih dari hidrogen, amonium, natrium, klorida, dan lain ion menjaga keseimbangan garam halus dalam tubuh.
Cairan bergerak dari tubulus distal menuju saluran pengumpul mengandung bahan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Cairan ini disebut sebagai urin. Urea, asam urat, garam, dan produk sisa metabolisme lainnya adalah komponen utama dari urin. Urin mengalir melalui ureter menuju kandung kemih. Ketika kandung kemih penuh, urin mengalir melalui uretra ke luar.
Pengendalian fungsi ginjal
Kegiatan nefron dalam ginjal dikendalikan oleh pilihan seseorang dan lingkungan serta hormon. Misalnya, jika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar protein, banyak urea akan berada di darah dari pencernaan protein. Juga, di hari yang panas, tubuh akan menahan air untuk berkeringat dan pendinginan, sehingga jumlah urin berkurang.

Manusia menghasilkan hormon yang disebut hormon antidiuretik (ADH), juga dikenal asvasopressin, yang disekresikan oleh lobus posterior kelenjar hipofisis. Ini mengatur jumlah urin dengan mengendalikan tingkat penyerapan air di tubulus nefron.

Beberapa orang menderita dari suatu kondisi di mana mereka mengeluarkan tingkat yang sangat rendah ADH. Hasilnya adalah buang air kecil yang berlebihan dan penyakit yang disebut diabetes insipidus. Bentuk lain yang tidak terkait diabetes, diabetes mellitus, lebih luas. Orang dengan penyakit ini menghasilkan tingkat cukup insulin. Insulin biasanya mengangkut molekul glukosa ke dalam sel. Tapi ketika insulin tidak tersedia, glukosa tetap dalam aliran darah. Glukosa akan dihapus dari aliran darah di nefron, untuk mencairkan glukosa, nefron menghilangkan sejumlah besar air dari darah. Dengan demikian, urin cenderung berlimpah.
Hormon dari korteks kelenjar adrenal juga mengontrol konten urin. Hormon-hormon ini meningkatkan reabsorpsi ion natrium dan klorida dalam tubulus. Dengan demikian, mereka mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh, karena air mengalir ke arah natrium tinggi dan kandungan klorida.
Apa fungsi dari Sistem ekskresi?
Fungsi utama dari sistem ekskretoris adalah untuk

    Menyingkirkan limbah
    Menghilangkan tak berguna dengan-produk dikeluarkan dari sel
    Membasmi kimia berbahaya
    Mempertahankan stabilitas yang seimbang konsentrasi bahan kimia

Apa Fungsi paru-paru?
Paru-paru adalah dua organ seperti -spons terlokalisasi di setiap sisi thorax. Mereka dibentuk oleh alveoli paru. Mereka tidak bertanggung jawab untuk mengubah oksigen menjadi karbon dioksida, tetapi untuk mempertahankan tingkat pendukung kehidupan dari kedua gas dalam aliran darah dengan mengeluarkan karbon dioksida ekstra dan menjaga pasokan rutin oksigen. Setiap sel dan semua organisme dapat mengambil oksigen melalui difusi pasif dari aliran darah dan menggunakannya dalam metabolisme sendiri, sehingga menghasilkan karbon dioksida yang akan dikeluarkan jauh ketika melewati sirkulasi alveoli.

Apa Peran Kulit?
Kulit adalah bagian lain dari sistem, yang berisi keringat yang membantu mengatur konsentrasi pada tubuh seseorang sementara juga menjaga dia dingin. Garam membantu menguapkan air, pendinginan kulit. Keringat dikeluarkan melalui kelenjar keringat. Ada dua jenis kelenjar keringat: kelenjar keringat keringat ekrin dan kelenjar apokrin. Tujuan dasar dari kulit adalah untuk memberikan tahan air, pelindung, yang meliputi lingkungan internal tubuh yang kompleks. Kulit juga memainkan pengaturan kunci dalam membantu untuk mempertahankan peredaran darah dan sistem saraf.

Apa Fungsi ekrin?
Kelenjar ekrin mengeluarkan sebagian besar air dan garam dan digunakan oleh tubuh untuk kontrol suhu. Kelenjar ini terletak di seluruh tubuh, tetapi yang paling berlimpah di sekitar telapak kaki, telapak tangan, dan dahi. Mereka tampak seperti tabung melingkar, spiral menuju bagian luar kulit.

Apa Fungsi Hati?
Hati adalah bagian penting dari sistem ekskretoris, dan tubuh manusia. Ini mengatur penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan detoksifikasi obat. Hati mengeluarkan empedu, dasar yang digunakan untuk memecah lemak. Oleh karena itu, membantu menyingkirkan limbah yang tidak dibutuhkan dalam tubuh. Ini perubahan amonia beracun, yang merupakan gas beracun, untuk urea, cairan berbahaya. Ginjal filter urea (campuran gula dan limbah) menjadi cair disebut urin. Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh.

Apa Fungsi ginjal?
Pengeluaran Limbah cair dari tubuh melalui ginjal. Terletak di sebelah tulang belakang di belakang dalam tulang rusuk Anda, ukuran ginjal yang kecil (panjang sekitar 10 cm ) organ dengan warna coklat kemerahan yang berbentuk seperti kacang. Ketika sirkulasi, darah melewati ginjal agar menyetor digunakan dan tidak diinginkan air, mineral, dan molekul nitrogen-kaya disebut urea. Ginjal menyaring kotoran dari darah, membentuk yang disebut cairan urine. Ginjal menyalurkan urin ke kandung kemih bersama dua tabung terpisah yang disebut ureter. Kandung kemih mengumpulkan urin sampai kontraksi otot memaksa urin keluar dari tubuh melalui uretra. Ginjal memproduksi sekitar 1,5 liter urin setiap hari. Semua itu perlu dikeluarkan dari sistem tubuh. Hal ini dilakukan melalui buang air kecil.

Apa Fungsi Empedu itu?
Empedu adalah zat kehijauan atau kekuningan disekresi oleh hati yang digunakan untuk memecah lemak, etanol, dan limbah asam. Yang terdiri dari air, kolesterol, lechithin, ion bikarbonat, garam empedu, dan pigmen. Empedu merupakan substansi dasar yang kuat, diklasifikasikan sebagai basa. Hal ini dirilis melalui saluran empedu di hati. Sebuah kimia pencernaan yang memproduksi dalam hati, disimpan dalam kantung empedu, dan disekresi dalam usus kecil.

Apa Fungsi Usus besar itu?
Usus besar, atau kolon, adalah bagian terakhir dari sistem ekskretoris. Ini adalah organ yang menghilangkan limbah padat dari tubuh. Fungsinya tidak hanya untuk menghilangkan limbah padat tetapi untuk mengumpulkan air dari sampah yang dapat digunakan kembali. Ini adalah bagian dari saluran pencernaan, saluran yang mengalir melalui hewan vertebrata. Ini adalah sekitar 6 sampai 7 meter panjang dan proses, transportasi, dan mengeluarkannya limbah padat.

COBA LAGI YA AGAR LEBIH JAGOAN

. Zat sisa metabolisme berupa cairan empedu dikeluarkan melalui . . . .
a. kulit
b. ginjal
c. paru-paru
d. hati
Pembahasan:
Cairan empedu merupakan sisa metabolisme di hati. Cairan empedu berisi bilirubin dan biliverdin yang merupakan hasil pembongkaran hemoglobin dalam sel darah merah. Hemoglobin ini dibongkar menjadi zat besi (Fe), globin, dan hemin. Hemin inilah yang akan diubah menjadi bilirubin dan biliverdin. Cairan empedu dibuang melalui ginjal dan anus. Bilirubin merupakan pigmen yang menyebabkan urin dan tinja berwarna kuning.
Jawab: b



2. Fungsi ginjal yang utama adalah . . . .
a. menyaring karbon dioksida
b. menyaring plasma darah
c. mengeluarkan keringat
d. mengeluarkan cairan empedu
Pembahasan:
Fungsi utama ginjal adalah menyaring plasma darah serta membuang zat-zat yang berlebihan dan zat sisa yang ada di dalam darah. Zat sisa yang tidak berguna dan zat-zat yang berlebih dibuang dalam bentuk urin. Mengeluarkan keringat adalah fungsi kulit. Mengeluarkan cairan empedu adalah fungsi hati.
Jawab: b

3. TBC merupakan kelainan paru-paru yang dapat disebarkan melalui cara berikut, kecuali . . . .
a. cairan ludah yang keluar saat batuk
b. menggunakan masker bergantian dengan penderita
c. menggunakan alat makan bergantian dengan penderita
d. menggunakan masker ketika berhadapan dengan penderita
Pembahasan:
TBC merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri dari penderita dapat tersebar ke orang lain melalui droplet yaitu cairan ludah yang tersebar saat batuk/ bersin, menggunakan alat makan atau masker secara bersama dengan penderita. Untuk mencegahnya adalah menggunakan masker ketika berhadapan dengan penderita, menyediakan ventilasi ruangan sehingga sinar matahari dapat masuk dan sirkulasi udara berjalan baik.
Jawab: d

4. Urea merupakan zat sisa yang dibuang melalui urin. Pembentukan urea berlangsung di . . . .
a. kulit
b. ginjal
c. paru-paru
d. hati
Pembahasan:
Urea merupakan zat sisa hasil pembongkaran protein di hati. Protein dibongkar menjadi asam amino. Asam amino dibongkar menjadi amonium (NH3) dan karbon dioksida (CO2). Di hati, amonium dan karbon dioksida bereaksi membentuk urea.
Jawab: d

5. Zat berikut yang mudah masuk ke urin dan diserap kembali ke darah adalah . . . .
a. albumin
b. fibrinogen
c. protein
d. glukosa
Pembahasan:
Zat yang mudah masuk ke urin dari darah adalah zat yang berukuran kecil. Albumin, fibrinogen, dan globulin merupakan protein yang bermolekul besar sehingga tidak dapat masuk ke urin. Zat berguna yang dapat masuk ke urin dan diserap kembali ke darah adalah glukosa.
Jawab: d

6. Fungsi utama pengeluaran keringat adalah membuang . . . .
a. garam
b. panas
c. air
d. urea
Pembahasan:
Fungsi utama pengeluaran keringat adalah membuang panas. Ketika panas tubuh meningkat, kelenjar keringat menyerap air dan garam dari kapiler darah untuk dikeluarkan ke permukaan kulit.
Dalam perjalanan dari pangkal kelenjar keringat ke permukaan kulit, keringat (air dan garam) akan menyerap panas. Kemudian keringat menguap dan panas dibuang ke lingkungan melalui permukaan tubuh.
Jawab: b

7. Satuan unit terkecil di ginjal yang bertugas membentuk urin adalah . . . .
a. kapsula Bowman
b. glomerulus
c. tubulus
d. nefron
Pembahasan:
Pembentukan urin di ginjal berlangsung dalam 3 tahap, yaitu filtrasi di badan Malpighi yang terdiri atas glomerulus dan kapsula Bowman, reabsorpsi di tubulus proksimal serta distal, dan augmentasi di tubulus distal. Jadi, pembentukan urin berlangsung dari glomerulus hingga tubulus yang disebut nefron.
Jawab: d

8. Pada saat orang berkeringat berlebih maka terbentuk urin yang . . . .
a. sedikit dan pekat
b. sedikit dan encer
c. banyak dan pekat
d. banyak dan encer
Pembahasan:
Pada saat berkeringat berlebihan maka tubuh kekurangan cairan karena dehidrasi. Usaha tubuh untuk mengatasi kekurangan air adalah dengan mereabsorpsi (menyerap kembali) air yang sudah menjadi urin sehingga terbentuk urin yang sedikit dan pekat.
Jawab: a

9. Pada manusia yang sehat, ginjal berfungsi untuk menyaring darah. Zat berikut yang ada dalam darah dan urin primer, namun tidak ada di urin sekunder adalah . . . .
a. urea
b. garam
c. glukosa
d. urobilin
Pembahasan:
Zat di dalam darah yang masuk ke urin primer adalah: air, garam mineral, urea, urobilin, dan glukosa. Zat yang masih berguna akan diserap kembali (reabsorpsi) sebagian yaitu air dan garam mineral, atau diserap seluruhnya yaitu glukosa. Oleh karena itu, dalam urin sekunder sudah tidak mengandungglukosa lagi. Sedangkan zat yang tidak berguna akan dibuang melalui urin yaitu urea dan urobilin (zat warna empedu).
Jawab: c

10. Reabsorpsi ion kalsium di tubulus kolektivus ginjal dibantu oleh hormon . . . .
a. antidiuretika
b. aldosteron
c. paratiroid
d. insulin
Pembahasan:
Reabsorpsi fakultatif dapat berlangsung di tubulus kontortus distal dan tubulus kolektivus. Reabsorpsi fakultatif terjadi dengan bantuan hormon, misalnya reabsorpsi ion kalsium dibantu oleh hormon paratiroid, ion natrium dibantu oleh hormon aldosteron, dan reabsorpsi air dibantu oleh hormon antidiuretika (ADH).
Jawab: c

11. Penderita diabetes insipidus (banyak buang urin) dapat disebabkan oleh . . . .
a. kelebihan hormon antidiuretika
b. kekurangan hormon antidiuretika
c. kelebihan hormon insulin
d. kekurangan hormon insulin
Pembahasan:
Reabsorpsi fakultatif air dibantu oleh hormon antidiuretika (ADH). Pada orang yang kekurangan ADH, reabsorpsi air sedikit sehingga air dalam urin menjadi berlebih (banyak urin).
Jawab: b

12. Bilirubin merupakan zat sisa hasil pembongkaran . . . .
a. hemoglobin di hati
b. protein di hati
c. hemoglobin di kantong empedu
d. protein di kantong empedu
Pembahasan:
Bilirubin merupakan zat sisa hasil pembongkaran hemoglobin di hati. Hemoglobin yang ada dalam sel darah merah akan dibongkar oleh sel Kupffer yang ada di hati menjadi zat besi (Fe), globin, dan hemin. Hemin diubah menjadi bilirubin.
Jawab: a

13. Zat berikut kadarnya lebih tinggi di urin dibanding di plasma darah, kecuali . . . .
a. urea
b. kreatinin
c. bilirubin
d. glukosa
Pembahasan:
Zat sisa hasil metabolisme dibuang melalui urin. Kadar zat sisa dalam urin lebih tinggi dibanding di dalam plasma darah yaitu urea, kreatinin, dan bilirubin. Glukosa setelah masuk ke urin akan diserap kembali (reabsorpsi) dan masuk ke plasma darah.
Jawab: d

MEMBUAT ANTIBODY MONOKLONAL

Teknologi antibodi monoklonal yaitu teknologi menggunakan sel-sel sistem imunitas yang membuat protein yang disebut antibodi. Sistem kekebalan kita tersusun dari sejumlah tipe sel yang bekerja sama untuk melokalisir dan menghancurkan substansi yang dapat memasuki tubuh kita. Tipa tipe sel mempunyai tugas khusus. Beberapa dari sel tersebut dapat membedakan dari sel tubuh sendiri (self) dan sel-sel asing (non self). Salah satu dari sel tersebut adalah sel limfosit B yang mampu menanggapi masuknya substansi asing denngan spesivitas yang luar biasa.

  • Dengan mengetahui cara kerja anti bodi, kita dapat memanfaatkannya untuk keperluan deteksi, kuantitasi dan lokalisasi.
  • Pengukuran dengan pendeteksian dengan menggunakan Teknologi antibodi monoklonal relatif cepat, lebih akurat, dan lebih peka karena spesifitasnya tinggi.
  • Teknologi antibodi monoklonal saat ini digunakan untuk deteksi kehamilan, alat diagnosis berbgai penyakit infeksi dan deteksi sel-sel kanker.
  • Karena spesifitasnya yang tinggi maka Teknologi antibodi monoklonal dapat digunakan untuk membunuh sel kanker tanpa mempengaruhi sel-sel yang sehat.
  • Selain kegunaannya untuk mendiagnosis penyakit pada manusia, Teknologi antibodi monoklonal juga banyak dipakai untuk mendeteksi penyakit-penyakit pada tanaman dan hewan, kontaminasi pangan dan polutan lingkungan.

Bagaimana Cara Memproduksi Antibodi Monoklonal (Hibridoma)

Ketika di tikus terbentuk antibody yang beraneka ragam (antibody multiklonal) dengan maksud tubuh tikus emang harus dilindungi dari berbagai organisme patogen /antigen asing misal (antigen HCG) ,maka tikus diharapkan bebas dari berbagai gangguan penyakit akibat bervariasinya patogen/antigen tersebut.
  • Perlu diketahui lympocyt tikus yang membuat antibody tentu sangat variatif , tidak hanya sel B yang ampuh melawan antigen tetapi juga dibuat antibody yang lain , yang kita kenal dengan sebutan multiklonal. selain dengan melakukan daya adaptif terus menerus terhadap anrtigen baru yang masuk tubuhnya ini dilakukan untuk menahan tekanan penyakit dari luar yang begitu beragam dan selalu penyakit / antigen asing tersebut meng "up-grade" menjadi lebih canggih . apapun bentuk up grade an penyakit sebenarnya tubuh tikus itu siap melawannya dan selalu OK.
  • Namun kwantitas antibody yang beraneka ragam itu dipastikan kurang produksinya sehingga tidak bisa mengibangi patogennya. maka dari dasar sederhana itulah kemudian dicipta antibody specifik , meskipun jumlahnya sedikit tapi sangat ampuh, bisa diproduksi besar besaran dengan teknik hibridoma secara invitro /invivo berupa antibody monoklonal.
Caranya
  1. Diambil Limpocyt pabrik antibody yang memproduksi beraneka ragam antibody itu
  2. Dipisahkan berbagai jenis antibody (multiklonal)dengan specifik tujuan yang berbeda
  3. digabungkan Antibody specifik itu ke sel kanker(myolema) yang begitu cepat membelahnya (unlimited akses) pada suatu media , sel mieloma semacam sel tumor yang dibiakkan dan dimutasikan itu jika dipertemukan dengan sel B (biasanya disebut sel B-mieloma)/ sel hibridoma
  4. jika sel hibridoma ini terbentuk dan sukses ternyata sel hibridoma bisa membelah pula dalam skala yang unlimited., sehingga memungkinkan pemroduksian dalam skala besar nantinya.
  5. Akhirnya bisa diperoleh antibody monoklonal yang specifik itu untuk membantu penyebuhan penyakit misalnya kanker .
CARA KERJA ANTIBODI MONOKLONAL
Tidak seperti kemoterapi dan radioterapi, yang bekerja secara kurang spesifik, tujuan pengobatan antibodi monoklonal adalah untuk menghancurkan sel-sel limfoma non Hodgkin secara khusus dan tidak mengganggu jenis-jenis sel lainnya.
  • Semua sel memiliki penanda protein pada permukaannya, yang dikenal sebagai antigen.
  • Antibodi monoklonal dirancang di laboratorium untuk secara spesifik mengenali penanda protein tertentu di permukaan sel kanker.
  • Antibodi monoklonal kemudian berikatan dengan protein ini.
  • Hal ini memicu sel untuk menghancurkan diri sendiri atau memberi tanda pada siinduk kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuh sel kanker.
  • Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang dipakai dalam pengobatan limfoma non Hodgkin, mengenali penanda protein CD20. CD20 ditemukan di permukaan Sel B abnormal yang ditemukan pada jenis-jenis limfoma non Hodgkin yang paling umum.
Proses kerja

  • Saat rituximab berikatan dengan CD20 di permukaan suatu sel-B, sel mungkin dihancurkan langsung, tetapi pertahanan alami tubuh juga disiagakan.
  • Rituximab secara efektif menyerang sel limfoma agar dapat dihancurkan siinduk kekebalan tubuh dan membunuh sel-sel kanker.
  • CD20 juga ditemukan di permukaan sel-B normal, salah satu jenis sel darah putih yang beredar di tubuh.
  • Ini berarti mungkin sel-B normal ini juga dihancurkan saat rituximab digunakan.
  • Akan tetapi, sel induk dalam sumsum tulang yang berkembang menjadi sel-B tidak memiliki CD20 pada permukaannya.
  • Oleh karena itu sel induk tidak dihancurkan oleh rituximab dan dapat terus menyediakan sel-B sehat untuk tubuh.
  • Meskipun jumlah sel-B normal yang matang berkurang untuk sementara karena pengobatan, mereka akan kembali ke kadar semula setelah pengobatan.

DOSIS DAN PEMBERIAN ANTIBODI
  • Dosis dan pemberian bervariasi untuk setiap antibodi yang diberikan.
  • Sebagai contoh, rituximab, antibodi monoklonal yang umum digunakan dalam pengobatan NHL diberikan intravena, melalui jarum yang masuk ke dalam pembuluh darah , biasanya di lengan.
  • Rituximab diberikan sebagai ‘tetesan’ yang berarti obat dimasukkan dulu ke dalam kantong infus, kemudian cairan menetes perlahan ke dalam pembuluh darah dengan mengandalkan kekuatan gravitasi.
  • Jika antibodi monoklonal digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, rituximab biasanya diberikan sesaat sebelum kemoterapi pada awal setiap siklus pengobatan.
  • Sebelum tetesan infus diberikan, obat lain untuk mencegah beberapa efek samping antibodi monoklonal diberikan – contohnya parasetamol untuk mengurangi demam dan anti-histamin untuk mengurangi kemungkinan reaksi alergi.
  • Meski demikian, efek samping antibodi monoklonal umumnya ringan dan sementara serta dapat diatasi dengan mudah.
  • Jika terjadi efek samping saat obat diberikan, tetesan infus dapat diperlambat atau bahkan dihentikan hingga efek samping berakhir.
  • Untuk pengobatan pertama, pasien menginap di rumah sakit atau sementara tinggal di sana sebelum pulang ke rumah.
  • Pengobatan lanjutan biasanya lebih cepat dan efek sampingnya lebih sedikit. Kebanyakan orang dapat mendapat pengobatan lanjutan ini sebagai rawat-jalan dan pulang ke rumah pada hari itu juga.
EFEK SAMPING ANTIBODI MONOKLONAL
  • Seperti semua obat, antibodi monoklonal dapat menyebabkan efek samping.
  • Contohnya untuk rituximab, efek samping umumnya ringan dan bersifat sementara, hanya berlangsung selama pengobatan atau beberapa jam setelahnya.
  • Efek samping terjadi paling sering selama masa pengobatan mingguan pertama, dan biasanya berkurang dengan dosis selanjutnya.
  • Hal ini disebabkan lebih banyak sel limfoma selama pengobatan pertama yang harus diserang oleh antibodi monoklonal dan dihancurkan oleh si induk kekebalan tubuh.
  • Efek samping yang paling umum adalah demam, menggigil dan gejala mirip flu lainnya, seperti nyeri otot, nyeri kepala dan rasa letih.
  • Umumnya cepat berakhir setelah masa pengobatan berakhir.
  • Kadang-kadang, pasien merasakan flushing mendadak dan merasa panas di wajah.
  • Hal ini biasanya berlangsung amat singkat.
Beberapa pasien mengalami mual (mual) atau muntah. Obat anti muntah (anti-muntah) umumnya sangat efektif dalam mencegah maupun meringankan gejala-gejala ini sehingga lebih dapat ditoleransi.

Kadang-kadang, pasien merasakan nyeri pada bagian tubuh yang merupakan lokasi limfoma. Nyeri biasanya ringan dan dapat diatasi dengan obat anti-nyeri biasa.
Rituximab dapat menyebabkan reaksi alergi. Gejalanya dapat berupa:
• Gatal atau mendadak muncul warna kemerahan
• Batuk, mengi atau sesak napas
• Lidah bengkak atau rasa bengkak di tenggorokan
• Edema, atau pembengkakan karena kelebihan cairan dalam jaringan tubuh

  • Reaksi alergi berat terhadap rituximab jarang ditemukan dan pasien diamati selama masa pengobatan akan munculnya gejala-gejala ini.
  • Pasien harus melaporkan gejala yang dialaminya begitu muncul.
  • Seringkali, yang perlu dilakukan hanyalah memperlambat atau menghentikan sementara tetesan intravena sampai reaksi alergi berakhir.
  • Pasien umumnya diberikan anti-histamin sebelum mulai pengobatan untuk membantu mencegah atau mengurangi masalah ini.
Antibody Monoclonal drug adalah sebuah obat inovasi baru dalam usaha manusia melawan kanker. Meskipun efektifitas dan sepesifisitas obat ini terhadap kanker tertentu telah teruji dan membuahkan hasil, namun cara penggunaan obat ini agar memberikan hasil yang terbaik sampai saat ini belumlah diketahui secara pasti.
Bagaimana Monoclonal Antibody Bekerja Menghajar Sel Kanker?

1. Membuat Sel Kanker Lebih dikenali Oleh Sistem Immun.

Sistem immun akan aktif jika terdapat musuh (antigen) dalam tubuh, wes enaknya sistem immun ini adalah tentaranya tubuh ;) . Sekali sistem immun mengenali adanya musuh tubuh, maka ia akan memanggil teman-temannya untuk melawan musuh ini. Tapi tidak selamanya sistem immun bisa mengenali sel kanker sebagai musuh, lha obat-obatan golongan antibody monoclonal seperti Rituximab bekerja agar sistem immun lebih kenal dengan sel kanker sehingga sistem pertahanan tubuh bisa bekerja lebih efektif dalam rangka menghajar sel kanker.


Obat kankerAntibody Monoclonal di sekitar Sel kanker



Cara kerja obat kanker

Antibody Monoclonal lagi menghajar sel kanker

2. Menghambat Faktor-Faktor Pertumbuhan Sel Kanker.

Jika sebuah zat kimia yang disebut sebagai Growth Factor menempel pada sel kanker, maka pertumbuhan sel kanker yang ditempeli akan meningkat drastis, kalo pertumbuhan sel kankernya tambah banyak kan secara otomatis kankernya semakin menggila. Didasarkan fakta inilah, obat-obatan Antibody Monoclonal seperti Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan reseptor pada sel :D .

3. Menghantarkan Radiasi ke Sel Kanker.

Kombinasi obat antibody monoclonal dengan partikel radioaktif, kita bisa menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker. Hal ini digunakan untuk memastikan radiasi tersebut tidak merusak sel yang yang sehat. Dengan adanya obat yang penggunaannya masih dalam pengwasan FDA ini, maka efektifitas radioterapi pada pasien kanker bisa lebih ditingkatkan.
Apa Saja Efek Samping Antibody Monoclonal?

Penggunaan antibody monoclonal sebagai terapi kanker juga mampu menimbulkan efek samping, mulai efek samping yang ringan sampai efek samping yang menjadikan pasien dalam kondisi gawat darurat.

Efek Samping Umum.

* Reaksi alergi seperti gatal dan bengkak.
* Gejala seperti flu, padahal bukan flu :lol:
* Nausea
* Diare
* Pengeringan Kulit


Efek Samping yang jarang terjadi, namun berbahaya.

* Perdarahan hebat
* Gangguan jantung
* Reaksi anafilaksis (hipersensitif)
* Penurunan jumlah hitung darah

Support web ini

BEST ARTIKEL