Wednesday, March 17, 2010

SKEMA MITOSIS


Secara sederhana akan kami berikan skema pembelahan sel secara mitosis untuk memahami tingkah laku kromosom sewaktu pembelahan tersebut, tujuannya adalah agar ketika ada penjelasan tentang reproduksi sel ini ,kita sudah tahu akhirnya penjelasan itu untuk apa . OK


Berikut juga disajikan gambar bagaimana benang spindel menempel di sentromer dengan perlekatan kinetokornya , sehingga kita tahu proses gerakan kromosom karena adanya tarikan /dorongan benang spindel yang tersusun dari mikrotubulus mikrotubulus itu


Secara keseluruhan bagaimana aktifitas sel itu di lingkungan,juga akan diperlihatkan skema sel melakukan aktivitas metabolisme harian ( G1 - S - G2) dan sel kemudian membelah Mitotik (M)

  • Jadi Mitosis sudah tahu secara cepat untuk apa
  • Mitosis terjadi pada sel apa
  • Kapan mitosis di sel tubuh terjadi
  • Apa saja langkah langkah yang dilalui
  • Yang jelas mitosis tidak bisa sel membelah secara langsung
  • Mitosis perlu fase fase
  • Fase yang dilalui P-M-A-T
  • PMAT itu berbeda dalam performance kromosomnya
  • ketika Profase kromosom terbengkalai
  • ketika metafase di equator
  • ketika anafase di kutub
  • dan ketika telofase membelah menjadi 2
  • setelah itu sel berhenti membelah , istirahat / interfase ( tidak membelah lagi) cari energi mbesarin sel baru kemudian membelah lagi OK
Secara sambil lalu ini karakter mitosis
  1. berlangsung pada pembentukan sel somatik ( Sel tubuh ) bukan pembentukan sel kelamin
  2. menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya
  3. melakukan pembelahannya sekali , kemudian istirahat ( interfase)
  4. antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase ( istirahat tidak membelah )
  5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom DIPLOID yang sama dengan induk sifatnya sama dengan induk ( 2n - 2n )
  6. anakan sel mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan sel hasil miosis Artinya setelah terbentuk anakan sel (G1) maka ia akan bisa membelah lagi setelah mencapai G2
  7. pada organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua , yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda ( pada bayi)
  8. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi


Tujuan pembelahan mitosis ini ditujukan untuk

  • pertumbuhan tubuh
  • Perbesaran organ
  • Pembentukan Jaringan
  • Meregenerasi sel yang rusak kemudian menggantinya
  • Membuat Klon hasil yang seragam



Catatan : Interfase bukan fase pembelahan mitosis karena fase ini emang sel tidak membelah , namun ia melakukakan kegiatan fisiologis kehidupan

Gambar reproduksi sel secara mitosis dengan melihat tingkah laku kromosomnya



DETAIL

MITOSIS DAN SIKLUS SEL
  • Pembelahan mitosis merupakan pembelahan secara tidak langsung atau melalui tahap-tahap yang terjadi pada perbanyakkan sel tubuh. 
  • Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anakkan yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. 
  • Siklus sel adalah kejadian-kejadian yang berlangsung dengan urutan tertentu yang dimulai dari pembelahan sel hingga pembelahan sel dalam pembentukkan sel anakkan. 
  • Siklus ini meliputi dua fase, yaitu fase interfase dan fase mitotik. 
  • Pembelahan mitosis berlangsung secara bertahap melalui beberapa fase, yaitu : Profase , Metafase , Anafase dan Telofase
  • Interfase tidak tergolong pembelahan sel mitosis karena interfase merupakan fase istirahat untuk mempersiapkan Mitosis OK
Interfase

  • Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. 
  • Namun tidak berarti sel tidak beraktifitas justru tahap ini merupakan tahap yang paling aktif dan dan penting untuk mempersiapkan pembelahan.
  • Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase fase pembelahan sel (fase mitotik). 
Interfase terbagi atas tiga fase, yaitu:
  1. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1) : Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran dan volumenya.
  2. Fase S (Sintesis) : Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam
  3. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2) : Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel siap untuk mengadakan pembelahan


  • Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase Profase , karena Interfase merupakan persiapan mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah.
  • Sedangkan Mitosis itu Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi

Mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (somatic). Terdiri atas 4 tahapan yang saling berurutan : profase, metaphase, anaphase dan telofase
1.     Profase
  • Benang kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom
  • Tiap kromosom mengadakan replikasi menghasilkan kromatid
  • Sentriol (pada sel hewan) mulai memisah dan mengarahkan benang-benang gelendong
  • Pada akhir profase ditandai dengan menghilangnya membrane inti


2.     Metafase
  • kromosom berjajar di bidang equator/ bidang pembelahan
  • terlihat dari sisi atas seperti bintang maka dikenal dengan fase aster

3.     Anafase
  • merupakan tahap pembelahan inti
  • sentromer membelah dan kromatid memisahkan diri membentuk kromosom 
  • kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan, 
  • bergeraknya kromosom menggunakan tenaga tarikan dari benang gelending
  • merupakan fase tercepat diantara fase mitosis lainnya


4.     Telofase
  • kromosom sampai di kutub masing-masing dan menjadi kromatin kembali
  • spindle mulai lenyap dan nucleolus muncul kembali
  • membrane inti terbentuk kembali
  • sekat sel/ lekukan sel terbentuk sehingga sel terbagi dua bagian (sitokinesis)dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom sel induk


JADI
Jika catatan itu di simpulin sebenarnya bisa menjadi sederhana demikian


Tahap yang pertama kali dilakukan dalam siklus sel ini adalah dengan fase Interfase yaitu periode saat sel tidak sedang melakukan aktifitas pembelahan.

Selama Interfase terjadi
·         aktivitas metabolisme sangat tinggi
·         kromosom dan organel mengalami duplikasi (penggandaan)
·         ukuran sel dapat meningkat
·         Interfase meliputi sekitar 90 % dari keseluruhan waktu setiap siklus sel
·         Untuk satu sel membutuhkan waktu ± 24 jam untuk satu kali proses pembelahan
·         Waktu 24 jam itu terbagi G1 (Gap 1) selama 11 jam, S (Sintesis DNA) selama 8 jam, G2 (Gap 2) selama 4 jam dan M (Mitotik) selama 1 jam (
·         Selama ketiga sub-fase ini yaitu G1, S, dan G2, sel mengalami pertumbuhan dengan menghasilkan organel dan protein-protein di dalam sitoplasma.
·         Kromosom direplikasi hanya pada sub-fase S.
·         Dengan demikian, suatu sel tumbuh (G1), terus tumbuh saat sel tersebut sudah menyalin kromosomnya (S), dan tumbuh lagi sampai sel tersebut menyelesaikan persiapannya untuk melakukan pembelahan (G2) yang ditandai dengan kromosom berkondensasi, dua pasang sentromer terbentuk, dan nukleolus mulai menghilang
·         Setelah Interfase kemudian dilanjutkan dengan fase M atau fase mitotik .
·         Pembelahan mitosis merupakan proses pembelahan inti sel menjadi dua inti sel baru, melalui tahapan dan proses tertentu menghasilkan dua jenis sel anak yang jumlah kromosomnya sama dengan induknya.
·         Sedangkan pada meiosis adalah pembelahan inti sel dengan cara mereduksi kromosom.
·         Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
·         Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II).
·         Setiap pembelahan-pembelahan yang akan dilakukan oleh sel harus melalui beberapa tahap fase.
·         Pembelahan sel secara mitosis melalui beberapa fase, diantaranya fase Interfase, Profase, Metafase, Anafase, dan yang terakhir Telofase.
·         Pembelahan mulai terjadi saat fase Profase dengan ciri-ciri membran nukleus melebur, nukleolus menghilang, kedua sentriol bergerak ke kutub berlawanan , dan kromosom mereplikasi hingga memproduksi sebanyak 12 kromatid, kemudian membentuk 6 pasang sister chromatids (sepasang kromatid identik).
·         Kemudian, sebelum sel memasuki fase Metafase terlebih dahulu fase pro-Metafase dengan ciri-ciri membran inti berubah menjadi vesikel-vesikel dan benang spindel telah sempurna. Sister chromatids akan mengikat “garis-garis” spindel melalui mirotubul kinetotor, kemudian pada Metafase-nya sudah berada sejajar di bidang ekuator.
·         Dilanjutkan fase Anafase, sister chromatids berpisah dari pasangannya dan bergerak menuju kutub-kutub berlawanan, kemudian selama fase Telofase kromosom sudah berada di setiap kutub masing-masing dan membran inti akan membentuk kembali serta kromosom membentuk kromatin kembali dan terakhir sel akan terbagi menjadi dua sel anakan setelah sitokinesis selesai
·         Namun pada pembelahan sel secara meiosis dilakukan melalui beberapa tahap.
·         Pada Meiosis I, yaitu profase I dengan ciri-ciri kromosom homolog bersinapsis membentuk bivalen dan terjadi crossing over ( pertukaran genetik). Kromosom berkodensasi dan membran inti kembali membentuk vesikel-vesikel.
·         Fase kedua yaitu pro-Metafase I dengan ciri-ciri membran inti telah menjadi vesikel-vesikel, dan bivalen menuju garis ekuator dan pada Metafase I-nya bivalen sudah berada di garis ekuator.
·         Kemudian, pada anaphase I kromosom yang homolog bergerak ke kutub berlawanan dan pada Telofase I membran inti terbentuk kemblai dan kromosom berdekondensasi sel menjadi dua sel anakan.
·         Pada Meiosis II, didahului dengan profase II dengan ciri-ciri sister chromatids berkondensasi dan benang spindel terbentuk dan membran inti kembali menjadi vesikel-vesikel. Kemudian, dilanjutkan dengan pro-Metafase II membran inti secara keseluruhan telah berubah menjadi vesikel.
·         Sister chromatids bergerak menuju ke garis ekuator dan pada Metafase II berada di sepanjang garis ekuator.
·         Pada Anafase II sister chromatids berpisah dan menjadi kromosom individu dan bergerak ke kutub berlawanan dan sitokinesis terjadi sehingga pada akhirnya terdapat 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid 



Tuesday, March 16, 2010

SEL KANKER



Kanker atau disebut juga dengan karsinoma, merupakan penyakit yang disebabkan rusaknya mekanisme pengaturan dasar perilaku sel, khususnya mekanisme pertumbuhan dan diferen siasi sel yang diatur oleh gen, sehingga faktor genetik diduga kuat sebagai pencetus utama terjadinya kanker.


  • pengertian kanker adalah sel tubuh / sel somatik kita sendiri yang mengalami perubahan (transformasi) sehingga bentuk, sifat dan kinetiknya berubah, sehingga tumbuhnya menjadi sel soma yang liar yang melakukan pembelahannya cepat dan tidak terkontrol atau tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi petumbuhan normal sel somatik temennya yang normal sehingga selnya yang menyusun organ atau jarigan pertumbuhannya lebih cepat menimbulkan benjolan dan bersifat ganas.Dari sinilah orang awam mengenal istilah benjolan ini dengan kanker atau tumor OK
  • Sel kanker yang berupa sel somatik under contro itu bisa terlepas dan bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, yang disebut metastasis. Jika kejadian kanker sudah seperti ini tentu menjadi sulit deteksi dan penyembuhannya, Kemudian orang awam menyebutnya dengan stadium akut atau stadia empat yang berakhir the end..
  • karakter sel kanker yang ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. tumor adalah pengertian untuk benjolan yang ada pada tubuh yang semakin membesar, 
  • Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
  • Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut Onkologi
  • Perlu diketahui sel kanker itu timbul dari sel normal tubuh kita sendiri (sel somatik) yang mengalami transformasi menjadi ganas, karena adanya mutasi spontan atau induksi karsinogen (bahan/agen pencetus terjadinya atau yang menyebabkan kanker).
  • Pada umumnya mulai tumbuh dari satu sel kanker pada satu tempat dalam organ tubuh (unicentris).
  • Jarang yang mulai dari beberapa sel dalam suatu organ (multicentris), baik dalam kurun waktu bersamaan ataupun berbeda.
  • Kanker yang timbul multicentris umumnya terdapat pada penderita yang mengalami kelainan genetic atau mengidap immunodefisiensi (penurunan kekebalan).
  • Transformasi sel itu terjadi karena mutasi gen yang mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, yaitu proto-onkogen dan atau suppressor gen (anti onkogen).
  • Pada manusia selama hidup diperkirakan rata-rata sel tubuh mengalami sebanyak 1016 mitosis (pembelahan sel pada sel tubuh ), dengan masing-masing gen mempunyai kemungkinan 1000000 mengalami mutasi spontan dan menyalin (translate) 10 pangkat 10 mutasi.
  • Jika tiap mutasi dapat merubah sel normal menjadi kanker, maka kita tidak mungkin dapat berfungsi sebagai makhluk hidup.
  • Penelitian epidemiologi menunjukkan kemungkinan perubahan menjadi kanker tidaklah konstan, tetapi bertambah dengan bertambahnya umur yang tentu juga berhubungan dengan menurunnya stamina dan endurance serta antibody tubuh  
  • Penelitian komparatif dari berbagai kanker menunjukkan bahwa aktivasi gen myc dapat merubah sel itu menjadi immortal (tidak dapat mati), dan aktivasi gen ras atau famili ras dapat menjadikan transformed sel.
  • Dalam memahami apa saja bahan bahan atau paparan karsinogen yang bisa menyebabkan terjadinya kanker antara lain berbagai jenis virus, bahan kimia pewarna jenis makanan dan faktor fisika radiasi radio aktif atau bisa juga  ultraviolet.
  • Sebagian besar karsinogen tersebut memiliki sifat biologis yang sama yaitu dapat mengakibatkan kerusakan pada DNA yang kemudian awam mengenalnya dengan mutasi gen yang menyebabkan mutan OK
  • Kesamaan sifat ini menimbulkan dugaan bahwa DNA sel merupakan sasaran utama semua bahan karsinogenik dan bahwa kanker disebabkan perubahan DNA sel yang membawa ke kelainan sel
  • perpindahan fasa G1 menuju fasa S
  • THRB yang sering ditemukan pada kanker.
  • siklus sel terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak terpulihkan.
  • pada leukimia mielogenus kronis, 95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.
  • Beberapa buah mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker.
  • Mutasi-mutasi tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen
  • Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun diwariskan (mutasi germline).
  • Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasinya dan karakter dari keganasan dan apakah ada metastasis.
  • Untuk menentukan diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi
  • Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan tiga tahap
  1. operasi
  2. kemotherapi
  3. radiasi
  4. Bila tak terawat, kebanyakan kanker menyebabkan kematian
  • Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal
  • Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari.
  • Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya.
  • sepertiga penderita kanker dapat disembuhkan,
  • sepertiga dapat dipaliasi, yaitu diperbaiki kualitas hidupnya, diringankan penderitaannya dan diperpanjang usianya,
  • sepertiga lagi tidak dapat dikendalikan perjalanan penyakitnya, sehingga kurang lebih duapertiga dari jumlah penderita kanker akhirnya meninggal karena penyakit kanker itu sendiri
  • Bentuk dan struktur sel bermacam-macam (polymorph) Karena adanya perbedaan bentuk dan susunan dengan sel normal asalnya, maka dapat dibuat diagnosa patologi kanker.
  • Tumbuh autonom Sel kanker itu tumbuh terus tanpa batas (immortal), liar, semaunya sendiri, terlepas dari kendali pertumbuhan normal sehingga terbentuk suatu tumor (benjolan) yang terpisah dari bagian tubuh normal.
  • Mendesak dan merusak sel-sel normal disekitarnya Sel-sel tumor itu mendesak (ekspansif) sel-sel normal disekitarnya, yang berubah menjadi kapsel yang membatasi pertumbuhan tumor. Pada tumor jinak kapsel itu berupa kapsel sejati yang memisahkan gerombolan sel tumor dengan sel-sel normal, sedang pada tumor ganas berupa kapsel palsu (pseudokapsul), sehingga kapsel itu dapat ditembus atau diinfiltrasi oleh sel kanker
  • Dapat bergerak sendiri (amoeboid) Sel-sel kanker itu dapat bergerak sendiri seperti amoeba dan lepas dari gerombolan sel-sel tumor induknya, masuk diantara sel-sel normal disekitarnya. Hal ini menimbulkan : - Infiltrasi atau invasi ke jaringan atau organ disekitarnya - Metastase atau anak sebar di kelenjar limfe atau di organ lainnya. - Penyebaran ini dapat melalui penyebaran limfe (limfogen) maupun secara hematogen yaitu sel kanker masuk kedalam pembuluh darah dan bersama aliran darah beredar keseluruh tubuh.
  • Tidak mengenal koordinasi dan batas-batas kewajaran Ketidakwajaran itu antara lain disebabkan oleh : Kurang daya adesi dan kohesi karena kurangnya daya adesi dan kohesi sel-sel kanker itu mudah lepas dari gerombolan sel-sel induknya dan dapat bergerak menyususp diantara sel-sel normal. Tidak mengenal kontak inhibisi Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika ada kontak dengan sel normal disekitarnya, sedang sel kanker tidak. Tidak mengenal tanda posisi Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika berada pada tempat atau posisi yang tidak semestinya, sedang sel-sel kanker tidak, sehingga dapat timbul anak sebar (metastase). Tidak mengenal batas kepadatan Sel normal akan berhenti tumbuh jika kepadatan sel telah mencapai konsistensi tertentu, sedang sel kanker tidak.
  • Tidak menjalankan fungsinya yang normal
  • Proses penyebaran (metastase) terjadi karena ada interaksi antara sel kanker dengan sel tubuh normal.
  • Sel-sel tubuh mempunyai daya tahan, baik mekanis, maupun immunologis, sedang sel kanker mempunyai daya untuk mengadakan invasi, mobilisasi dan metastasis.
  • Proses penyebaran berjalan secara bertahap, yaitu : inisiasi, promosi lalu progresi.
  • Terhenti pada suatu tempat dan menempel pada endotel (dinding) pembuluh darah.
  • Sel kanker merusak membran basal dan matriks pembuluh darah
  • Sel kanker migrasi ke jaringan ekstravaskuler
  • Sel kanker merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru.
  • Hampir tidak ada orang yang dapat bebas dari kontak dengan karsinogen.
  • Tetapi tidak semua orang mendapat kanker.
  • Ada golongan masyarakat tertentu yang lebih mudah mendapat kanker dari golongan masyarakat lainnya.
  • Golongan yang lebih mudah mendapat kanker itu disebut golongan risiko tinggi mendapat kanker.
  • Golongan risiko tinggi itu umumnya spesifik terhadap kanker tertentu.
  • Umur Kanker banyak ditemukan pada umur di atas 35 – 40 tahun
  • Kelainan genetik
  • Kontak dengan karsinogen
  • Orang yang mempunyai penyakit tertentu
  • Kanker dalam keluarga
  • Penderita Xeroderma pigmentosum, memudahkan seseorang untuk berisiko terkena kanker kulit, mamma
  • Penderita Sindroma Klinefelter mendapat risiko tinggi terkena kanker mamma 66 kali lebih besar dari orang normal.
  • Polyposis coli berisiko terjadinya kanker colon.
  • Orang yang sering mendapat kontak dengan karsinogen,lebih mudah mendapat kanker. Misalnya kontak karena :
  • Pekerjaan, misalnya pekerja laboratorium radiologi, tambang batubara, industri kimia, nelayan dan petani
  • Gaya hidup ; merokok, minuman keras, kebiasaan menginang, terik sinar matahari, kawin muda, tidak sirkumsisi
  • Makanan dan minuman, misalkan minuman keras/beralkohol, makanan : tinggi lemak, mengandung pengawet, pewarna, pengasapan, berkalori tinggi, kurang serat, sulit dicerna
  • Lingkungan hidup, misalnya hidup di daerah yang banyak mengandung radium, arsen, nikel, chrom, asbes dsb
  • Penderita kanker sendiri
  • Penyakit infeksi. Misalnya infeksi karena virus, jamur aspergillus flavus, parasit schistomiasis
  • Cirrhosis hepatis, memudahkan terjadinya kanker hati.
  • Kelainan congenital ; xeroderma pigmentosum, polyposis coli.
  • Lesi pra-ganas ; keratosis senilis, nevus junctional, dysplasia mamma
  • Immunodefisiensi : penurunan kekebalan tubuh
  • Mendapat transplantasi organ
  • Orang-orang yang mempunyai keluarga yang menderita kanker, terutama keluarga garis pertama vertical (orang tua, nenek, anak, cucu) atau horizontal (saudara) mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mendapat kanker.
  • Ini tidak berarti bahwa kanker itu suatu penyakit keturunan atau menular.
  • Kanker bukanlah penyakit keturunan, walaupun ada apa yang disebut oncogen.
  • Hanya bakat untuk mendapat kanker yang diturunkan, sedangkan kankernya sendiri tidak diturunkan.
  • Perdarahan atau keluar lendir yang tidak wajar dari dalam tubuh
  • Alat pencernaan terganggu atau ada kesukaran menelan
  • Tumor atau benjolan pada buah dada atau di tempat lain
  • Sembelit atau ada perubahan kebisaan berak atau kencing
  • Koreng atau borok yang tak mau sembuh-sembuh
  • Andeng-andeng yang berubah, membesar atau makin hitam
  • Nada suara jadi serak atau batuk yang tak mau sembuh-sembuh
  • Setiap orang memiliki sel kanker dalam tubuh. Sel-sel kanker ini tidak muncul dalam tes standard hingga sel kanker berkembang biak menjadi milyaran sel
  • Ketika dokter mengatakan kepada pasien kanker bahwa tidak ada sel kanker di tubuh mereka setelah menjalani pengobatan, itu artinya pemeriksaan yang dilakukan tidak mampu mendeteksi sel kanker karena sel kanker belum mencapai jumlah yang dapat diprediksi.
  • Perumbuhan sel kanker antara 6 sampai 10 kali lebih cepat dibanding sel normal /sel tubuh yang bukan kanker.
  • Ketika sistem kekebalan tubuh yang kuat, sel-sel kanker akan rusak dan dicegah dari pembiakan dan pembentukan tumor.
  • Ketika seseorang menderita kanker ini menunjukkan bahwa orang tersebut mengalami beberapa kekurangan nutrisi.
  • Sel kanker muncul dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, makanan dan gaya hidup.
  • Untuk menanggulangi kekurangan nutrisi, mengubah diet dan termasuk suplemen akan memperkuat sistem kekebalan tubuh yang akan menetralisir sel bersifat kanker.
  • Kemoterapi meracuni sel kanker tumbuh dengan cepat namun membuat sel sehat yang tumbuh mengalami kerusakan dengan cepat di sumsum tulang, saluran gastro-intestinal dan dapat menyebabkan kerusakan organ, seperti hati, ginjal, jantung, paru-paru, dll.
  • mudahnya misalnya meradiasi ketika menghancurkan sel kanker, ternyata juga ada dampak terjadinya kerusakan sel sehat, jaringan dan organ.(baca radiosensitivitas sel di tubuh)
  • Perawatan awal dengan kemoterapi dan radiasi akan sering mengurangi ukuran tumor , namun demikian, penggunaan kemoterapi dan radiasi perkepanjangan tidak menghasilkan kehancuran tumor. Kemoterapi dan radiasi dapat menyebabkan sel kanker bermutasi dan menjadi tahan dan sulit untuk dihancurkan
  • Ketika tubuh menanggung beban racun yang berlebihan dari kemoterapi dan radiasi, sistem kekebalan tubuh melemah atau rusak, maka berbagai macam infeksi dan komplikasi.
  • Operasi juga dapat menyebabkan sel kanker menyebar ke bagian lain.
  • Sebuah cara yang efektif adalah membuat sel-sel kanker dengan cara tidak memberikan makanan (lapar) yang dapat menyebabkan terhambat perkembang biakannya.
  • Protein hewani sulit untuk dicerna dan membutuhkan banyak enzim pencernaan , misal pada daging di usus tidak dicerna sepenuhnya, sisanya di dalam isi perut menjadi pemicu keberadaan racun.
  • Sel kanker tersusun atas membran sel yang terlapisi senyawa protein yang tangguh
  • Mempertahankan diri dengan memakan sedikit daging dapat membebaskan enzim untuk melawan membran sel protein pada sel-sel kanker dan memungkinkan sel-sel tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker.
  • Beberapa suplemen membangun sistem kekebalan tubuh (IP6, Flor-Floressence, Essiac, anti-oxidants, vitamins, mineral, EFA, dll) untuk mengaktifkan sel-sel tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker.
  • Suplemen lain seperti Vitamin E diketahui menyebabkan apoptosis, atau sel mati terprogram, yaitu metode natural dari tubuh untuk penempatan sel yang rusak, yang tidak dikehendaki atau tidak dibutuhkan.
  • Kanker juga bisa mjncul karena pikiran dan jiwa. Jiwa yang proaktif dan positif akan bertahan.
  • Stress , depresi , kemarahan, kepahitan tidak mengampuni akan menjadikan sel tubuh dalam situasi stres sehingga memngkinkan juga bisa bersifat kanker
  • Belajarlah mempunyai semangat mencintai dan memaafkan., belajarlah untuk bersantai dan menikmati hidup. Sel-sel kanker tidak dapat berkembang dalam lingkungan seperti ini
  • Sel kanker juga tidak suka suasana yang aerob (beroksigen) berolahraga setiap hari dan atau mengikuti seni pernapasan agar inspirasi oksigen lebih optimal cara lain untuk menghancurkan sel-sel kanker.



  • maksud dari ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk: tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel secara mitosisnya melebihi batas normal)
  • menyerang jaringan biologis di dekatnya.
  • Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat
  • Di Indonesia mortalitas kanker diperkirakan

Sifat Sel Kanker

  • Menurut Franks L.M dan Teich N.M (1998) sifat sel kanker adalah :
Proses Penyebaran (Metastase)

  • Pada proses metastasis sel kanker menginvasi dan masuk ke dalam pembuluh darah dan akan :
Golongan Risiko Tinggi

  • Golongan risiko tingi tersebut antara lain
  • Beberapa penyakit herediter (keturunan) mudah mendapat kanker.
  • Kontak dengan karsinogen
  • Orang yang mempunyai penyakit tertentu
  • Kanker dalam keluarga

Support web ini

BEST ARTIKEL