Tuesday, May 3, 2011

ANIMALIA PORIFERA - COELENTERATA

Kingdom Animalia
Ciri-ciri :
  1. Multiselular
  2. Heterotrof (ingest / difusi)
  3. Tidak memiliki dinding sel
  4. Umunya melakukan reproduksi seksual (2n)
  5. Memiliki jaringan saraf dan otot
  6. Eukariotik
  7. Bagian tubuhnya diikat oleh protein, eg: kolagen
Pembagian jenis hewan secara sederhana :
Simetri :
  1. Simetri radial : memiliki dorsal (sisi punggung) dan ventral (sisi perut) Pada Coelenterata dan Echinodermata
  2. Simetri bilateral : memiliki anterior (depan) dan posterior (belakang) selain dorsal dan ventral sehingga untuk mendapatkan bagian yang simetris pada tubuhnya hanya 1 sumbu
  3. Asimetris - Non simetris pada Porifera karena sekumpulan hewan menjadi satu
Jaringan tubuh :
  1. Parazoa : tidak memiliki jaringan asli (antar sel tidak diikat oleh protein kolagen)
  2. Eumetazoa : memiliki jaringan asli
Lapisan embrionik : (jaringan yang terbentuk saat embrio memasuki tahap grastula)
  1. Diploblastik : memiliki 2 lapisan embrionik (endoderm, eksoderm) pada Porifera dan Coelenterata
  2. Tripoblastik : memiliki 3 lapisan embrionik (endoderm ,ectoderm, mesoderm)
Rongga tubuh : (rongga yang dilapisi mesoderm)
  1. Aselomata : tidak memiliki rongga tubuh pada Platyhelmintes
  2. Pseudoselomata : memiliki rongga tubuh yang dilapisi mesoderm dan endoderm pada Nemathelminthes
  3. Selomata ( Coelomata ) : memiliki rongga tubuh sejatidari Phyllum Anellida sampai Chordata
Rangka
  1. Rangka hidrostatik : rangka berupa cairan yang memberi tekanan
  2. Eksoskleton : rangka berada di luar tubuh
  3. Endoskeleton : rangka berada di dalam tubuh dilapisi oto
System respirasi dan sirkulasi
  1. Gastrovaskuler : memiliki saluran pencernaan sekaligus sirkulasi, respirasi dilakukan dengan difusi
  2. System sirkulasi terbuka : dilingkupi cairan sepanjang tubuhnya (hemolimfe) yang membasahi organ secara terbuka
  3. System sirkulasi tertutup : cairan (darah) berada dalam tabung-tabung tertutup (pembuluh)
PHYLLUM PORIFERA
Karakter:
  1. Porifera (porus = pori, fer = membawa) : hewan berpori
  2. Tubuh porifera tersusun atas lapisan epidermis (pinakosit), lapisan mesohil, koanosit, dan songosol.
  3. Lapisan epidermis berupa kumpulan sel pipih yang disebut pinakosit. Di bagian epidermis terdapat lubang-lubang yang disebut ostium, tempat masuknya aliran air.
  4. Lapisan mesofil / mesoglea tersusun atas sel amoebosit yaitu sel yang dapat bergerak bebas menyerupai amoeba, sel-sel porosity yaitu semacam silinder tempat masuknya aliran air (ujungnya ostium), dan spikula yaitu zat padat yang membentuk tubuh porifera lebih keras.
  5. Lapisan koanosit tersusun atas sel-sel koanosit (berbentuk leher botol) yang berfungsi menangkap makanan (plankton dan sejenisnya). Sel koanosit memiliki ujung yang berflagellum , berfungsi membentuk pusaran air agar plankton terhisap pusaran dan dimakan.
  6. Spongosol adalah rongga dalam tubuh, di atasnya adalah oskulum (mulut dan anus) tempat air masuk dan keluar.
Proses makan dalam porifera :
  • Air yang membawa partikel makanan (plankton) masuk melalui porosit dan tiba ke spongosol.
  • Flagella pada koanosit berputar membentuk pusaran air.
  • Air dan partikel makanan terhisap dalam pusaran air, ujung bagian koanosit menjulurkan sitoplasmanya dan mengelilingi air + partikel makanan tersebut.
  • Air dan makanan berbentuk vesikel dan dicerna dalam pencernaan intraselular.
  • Hasil makanan didifusikan ke sel amoebosit.
  • Sel amoebosit akan berjalan menuju sel-sel lain mengedarkan makanannya.
Reproduksi :
  1. Seksual : pembentukkan gamet yang dilakukan oleh sel koanosit / amoebosit (jarang)
  2. Aseksual :
  • Tunas
  • Regenerasi / fragmentasi
  • Gemmule (Tunas internal)  dilakukan oleh amoebosit
Klasifikasi porifera :
Berdasarkan saluran airnya :
  1. Askonoid : spongosol dan lingkungan luar dihubungkan oleh saluran tak bercabang
  2. Sikonoid : spongosol dan lingkungan luar dihubungkan oleh saluran yang bercabang
  3. Leukonoid : spongosol dan lingkungan luar dihubungkan oleh saluran becabang yang memiliki rongga berflagellum

Berdasarkan penyusun spikulanya:
  1. Calcarea / calcispongiae (calci =kapur)
  2. Hexatinnelida
  3. Demospongia
CALCAREA
  • Memiliki spikula yang tersusun dari CaCO3 / Kalsium karbonat
  • Saluran airnya askonoid / sikonoid / leukonoid
  • Warnanya pucat
  • Contoh : Sycon, Clathrina, Leucettusa lancifer
HEXATINELLIDA
  • Hexactinellida / hyalospongiae (hyalos : kaca, hexa = 6)
  • Memiliki spikula yang tersusun dari silica, berbentuk bintang segi enam
  • Saluran airnya sikonoid
  • Contoh : Euplectella, Pheronemma
DEMOSPONGIA
  • Demospongiae (demo = tebal):
  • Rangka terbuat dari serabut spongin
  • Saluran airnya leukonoid/ Rhagon
  • Berpigmen (berwarna)
  • Memiliki anggota terbanyak
  • Contoh : Spongia, Hippospongia, Niphates digitalis
COELENTERATA


  • Coelenterata / cnidaria (coelent = berongga, cnido = menyengat)
  • Coelenterata merupakan hewan diploblastik yang memiliki lapisan endoderm dan ektoderem.
  • Lapisan endoderemnya adalah lapisan gastrodermis. Sedangkan ektodermnya adalah epidermis.

  • Di antara endodermis dan ektodermis terdapat kumpulan zat yang disebut mesoglea.
  • System sarafnya menggunakan system saraf jala.
  • Pergerakan dibantu dengan otot berupa serat kontraktil.
  • Pencernaan dan sirkulasi menggunakan gastrovaskuler.
  • Pernafasan dilakukan dengan difusi.
  • Disebut Cnidaria sebab memiliki knidosit / sel penyengat pada tentakelnya. Sel penyengat ini memiliki kait dan kapsul/ nematokis, kait ini berfungsi mendeteksi adanya sentuhan dan mengaktifkan kapsul. Nematokis / kapsul berisi semacam jaringan cambuk yang akan menangkap mangsa / menyengat mangsa.

  • Reproduksi aseksual dilakukan dengan pertunasan pada
  • polip. Sedangkan reproduksi seksual dengan menggunakan gamet yang dihasilkan gonad pada wujud medusanya.
Coelenterata melakukan metagenesis :
Klasifikasi :
  1. Hydrozoa Memiliki fase medusa dan polip yang sama. Bisa berada di lau/ air tawar. Polipnya membentuk koloni. Contoh : Hydra, Physalia, Obelia.
  2. Scyphozoa Memiliki fase medusa lebih dominan. Umumnya berada di laut. Biasanya disebut ubur-ubur. Contoh : Cyaneg, Chrysaora.
  3. Anthozoa Memiliki fase polip dominan / bahkan tidak ada fase medusanya. Ada yang mengandung batu kapur (CaCO3) dalam tubuhnya disebut terumbu karang.


SOAL LATIHAN

  1. Porifera memiliki daya regenarasi tinggi, potongan tubuh yang kecil pun dapat berkembang menjadi individu baru. (………………) 
  2. Polip adalah bagian tubuh khusus pada Coelenterata yang dapat berenang. (……………..) 
  3. Coelenterata memiliki sel khusus berfungsi untuk menyengat, disebut sel nematocyt. (…………….) 
  4. Urutan siklus hidup pada antozoa adalah medusa – sperma+telur – zigot – planula – polip – skifistoma – strobila - efira. (………….) 
  5. Coelenterate tidak memiliki system saraf yang mengatur tubuhnya, sehingga gerakannya tidak menentu. (………….) 6. Perhatikan gambar berikut ini. 
6. Yang paling dekat hubungannya dengan ubur-ubur adalah
A. Ophiuroidea
B. Hydrozoa
C. Demospongia
D. Schypozoa

E. Anthozoa

7. Spikula adalah ….
A. Serat protein yang fleksibel
B. Struktur seperti jarum yang keras, pada dinding porifera
C. Sama dengan biji, berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
D. Alat untuk menangkap mangsa
E. Alat untuk mencerna dan mengedarkan makanan

8. Kerangka yang membentuk tubuh porifera kelompok Demospongia disusun dari bahan ..
A. kalsium karbonat
B. silicon dioksida
C. spongin
D. zat kitin
E. silikat

9. Porifera mendapatkan makanan dengan cara
A. Menyaring organisme kecil di dalam air
B. Melakukan fotosintesis
C. Menggunakan spikula untuk melumpuhkan mangsa
D. Menggunakan sel nematocys untuk menyengat mangsa
E. Menggunakan sel coanocyt untuk menyengat mangsa

10. Pada porifera aliran air dapat masuk ke dalam tubuh, melalui
A. Sel amubosit
B. Sel coanocyt
C. Spikula
D. Gemmule
E. Sel nematocys

11. Hermaprodit adalah organisme yang…
A. Hanya berkembangbiak secara seksual saja
B. Hanya berkmbangbiak secara aseksual saja
C. Menghasilkan sel sperma dan sel telur
D. Menghasilkan gemmule sebagai alat perkembangbiakan
E. Menghasilkan hanya sperma saja

12. Hydra adalah Organisme yang reproduksinya dapat dengan cara…
A. Membentuk tunas pada tubuh polip dewasa
B. Mematahkan sebagian tubuhnya dan tiap potongan akan berkembang menjadi individu baru
C.  Seksual fertilisasi sel telur oleh sel sperma.
D. Partenogenesis, sel telur berkembang menjadi individu baru tanpa melalui fertilisasi. 
E. Paedogenesis masih larva mampu menurunkan keturunan

13. Berikut anggota Coelenterata kecuali
A. Hydra
B. Aurelia aurita
C. Obelia
D. Hexatinelida
E. Schypozoa

14. Organisme ubur melumpuhkan mangsanya menggunakan sel
A. Koanosit
B. Amoeboid
C. Knidoblat
D. Skleroblast
E. Archeosit

15. Lapisan terluar dari tubuh Coelenterata adalah…
A. Ectoderm
B. Mesoderm
C. Endoderm
D. Messoglea
E. Epidermis

16. Organisme di bawah ini adalah termasuk filum coelenterate, kecuali…
A. Ubur-ubur
B. Cumi-cumi
C. Anemone laut
D. Coral laut
E. Hydra

17. Perhatikan gambar berikut ini…

Bagian yang ditunjuk oleh no 1,2, dan 3 berturut-turut adalah..
A. Medusa, planula, polip
B. Medusa, zygot, srobilla
C. Efira, planula, polip
D. Efira, planula, skifistoma
E. Medusa, planula, skifistoma

18. Pernyataan berikut yang membedakan porifera dengan invertebrate yang lain adalah…
A. Pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya tidak dapat bergerak.
B. Tidak memiliki organisasis jaringan dan organ
C. Memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi
D. Mendapatkan makanan dengan cara difusi langsung.
E. Menghasilkan gemulle sebagai alat perkembangbiakan aseksual

19. Pada porifera gemulle adalah…
A. Alat untuk menangkap mangsa
B. Alat perkembangbiakan aseksual
C. Sama dengan sel sperma
D. Sama dengan sel telur
E. Alat untuk mencerna makanan

Isilah
1. ………. alat untuk mengalirkan air menuju dalam rongga spongocoel dan dikeluarkan melalui osculum.

2. Jaringan yang diperkirakan terbuat dari protein yang bersifat fleksibel disebut…….. Dibentuk untuk menyokong tubuh beberapa jenis porifera.

3. Struktur mirip duri terbuat dari kalsiumkarbonat, merupakan penyusun rangka porifera disebut………..

4. ………pada porifera dapat tersusun atas kalsiumkarbonat atau silicon dioksida.

5. Zat makanan diedarkan di dalam tubuh porifera oleh sel …….

6. Sel berbentuk amoeboid berisi zat makanan dan berperan dalam proses perkembangbiakan secara vegetative disebut …..…

7. Organisme yang memproduksi sel telur dan sel sperma sekaligus disebut …..)…

8. Ctenopora adalah organisme terbesar yang bergerak dengan cara memukulkan ….…

9. Koral termasuk dalam kelas …….

10. Struktur berbentuk seperti payung, berwarna transparan, menambang di permukaan laut disebut …ubur-ubur… merupakan suatu tahapan dalam siklus hidup filum ....

11. Batas antara lapisan ectoderm dan endoderm pada coelenterate disebut …….

12. Hidra berkembangbiak secara aseksual dengan cara membentuk…..


KLIK LATIHAN

CACING PITA KUCING - Dipylidium caninum

Kucing yang terkena serangan cacing pita biasanya jarang sekali menunjukkan gejala sakit. Cacing dapat saja menyebabkan mencret, kadang-kadang disertai bercak darah.
  • Pada kasus yang parah dapat menyebabkan kurang gizi, kurus, infeksi usus, dan gangguan pencernaan seperti usus tersumbat.
  • Sekitar 1-60 % dari seluruh populasi kucing terserang cacing ini.
  • Oleh karena itu pencegahan dengan pemberian obat cacing rutin adalah cara terbaik menghindari serangan cacing.
  • Pada anak kucing yang baru lahir dapat tertular cacing dari induknya. Anak kucing yang tertular biasanya mengalami diare (mencret) berkepanjangan. Akibatnya pertumbuhan menjadi terganggu sehingga anak kucing bisa mati karena dehidrasi dan kekurangan gizi.
  • Ada beberapa spesies cacing pita yang sering terdapat di pencernaan kucing, yaitu : Dipylidium caninum, selain itu ada pula jenis lainnya yaitu Taenia taeniaeformis dan Echinococcus multilocularis.
  • Sesuai namanya, cacing pita berbentuk pipih seperti pita dengan warna putih atau krem.
  • Cacing pita di pencernaan kucing dapat mencapai panjang 70 cm.
Cacing pita mempunyai kepala (scolex) dengan beberapa mulut penghisap yang berfungsi menghisap darah dan zat-zat makanan yang terdapat di usus kucing. Di kepala cacing pita terdapat rostellum, berbentuk seperti kikir bergerigi yang berfungsi sebagai jangkar. Rostellum ini menancap di dinding usus kucing dan menyebabkan luka pada usus kucing.
Badan cacing pita terdiri dari banyak segmen. Setiap segmen merupakan satu unit reproduksi fungsional. Segmen paling dewasa terdapat di ekor cacing pita. Bila telah matang segmen ini lepas dan mengeluarkan 5-30 telur cacing. Cacing pita bisa melepaskan 1 segmen dewasa setiap hari.
Cacing Dipylidium dewasa.
  1. kepala (scolex),
  2. strobilla
  3. segmen matang

Siklus Hidup Cacing Pita Dipylidium Caninum
  • Segmen ca
    Terbitkan Entri
    cing yang matang akan melepaskan diri dari induknya dan keluar melalui kotoran. Dalam segmen ini terdapat telur cacing.

  • Telur dalam segmen dapat bertahan selama beberapa bulan di daerah yang kering. Segmen yang kering berbentuk seperti butiran beras.
  • Segmen/telur cacing jatuh ke lantai atau alas tempat tidur kucing.
  • Telur pinjal (kutu kucing) yang juga menetas di tempat yang sama akan menghasilkan larva, larva tersebut akan memakan telur cacing.
  • Dalam tubuh pinjal, telur cacing berkembang menjadi cysticercoid.
  • Cysticercoid akan berpindah ke tubuh kucing bila pinjal menggigit dan menghisap darah kucing. Dalam tubuh kucing, cysticercoid akan berkembang menjadi cacing pita dewasa dan kembali menghasilkan telur. OK
Pengobatan Dan Pencegahan
Cacing pita hanya bisa dibasmi dengan obat cacing yang mengandung Prazyquantel, dichlorphen atau febendanzole.
  1. Semua kucing harus diberi obat cacing, bila pada salah satu kucing positif terdapat cacing pita.
  2. Semua kucing harus diberi obat anti kutu, bila pada salah satu kucing positif terdapat pinjal.
  3. Berikan obat anti kutu dan obat cacing secara rutin untuk pencegahan.
  • Jadi amat berbeda cacing pita pada kucing membutuhkan Hospes ( inang perantara ) Pinjal sejenis serangga , yang membawa Cycticercus ke kucing hingga dewasa di tubuh kucing ,
  • Cacing pita manusia memerlukan Hospes ( inang sementara) Sapi , babi , ikan , atau anjing yang pada hewan tersebut tidak dijumpai cacing dewasa adanya larva Cycticercus yang ada di tubuhnya
  • Sedangkan Cacing pita ini Cysticercusnya ada di tubuh PinjalJadi di Kucing adanya Cacing dewasa OK

Support web ini

BEST ARTIKEL