Saturday, January 1, 2011

MONOKOTIL - DIKOTIL

Karena bersemangat maka ibu guru TK di perumahan mbeji permai anak anak bayi itu dikenalkan tanaman dengan mengenalkan tanaman monokotil dan dikotil . baik sih nggak masalah anak anak sudah dididik tahu tentang alam , namun ketika sampai rumah bayi bayi itu cerita sama maknya , kemudian banyak orang tuannya datang ke rumah nanyain apa itu tumbuhan monokotil dan dikotil ? 
Dari experience itulah Postingan ini harus segera ditampilkan dengan kemasan bahasa yang sedethana meskipun semakin nggak jelas hehehe


Di bumi ini terdapat bermacam mahluk hidup, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
Tumbuhan itu ada yang berkembang biak dengan biji dan ada yang berkembang dengan spora , Bagi tumbuhan biji dapat digolongkan menjadi dua yaitu Tumbuhan Gymnospermae belum punya bunga sejati dan Angiospermae yang memiliki bunga , Angiospermae ini dibagi menjadi 2 kelompok lagi yaitu Tumbuhan Monokotil (biji berkeping satu) dan Tumbuhan Dikotil (biji berkeping dua).  sambil makan buah dan nunjukin buah dengan bijinya hehe 

Perbedaan keduannya sebenarnya tidak hanya didasarkan atas bijinya saja namun juga bisa dengan melihat organ yang lainnya misalnya daun yang terlihat diatas dll



Agar mudah kami menjelaskannya diurutin dari organ paling bawah akar naik ke batangnya , daun , bunga , biji dan jika masih bertanya terus ya anatomi dalamnya hahaha OK



Beberapa contoh kelompok Tumbuhan yang penting misalnya

MONOKOTIL
  • Famili Liliaceae. Contohnya adalah Lilium longiflorum (lilia gereja), Gloriosa superba (kembang sungsang).
  • Famili Amaryllidaceae. Contohnya adalah Agave cantala (kantala), Agave sisalana (sisal).
  • Famili Poaceae. Contohnya adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Andropogon sorghum (cantel), Panicum miliaceum (jewawut).
  • Famili Zingiberaceae. Contohnya adalah Zingiber officinalle (jahe), Curcuma domestica (kunyit), Alphinia galanga (laos), Kaempferia galanga (kencur).
  • Famili Musaceae. Contohnya adalahMusa paradisica (pisang), Musa textilis(manila henep).
  • Famili Orchidaceae. Contohnya adalah Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Dendrobium phalaenopsis (larat).
  • Famili Arecaceae. Contohnya adalah Cocos nucifera (kelapa), Arenga pinata (aren), Areca catechu (pinang), Elais quineensis (kelapa sawit).
  • Famili Areceae. Contohnya adalah Colocasia esculenta (talas),Xanthosoma violaceum (bentul), Alocasia macrorhiza (sente).
DIKOTIL
  • Mencakup semua tumbuhan berbunga yang memiliki 2 kotiledon (berkeping biji dua).
  • Daun dengan pertulangan menjari atau menyirip
  • Batangnya berkambium, oleh karena itu mengalami pertumbuhan sekunder.
  • Pembuluh xilem dan floem tersusun melingkar (konsentris).
  • Akar berupa akar tunggang ujung akar lembaga tidak dilindungi selaput pelindung.
  • Jumlah bagian-bagian bunga berkelipatan 4 atau 5.

Beberapa contoh yang penting antara lain:
  • Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan), contohnya Euphorbia tirucalli (patah tulang), Manihot utilisima (ubi kayu), Hevea brassiliensis (karet, para).
  • Moraceae. Contohnya adalah Ficus benjamina (beringin), Artocarpus communis (keluwih).
  • Papilionaceae. Contohnya adalah Vigna cinesis (kacang panjang), Phaseolus radiatus (kacang hijau), Arachis hypogea (kacang tanah), Clitoria ternatea (kembang telang)
  • .Caesalpiniaceae. Contohnya adalah Caesalpinia pulcherima (kembang merak), Tamarindus indica (asam).
  • Mimosaceae. Contohnya adalah Mimosa pudica (sikejut), Leucaena glauca (lamtoro), dan Parkia speciosa (petai).
  • Malvaceae. Contohnya adalah Gossypium sp. (kapas), Hibiscus tiliaceus (waru).
  • Bombacaceae. Contohnya adalah Durio zibethinus (durian), Ceiba pentandra (kapok).
  • Rutaceae. Contohnya adalah Citrus nobilis (jeruk keprok), Citrus aurantifolia (jeruk nipis).
  • Myrtaceae. Contohnya adalah Eugenia aromatica (cengkeh), Melaleuca leucodendron (kayu putih), dan Psidium guajava (jambu biji).
  • Verbenaceae. Contohnya adalah Tectona grandis (jati), Lantana camara (lantana).
  • Labiatae. Contohnya adalah Coleus tuberotus (kentang hitam).
  • Convolvulaceae. Contohnya adalah Ipomoea batatas (ketela rambat), Ipomoea reptans (kangkung).
  • Apocynaceae. Contohnya adalah Plumeria acuminata (kemboja), Alamanda cathartica (alamanda).
  • Rubiaceae. Contohnya adalah Cinchona suecirubra (kina), Coffea arabica (kopi arabica), Coffea canephora (kopi robusta), Morinda citrifolia (mengkudu).



DICOTYLEDONAE
  • Habitus: semak, herba, perdu dan pohon
  • Biji berkeping dua
  • Sistem akar: tunggang
  • Tidak terdapat Kaliptrogen / tudung akar pada akarnya
  • Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
  • Batang bercabang-cabang dengan ruas tidak jelas
  • Daun tunggal atau majemuk jarang memiliki pelepah
  • Tulang daun menyirip atau bertulang menjari
  • Bunga bersifat kelipatan 2, 4 atau 5
  • Batang dan akar memiliki kambium
  • Jaringan pembuluh tersusun rapi.
  • Berdasarkan ada atau tidaknya daun mahkota bunga dan susunan daun mahkotanya, dikotil dibedakan menjadi 3 subkelas: monoklamida atau Apetala , Dialipetala, dan Simpetala
Subkelas Monoklamidae
  • Habitus berupa pohon
  • Bunga berkelamin tunggal
  • Penyerbukan anemogami
  • Bunga tidak lengkap
  • Hanya mempunyai kelopak atau tidak punya perhiasan bunga.
  • Terdiri dari beberapa ordo: Casuarinales (Casuarina equsetifolia), Fagales (Betula nona), Proteales (Banksia coccinea),Urticales (Artocarpus integra), Piperales (Piper nigrum).
Subkelas Dialipetalae
  • Habitus terna, semak, perdu dan pohon
  • Memiliki bunga lengkap
  • Mempunyai mahkota yang saling lepas
  • Anggota: Ranales, Rosales, Brassicales, Malvales, Rutales 

Subkelas Simpetalae
  • Habitus herba, semak, perdu dan pohon
  • Perhiasan bunga lengkap
  • Mahkota bunga saling berlekatan.
  • Anggota: Solanales,Rubiales, Apocynales 


MONOCOTYLEDONEAE
  • Habitus herba, semak, perdu dan pohon
  • Memiliki satu daun lembaga
  • Sistem perakaran serabut
  • Daun tunggal dengan bentuk sumsum atau pola tulang daun melengkung atau sejajar
  • Bunga berkelipatan 3
  • Akar dan batang tidak berkambium
  • Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza
  • Jaringan Pembuluh tersebar.
  • Batang umumnya tidak bercabang
  • Memiliki sistem akar serabut
  • Terdapat  kaliptrogen / tudung akar / kaliptra
Struktur Anatomi Akar

Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.


Susunan anatomis akar dikotil
·         Akar dikotil memiliki xilem primer. Xilem dikelilingi oleh floem. Setiap sel epidermis dilengkapi pita kaspari yang berfungsi mencegah masuknya air dari korteks ke epidermis
Susunan anatomis akar monokotil

·         Akar monokotil xilem primer ada yang besar di bagian tengah dan menempati pusat akar yang berukuran kecil berjejer mengelilingi xilem besar. Letak floem primer berselang-seling dengan xilem primer kecil




Struktur Anatomi Batang

Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dikenal dengan Pembuluh angkut kolateral terbuka  dan tersebar pada tumbuhan monokotil dikenal dengan kolateral tertutup




Struktur Anatomi Daun


struktur daun monokotil

Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.








Perbedaan antara akar monokotil dan dikotil

Angiosperma atau tanaman berbunga dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, tergantung pada fitur karakteristik morfologi yang berbeda; yaitu dikotil dan monokotil. Kedua jenis ini memiliki struktur dasar yang sama dari tanaman, termasuk batang, daun, akar, dan bunga, tetapi mereka berbeda dalam morfologi mereka. Akar terutama berfungsi sebagai organ penyerapan air yang primer dan mineral pada tumbuhan. Mereka juga bertindak sebagai jangkar tanaman dalam tanah, dan dapat berfungsi sebagai organ penyimpanan dan struktur reproduksi vegetatif pada spesies tanaman tertentu.



Dikotil dan gymnosperma biasanya memiliki akar tunggang yang kuat, yang menunjukkan pertumbuhan sekunder, sedangkan monokotil memiliki akar tunggang, yang fana dan diganti dengan sistem akar serabut dengan banyak akar adventif. Umumnya, akar utama dari kedua kelompok berada di kisaran 0,04-1 mm, namun monokotil sering memiliki akar lebih kecil dari dikotil.
Akar dikotil
Epiblema akar dikotil bersifat berlapis tunggal, yang terdiri dari komponen hidup tubular. Kutikula tidak hadir pada epidermis. Rambut akar dapat ditemukan pada lapisan luar sel epidermis. Korteks akar monokotil seragam dan terdiri dari lapisan sel parenkim berdinding tipis dengan ruang antar mencolok. Endodermis adalah lapisan terdalam dari korteks yang benar-benar mengelilingi stele. Dinding sel endodermis melintang dan radial mengandung band lignin dan suberin, disebut Casparian strip, yang membuat sel-sel ini unik dari sel-sel akar lainya. Casparian Strip mengontrol pergerakan material dari korteks ke stele. Stele dianggap sebagai jaringan dalam endodermis. Ini termasuk Pericycle, bundel vaskuler dan empulur. Pericycle adalah titik yang berasal dari akar lateral dan terdiri dari sel-sel parenkim berdinding tebal. Ikatan pembuluh radial, dan mengandung jaringan xilem dan floem. Empulur biasanya kecil, atau tidak ada dalam akar dikotil.
Akar monokotil

SOAL LATIHAN

Perbedaan antara akar monokotil dan dikotil


Perbedaan antara akar monokotil dan dikotil

Epiblema kurang lebih mirip dengan akar dikotil. Korteks monokotil lebih kecil dan memiliki karakteristik casparian strip pada epidermis seperti di epidermis dikotil. Sel endodermal tertentu yang disebut ‘sel bagian’ digunakan untuk mentransfer air dan garam terlarut dari korteks langsung ke xilem. Seperti pada akar dikotil, stele dari monokotil terdiri dari Pericycle, ikatan pembuluh dan empulur. Tidak seperti pada akar dikotil, akar monokotil telah mengembangkan empulur dengan baik.
Apa perbedaan antara akar monokotil dan dikotil?
bundel vaskular pada akar dikotil bervariasi 2-4 dan jarang 6, sedangkan untuk akar monokotil sebanyak (8 bundel atau lebih).
Pada akar dikotil, kambium muncul sebagai meristem sekunder pada saat pertumbuhan sekunder sedangkan, pada akar monokotil, kambium tidak ada.
Pembuluh Xilem pada akar dikotil lebih kecil dalam ukuran dan berbentuk poligonal sementara, pada monokotil, ini besar dan lebih atau kurang melingkar di garis.
akar dikotil mengalami fase sekunder, sedangkan akar monokotil tidak.
empulur pada akar monokotil besar sementara itu sangat kecil atau tidak ada dalam akar dikotil.
akar monokotil, biasanya, berserat, sedangkan akar dikotil biasanya akar tunggang.
Akar utama monokotil dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan dikotil.
Tidak seperti pada akar monokotil, piring xilem biasanya meluas ke pusat, untuk membentuk inti pusat yang solid tanpa empulur pada akar dikotil.
Korteks akar monokotil lebih kecil dibandingkan dengan akar dikotil.


Wednesday, December 29, 2010

ASIMILASI TUMBUHAN C4

Dari cara melakukan fotosintesis khususnya Reaksi Gelap dalam proses pengikatan CO2 untuk membentuk Glukosa ternyata tumbuhan terklasifikasi menjadi tuumbuhan C3 , C4 dan tumbuhan CAM ..khusus bahasan pagi ini akan diurai tanaman C4 yang penamaannya ketika terjadi fiksasi CO2 menghasilkan C4 artinya senyawa dengan 4 atom C (Carbon)  OK


TUMBUHAN C 4
  • Tumbuhan C4 jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput-rumputan,
  • Tumbuhan memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi/transpirasi
  • Ini berakibat terjadinya penurunan jumlah CO2 yang masuk ke stomata.
  • Logikanya hal ini menghambat laju fotosintesis.
  • Ternyata para tumbuhan ini telah mengembangkan cara yang cerdas untuk menjaga agar laju fotosintesis tetap normal meskipun stomata tidak membuka penuh pada siang 
  • Cara mengakali itu tumbuhan ini mengikat CO2 secara all out malam hari dengan tujuan bisa menyediakan CO2 tanpa gangguan meski stomata hampir tertutup di siang hari OK.
Apa bedanya dengan tumbuhan C-3?
  • Perbedaannya ada pada mekanisme fiksasi CO2.
  • Pada tumbuhan C-4 karbondioksida pertamakali akan diikat oleh senyawa yang disebut PEP (phosphoenolphyruvate / fosfoenolpiruvat)
  • Dengan bantuan enzim PEP karboksilase dan membentuk oksaloasetat, suatu senyawa 4-C.
  • Itu sebabnya kelompok tumbuhan ini disebut tumbuhan C-4 atau C-4 pathway.
  • PEP dibentuk dari piruvat dengan bantuan enzim piruvat-fosfat dikinase.
  • Berbeda dengan RuBP yang dibantu enzim  rubisco mempunyai kemampuan fiksasi yang lebih optimal pada tanaman C3 ,
  • PEP sangat lemah berikatan dengan CO2 , Ini berarti bisa menekan terjadinya fotorespirasi sekaligus mampu menangkap lebih banyak CO2
  • Hal ini bisa meningkatkan laju produksi glukosa.
  • Pengikatan CO2 oleh PEP tersebut berlangsung di sel-sel mesofil (daging daun).
  • Oksaloasetat yang terbentuk kemudian akan direduksi karena menerima H+ dari NADH
  • Hasil reaksi didapatkan Asam malat,
  • Asam Malat kemudian ditransfer menuju ke sel seludang pembuluh (bundle sheath cells) melalui plasmodesmata.
  • Sel-sel seludang pembuluh adalah kelompok sel yang mengelilingi jaringan pengangkut xilem dan floem.
  • Dari Malat inilah diurai C4 menjadi C3 + C1 yang tidak lain adalah CO2


  • Di dalam sel-sel seludang pembuluh malat akan dipecah kembali menjadi CO2 yang langsung memasuki siklus Calvin-Benson, dan piruvat dikembalikan lagi ke sel-sel mesofil.
  • Hasil dari siklus Calvin-Benson adalah molekul glukosa yang kemudian ditranspor melalui pembuluh floem.
Dari uraian di atas kita tahu bahwa fiksasi CO2 pada tumbuhan C-4 berlangsung dalam dua langkah.
  1. Pertama CO2 diikat oleh PEP menjadi oksaloasetat dan terbentuk Malat  berlangsung di sel-sel mesofil.
  2. Kedua CO2 diikat oleh rubisco menjadi APG di sel seludang pembuluh.Ini menyebabkan energi yang digunakan untuk fiksasi CO2 lebih besar, memerlukan 30 molekul ATP untuk pembentukan satu molekul glukosa.
  • Sedangkan pada tumbuhan C-3 hanya memerlukan 18 molekul ATP.Namun demikian besarnya kebutuhan ATP untuk fiksasi CO2 pada tumbuhan C-4 sebanding dengan besarnya hasil produksi glukosa
  • karena dengan cara tersebut mampu menekan terjadinya fotorespirasi yang menyebabkan pengurangan pembentukan glukosa.
  • Itu sebabnya kelompok tumbuhan C-4 dikenal efektif dalam fotosintesis.






Support web ini

BEST ARTIKEL