memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit, chaeta = rambut/bulu).
Mempunyai organ KIitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin.
Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya ( difusi melalui kulit ) kemudian masuk kepembuluh darah
Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran darah
makanan yang sudah dicerna mekanik disimpan di tembolok (kantung sebelum masuk ke lambung)
Peran digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan, menggemburkan tanah
Contoh kelompok Oligochaeta tersebut adalah :
Lumbricus terestris ( Cacing tanah )
Pheretima cacing tanah Asia
Tubifex cacing merah ( makanan ikan kecil/ indikator pencemaran air (DO rendah)
Digaster longmani cacing tanah raksasa
CACING TANAH
Spesies cacing tanah Lumbricus terrestris, L. adalah jenis cacing yang tergolong dalam kelompok Phyllum Anellida , Kelas Oligochaeta , family Lumbricidae.
Cacing sejenis yang tergolong dalam kelompok yang sama adalah Pheretima asiatica dari family Megascolecidae, STRUKTUR TUBUH
crop = tembolok , gizzard = lambung/empedal , intestin = usus haus
Bagian luar tubuh terdiri atas segmen-segmen yang jumlah dan lebarnya berbeda menurut spesies.
mempunyai alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta berfungsi sebagai jantung.
Sistem peredaran darah secara tertutup dengan aliran pembuluh darah Dorsal dan dipompa okeh lima lengkung Aorta menuju pembuluh darah Ventral
Darah terdiri dari plasma darah, mengandung haemoglobin hingga berwarna merah, sedangkan butir-butir darahnya tidak berwarna.
Cacing tanah mempunyai alat kelamin jantan dan betina pada bagian ventral atau ventro lateral, srhingga Hewan ini bersifat hermafrodit, tetapi pembuahan sendiri tidak akan terjadi melainkan pembuahan silang yakni pada waktu dua hewan mengadakan kopulasi
Tubuh dengan segmen yang jelas, berjumlah 15 – 200 buah
Alat eksresi berupa sepasang nrftidia pada setiap segmen dan disebut metanefridia
Pada setiap segmen terdapat setae kecuali pada segmen pertama dan terakhir.
Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum ( seperti cincin atau pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sepanjang segmen tertentu) pada umur 2,5 bulan.
KLitellum Pada segmen ke 32 sampai segmen ke 37 , klitelum sebagai alat kopulasi
Klitelum terkait dengan produksi kokon.
Bernafas dengan menggunakan seluruh permukaan tubuh yang lembab
Sistem saraf merupakan sistem saraf tangga tali
Sistem pencernaan makanan sempurna, yaitu mulai dari mulut, faring, atau esofagus, tembolok, lambung, usus dan anus
Alat kelamin jantan dan betina terdapat mulai segmen 9 sampai 15 menurut spesies.
Untuk menghasilkan telur fertil, cacing harus mencari pasangan dan saling menukar sperma yang akan membuahi sel telur.
Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing lubang kelamin betina.
Setelah pembuahan, sepanjang permukaan klitelum akan mengeluarkan lendir yang akan mengeras dan bergerak ke belakang terdorong oleh gerak maju cacing.
Pada saat melewati lubang kelamin betina, telur-telur yang sudah dibuahi akan masuk ke dalam selubung kokon tersebut.
Kokon yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang cocok akan menetas dalam 14 - 21 hari. Jumlah telur dalam kokon beragam, biasanya lebih dari 10 butir.
Tergantung spesies, cacing dewasa mampu menghasilkan lebih dari 2 kokon setiap 5 - 10 hari.
Perhitungan kasar menunjukkan setiap 100 cacing dewasa dalam kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan 100.000
Ekskresi dengan menggunakan Nefridium
Pada cacing tanah anggota Anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang.
Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain.
Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom).
Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan.
Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen berikutnya.
Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung.
Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor.
Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot.
Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung.
Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi.
Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.
Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.
Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa.
Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum.
Oleh karena cacing tanah hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
Sistem pencernaan makanan
Pada cacing tanah mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus dan anus.
Bagian depan kerongkongan agak membesar disebut paring yang berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir.
Makanan cacing tanah berupa humus yang terdapat di tanah yang bersifat asam, dikelilingi kerongkongan terhadap tiga pasang kelenjar yang menghasilkan zat kapur yang dapat menetralkan sifat asam makanannya.
Annelida berasal dari kata Annulus = gelang atau cincin kecil .Artinya tubuh menyerupai cincin kecil atau ruas atau bergelang gelang maka disebut dengan cacing gelang. Cacing ini paling maju dibandingkan kelompok vermes lain yaitu Platyheminthes ataupun Nemathelminthes , Karena dilihat dari lapisan embryonalnya sewaktu terbentuknya individu Anelida tergolong dalam Triploblastik Coelomata (Triploblastik berongga) dimana tubuh terdapat rongga yang jelas berupa saluran pencernaan dan rongga lainnya. namun Cacing gelang merupakan kelompok yang paling sederhana dari hewan yang sama yang mempunyai tipe triploblastik Coelomata misalnya Mollusca , Arthropoda , Echinodermata maupun Chordata.
Ciri-ciri umum Annelida:
Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali.
Alat eksresi disebut nephridium yang tersusun atas nefrostome berupa lubang masuk hasil ekskresinya dan nefridiophore lubang keluar hasil ekskresinya yang ada disetiap segmennya (metameri).
Alat pencernaan makanan sempurna mulai dari mulut, saluran pencernaan nerupa usus dan berakhir dengan anus.
Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
Respirasi dengan menggunakan epidermis pada seluruh permukaan kulit tubuh bagian dorsal dan berlangsung secara difusi. Sistem peredaran darah tertutup karena darah sudah beredar dalam pembuluh .
Hewan ini bersifat hermafrodit dimana testes dan ovariumnya berada dalam satu tubuh namun keberadaan organ itu dilokasi yang berbeda dan memiliki klitelum atau sadel berupa kulit yang lebih tebal sebagai tempat kopulasi dan meletakkan kokonnya.
Tempat hidup air tawar, air laut dan darat. Sebagian ada yang bersifat parasit (merugikan karena menempel pada inangnya).
Simetri tubuhnya Bilateral simetris karena sudah ada punggung di dorsal dan Perut di sisi ventral
Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri
Metameri merupakan bentuk segmen segmen yang pasa segmen itu terdapat organ organ yang sama
Organ organ yang dimiliki pada setiap segmennya sama itu antara lain ordan ekskresi (nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah , Sistem pencernaan Þ lengkap/sempuna
Sistem peredaran darah Þ tertutup
Klasifikasi Anellida ini didasarkan atas Seta / rambut / parapodium yang ada di permukaan tubuhnya
ANELLIDA TERBAGI MENJADI 3 KELAS Berdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuh), yaitu
POLYCHAETA
Kelompok annelida yang mempunya seta / parapodium/rambut rambut yang banyak (poly)
Polychaeta hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut.
Tubuh memanjang dan mempunyai segmen.
Setiap segmen mempunyai parapodia dan setiap parapodia memiliki setae, kecuali pada segmen terakhir.
Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut Þ (poly = banyak, chaeta = rambut/bulu).
Pada
cacing ini, alat kelamin cacing jantan dan betina sudah dapat dibedakan ( Gonokoris)
Larvanya bersilia, dan dapat bergerak bebas yang disebut dengan trokopor
Pada
saat musim kawin, bagian tubuh tertentu membentuk gonad.
Pembuahan dapat
terjadi di luar tubuh. Anggota yang terkenal jenis ini adalah cacing palolo
(Eunice viridis) dan cacing wawo (Lysidice oele).
Contoh cacing tersebut adalah :
Nereis viren
Eunice viridis (cacing wawo)
Lysidice oele (cacing
palolo).
Dua jenis terakhir sering dikonsumsi
oleh orang-orang di Kepulauan maluku.
2. OLIGOCHAETA
Habitatnya di tanah,
memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit, chaeta = rambut/bulu).
Mempunyai organ Klitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin.
Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya.
Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran darah
Contoh lain Þ Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera
Contoh cacing tersebutadalah :
Lumbricus terestris
Pheretima sp. (keduanya disebut cacing tanah).
CACING TANAH
Spesies cacing tanah Lumbricus terrestris, L. adalah jenis cacing yang tergolong dalam kelompok Phyllum Anellida , Kelas Oligochaeta , family Lumbricidae. cacing sejenis yang tergolong dalam kelompok yang sama adalah Pheretima asiatica dari family Megascolecidae, STRUKTUR TUBUH
Bagian luar tubuh terdiri atas segmen-segmen yang jumlah dan lebarnya berbeda menurut spesies.
Cacing tanah adalah hermaprodit dengan alat kelamin jantan dan betina pada bagian ventral atau ventro lateral.
Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum ( seperti cincin atau pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sepanjang segmen tertentu) pada umur 2,5 bulan.
Klitelum terkait dengan produksi kokon.
Klitelum dimulai pada segmen 22 memanjang 4 sampai 10 segmen ke posterior.
Alat kelamin jantan dan betina terdapat mulai segmen 9 sampai 15 menurut spesies.
Untuk menghasilkan telur fertil, cacing harus mencari pasangan dan saling menukar sperma yang akan membuahi sel telur.
Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing lubang kelamin betina.
Setelah pembuahan, sepanjang permukaan klitelum akan mengeluarkan lendir yang akan mengeras dan bergerak ke belakang terdorong oleh gerak maju cacing.
Pada saat melewati lubang kelamin betina, telur-telur yang sudah dibuahi akan masuk ke dalam selubung kokon tersebut.
Kokon yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang cocok akan menetas dalam 14 - 21 hari. Jumlah telur dalam kokon beragam, biasanya lebih dari 10 butir.
Tergantung spesies, cacing dewasa mampu menghasilkan lebih dari 2 kokon setiap 5 - 10 hari.
Perhitungan kasar menunjukkan setiap 100 cacing dewasa dalam kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan 100.000
3. HIRUDINAE
Bentuk tubuhnya pipih dan segmen-segmennya jelas
Tidak memiliki rambut atau parapodia / setae
Tidak tertutup kutikula yang dihasilkan epidermis
Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat,
memiliki alat penghisap pada bagian anterior dan posterior yang berguna untuk mengisap darah dan melekatkan diri pada tubuh mangsanya.
Selama diisap lintah, darah mangsanya tidak akan membeku karena lintah menghasilkan zat hirudin sebagai zat antikoagulan
Saluran pencernaannya terdiri atas usus yang memiliki tonjolan membentuk kantung-kantung sehingga cukup banyak darah yang dapat disimpan di kantung usus tersebut.
Tergolong hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan terletak di muka lubang genetalia betina.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus.
Anus terletak pada bagian dorsal.
Peredaran darah tertutup
Pernafasan berlangsung melalui kulit.
Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang terdapat pada setiap segmen.
Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang mnghasilkan sekret yang mengandung bahan anti koagulasi (mencegah penggumpalan darah) dinamakan Hirudin.
Contoh kelompok ini adalah
Hirudo medicinalis ( Lintah )
Pacet
PENDALAMAN
Sebutkan
beberapa contoh dari Annelida! Cacing
tanah, lintah dan cacing wawo.
Sebutkan
cirri-ciri morfologi yang membedakan filum Annelida dari nematoda dan
platyhelminthes? Platyhelminthes adalah cacing dengan tubuh datar (cacing
pipih), nematoda adalah cacing dengan tubuh silinder tapi tidak tersegmentasi
(cacing gelang). Annelida adalah cacing silindris dengan tubuh tersegmentasi
(mereka metameric).
Apa
contoh evolusi yang ada pada Annelida? Hal evolusioner utama yang terdapat pada
hewan dari filum Annelida adalah coelom, rongga tubuh internal yang tertutup
oleh mesoderm, Coelom juga ada arthropoda, moluska, echinodermata dan chordata.
Sedangkan Platyhelminthes adalah acoelomate dan nematoda adalah pseudocoelomate
(rongga internal mereka sebagian tertutup oleh mesoderm). hal evolusioner lain yang cukup penting dari annelida adalah sistem peredaran
darah tertutup.
Apakah
kemiripan karakter morfologi evolusioner yang dimiliki filum Annelida dan Fillum arthropoda? Sifat metameric, yaitu segmentasi tubuh dalam
metamer, mendekati Annelida untuk arthropoda karena mereka adalah makhluk yang
tubuhnya juga tersegmentasi . (Annelida polychaete juga ditutupi oleh kitin, substansi yang sama dari exoskeleton
Artropoda.)
Bagaimana
sistem kerja pencernaan filum Annelida ?
Sistem pencernaan filum Annelida adalah ekstraseluler. Hewan ini memiliki
sistem pencernaan yang lengkap, dengan mulut dan anus.
Jelaskan karakteristik dan organ dari sistem
pencernaan cacing tanah yang berhubungan dengan jenis makanan hewan ini? Cacing
tanah memakan sisa bahan organik dan organisme kecil tertelan bersama dengan
partikel tanah. Tabung pencernaan cacing tanah memiliki struktur khusus,
seperti dinding otot dan ampela, yang menggiling makanan menjadi serbuk
makanan. Karena pencernaan cacing tanah secara eksklusif adalah ekstraseluler
yang juga terdapat di bagian posterior dari struktur sistem pencernaan mereka
seperti sekum dan typhlosole yang memiliki fungsi meningkatkan penyerapan
permukaan usus.
Apakah
darah yang dihisap oleh Lintah akan membeku didalam tubuhnya? Mengapa bisa
begitu? Darah yang ditelan oleh lintah (Hirudo medicinalis) tidak akan
mengental karena dalam air liur lintah
terdapat zat antikoagulan ampuh, merupakan
protein yang disebut hirudin. Hirudin dilepaskan ketika lintah menghisap
darah inangnya, sehingga darah akan terus mengalir dan tidak mengalami pembekuan.
Dahulu kala, lintah banyak digunakan sebagai pengobatan medis. Saat ini terapi
lintah Hirudotherapy tetap digunakan pada pasien dengan peradangan luas dan
penyakit kulit kronis, digunakan juga sebagai pencegahan terhadap nekrosis
jaringan pasca operasi, selain itu lintah juga digunakan dalam beberapa bidang
di kedokteran.
Bagaimana
sistem pernafasan fillum Annelida? Respirasi hewan fillum Annelida bersifat
branchial. Respirasi kulit terjadi karena vaskularisasi di bawah epidermis.
Insang, dimiliki oleh Annelida air,
terletak di parapodia (cakar palsu) yang memiliki jaring kapiler yang cukup
luas.
Anellida
disebut juga sebagai makhluk vascular, jelaskan maksud dari pernyataan
tersebut? Klasifikasi makhluk sebagai makhluk vaskular berarti bahwa mereka
memiliki sistem peredaran darah, dengan pembuluh darah yang mendistribusikan zat-zat ke seluruh
tubuh. Poriferans,
cnidaria dan cacing pipih tidak memiliki sistem peredaran darah. Sedangkan pada
nematoda ada sirkulasi gas dan nutrisi melalui cairan pseudocoelom.
Bagaimana
sistem peredaran darah hewan diklasifikasikan? Sebuah sistem peredaran darah
diklasifikasikan menjadi system peredaran darah terbuka atau tertutup. Dalam
sistem peredaran darah terbuka darah keluar dari pembuluh dan masuk kejaringan
tubuh, sedangkan pada system peredaran darah tertutup, sirkulasi darah hanya
terjadi didalam pembuluh darah dan jantung
Apa jenis sistem peredaran
darah pada fillum Annelida?Filum Annelida memiliki sistem
peredaran darah tertutup, yaitu, sirkulasi darah terjadi hanya dalam pembuluh
khusus.
Apakah ada pigmen pernapasan dalam darah annelida? Darah pada hewan filum Annelida juga terdapat pigmen
hemoglobin sebagai pengikat oksigen hasil dari system pernafasan.
Uraikan system ekresitoris dari Anelida? Dalam setiap segmen tubuh
(metamere) terdapat sepasang struktur ekskretoris lengkap yang disebut
metanephridium. Metanephridium ini memiliki ekstremitas, nephrostoma, yang
mengumpulkan residu dari coelom, penyaringan yang dilakukan menyebabkan
reabsorpsi (mirip dengan tubulus nefron manusia). Hasilnya kemudian dibuang
keluar melalui pori, nephridiopore, yang terbuka di permukaan tubuh.
Apakah clitellum dan dimana dia berada? Clitellum ini merupakan daerah
khusus dari annelida (cacing tanah) yang dibentuk oleh cincin (metameres)
berfungsi sebagai alat reproduksi. Clitelium dapat ditemukan di bagian depan
tubuh Annelida dan biasanya memiliki warna lebih terang dibandingkan dengan
warna normal dari segmen lainnya.
Bagaimana pengklasifikasian Annelida berdasarkan jenis
kelaminnya? Annelida bersifat dioecious
(mayoritas polychaetes) atau hermaprodit (Oligochaeta dan hirudineans).
Apakah perkembangan embrio dalam cacing tanah bersifat
langsung? Pada cacing tanah tidak ada
tahap larva, sehingga perkembangan embrio adalah langsung.
Apa nama dari tahap larva dari polychaetes? Di antara kelas annelida hanya
polychaetes memiliki tahap larva. Larva mereka disebut trocophore.
Apa peran ekologi cacing tanah? Cacing tanah memiliki peran
ekologi penting karena mereka adalah pembusuk bahan organik. Mereka juga
menggali terowongan di bawah tanah yang memungkinkan masuknya gas dan nutrisi
yang berguna untuk akar tanaman dan makhluk hidup lainnya. Jadi, mereka bertindak
sebagai dekomposer sekaligus juga sebagai pupuk.
Sebutkan pembagian kelas filum Annelida? Annelida dibagi menjadi tiga :
Oligochaeta (misalnya, cacing tanah), hirudineans (misalnya, lintah) dan
polychaetes (ini sebagian besar air laut dengan parapodia, seperti nereis,
cacing wawo dan cacing palolo