Friday, June 22, 2012

UJIAN JAMUR

Soal Jamur emang sulit kok namun jika dilatih jida Gampang deh Coba kerjakan OK semoga bisa dan bermanfaat

SOAL




1. A fungi called ____ absorbs nutrients from the living cells of a host organism.
A. saprophytic fungi
B. parasitic fungi
C. sporangium
D. septa

2. Asexual spore-producing hyphae are called ____.
A. conidiophores
B. sacs
C. basidiocarp
D. lichen

3. Athlete's foot, ringworm, and yeast infections are examples of ____ involving fungi.
A. bioremediation
B. mutualistic relationships
C. parasitic relationships
D. mycorrhizal relationships

4. During which phase shown here is the zygote formed?


A. gamete formation
B. asexual reproduction
C. sporangia production
D. sexual reproduction

5. The phylum Zygomycota includes what kind of fungi?
A. club fungi
B. sac fungi
C. common molds
D. basidiocarps

6. The strong polysaccharide found in the cell walls of fungi is called ____.
A. haustoria
B. hyphae
C. mycelium
D. chitin

7. This illustration shows the structure of an organism called ____.
A. lichen
B. moss
C. algae
D. mushrooms

8. What function does the underground portion of this fungus have?


A. releases spores
B. absorbs nutrients through fruiting body
C. absorbs nutrients through mycelium
D. allows asexual reproduction

9. What group of fungi would feed on dead plants?
A. parasitic fungi
B. saprophytes
C. mutualistic fungi
D. conidiophores

10. What reproductive structure is produced in hyphae and contains a haploid nucleus?
A. gametangium
B. rhizoid
C. spore
D. chytrid

11. What structure helps plants obtain nutrients by increasing the surface area of roots?
A. mycorrhizae
B. cynobacterium
C. sporangium
D. septa

12. Which of the following does not describe lichens?
A. bioindicators
B. parasitic
C. mutualistic with cynobacteria
D. symbiotic with algae

13. Which of the following pertains to bioremeditaion?
A. release of spores by sac fungi
B. population decline in lichens
C. decomposition of pollutants
D. medicinal fungi

14. Which of the following provides a means of sexual reproduction?
A. conidiophores
B. ascocarps
C. septa
D. mycelium

15. Which process best describes fragmentation?
A. A budding cell in yeast
B. Release of spores from a sac
C. Breaking down of mycelium
D. Decomposition of dead matter

16. Kapang yang membentuk hubungan simbiosis yang saling menguntungkan dengan tanaman adalah ...
A. Rhizopus sp
B. Rhizopogon sp
C. Mucor sp
D. Aspergillus sp
E. Penicillium sp

17. Jamur merang, jamur kuping, dan jamur tiram merupakan cendawan yang termasuk kedalam filum ...
A. Zygomycota
B. Ascomycota
C. Basidiomycota
D. Deuteromycota
E. Cladomycota

18. Struktur spora seksual yang berbentuk seperti tongkat, dihasilkan oleh spora...
A. Zygospora
B. Ascospora
C. Basidiospora
D. Deuterospora
E. cladomydospora

19. Makhluk hidup yang dapat menguraikan sampah organik yang berasal dari tumbuhan mati dan bangkai adalah...
A. Bakteri dan jamur
B. Bakteri dan ganggang
C. Jamur dan rayap
D. Ganggang dan cacing tanah
E. Cacing tanah dan ulat

20. Jamur banyak yang menimbulkan penyakit pada tanaman, hal tersebut disebabkan karena sifat jamur ...
A. tubuhnya terdiri atas benang
B. reproduksinya dengan spora
C. penyebarannya sangat mudah
D. hidupnya autotrof
E. hidupnya heterotrof

21. Berikut ini contoh jenis jamur dan manfaatnya yang benar, yaitu...
A. Rhizopus oryzae untuk membuat kecap
B. Saccharomyces cerevisiae untuk pembuatan keju roquefort
C. Aspergilus niger untuk reproduksi asam sitrat
D. Penicillium roqueforti untuk pembuatan anggur (wine)
E. Trichoderma viridae untuk produksi oncom

22. Jamur tempe memiliki spora aseksual yang disebut...
A. Askospora
B. Konidiospora
C. Zygospora
D. Sporangiospora
E. basidiospora

23. Berikut ini yang termasuk kedalam Basidiomycota yaitu...
A. Aspergillus sp
B. Penicillium sp
C. Rhizopus sp
D. Volvariella sp
E. Bacillus sp

24. Jamur merang Volvariella volvacea yang tubuh buahnya dapat dimakan, membawa basidiosporanya pada bagian...
A. selaput penutup
B. bilah bawah tudung
C. atas tudung
D. tengah batang
E. pangkal batang

25. Pembuatan tape dari singkong dengan bantuan ragi merupakan proses...
A. Fragmentasi
B. Hidrolisis
C. Fermentasi
D. Degradasi
E. Fosforilasi

26. Ciri-ciri Basidiomycotina adalah …
A. semua anggotanya bersifat makroskopis dan saprofit
B. semua hifanya berinti satu dan bersifat diploid
C hifanya bercabang-cabang, tidak bersekat dan bersifat dikariotik
D. basidiospora dan kanidiospora sebagai hasil reproduksi generatif dan vegetatif
E. basidium berbentuk papan, payung, benang atau seperti kuping

27. Jenis jamur yang dimanfaatkan dalam pembuatan oncom adalah …
A. Saccharomycetes ovale
B. Aspergillus wentii
C. Neurospora sitophila
D. Penicillium requeforti
E. Rhizopus stoloniferum

28. Manakah dari jamur berikut ini yang pembentukan sporanya dalam basidium?
29. Jamur memiliki ciri-ciri antara lain :
  1. Hifa bersekat 
  2. Ujung-ujung hifa membentuk konidium 
  3. Mengandung inti diploid 
  4. Reproduksi aseksual dengan konidiospora 
  5. Reproduksi seksual dengan oospora 
Ciri jamur Oomycotina adalah …
A. 1 dan 3
B. 1 dan 4
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 5

30. Perhatikan tabel di bawah ini.


Jamur dan hasil produksi yang berguna bagi manusia …
A. 1 – B – Q
B. 3 – A – P
C. 2 – B – P
D. 2 – B – R
E. 1 – C – R

31. Perhatikan daur hidup Rhizopus berikut.


Berdasarkan gambar di samping, fase terjadinya peristiwa meiosis pada bagian yang berlabel …
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E

32. Perhatikan tabel berikut.

Berdasarkan tabel di atas, jenis jamur A, B dan C berturut-turut termasuk …
A. Myxomycetes – Ascomycetes – Basidiomycetes
B. Phycomycetes – Ascomycetes – Basidiomycetes
C. Ascomycetes – Deuteromycetes – Basidiomycetes
D. Basidiomycetes – Myxomycetes – Deuteromycetes
E. Deuteromycetes – Ascomycetes – Basidiomycetes

33. Perhatikan tabel di bawah ini.

Yang menunjukkan hubungan jenis jamur dengan peranannya yang benar adalah …
A. 1 dengan c
B. 1 dengan d
C. 2 dengan b
D. 3 dengan b
E. 4 dengan a

34. Berikut ini contoh jamur :
  1. Physarium sp 
  2. Rhyzopus stoloniferus 
  3. Sacharomyces cereviceae 
  4. Volvariella volvaceae 
  5. Auricularia polytricha 
Jamur yang berbiak dengan basidiospora adalah …
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 2 dan 5
E. 3 dan 5

35. Pernyataan di bawah ini tentang sifat-sifat jamur yang benar adalah ...
A. tidak berklorofil dan prokariotik
B. tidak berklorofil dan eukariotik
C. tidak berklorofil dan autotrof
D. berklorofil dan eukariotik
E. berklorofil dan heterotrof

36. Kita perhatikan jamur dapat hidup di hutan yang lebat karena mereka ...
A. memerlukan sinar
B. memerlukan tempat yang sejuk
C. tidak membuat sendiri makanannya
D. tidak memerlukan banyak air
E. hidup di tempat kering

37. Adanya pertumbuhan jamur sejenis pada suatu tempat dari musim ke musim menunjukkan bahwa di tempat itu terdapat sisa-sisa ...
A. tubuh buah
B. miselium
C. spora
D. hifa
E. rizoid

38. Berikut ini contoh 4 macam jamur :
  1. jamur kuping 
  2. jamur merang 
  3. jamur payung 
  4. jamur papan 
Dari contoh jamur di atas, 3 sifat yang bersamaan dimiliki oleh jamur tersebut adalah ...
A. mempunyai hifa, tidak berklorofil, memiliki miselium
B. tidak mempunyai hifa, tidak berklorofil, tidak memiliki miselium
C. tidak mempunyai hifa, berklorofil, memiliki miselium
D. tidak mempunyai hifa, saprofit, berklorofil
E. mempunyai hifa, saprofit, berklorofil

39. Mikoriza merupakan contoh simbiosis ...
A. parasitisme
B. netral
C. komensalisme
D. mutualisme
E. kompetisi

40. Pelapukan area di candi Borobudur diantaranya diakibatkan oleh sejenis Lichen, sebab Lichen
A. mempunyai akar yang kuat, yang dapat menembus batu
B. memang merusak batua arca yang sudah lama
C. termasuk tumbuhan perintis yang mengeluarkan zat tertentu yang dapat melunakkan batu
D. adanya tumbuhan epifit
E. merupakan simbiosis antara alga dan jamur

NOTE


Jamur Ascomicotina
  1. Sacharomyces cerevisae: sehari-hari dikenal sebagai ragi. - berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol. dan mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.
  2. Neurospora sitophila:  jamur oncom.
  3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum , penghasil antibiotika penisilin.
  4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti , berguna untuk mengharumkan keju.
  5. Aspergillus oryzae  , untuk membuat sake dan kecap.
  6. Aspergillus wentii  , untuk membuat kecap
  7. Aspergillus flavus  , menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
  8. Claviceps purpurea  hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.

Jamur Basidomicotina
  1. Volvariella volvacea : jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
  2. Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
  3. Exobasidium vexans :  parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh ataublister blight.
  4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah subtropis
  5. Ustilago maydis : jamur api, parasit pada jagung.
  6. Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada gandum

Jamur Zygomicotina
  1. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
  2. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.

PROTISTA JAMUR 

Jamur Oomicotina
  1. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga air.
  2. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
Jamur Myxomicotina

1.       Physarum polycephalum
Jamur Deuteromicotina
  1. Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
  2. Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit
  3. Microsporum sp penyebab dermatomikosis kurap
  4. Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.




Thursday, June 21, 2012

GETAH ENZIM


OPO TO ENZIM  ?

  • Sejak jaman dahulu manusia sudah mengenal Bioteknologi.
  • Dahulu bioteknologi diasumsikan berupa pengolahan makanan dan minuman menggunakan mikroba.
  • Dahulu bioteknologi hanya menghasilkan tempe, keju, anggur, yogurt, dsb.
  • Seiring dengan perkembangan jaman, Bioteknologi menghasilkan alkohol, penicilin, sampai kemudian antibbodi monoklonal.
  • Bioteknologi itu sendiri merupakan penerapan asas-asas sains (ilmu pengetahuan alam) dan rekayasa (teknologi) untuk pengolahan suatu bahan dengan melibatkan aktivitas jasad hidup untuk menghasilkan barang dan/atau jasa (Bull, et all, 1982).
  • Jasad hidup yang dimaksud dalam pengertian tersebut adalah agen biologi.
  • Bioteknologi di era modern sekarang banyak menghasilkan produk dalam skala industri.
  • Dalam memanfaatkan agen biologi, bioteknologi menggunakan peranan penting enzim, sehingga enzim memegang peranan penting dalam industri.
  • Enzim adalah protein tidak beracun namun mampu mempercepat laju reaksi kimia dalam suhu dan derajat keasaman yang lembut.
  • Produk yang dihasilkannya sangat spesifik sehingga dapat diperhitungkan dengan mudah. Walaupun berat mikroba, seperti contohnya bakteri hanya mencapai sepersejuta gram, kemampuan kimiawinya cukup mengagumkan.
  • Selnya tersusun atas ribuan jenis zat kimia, kebanyakan diantaranya bersifat sangat kompleks.
  • Semua zat ini tentunya dibangun dengan reaksi kimia dari bahan-bahan penyusun yang relatif sederhana yang ditemukan mikroba di lingkungannya.
  • Semua reaksi kimia harus terkoordinasi secara harmonis dan protein yang disebut enzim memainkan peran utama pada setiap tahap.
  • Enzim menjadi primadona industri bioteknologi saat ini dan di masa yang akan datang karena melalui penggunaannya, energi dapat dihemat dan akrab dengan lingkungan.
  • Saat ini penggunaan enzim dalam industri makanan dan minuman, industri tekstil, industri kulit dan kertas di Indonesia semakin meningkat.
  • Dilaporkan, enzim amilase yang digunakan dalam industri tekstil di Bandung - Jawa Barat, jumlahnya tidak kurang dari 4 ton per bulan atau sekitar 2- 3 juta dolar Amerika setiap bulannya dan semuanya diimpor.
Agar detail uraian enzim akan dibahas informasi mengenai
  1. pengertian enzim dan peranan enzim
  2. sumber enzim
  3. produksi dan legislasi enzim
  4. immobilisasi enzim
  5. aplikasi bioteknologi enzim
Pengertian dan Peranan Enzim
  • Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator (protein katalitik) untuk reaksi-reaksi kimia di dalam sistem biologi. 
  • Katalisator mempercepat reaksi kimia. 
  • Walaupun katalisator ikut serta dalam reaksi, ia kembali ke keadaan semula bila reaksi telah selesai. 
  • Suatu katalis adalah suatu agen kimiawi yang mengubah laju reaksi tanpa harus dipergunakan oleh reaksi tersebut. 
  • Aktivitas enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya konsentrasi substrat, pH, suhu, dan inhibitor (penghambat). (Campbell, 1987: 98).
  • Berbeda dengan katalisator nonprotein (H+, OH-, atau ion-ion logam), tiap-tiap enzim mengkatalisis sejumlah kecil reaksi, kerapkali hanya satu. Jadi enzim adalah katalisator yang reaksi-spesifik karena semua reaksi biokimia perlu dikatalis oleh enzim, sehingga terdapat banyak jenis enzim.
  •  Menurut Smith (1981: 39), enzim merupakan komplek molekul organik yang berada dalam sel hidup yang beraksi sebagai katalisdalam mempercepat laju reaksi kimia. 
  • Tanpa enzim, tidak akan ada kehidupan. 
  • Meskipun enzim hanya dibentuk dalam sel hidup, namun beberapa dapat dipisahkan dari selnya dan melanjutkan fungsinya dalam kondisi in vitro.
  • Menurut Steve Prentis (1990: 12), enzim adalah katalisator biologis, karena suatu katalisator merupakan suatu senyawa yang mempercepat laju reaksi kimia. 
  • Hampir semua reaksi kimia yang penting bagi kehidupan akan berlangsung sangat lambat tanpa adanya katalisator yang sesuai.
  • Bisa disimpulkan bahwa enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa memperngaruhi keseimbangan reaksi. 
  • Dari beberapa pengertian tersebut jelaslah bahwa enzim sangat berperan dalam sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup, tak terkecuali mikroba yang banyak digunakan sebagai agen biologi dalam bioteknologi.
  • Mekanisme kerja enzim berlangsung dalam dua tahap. 
  • Banyak enzim menggunakan lebih dari satu substrat tetapi untuk memahami prinsip dasar kerja enzim dengan mudah dengan memperhatikan reaksi enzim dengan satu substrat seperti berikut (Primrose, 1987: 40): 
 
  • Kemampuan enzim yang unik, spesifik terhadap substrat meningkatkan penggunaannya dalam proses industri secara kolektif yang dikenal dengan istilah teknologi enzim. 
  • Teknologi enzim mencakup produksi, isolasi, purifikasi, menggunakan bentuk yang dapat larutdan akhirnya sampai pada immobilisasi dan penggunaan enzim dalam skala yang lebih luas melalui sistem reaktor.
  • Peranan teknologi enzim berkontribusi pada pemecahan beberapa masalah vital di era modern seperti sekarang, misalnya produksi makanan, kekurangan dan pemeliharaan energi, dan peningkatan lingkungan. 
  • Teknologi baru ini dasarnya dari biokimia tetapi diterangkan lebih luas dengan mikrobiologi, kimia, dan proses alat teknologi yang mendukung keberadaan sains.
Sumber Enzim
  • Berbagai enzim yang digunakan secara komersial berasal dari jaringan tumbuhan, hewan, dan dari mikroorganisme yang terseleksi. 
  • Enzim yang secara tradisional diperoleh dari tumbuhan termasuk protease (papain, fisin, dan bromelain), amilase, lipoksigenase, dan enzim khusus tertentu. 
  • Dari jaringan hewan, enzim yang terutama adalah tripsin pankreas, lipase dan enzim untuk pembuatan mentega. 
  • Dari jaringan hewan, enzim yang terutama adalah tripsin pankreas, lipase, dan enzim untuk pembuatan mentega. 
  • Dari kedua sumber tumbuhandan hewan tersebut mungkin timbul banyak persoalan, yakni: untuk enzim yang berasal dari tumbuhan, persoalan yang timbulantara lain variasi musim, konsentrasi rendah dan biaya proses yang tinggi. 
  • Sedangkan yang diperoleh dari hasil samping industri daging, mungkin persediaan enzimnya terbatas dan ada persaingan dengan pemanfaatan lain. 
  • Sekarang jelas bahwa banyak dari sumber enzim yang tradisional ini tidak memenuhi syarat untuk mencukupi kebutuhan enzim masa kini. 
  • Oleh karena itu, peningkatan sumber enzim sedang dilakukan yaitu dari mikroba penghasil enzim yang sudah dikenal atau penghasil enzim-enzim baru lainnya.
  • Program pemilihan produksi enzim sangat rumit, dan dalam hal tertentu jenis kultivasi yang digunakan akan menentukan metode seleksi galur. 
  • Telah ditunjukkan dahwa galur tertenttu hanya akan menghasilkan konsentrasi enzim yang tinggi pada permukaan atau media padat, sedangkan galur yang lain memberi respon pada teknik kultivasi terbenam (submerged), jadi teknik seleksi harus sesuai dengan proses akhir produksi komersial.
Enzim dan sumbernya (Primrose, 1987: 80)

Produksi Enzim
Produksi enzim secara industri saat ini sangat mengandalkan metode fermentasi tangki dalam (deep tank). Penggunaan mikroorganisme sebagai sumber bahan produksi enzim dikembangkan dengan beberapa alasan penting, yaitu:
  1. Secara normal mempunyai aktivitas spesifik yang tinggi per unit berat kering produk.
  2. Fluktuasi musiman dari bahan mentah dan kemungkinan kekurangan makanan kaitannya dengan perubahan iklim.
  3. Mikroba mempunyai karakteristik cakupan yang lebih luas, seperti cakupan pH, dan resistansi temperatur.
  4. Industri genetika sangat meningkat sehingga memungkinkan mengoptimalisasi hasil dan tipe enzim melalui seleksi strain, mutasi, induksi dan seleksi kondisi pertumbuhan, yang  akhir-akhir ini, menggunakan inovasi teknologi transfer gen.
  • Bahan mentah (raw material) untuk industri fermentasi enzim biasanya terbatas pada unsur-unsur dimana bahan tersedia dengan harga yang murah, dan aman secara nutrisi. 
  • Beberapa yang lazim menggunakan substrat amilum hidrolase, mollase, air dadih, dan beberapa gandum.
  • Dalam produksi enzim, menggunakan batch untuk proses fermentasi dengan aerasi yang baik (diagram 1), tetapi proses mungkin ditingkatkan dengan memelihara satu atau beberapa komponen selama fermentasi.
Diagram Penggambaran tahap dalam persiapan produksi enzim cair
  • Beberapa enzim yang digunakan dalam skala industri adalah enzim ekstraseluler, enzim yang secara normal dihasilkan oleh mikroorganisme sesuai dengan substratnya dalam lingkungan eksternal dan dapat disamakan dengan enzim pencernaan pada manusia dan hewan. 
  • Kemudian ketika mikroorganisme memproduksi enzim untuk memisahkan molekul eksternal besar agar bisa dicerna biasanya digunakan media fermentasi. 
  • Dalam fermentasi sari dari kultivasi mikroorganisme tertentu, seperti contoh, bakteri, yeast atau filamentous jamur, dijadikan sumber utama protease, amilase dan sedikit selolosa, lipase, dsb. Kebanyakan industri enzim hidrolase mampu bertindak tanpa komplek kofaktor, yang segera dipisahkan dari mikroorganisme tanpa merusak dinding sel dan larut dalam air. 
  • Beberapa enzim intraseluler, sekarang juga banyak diproduksi secara industri dan diantaranya glukosa oksidase untuk pengawetan makanan, asparginase untuk terapi kanker, dan penicilin asilase untuk antibiotik
  • Tahap pemulihan standar untuk enzim ekstraseluler seperti berikut: memindah mikroorganisme, mengkonsentrasikan, penambahan bahan pengawet, standarisasi dan pengepakan. 
  • Untuk ekstraksi enzim intraseluler memerlukan cara mekanis, fisik atau gangguan kimiapada dinding sel atau membran.
  • Pada akhir proses fermentasi, kondisi ideal adalah cairan dengan konsentrasi enzim tinggi, sebuah organisme biomass yang mudah dipisahkan.
  • Produk enzim yang aman sebaiknya mempunyai potensi alergi yang rendah, dan dalam partikelnya terbebas dari kontaminan.

Legislasi Enzim
  • Produk enzim dari mikroba harus memenuhi spesifikasi yang ketat berkenaan dengan sifat racun dan aspek keamanan yang lain. Lingkup pemikiran penting yang berhubungan dengan penentuan keamanan dari enzim komerisal teruatam adalah :
  1. Reaksi alergenik yang disebabkan oleh suatu protein yang ada dalam produk termasuk protein enzim dan bahan lainnya.
  2. Aktivitas katalisis dari enzim.
  3. Terjadinya senyawa racun, seperti mikotoksin dan antibiotika.
  • Mikroorganisme yang digunakan utuk memproduksi enzim dpat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok. Tergantung pada kelompoknya, maka ada tingkatan yang berbeda dalam pengujian sifat racunnya. 
  • Kelompok mikroorganisme yang secara tradisional digunakan dalam makanan dan mikroorganisme yang dianggap sebagai kontaminan tidak berbahaya yang ada dalam makanan umumnya pengujian tidak dibutuhkan. 
  • Tetapi mikroorganisme yang tidak termasuk dalam dua kelompok tersebut perlu penyelidikan sifat racun yang lebih ekstensif.
Jadi, merupakan tugas produsen untuk dapat memenuhi spesifikasi tersebut.

Immobilisasi Enzim
  • Sebagai molekul bebas yang laruut dalam air, enzim sulit dipisahkan dari substrat dan produk, selain itu enzim sulit untuk digunakan secara berulang-ulang. 
  • Dewasa ini, berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut, yaitu dengan proses immobilisasi enzim. 
  • Immobilisasi biasanya dapat dianggap sebagai perubahan enzim dari yang larut dalam air, keadaan bergerak menjadi keadaan tak bergerak yang tidak larut. 
  • Immobilisasi mencegah difusi enzim ke dalam campuran reaksi dan mempermudah memperoleh kembali enzim tersebut dari aliran produk dengan teknik pemisahan padat atau cair yang sederhana.
  • Immobilisasi enzim dapat dicapai dengan mengikat enzim secara kovalen ke permukaan bahan yang tak larut dalam air: pengikatan silang dengan bahan yang cocok untuk menghasilkan partikel yang baru; penjebakan di dalam suatu matrik atau gel yang permeabel terhadap enzim, substrat, dan produk; enkapsulasi; dan dengan absorbsi pada zat pendukung.
Keuntungan immobilisasi enzim antara lain;
  1. Memungkinkan penggunaan kembali enzim yang sudah pernah digunakan.
  2. Ideal untuk proses berkelanjutan (continous procces).
  3. Memungkinkan kontrol yang lebih akurat untuk proses katalisis.
  4. Meningkatkan stabilitas enzim.
  5. Memungkinkan pengambangan sistem reaksi multienzim.
Aplikasi Enzim
  • Ribuan tahun yang lalu proses seperti membuat bir, membuat roti, dan produksi keju melibatkan enzim yang belum diketahui jenisnya. 
  • Dalam cara konvensional ini, teknologinya dipercayakan pada konversi enzim sebelum bangun pengetahuan yang koheren dikembangkan.
  • Di negara barat, industri menggunakan enzim pada produksi yeast dan ragi dimana pembuatan bir dan roti secara tradisional sudah jarang dikembangkan. 
  • Beberapa perkembangan awal biokimia dipusatkan pada fermentasi yeast dan konversi energi pada glukosa. 
  • Di negara timur, industri yang sama memproduksi sake dan banyak makanan fermentasi, semuanya dibuat dari filamentous fungi sebagai sumber aktivitas enzim.
  • Pada tahun 1896, memperlihatkan permulaan yang sebenarnya dari teknologi mikrobia enzim dengan pemasaran pertama takadiastase, campuran kasar dari enzim hidrolitik yang disiapkan pada pertumbuhan jamur Aspergillus oryzae pada tepung gandum. 
  • Perkembangan lebih lanjut dari penggunaan enzim meningkatkan proses secara konvensional ke era baru. 
  • Meskipun sebagian besar produksinya masih menghasilkan enzim kasar.
  • Sampai saat ini lebih dari 200 enzim telah diisolasi dari mikroorganisme, tumbuhan dan hewan, tetapi kurang dari 20 macam enzim yang digunakan pada skala komersial atau industri. 
  • Kini, produsen enzim komersial memasarkan enzim dalam bentuk kasar karena proses isolasinya lebih sederhana, terutama digunakan dalam makanan dan dalam industri detergen (menggunakan enzim amilase), industri roti (menggunakan enzim proteinase), industri pembuatan bir (menggunakan enzim betaglukanase, amiloglukosidase), industri tekstil (menggunakan enzim amilase), industri kulit (menggunakan enzim tripsin), industri farmasi dan obat-obatan (menggunakan enzim tripsin, enzim pankreatic tripsin).

NOTE

  1. Pengertian enzim secara umum yaitu enzim merupakan senyawa organik bermolekul besar yang berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi metabolisme di dalam tubuh tanpa memperngaruhi keseimbangan reaksi. Enzim banyak berperan pada pemecahan beberapa masalah vital di era modern seperti sekarang, misalnya produksi makanan, kekurangan dan pemeliharaan energi, dan peningkatan lingkungan dan beberapa industri.
  2. Berbagai enzim yang digunakan secara komersial berasal dari jaringan tumbuhan, hewan, dan dari mikroorganisme yang terseleksi.
  3. Produksi enzim secara industri saat ini sangat mengandalkan metode fermentasi tangki dalam (deep tank). Dalam produksi enzim, menggunakan batch untuk proses fermentasi dengan aerasi yang baik (diagram 1), tetapi proses mungkin ditingkatkan dengan memelihara satu atau beberapa komponen selama fermentasi.
  4. Produk enzim dari mikroba harus memenuhi spesifikasi yang ketat berkenaan dengan sifat racun dan aspek keamanan yang lain dengan legislasi.
  5. Untuk mengatasi hambatan pemisahan enzim dari substratnya dan produk, serta enzim yang sulit untuk digunakan secara berulang-ulang, maka dilakukan proses immobilisasi.
  6. Saat ini, produsen enzim komersial memasarkan enzim dalam bentuk kasar karena proses isolasinya lebih sederhana, terutama digunakan dalam makanan dan dalam beberapa industri.
JADI

  • Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. 
  • Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. 
  • Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi. 
  • Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. 
  • Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
  • Hal-ihwal yang berkaitan dengan enzim dipelajari dalam enzimologi. 
  • Dalam dunia pendidikan tinggi, enzimologi tidak dipelajari tersendiri sebagai satu jurusan tersendiri tetapi sejumlah program studi memberikan mata kuliah ini. 
  • Enzimologi terutama dipelajari dalam kedokteran, ilmu pangan, teknologi pengolahan pangan, dan cabang-cabang ilmu pertanian.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. 
  • Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. 
  • Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. 
  • Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. 
  • Kerja enzim juga dipengaruhi oleh kofaktor dan inhibitor.
  • Dewasa ini, enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses produksi. 
  • Enzim yang digunakan pada umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri. 
  • Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi yang kemudian akan meningkatkan jumlah produksi.

PUSTAKA
  1. Albert Lehninger. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
  2. Campbel and Reece. 2002. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
  3. John E. Smith. 1981. Biotechnology. London: Edward Arnold Publisher.
  4. Primrose. 1987. Modern Biotechnology. London: Blackwell Scientific Publications.

Support web ini

BEST ARTIKEL