Sunday, April 4, 2010

CACING HATI - FASCIOLA HEPATICA 2

Trematoda disebut sebagai cacing isap karena cacing ini memiliki alat pengisap.
Alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior
Alat hisap (Sucker) ini untuk menempel pada tubuh inangnya makanya
disebut pula cacing hisap.
Pasa saat menempel cacing ini mengisap makanan berupa jaringan atau
cairan tubuh inangnya.
Dengan demikian maka Trematoda merupakan hewan parasit
karena merugikan dengan hidup di tubuh organisme hidup
dan mendapatkan makanan tersedia di tubuh inangnya.
Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus,
paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata .Ternak , Ikan , Manusia
Trematoda berlindung di dalam tubuh inangnya dengan melapisi permukaan
tubuhnya dengan kutikulaPermukaan tubuhnya tidak memiliki silia.
Contoh Trematoda adalah cacing hati (Fasciola hepatica).

Fasciola hepatica
Cacing hati ini memiliki daur hidup yang kompleks karena melibatkan
sedikitnya dua jenis inang,
yaitu inang utama dan inang sebagai perantara.
Inang utama : ternak / manusia /Ikan , Inang sementara : siput air (Lymnea )
Daur hidup Cacing hati terdiri dari
1. Fase seksual : di inang utama (saat cacing hati dewasa)
2. Fase aseksual : di inang perantara ( tubuh siput) dengan
membelah diri terjadi saat larva.
Larvanya berubah 3 kali di tubuh siput Lymnea . Urutan cyclusnya agar mudah sbb

Cyclusnya : T-M-S-R - C- MC ( Tumisir Calon MC )

Telur - Mirasidium - Sporosis - Redia - Cercaria - MetaCercaria
Metacercaria berekor berenang ke tanaman sekitar air - dimakan
Inang utama - masuk jadi
Cacing Dewasa .

















Daur Hidup Beberapa Cacing Kelas Trematoda

Fasciola hepatica
  • Cacing dewasa bertelur di dalam saluran empedu dan kantong empedu sapi atau domba.
  • Kemudian telur keluar ke alam bebas bersama kotoran / faeces domba.
  • Bila mencapai tempat basah,telur ini akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium.
  • Mirasidium segera berenang ke siput Lymnea , akan matibila tidak masuk ke dalam tubuh siput
  • siput yang dicari adalah jenis siput air tawar Lymnea auricularis-rubigranosa/ L truncatula
  • Di dalam tubuh siput ini, mirasidium tumbuh menjadi sporokista (menetap dalam tubuh siputselama 2 minggu).
  • Sporokista akan melakukan paedogenesis membentuk larva Redia.
  • Redia akan menuju jaringan tubuh siput dan akan melakukan paedogenesis lagi membentuk larva serkaria
  • Serkaria segera membentuk ekor dengan ekornya serkaria dapat menembus jaringan tubuh siput membentuk metacercaria
  • Metacercaria keluar berenang dalam air .
  • Di luar tubuh siput, larva metacercaria menempel pada rumput untuk beberapa lama.
  • Metaserkaria membungkus diri berupa kista yang dapat bertahan lama menempel pada rumput atau tumbuhan air sekitarnya.
  • Perhatikan tahap perkembangan larva Fasciola hepatica.




Gambar Tahap perkembangan larva Fasciola hepatica
Daur hidup Chlonorchis sinensis

Daur hidup Chlonorchis sinensis sama seperti Fasciola hepatica, hanya saja serkaria pada

cacing ini masuk ke dalam daging ikan air tawar yang berperan sebagai inang sementara.
Struktur tubuh Chlonorchis sinensis sama seperti tubuh pada Fasciola hepatica
hanya berbeda pada cabang usus lateral yang tidak beranting.

Daur hidup Schistosoma japonicum (cacing darah)

  • Cacing darah ini parasit pada manusia, babi, biri-biri, kucing dan binatang pengerat lainnya.
  • Cacing dewasa dapat hidup dalam pembuluh balik (vena) perut.
  • Tubuh cacing jantan lebih lebar dan dapat menggulung sehingga menutupi tubuh betina yang lebih ramping.
  • Cacing jantan panjangnya 9 – 22 mm, sedangkan panjang cacing betina adalah 14 – 26 cm.




Gambar Schistosoma japonicum jantan dan betina
Selanjutnya diuraikan tentang daur hidup Schistosoma japonicum.
  • Cacing darah ini bertelur pada pembuluh balik (vena) manusia kemudian menujuke poros usus (rektum) dan ke kantong air seni (vesica urinaria), lalu telur keluar bersamatinja dan urine.
  • Telur akan berkembang menjadi mirasidiumdan masuk ke dalam tubuh siput.
  • Kemudian dalam tubuh siput akan berkembangmenjadi serkaria yang berekor bercabang.
  • Serkaria dapat masuk ke dalam tubuh manusia
  • melalui makanan dan minuman atau menembuskulit dan dapat menimbulkan penyakit Schistomiasis (banyak terdapat di Afrikadan Asia).
  • Penyakit ini menyebabkan kerusakan dan kelainan fungsi pada hati, jantung,limpa, kantong urine dan ginjal.


Beberapa jenis cacing hati yang dapat menginfeksi manusia
antara lainsebagai berikut :
- Opisthorchis sinensis ( Cacing hati cina )
  • cacing dewasa hidup pada organ hati manusia.
  • Inang perantaranya adalah siput air dan ikan.
- Schistosoma japonicum
  • Cacing ini hidup di dalam pembuluh darah pada saluran pencernaan manusia.
  • Manusia merupakan inang utamanya, namun hewan juga dapat terinfeksi seperti tikus, anjing, babi, dan sapi.
  • Inang perantaranya adalah siput amphibi Oncomelania hupensis.
  • Cacing ini menyebabkan penyakit skistosomiasis denganciri demam, anemia, disentri,berat badan turun, danpembengkakan hati.
- Paragonimus westermani
  • Cacing ini hidup dalam paru-paru manusia.
  • Inang perantaranya adalah udang air tawar.

Saturday, April 3, 2010

GYMNOSPERMAE BERBIJI TERBUKA

Tanaman yang tergolong spermatophyta karena punya kemampuan berkembang biak dengan menggunakan biji , tanaman ini berdasarkan bijinya tergolong dalam kelompok biji yang terbuka/telanjang dimana ovulum tidak terbungkus daun buah karpela. Tanaman ini juga mempunyai karakter serbuk sarinya masuk ke ruang serbuk melalui penyusutan cairan pada tetes penyerbukan.
CIRI CIRI NYA YANG DETAIL YAITU
  • Akar dan batang berkambium yang selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder
  • Berkas pembuluh pengangkutan kolateral terbuka.
  • Xilem hanya terdiri atas trakeid saja
  • loemnya tanpa sel-sel pengiring.
  • Habitus pinophyta adalah semak, perdu atau pohon.
  • Sistem perakarannya adalah sistem akar tunggang
  • Memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang.
  • Daunnya jarang yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk,cenderung seperti jarum
  • Sistem pertulangan daunnya tidak banyak ragamnya (berbeda pada angiospermae yang sistem pertulangannya beraneka ragam).
  • Tidak memiliki bunga, namun mempunyai strobillus yang berperan sama dengan bunga
  • Pembuahannya tunggal strobillus jantan menghasilkan sperma ketemu dengan strobillus betina membentuk zygot yang berkembang sebagai biji sehingga tanpa bakal buah mengingat sekali pembuahan
  • Gymnospermae sering juga disebut Pinophyta
  • Agar bisa berimaginasi lihat tanaman ini



Strobilus betina dan strobilus janyan Pakis haji (Cycaas rumpii) 


-->
GYMNOSPERMAE DIBAGI MENJADI 3 KELAS
1. Classis Gynkopsida
  • Warga kelas ini tersebar luas di zaman mesozoikum dan tersier
  • Berupa pohon-pohonan yang mempunyai tunas panjang dan pendek dengan daun-daun yang bertangkai panjang.
  • Memiliki satu ordo yakni Gynkoales yang juga hanya memiliki satu familia yaitu Gynkoaceae.
Ciri-ciri familia Ginkgoaceae

  • Habitus pohon tinggi > 1000 kaki
  • Daun berubah warna dan menggugurkan daunnya pada musim rontok.
  • Tumbuhan berumah dua
  • Gamet jantan motil, penyerbukan di air.
  • Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas
  • Daun terbagi dua simetris karena lekukan yg dalam
  • Memiliki strobilus jantan dan betina
  • Strobilus jantan berbentuk kerucut; strobilus betina dngan 2 ovuli yang berbeda kematangannya
  • Ovulum mempunyai pembungkus berdaging yang dapat berubah warna.
  • Lembaga mempunyai 2 cotyledon.
  • Salah satu contoh species dari ordo Gynkgoales adalah Ginkgo biloba (the living fossils)

2. Kelas Coniferae
  • Daun tumbuhan kelas ini banyak yang berbentuk jarum, oleh karena itu sering disebut sebagai pohon jarum.
  • Tajuk pohon kebanyakan berbentuk kerucut (Conus = kerucut; Ferein = mendukung).
  • Ordo Coniferales

Coniferae meliputi
  1. Familia Araucariaceae
  2. Familia Podocarpaceae
  3. Familia Pinaceae
  4. Familia Cupressaceae

1. Family Araucariaceae

  • Familia : Araucariaceae
  • Genus : Araucaria,
  • Species : Agathis alba

Ciri-ciri familia Araucariaceae :

  • Evergreen trees, mengandung resin.
  • Daun tersusun spiral atau 2 tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing
  • Strobilus uniseksualis, terminalis atau aksilar.
  • Strobilus jantan dgn banyak mikrosporofil masing-masing dengan 4-19 mikrosporangia.
  • Strobilus betina mirip gada atau bulat, dengan ovulum soliter dengan bagian memipih serupa sayap.
  • Kecambah dengan 2-4 cotyledon.

Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba

Araucaria sp (cemara)



Agathis alba (Danmar)



2). Familia Podocarpaceae

Ciri-ciri familia Podocarpaceae :

  • Terdapat di belahan bumi selatan
  • Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum sampai lancealatus
  • Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris;
  • Strobilus jantan berbentuk conus dgn banyak mikrosporofil; dua mikrospangia pada tiap mikrosporofil
  • Strobilus betina hanya satu sampai beberapa ovuli yang soliter, sering dengan pembungkus sukulen epimatium (homolog dgn sisik pembawa ovuli) atau tertanam dalam arilus bentuk cawan (Phyllocladus).
  • Mikropil pada Podocarpus menghadap ke bawah

Contoh : Podocarpus imbricatus, Podocarpus.polystachyus


Podocarpus sp betina dan jantan


3). Familia Pinaceae

Genus : Pinus
Ciri-ciri familia Pinaceae :

  • Pohon berkayu, strobilus bentuk conus.
  • Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral; sisik dan braktea lepas
  • Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap.
  • Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dp strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris.
  • Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin.
  • Serbuk sari dengan dua gelembung udara.
  • Cotyledon banyak.

Contoh : Pinus merkusii ( Thusam )


Strobilus pada Pinus merkusii


4). Familia Cupressaceae

Genus : Cupressus
Ciri-ciri familia Cupressaceae :

  • Daun bentuk sisik & tersusun berhadapan atau berseling; sisik dan braktea bersatu.
  • Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap.
  • Strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan berbentuk kerucut, strobilus betina berbentuk bulat; terletak aksilaris.
  • Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan.(Zookori)
  • Cotyledon banyak.

Contoh : Cupressus sp., Juniperus communis, Thuja gigantea


Cupressus sp.


3. Classis Gnetopsida

Ordo: Gnetales
Familia : Gnetaceae
Memiliki ovulum yang lebih tertutup dibandingkan dengan ovulum familia lain dalam pinophyta, tetapi mikropilnya tetap terbuka.

Karakteristik:

  • Liana berkayu, beberapa tegak
  • Percabangan bersendi dan menebal
  • Daun sederhana, berhadapan, menyirip
  • Strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan ber-buku-buku
  • Bunga jantan: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan brakteola bersatu;
  • Bunga betina: berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki tiga (3) lapisan pelindung;
  • Biji dilindungi perianth yang berdaging.
  • berumah dua (Dioceus)

Contoh : Gnetum gnemon


Strobilus Gnetum gnemon



Cyclus Hidup Gymnospermae






Support web ini

BEST ARTIKEL