Saturday, May 14, 2011

FISIOLOGI CACING TANAH



Pengertian
Cacing termasuk hewan tingkat rendah karena tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata). Meskipun tanpa tulang / kerangka Cacing ini tetap stabil pada porsi bentuknya ketika beraktifitas , hal ini karena adanya kerangka hidrostatik berupa tekanan cairan tubuh atau turgor ke kulit sehingga bentuknya tetap silindris.
Cacing tanah yang mempunyai nama ilmiah Lumbriscus terestris atau adapula yang menyebut Pheretima sp , cacing ini termasuk kelas Oligochaeta yang berarti bersetae / rambut / parapodia sedikit .
Famili Cacing tanah ini adalah Megascilicidae dan Lumbricidae. serta Genusnya Lumbriscus dan Pheretima
Cacing tanah bukanlah hewan yang asing bagi masyarakat kita, terutama bagi masyarakat pedesaan. Namun hewan ini mempunyai potensi yang sangat menakjubkan bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia.

Pernapasan / Respirasi
  • Tubuh cacing tertutup oleh selaput bening dan tipis yang disebut kutikula.
  • Kutikula ini selalu lembap dan basah. Melalui selaput inilah terjadi difusi oksigen dan CO2 yang kemudian diteruskan kedalam pembuluh darah sehingga kebutuhan oksigen tubuh terpenuhi .
  • Karena ternyata dibawah kulit itu terdapat kapiler-kapiler darah.
  • Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap dan diedarkan oleh sistem peredaran darah.
  • Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh

  • Maka Cara respirasi cacing ini berbeda dengan serangga karena pada serangga oksigen bisa langsung menuju ke sel sel tubuh ,
  • Sedang pada cacing harus masuk ke pembuluh darah sehingga pengangkutan oksigen secara tertutup mengingat peredarannya oksigen berada di dalam pembuluh darah , Kulit yang digunakan untuk proses difusi yaitu bagian dorsal / sisi punggung
Pencernaan
  • Sistem pencernaan makanan pada cacing sudah sempurna.
  • Cacing memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
  • Proses pencernaan dibantu oleh enzim - enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara ekstrasel.
  • Makanan cacing berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk.
  • Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya.
  • Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.

Eksresi
  • Pada cacing yang merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.

  • Meta nefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain.
  • Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom).
  • Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan.
  • Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen berikutnya.
  • Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung.
  • Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor.
  • Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot.
  • Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung.
  • Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi.
  • Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.
  • Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.
  • Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa.
  • Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum.
  • Oleh karena cacing hidup di dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
Peredaran Darah
  • Memiliki sistem peredaran darah tertutup,
Pembuluh darahnya terdiri dari
  1. pembuluh darah dorsal
  2. pembuluh darah ventral
  3. lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing tanah (Pheretima).
Arah aliran darah berurutan :
  • Lengkung aorta
  • Pembuluh darah ventral
  • kapiler (seluruh jaringan tubuh)
  • pembuluh dorsal
  • lengkung aorta (pembuluh jantung).

  • Oksigen diabsorbsi melalui kulit di bagian sisi punggung ( dorsal ) secara proses difusi
  • Oksigen dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal.
  • Dari Pembuluh dorsal dibawa keseluruh tubuh , yang dari tubuh dikumpulkan ke saluran pembuluh darah Ventral yang ada di sisi perut
  • Kemudian dari pembuluh ventral masuk ke lima lengkung aorta sebgai jantung
  • Dari lima lengking aorta darah dikirim ke kapiler kulit yang ada di dorsal kemudian masuk kembali ke pembuluh darah dorsal
  • Darah cacing tanah mengandung haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.
  • Adanya Hb bisa terjadi pengikatan Oksigen dan Carbon dioksida
Reproduksi
  • Sistem reproduksi Cacing bereproduksi secara seksual.
  • Umumnya bersifat hermafrodit, tetapi cacing ini tidak melakukan pembuahan sendiri, melainkan secara silang.
  • Dua cacing yang melakukan kawin silang menempelkan tubuhnya dengan ujung kepala berlawanan.
  • Alat kelamin jantan mengeluarkan sperma dan diterima oleh klitelium cacing pasangannya.
  • Pada saat bersamaan klitelium mengeluarkan mukosa kemudian membentuk kokon. Sperma bergerak ke alat reproduksi betina dan disimpan di reseptakel seminal.
  • Ovum yang dikeluarkan dari ovarium akan dibuahi oleh sperma.
  • Selanjutnya, ovum yang telah dibuahi masuk ke dalam kokon.
  • Telur bersama kokon akan keluar dari tubuh cacing dan menjadi individu yang baru.
  • Telur menetas setelah tiga minggu dan dapat menghasilkan 2-20 lebih secara sekaligus bayi cacing.

Saraf
  • Pada cacing sudah mempunyai perkembangan sistem saraf yang lebih maju yaitu telah terbentuknya ganglia yang segmental sepanjang tubuhnya.
  • Ganglion supraoesofagus yang disebut juga otak fungsinya masih tetap sebagai sebuah stasiun relay sensoris dari reseptor yang peka terhadap cahaya, sentuhan, dan zat kimia pada permukaan tubuh disekitarnya (bagian muka).
  • Hewan ini mempunyai ganglion pada tiap ruas tubuhnya.
  • Ganglia segmental tersebut dihubungkan dengan tali saraf ventral.
  • Tiap ganglion mempunyai fungsi sebagai pusat yang menerima impuls dari saraf sensorik dari reseptor kulit yang ada disekitarnya.
  • Selain itu terdapat serabut saraf berukuran besar yang menyebabkan otot longitudinal pada semua ruas berkontraksi bersama-sama.


MANFAAT ANNELIDA
  • Berperan sebagai detrivor di ekosistem
  • Memakan organisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah sehingga bermanfaat dalam menggemburkan tanah.
  • Sekali lagi cacing tanah merupakan detritivora karena cacing tanah memanfaatka detritus sisa mahkluk hidup untuk dikonsomsi dan bukan sebagai pengurai karena sumber makanan yang digunakan dari bahan organik dikeluarkan juga masih berupa kotoran yang mengandung bahan organik . jadi tidak bisa sebagai pengurai sehingga keterlibatan cacing tanah menyediakan oksigen untuk penguraian bahan organik oleh pengurai menjadi bahan an organik yang bisa dimanfaatkan tumbuhan OK
  • Bernilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak (Tubifex dan Pheretima)
  • Bahan kosmetik
  • Obat ada yang memanfaatkan cacing tanah untuk mengobati penyakit


  1. Dapat sebagai obat penyembuh penyakit typus
  2. Dapat menurunkan kadar koleterol dalam tubuh
  3. Dapat meningkatkan daya tahan tubuh
  4. Dapat menurunkan tekanan darah bagi penderita hypertensi
  5. Dapat meningkatkan nafsu makan anda
  6. Dapat mengobati disentri, diare, dan infeksi saluran pencernaan
  7. Dapat mengobati infeksi saluran pernafasan seperti TBC, asma,bronchitis dan influenza
  8. Bagi penderita rematik dapat mengurangi rasa pegal
  9. Bagi penderita diabetes cacing tanah dapat mengurangi kadar gula
  10. Dapat mengobati exim, sakit gigi, wasir dan mengembuhkan luka

  • Lintah dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif
  • Zat hirudin yang dihasilkan lintah dapat domanfaatkan sebagai zat antikoagulan
  • Dapat dimakan (cacing palolo dan wawo dikonsumsi oleh sebagian masyarakat maluku) karena kandungan proteinnya

HUNTINGTON DISEASE

Lokus gen
  • 4p16.3, AD
Onset:
  • 4th − 5th decade
Gene:
  • IT 15 (Interesting Transcript 15) codes for protein “Huntington”
  • 42 −100 repetitions of C-A-G (normal: 11 − 34 repetitions)
  • C-A-G (Glutamin) at 5‟ end HD gene terdiri atas 67 exon. Greater repetitions, earlier onset
Genetic analysis:
  • Degeneratif SSP terutama di basal ganglia
  • Choreic movement (berjalan seperti ular berkelok-kelok)
  • Progressive dementia (pikun)

Prnjelasan
  • Penyakit Huntington, chorea, atau gangguan (HD), adalah genetik gangguan neurodegenerative
  • Penyakit ini tidak dapat disembuhkan karena keturunan
  • Penyakit yang mempengaruhi koordinasi otot dan beberapa fungsi kognitif, biasanya menjadi nyata pada usia pertengahan.
  • Ini adalah penyebab genetik yang paling umum yang abnormal gerakan menggeliat disengaja disebut chorea.
  • Ini jauh lebih umum pada orang keturunan Eropa Barat dibandingkan mereka yang berasal dari Asia atau Afrika.
  • Penyakit ini disebabkan oleh mutasi dominan pada salah satu dari dua salinan gen tertentu, yang terletak pada kromosom 4.
  • Setiap anak dari orang tua yang terkena memiliki kesempatan 50% dari mewarisi penyakit ini
  • Pada situasi yang jarang di mana kedua orang tua memiliki gen terpengaruh, atau orang tua baik memiliki dua salinan terpengaruh, kesempatan ini sangat meningkat.
  • Gejala fisik dari penyakit Huntington dapat mulai setiap usia dari bayi sampai usia tua, tetapi biasanya dimulai antara 35 dan 44 tahun.
  • Pada kesempatan langka, bila gejala mulai sebelum sekitar 20 tahun, mereka maju lebih cepat dan sedikit berbeda, dan penyakit ini diklasifikasikan sebagai akinetic-kaku atau Westphal varian HD, anak-anak.


  • Gen Huntingtin biasanya memberikan kode genetik untuk protein yang juga disebut "huntingtin".
  • Mutasi kode gen Huntingtin untuk bentuk yang berbeda dari protein, yang kehadirannya mengakibatkan kerusakan bertahap ke daerah tertentu dari otak.
  • Cara yang tepat ini terjadi adalah tidak sepenuhnya dipahami. Genetik pengujian, yang telah dimungkinkan sejak penemuan mutasi, dapat dilakukan sebelum timbulnya gejala di kerabat dari seorang individu yang terkena, sebagai tes kehamilan, dan juga pada embrio tabung, meningkatkan perdebatan etis.
  • Konseling genetik telah dikembangkan untuk menginformasikan dan membantu individu mempertimbangkan pengujian genetik dan telah menjadi model untuk penyakit genetik dominan lainnya.
  • Cara yang tepat HD mempengaruhi individu bervariasi dan dapat berbeda bahkan antara anggota keluarga yang sama, namun kemajuan gejala ditebak bagi kebanyakan individu.
  • Gejala-gejala awal adalah kurangnya koordinasi dan gaya goyah.
  • Sebagai kemajuan penyakit, tidak terkoordinasi, gerakan tubuh menjadi lebih jelas dendeng, bersama dengan penurunan kemampuan mental dan masalah perilaku dan kejiwaan. kemampuan fisik secara bertahap terhambat sampai gerakan terkoordinasi menjadi sangat sulit, dan kemampuan mental umum penurunan menjadi demensia.
  • Meskipun gangguan itu sendiri tidak fatal, komplikasi seperti radang paru-paru, penyakit jantung, dan cedera fisik dari jatuh mengurangi harapan hidup menjadi sekitar dua puluh tahun setelah gejala dimulai.
  • Tidak ada obat untuk HD, dan penuh waktu perawatan sering diperlukan pada tahap selanjutnya dari penyakit ini, tetapi ada pengobatan untuk meringankan muncul beberapa gejalanya.
  • Sejak tahun 1993 telah ada penemuan penting setiap beberapa tahun dan pemahaman tentang penyakit ini membaik.
  • Arah penelitian saat ini meliputi penentuan mekanisme yang tepat dari penyakit, meningkatkan model binatang untuk mempercepat penelitian, uji klinis obat-obatan untuk mengobati gejala atau memperlambat perkembangan penyakit,
  • kini terus berkembang dengan mempelajari prosedur seperti terapi sel induk dengan tujuan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh penyakit ini.
Aplikasi dari penyakit ini sering di masyarakat disebutkan istilahnya dengan pikun
  • Pikon ini merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran.
  • Gangguan hanya terjadi pada inteligensia, daya ingat, bahasa, pemecahan masalah, orientasi, dan konsentrasi.
  • Sebagian besar karena penyakit huntington disease , namun jiga mungkin jenis yang lain yang sama yaitu parkinson, HIV, dan trauma (kecelakaan) pada kepala.

  • Pada stadium awal, pasien kesulitan mempertahankan kinerja mental. Penurunan kinerja mental ini akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnyatnya stadium demensia yang dialami pasien. Dimensia biasanya menyerang orang usia 50-60 tahun. Gejala-gejala gangguan demensia ini biasanya tidak disadari oleh pasien maupun orang-orang di sekitarnya.

Gejala
  • Merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran.

Pengobatan
  • Jika tidak terlambat, dimensia bisa disembuhkan dengan terapi medis. Terapi medis yang diberikan yakni memberi dukungan emosional kepada pasien.

Support web ini

BEST ARTIKEL