Monday, September 20, 2010

LKS EKOSISTEM (KWADRAN)

Topik :

  • Komponen Ekosistem dan Interaksi yang Terjadi di Dalamnya

Tujuan :

  • Siswa memahami komponen-komponen ekosistem dan mampu menganalisis interaksi yang terjadi antara komponen ekosistem tersebut.
Alat dan Bahan:
  1. Kuadran ukuran 1x1 m2
  2. Tali rafia
  3. Meteran
  4. Alat tulis
  5. Kertas
  6. Kaca pembesar

Langkah Kerja:

  1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
  2. Pergilah ke lingkungan sekitar sekolah dan sebarkan kuadran secara acak sebanyak 3 kali ulangan.
  3. Amati tiap komponen ekosistem yang terdapat dalam masing-masing kuadran. Gunakan kaca pembesar untuk mengamati obyek yang tidak bisa diamati dengan mata telanjang.
  4. Klasifikasikan komponen-komponen ekosistem yang telah kalian temukan ke dalam komponen biotik dan komponen abiotik.
  5. Masukkan data yang telah kalian kumpulkan ke dalam tabel hasil pengamatan seperti di bawah ini! bawah ini!

No.

Ulangan

Komponen Ekosistem

Biotik

Abiotik

1

Kuadran I



2

Kuadran II



3

Kuadran III



Bahan Diskusi

  1. Dari komponen-komponen ekosistem yang telah kalian temukan, adakah interaksi yang terjadi di dalamnya? Jika ada jelaskan!
  2. Bagaimana sifat interaksi yang terjadi antara komponen ekosistem tersebut? Menguntungkan atau merugikan?
  3. Bagaimana tipe ekosistem yang kalian amati?
  4. Cari tipe-tipe ekosistem yang lain dari literatur!
  5. Jika salah satu komponen ekosistem mengalami gangguan atau bahkan musnah apa yang akan terjadi pada ekosistem tersebut? Coba analisis kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi!
  6. Bagaimana solusi kalian untuk mengatasi ketidakseimbangan yang terjadi pada suatu ekosistem?
  7. Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelas!

Dari kegiatan di atas susunlah laporan hasil pengamatan dengan format sebagai berikut:

  1. Judul
  2. Rumusan masalah
  3. Data hasil pengamatan
  4. Analisis data
  5. Pembahasan
  6. Kesimpulan



Diskusi

  • Organisme hidup di alam tidak berdiri sendiri-sendiri atau tidak hidup sendiri-sendiri, melainkan menjadi satu kumpulan individu-individu yang menempati sustu tempat tertentu, sehingga antar organisme dapat terjadi interaksi.
  • Interaksi-interaksi yang terjadi dapat merupakan interaksi antar individu dari spesies yang sama, dapat juga merupakan interaksi antar individu dari spesies yang berbeda.
  • Interaksi yang terjadi antarspesies anggota populasi akan mempengaruhi teerhadap kondisi populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu mempengaruhi kecepatan pertimbuhan ataupun kehidupan populasi.
  • Menurut Odum (1993), setiap anggota populasi dapat memakan anggota populasi yang lainnya, bersaing terhadap makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan lainnya, dapat saling membunuh, dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah (timbal balik).
  • Oleh karena itu, dari segi pertumbuhan atau kehidupan populasi, interaksi antarspesies anggota populasi dapat merupakan interaksi yang positip, negatif, atau nol.(Indryanto,2006)
  • Mekanisme-mekanisme ekstrinsik dari interaksi kompetitif melibatkan aksi-aksi individu yang meningkatkan kemungkinannya untuk hidup dan melibatkan reproduksi dengan mengurangi kesempatan saingannyauntuk memperoleh suatu sumber makanan.
  • Interaksi-interaksi ini pada hewan dan tumbuh-tumbuhan mungkin melibatkan interferensi langsung untuk memperoleh sumber makanna atau suatu penurunan umum kemampuan saingnya untuk menggunakan sumber tersebut.
  • Singkatnya, organisme-organisme mungkin memiliki respon-respon intrinsic maupun ekstrinsikterhadap kompetisi yang semakain meningkat.
  • Tumbuh-tumbuhan dan hewan terutama jenis-jenis sessile, dengan jenis menunjukan mortalitas dan prastisitas ukuran.
  • Banyak juga yang menunjukan suatu jenis respon ekstrinsik.
  • Dikotomi tersebut dikaburkan oleh fakta bahwa respon intrinsic, seperti batang-batang yang terlalu tinggi dapat menimbulkan ketinggian melebihi individu-individu di sekelilingnya, yaitu suatu interaksi ekstrinsik.
  • Evolusi tipe-tipe respon tergantung pada kemampuan individu-individu utuk mempengaruhi situasi kompetisi dengan pemilihan tempat dan tergantung pada sifat-sifat sumber yang terbatas.
  • Cahaya harus diperebutkan dengan pemerolehan energi dan menjaga agar individu-individu lain tidak menggunakan atau berusaha mendapatkan sumber itu.
  • Makanan merupakan sumber yang paling banyak sdiperebutkan dengan cara menyingkirkan individu-individu dari suplai sumber,pengambilan secara tepat, atau kemampuan untuk mempertahankan persediaan makanan yang sedikit.(Naughton,1992)
  • Semua organisme saling berinteraksi dan bersaing pada hal-hal tertentu.
  • Maka untuk itu diperlukan pengamatan mengenai mengenai interaksi yang dilakukan oleh organisme, baik dalam jenis yang sama maupun jenis yang berbeda.

Persaingan terjadi ketika organisme baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumber daya alam.

  • Di dalam menggunakan sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang bersaing akan memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan pertumbuhannya.
  • Menurut Gopal dan Bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsure hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau factor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya.(Indriyanto,2006)
  • Harper(1961) dalam Dede Setiadi,1989, menyatakan bahwa persaingan antar jenis digunakan untuk menggambarkan adanya persaingan antara individu-individu tanaman yang sejenis.
Persaingan antar jensi terdiri atas:
  1. persaingan aktivitas dan
  2. persaingan sumberdaya alam.
  • Kershan(1973), mengemukakan bahwa persaingan antar jenis yang terdiri atas fase sedling sangat menentukan jumlah tanaman yang dapat hidup sampai tingkat dewasa.(Dede Setiadi,1989)

Persaingan intraspesifik intra spesifik pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:

  1. Jenis tanaman : Sifat-sifat biologi tanaman, system perakaran, bentuk pertumbuhan dan fisiologi tumbuhan. Misal sistem perakaran tanaman ilalang yang menyebar luas menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar seperti daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tibggi sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan air.
  2. kepadatan tumbuhan : jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
  3. penyebaran tanaman: penyebaran tanaman dapat dilakukan melalui penyebaran biji dan melalui rimpang(akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi dari tanaman ynag menyebar melalui rimpang. Namun demikian persaingan penyebaran tanaman tersebut sangat dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen dan air.
  4. Waktu: adalah lamanya tanaman sejenis hidup bersama. Peruode 25-30% pertama dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan oleh persaingan.(Wijiyanti,2008)
Daftar Pustaka
  • Indriyanto.2006.Ekologi Hutan.Jakarta:Bumi Aksada
  • Setiadi,Dede.1989.Dasar-Dasar Ekologi. Departemen Pendidikan & Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat
  • S.J.MC.Naughton,Larry L. Wolf.1992. Ekologi Umum. Yogyakarta: UGM-Press
  • Wijiyanti,Fahma.2008.Penuntun Praktikum Ekologi. Fak. Sains dan Tekhnologi UIN Jakarta

PERKEMBANGAN EMBRYO



Spermatogenesis
  • Proses pembentukan spermatozoa
  • Terjadi di tubulus seminiferus
  • Spermatogenesis pada mamalia terjadi Di tubulus seminiferus, spermatogenesis dimulai dari tepi tubulus seminiferus.
  • Akhir dari spermatogenesis adalah spermatozoa yang akan dilepaskan di lumen (bagian tengah tubulus seminiferus).
  • Proses pembentukan spermatozoa dibantu oleh Sel Sertoli serta Sel Leydig yang terdapat di interstisial tubulus.

  • Mekanisme spermatogenesis dipengaruhi hormon.
  • Dimulai dari hipotalamus, yang akan mensekresikan GnRH (gonadotropin releasing hormone).
  • GnRH mensekresikan FSH dan LH. LH akan mempengaruhi sel Leydig à sekresi testosterone à pembentukan sperma.
  • Sedangkan FSH à ke sel Sertoli à salah satu fungsinya mengeluarkan hormon inhibin yang akan menghambat disekresikan estrogen.
  • Tujuan akhirnya adalah maskulinisasi.
  • Bila testosterone berlebihan, akan dipicu mekanisme umpan balik untuk menghentikan produksi GnRH, yang akan menghentikan produksi testosterone.

  • Proses dari spermatosit primer ke sekunder adalah meiosis pertama.
  • Proses dari spermatosit sekunder ke spermatid adalah meiosis kedua.
  • Sisanya adalah mitosis. Seluruh proses dari spermatogonia sampai sperma adalah spermatogenesis, sedangkan spermatid ke spermatozoa adalah spermiogenesis (tapi masih spermatogenesis juga).

Oogenesis
  • Proses pembentukan ovum
  • Terjadi di ovarium, tepatnya di bagian korteks
  • Tempat pembentukan ovum adalah ovarium.
  • Ovarium terdiri dari:
  1. medulla, yang mengandung pembuluh darah dan getah bening dan
  2. korteks, tempat dimana perkembangan ovum terjadi.
  • Tahapan perkembangan ovum dipengaruhi oleh hormon.
  • Sekali lagi, hormon yang berperan adalah FSH dan LH.
  • FSH maupun LH akan menyebabkan sekresi estrogen.
  • Estrogen ini akan membantu perkembangan folikel.
  • Folikel itu kumpulan sel yang mengelilingi oosit.
  • Semakin banyak FSH yang dikeluarkan, semakin terstimulasi folikel berkembang.
  • Dari selapis sel (folikel primer), dua lapis (sekunder), tiga lebih (tersier) dan membentuk cairan dalam rongga yang disebut antrum.
  • Hasil akhirnya adalah folikel de Graaf.
  • Akibat dari FSH akan menyebabkan peningkatan estrogen (timbul perubahan seks sekunder).
  • Estrogen juga akan menyebabkan LH disekresikan.
  • Fungsi LH adalah melakukan ovulasi (pelepasan ovum).
  • Selain itu, juga akan membentuk korpus luteum yang akan mensekresikan progesterone.
  • Fungsi progesterone adalah mempersiapkan rahim untuk kehamilan.
Keterangan Gambar:
  • A. Folikel primer. (Masih selapis)
  • B. Folikel sekunder. (Dua lapis)
  • C. Folikel Tersier. (Tiga atau lebih, terdapat antrum. Di gambar, antrum itu yang ditunjuk oleh panah.)
  • D. Folikel De Graaf. (Tapi, seharusnya bentuknya tidak seperti ini)

  • Dari gambar di atas, jelas bahwa berbeda dengan spermatogenesis, tiap oogonium hanya menghasilkan satu telur, berhubung yang lain menjadi badan polar.
  • Meiosis II dari oosit sekunder juga terjadi pada saat fertilisasi.
  • Mitosis adalah pembelahan sel.
  • Mitosis terdiri dari:
  1. Interfase. Kromatin panjang dan granuler, terjadi duplikasi kromosom.
  2. Profase. Replikasi sentriol, kromosom menebal dan terdiri dari 2 kromatid. Membran inti menghilang.
  3. Metafase. Kromosom tersusun di bidang ekuatorial.
  4. Anafase. Kromosom ditarik menuju dua kutub berlawanan.
  5. Telofase. Membran inti kembali, badan sel dibagi menjadi dua sel anak.
  • Perbedaan mitosis dan meiosis pertama adalah, pada meiosis pertama kromosomnya diduplikasi, sehingga hasil akhir meosis pertama adalah dua sel dengan diploid.
  • Saat metaphase, akan terjadi cross over antara dua kromosom ini. Ini yang menyebabkan tidak ada dua orang yang sama persis.
  • Meiosis kedua akhirnya akan membentuk dua sel haploid.

Perkembangan embryo StarFish
  • Seperti halnya dengan telur hewan lainnya, maka telur starfish juga mempunyai membran vitelina (struktur yang terdapat pada permukaan luar membran plasma ovum, terdiri dari serat protein, dengan reseptor protein untuk mengikat sperma,
  • Reseptor2 ini spesifik pada masing2 spesies, sehingga berkontribusi untuk mencegah fertilisasi antar spesies yang berbeda –disebut juga zona pellucida pada mamalia)
  • Membran ini sangat erat perlekatannya dengan sel telur, jadi sulit dilihat.
  • Setelah fertilisasi, baru membran tersebut terpisah, yang sudah terpisah itu namanya jadi membran fertilisasi.
  • Rongga antar 2 membran tadi disebut rongga perivitelina.
  • Telur starfish yang telah mengalami fertilisasi sering tidak memperlihatkan inti yang jelas.
  • Hal ini bukan disebabkan komponen intinya hilang., tapi karena telur yang dibuahi sedang mengalami maturasi sehingga sulit diwarnai, sehingga intinya tidak nampak.
  • Germinal vesicle -> nukleus besar pada telur yang tidak dibuahi
  • Membran vitelina lihat pada fertilized egg
  • Polar body lihat antara membran fertilisasi dengan telur
CLEAVAGE PADA TELUR STARFISH
  • Blastula pada Telur Starfish
  • Blastulasi adalah proses yang menghasilkan blastula yaitu campuran sel-sel blastoderm yang membentuk rongga penuh cairan sebagai blastocoel.

  • Pada akhir blastulasi, sel-sel blastoderm akan terdiri dari neural, epidermal, notochordal, mesodermal, dan endodermal yang merupakan bakal pembentuk organ-organ.
  • Dicirikan dua lapisan yang sangat nyata dari sel-sel datar membentuk blastocoel dan blastodisk berada di lubang vegetal berpindah menutupi sebagian besar kuning telur.
  • Pada blastula sudah terdapat daerah yang berdifferensiasi membentuk organ-organ tertentu seperti sel saluran pencernaan, notochorda, syaraf, epiderm, ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
  • Berdasarkan perkembangan pembentukan blastosul -> blastula dibedakan -> awal dan akhir
  • Blastula awal bentuk bulat berongga, mengandung cairan, kutub animal sama vegetal sama tebalnya.
  • Pada blastula akhir kutub vegetalnya relatif lebih tebal dibanding kutub animal. Kutub animal akan membentuk ektoderm dan entoderm kelak.
  • Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap gastrulasi.

  • Gastrulasi ini menghasilkan 3 lapisan lembaga yaitu lapisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ectoderm di sebelah luar.
  • Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi pembelahan dan perbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan menyusun sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu dari spesies yang bersangkutan.
  • Gastrulasi dimulai dengan proses invaginasi yang terjadi pada bagian tengah kutub vegetal masuk ke dalam blastosul (kearah kutub animal).
  • Membentuk sebuah rongga baru yang disebut archenteron atau gastrosul (usus primitive). Batas luar atau pintu masuk ke dalam archenteron dinamakan blastopor.

  • Perkembangan gastrula dapat dibedakan menjadi gastrula wal (early gastrula), gastrula pertengahan (mid gastrula), dan gastrula akhir (late gastrula).
  • Plasenta terdiri dari komponen yang berasal dari embrio atau fetus disebut plasenta fetalis dan komponen yang berasal dari ibu yang disebut plasenta maternal.
  • Plasenta fetalis pada manusia berkembang dari tonjolan ventral entoderm di bagian depan kloaka yang akan membentuk allantois.
  • Bagian proksimal organ yang terdiri dari tangkai allantois dan mesorm splansnik disekitarnya bermodifikasi menjadi khorda umbilicalis yang akan dilewati oleh arteri dan vena umblilicalis

Support web ini

BEST ARTIKEL