1.
Merangsang pertumbuhan miometrium, meningkatkan
kekuatan uterus selama partus.
2.
Membantu menyiapkan kelenjar mamae untuk laktasi
Progesteron
1. Menghambat kontraksi uterus untuk memberikan
lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan fetus
2. Merangsang
sekresi mucus serviks untuk mencegah kontaminasi uterus
3. Membantu
menyiapkan kelenjar mamae untuk laktasi
Human
chorionic somatotropin/hCS atau human placental lactogen/hPL
- Menurunkan penggunaan glukosa dan meningkatkan
lipolisis sehingga glukosa dan asam lemak lebih banyak ditransport ke fetus
- Membantu
menyiapkan kelenjar mamae untuk laktasi (sama dengan prolaktin)
Parathyroid
hormone-related peptide (placental PTHrp)
- Meningkatkan kadar Ca2+ plasma maternal untuk
kalsifikasi tulang fetus, memobilisasi Ca2+ dalam stok (tulang) untuk selama
perkembangan fetus.
Relaksin
- Melenturkan atau meningkatkan elastisitas
serviks saat partus
- Melonggarkan jaringan penyambung antara tulang
pelvis selama persiapan partus.
hCG
- Mempertahankan korpus luteum selama kehamilan
- Merangsang sekresi testosteron selama
perkembangan embrio XY
Prostaglandin
- Merangsang produksi enzim untuk menguraikan
kolagen pada serviks sehingga serviks menjadi lentur saat menjelang persalinan.
PLACENTA
- Plasenta mampu membentuk hCG (human Chorionic
Gonadotropin). hCG di sekresi melalui
urin. Adanya hCG dalam urin merupakan tanda terjadinya kehamilan.
- hCG meningkat kadarnya dan puncaknya pada mingg ke 8 dan
menurun pada minggu ke 16.
- Plasenta juga memsintesis estrogen dan progesteron.
SINTESIS ESTROGEN DAN PROGESTERON
SEJARAH PLACENTA ( PLACENTAGENESIS)
- Implantasi yaitu menempelnya blastokis di endometrium.
- Blastokis berdiferensiasi membentuk: sel trofoblas dan
inner cell mass (massa sel dalam) sebagai calon embrio.
- Sel trofoblas mengerosi dan masuk ke dalam endometrium.
- Trofoblas tumbuh menjadi plasenta dan inner cell mass
menjadi embrio.