Monday, December 23, 2013

BERBUAT BAIKLAH DENGAN SESAMA

Sekali lagi bukan karena apa apa saya menuliskan pernyataan ini ke publik karena saya sebagai umat Muslim sejak awal harus lebih cerdas karena ketika Awal Al Quran dituliskan dan di wahyukan Oleh malaikat jibril Ke Nabi Muhammad  SAW , Jibril mengatakan sampai tiga kali Iqra "Bacalah , Bacalah dan Bacalah berarti Seorang muslim itu harus cerdas mempunyai wawasan dan baca sekali lagi Baca ...jangan selalu saya dengar , katanya , kata dia ..... maka belajarlah , bacalah buku buku 1000 halaman , bacalah dan bacalah maka kamu akan mendapatkan berkah dari Nya . Dari membaca maka akan tahu apa sebenarnya yang diperintahkan Nya. Ini saya tulis bukan karena saya sering berhubungan dengan manusia Non Muslim namun dalam aktivitas harian , Rutinitas itu yang saya temukan adalah Manusia , Man for Others kata Ignasius Loyola begitu juaga Mahatma Gandi , Ibu  Theresia , Nabi Muhammad dan saya harapkan Anda semua selalu mencintai sesama manusia dan alamnya
 


Menanggapi para ahli ahli agama dalam MUI menjadi miris juga ketika Haram hukumnya mengucapkan salam natal ini (2013) sama halnya sering MUI lakukan fatwa fatwa sebelumnya yang di explore keluar namun menjadi malah bingung umatnya 


Iman saya tidak akan berkurang sedikitpun ketika saya memberi ucapan selamat Natal  kepada sahabat-sahabat saya yang Non muslim tahun kemarin dan sebelumnya , Justru yang terjadi malah sebaliknya, sikap semakin taat ke Tuhan SWT dengan menjalankan Sholat , Puasa dan Zakat serta sedekah bisa muncul kami lakukan karena belajar dari ketaatan sahabat saya yang  Non muslim , Terkadang mengingatkan dan sangat kasih mengitkan agar terus beriman , Yang jelas saya juga mencontoh ketika ia dalam kegiatan , kekusulan dalam berdoa ke Tuhan ,  dalam tingkah laku dan aktivitasnya .

Saya teringat Gus Dur Punya agama tapi nggak mau keberagaman. Jelas ini adalah contoh satu umat yang nggak layak dibilang Islam. Karna percuma juga kalo kita nggak ngerti keberagaman dunia dan seisinya. Ilmu masalah semesta yang udah kita dapet nggak bakalan ada manfaatnya, jika kita cuman tau tentang satu hal…

Ketika shalat berjalan pada terakhir shalat kita akan menengok kekanan dan kekiri  secara horizontal yang sebelumnya vertikal drngan Assalaamu' alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh (Salam sejahtera untukmu, Rahmat Allah dan berkat-Nya) itu kan dimaksudkan Tuhan seperti yang dikatakan Gus Dur Hablu Minanas bekerja dan bersamalah dengan sesama secara horizontal demi memilakan Tuhan  

Ini kayaknya sungguh cerdas Gus Dur dalam menghayati AlQuran dalam surat Maryam :  
 Kata Gus Dur: “Kita jangan cuman mengucapkan selamat. Baiknya kita ikut merayakan. Lha kan Natal itu Mauludnya Nabi Isa.” Coba baca Al-Qur’an pada Surat Maryam yang banyak penjelasan tentang kelahiran Al-Masih dan peristiwa Natal. Dan do’a Nabi Isa sewaktu bayi membuktikan bahwa keagungan Allah menjadikan Nabi Isa bisa terlahirkan tanpa seorang ayah: “Salam sejahtera (semoga) dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku dan pada hari ketika aku dibangkitkan hidup kembali.
Kalau dipikir pikir juga aneh ya MUI mengumandangkan kata Haram untuk memberi salam natal
1.       Pertama; belum adanya pemisahan mana kebudayaan, dan mana keyakinan? Perlu disadari, perayaan natal Nabi Isa. a.s. adalah bagian kebudayaan; bukan ajaran. Setahu saya di dalam Injil Nabi Isa a.s. tidak pernah memerintahkan umatnya untuk merayakan hari kelahirannya. Tetapi bagi umat Kristiani hari kelahirannya sangat sacral, sehingga sangat penting untuk diperingati. Terlepas dari perbedaan antara para sejarawan kapan sebenarnya Nabi Isa a.s. dilahirkan. Diperingatinya hari Natal Isa a.s. semata-mata untuk mengenang betapa besar jasa perjuangan Isa a.s! seperti halnya, memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam. Dengan demikian jelas, bahwa peringatan Natal bukan ajaran; melainkan kebudayaan.
2.       Kedua; Kurangnya sosialisasi pemahaman Al-Quran tentang ucapan “Selamat Natal Isa a.s.” secara Qurani yang telah disebutkan secara tekstual. Pada surat Maryam:33 Allah menceritakan bahwa “Keselamatan bagiku (Isa a.s.) di hari aku dilahirkan, dan di hari nanti aku dibangkitkan.” Jelas kan!, Al-Quran mengucapkan selamat kepada Nabi Isa. a.s. Ketika “Selamat Natal” diucapakn umat Islam berdasarkan keyakinannya sendiri sebagaimana dalam Al-Quran, maka tidak ada alasan untuk dilarang. Yang jelas umat Islam sudah mengetahui dan meyakini bahwa Isa a.s. adalah nabi utusan Allah.
Dan juga sudah jelas dalam rukun Iman kita yang jumlahnya 6 itu mengatakan pada rukun iman yang ke ke 3 Kita harus percaya kepada rasul rasul Allah , dan ke empat kitab kitab Allah Apa dilupakan itu

Maka  Iman saya tidak akan berkurang sedikitpun ketika saya memberi ucapan selamat Natal  kepada sahabat-sahabat saya yang Non muslim tahun kemarin dan tahun sebelumnya , justru yang terjadi malah sebaliknya, sikap semakin taat kepada Nya sesuai Akidah saya  dan lebih damai untuk Bumi 
salam 
isharmanto

Ini dari pak Dr. M. Quraish Shihab yang suka membaca buku , bukan suka ngomong di tipi kotbah tiap hari , tiap menit kemana mana tapi nggak berisi karena hanya mau  sesuatu dan iklannya ( kali ya haha)
 


Oleh: Dr. M. Quraish Shihab

Sakit perut menjelang persalinan, memaksa Maryam bersandar ke pohon kurma. Ingin rasanya beliau mati, bahkan tidak pernah hidup sama sekali. Tetapi Malaikat Jibril datang menghibur: “Ada anak sungai di bawahmu, goyanghan pangkal pohon kurma ke arahmu, makan, minum dan senangkan hatimu. Kalau ada yang datang katakan: “Aku bernazar tidak bicara.”

“Hai Maryam, engkau melakukan yang amat buruk. Ayahmu bukan penjahat, ibumu pun bukan pezina”, demikian kecaman kaumnya, ketika melihat bayi di gendongannya.

Tetapi Maryam terdiam. Beliau hanya menunjuk bayinya. Dan ketika itu bercakaplah sang bayi menjelaskan jati dirinya sebagai hamba Allah yang diberi Al-Kitab, shalat, berzakat serta mengabdi kepada ibunya. Kemudian sang bayi berdoa: “Salam sejahtera (semoga) dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan pada hari ketika aku dibangkitkan hidup kembali.”

Itu cuplikan kisah Natal dari Al-Quran Surah Maryam ayat 34. Dengan demikian, Al-Quran mengabadikan dan merestui ucapan selamat Natal pertama dari dan untuk Nabi mulia itu, Isa a.s.
Terlarangkah mengucapkan salam semacam itu? Bukankah Al-Quran telah memberikan contoh? Bukankah ada juga salam yang tertuju kepada Nuh, Ibrahim, Musa, Harun, keluarga Ilyas, serta para nabi lainnya? Setiap Muslim harus percaya kepada Isa a.s. seperti penjelasan ayat di atas, juga harus percaya kepada Muhammad saw., karena keduanya adalah hamba dan utusan Allah. Kita mohonkan curahan shalawat dan salam untuk mereka berdua sebagaimana kita mohonkan untuk seluruh nabi dan rasul. Tidak bolehkah kita merayakan hari lahir (natal) Isa a.s.? Bukankah Nabi saw. juga merayakan hari keselamatan Musa a.s. dari gangguan Fir’aun dengan berpuasa ‘Asyura, seraya bersabda, “Kita lebih wajar merayakannya daripada orang Yahudi pengikut Musa a.s.”
Bukankah, Para Nabi bersaudara hanya ibunya yang berbeda? Seperti disabdakan Nabi Muhammad saw.? Bukankah seluruh umat bersaudara? Apa salahnya kita bergembira dan menyambut kegembiraan saudara kita dalam batas kemampuan kita, atau batas yang digariskan oleh anutan kita? Demikian lebih kurang pandangan satu pendapat.

Banyak persoalan yang berkaitan dengan kehidupan Al-Masih yang dijelaskan oleh sejarah atau agama dan telah disepakati, sehingga harus diterima. Tetapi, ada juga yang tidak dibenarkan atau diperselisihkan. Disini, kita berhenti untuk merujuk kepercayaan kita.

Isa a.s. datang mermbawa kasih, “Kasihilah seterumu dan doakan yang menganiayamu.”
 Muhammad saw. datang membawa rahmat, “Rahmatilah yang di dunia, niscaya yang di langit merahmatimu.” Manusia adalah fokus ajaran keduanya; karena itu, keduanya bangga dengan kemanusiaan.

Isa menunjuk dirinya sebagai â€Å“anak manusia, sedangkan Muhammad saw. diperintahkan oleh Allah untuk berkata: “Aku manusia seperti kamu. Keduanya datang membebaskan manusia dari kemiskinan ruhani, kebodohan, dan belenggu penindasan. Ketika orang-orang mengira bahwa anak Jailrus yang sakit telah mati, Al-Masih yang menyembuhkannya meluruskan kekeliruan mereka dengan berkata, “Dia tidak mati, tetapi tidur.”
 Dan ketika terjadi gerhana pada hari wafatnya putra Muhammad, orang berkata: Matahari mengalami gerhana karena kematiannya. Muhammad saw. lalu menegur, “Matahari tidak mengalami gerhana karena kematian atau kehahiran seorang.”Keduanya datang membebaskan maanusia baik yang kecil, lemah dan tertindas dhuâfaâ dan al-mustadhâ’affin dalam istilah Al-Quran.

Bukankah ini satu dari sekian titik temu antara Muhammad dan Al-Masih? Bukankah ini sebagian dari kandungan Kalimat Sawaâ (Kata Sepakat) yang ditawarkan Al-Quran kepada penganut Kristen (dan Yahudi (QS 3:64)? Kalau demikian, apa salahnya mengucapkan selamat natal, selama akidah masih dapat dipelihara dan selama ucapan itu sejalan dengan apa yang dimaksud oleh Al-Quran sendiri yang telah mengabadikan selamat natal itu?

Itulah antara lain alasan yang membenarkan seorang Muslim mengucapkan selamat atau menghadiri upacara Natal yang bukan ritual. Di sisi lain, marilah kita menggunakan kacamata yang melarangnya.

Agama, sebelum negara, menuntut agar kerukunan umat dipelihara. Karenanya salah, bahkan dosa, bila kerukunan dikorbankan atas nama agama. Tetapi, juga salah serta dosa pula, bila kesucian akidah ternodai oleh atau atas nama kerukunan.

Teks keagamaan yang berkaitan dengan akidah sangat jelas, dan tidak juga rinci. Itu semula untuk menghindari kerancuan dan kesalahpahaman. Bahkan Al-Q!uran tidak menggunakan satu kata yang mungkin dapat menimbulkan kesalah-pahaman, sampai dapat terjamin bahwa kata atau kalimat itu, tidak disalahpahami. Kata “Allah”,
 misalnya, tidak digunakan oleh Al-Quran, ketika pengertian semantiknya yang dipahami masyarakat jahiliah belum sesuai dengan yang dikehendaki Islam.

Kata yang digunakan sebagai ganti ketika itu adalah Rabbuka (Tuhanmu, hai Muhammad) Demikian terlihat pada wahyu pertama hingga surah Al-Ikhlas. Nabi saw. Sering menguji pemahaman umat tentang Tuhan. Beliau tidak sekalipun bertanya, “Di mana Tuhan?”
 Tertolak riwayat sang menggunakan redaksi itu karena ia menimbulkan kesan keberadaan Tuhan pada satu tempat, hal yang mustahil bagi-Nya dan mustahil pula diucapkan oleh Nabi. Dengan alasan serupa, para ulama bangsa kita enggan menggunakan kata “adaâ” bagi Tuhan, tetapi “wujud” Tuhan.

Natalan, walaupun berkaitan dengan Isa Al-Masih, manusia agung lagi suci itu, namun ia dirayakan oleh umat Kristen yang pandangannya terhadap Al-Masih berbeda dengan pandangan Islam. Nah, mengucapkan “Selamat Natal”
 atau menghadiri perayaannya dapat menimbulkan kesalahpahaman dan dapat mengantar kepada pengaburan akidah. Ini dapat dipahami sebagai pengakuan akan ketuhanan Al-Masih, satu keyakinan yang secara mutlak bertentangan dengan akidah Islam. Dengan kacamata itu, lahir larangan dan fatwa haram itu, sampai-sampai ada yang beranggapan jangankan ucapan selamat, aktivitas apa pun yang berkaitan dengan Natal tidak dibenarkan, sampai pada jual beli untuk keperluan Natal.

Adakah kacamata lain? Mungkin!
Seperti terlihat, larangan ini muncul dalam rangka upaya memelihara akidah. Karena, kekhawatiran kerancuan pemahaman, agaknya lebih banyak ditujukan kepada mereka yang dikhawatirkan kabur akidahnya. Nah, kalau demikian, jika ada seseorang yang ketika mengucapkannya tetap murni akidahnya atau mengucapkannya sesuai dengan kandungan “Selamat Natal”
 Qurani, kemudian mempertimbangkan kondisi dan situasi dimana hal itu diucapkan, sehingga tidak menimbulkan kerancuan akidah baik bagi dirinya ataupun Muslim yang lain, maka agaknya tidak beralasan adanya larangan itu. Adakah yang berwewenang melarang seorang membaca atau mengucapkan dan menghayati satu ayat Al-Quran?

Dalam rangka interaksi sosial dan keharmonisan hubungan, Al-Quran memperkenalkan satu bentuk redaksi, dimana lawan bicara memahaminya sesuai dengan pandangan atau keyakinannya, tetapi bukan seperti yang dimaksud oleh pengucapnya. Karena, si pengucap sendiri mengucapkan dan memahami redaksi itu sesuai dengan pandangan dan keyakinannya. Salah satu contoh yang dikemukakan adalah ayat-ayat yang tercantum dalam QS 34:24-25. Kalaupun non Muslim memahami ucapan “Selamat Natal”
 sesuai dengan keyakinannya, maka biarlah demikian, karena Muslim yang memahami akidahnya akan mengucapkannya sesuai dengan garis keyakinannya. Memang, kearifan dibutuhkan dalam rangka interaksi sosial.

Tidak kelirulah, dalam kacamata ini, fatwa dan larangan itu, bila ia ditujukan kepada mereka yang dikhawatirkan ternodai akidahnya. Tetapi, tidak juga salah mereka yang membolehkannya, selama pengucapnya bersikap arif bijaksana dan tetap terpelihara akidahnya, lebih-lebih jika hal tersebut merupakan tuntunan keharmonisan hubungan.

Dostojeivsky (1821-1881), pengarang Rusia kenamaan, pernah berimajinasi tentang kedatangan kembali Al-Masih. Sebagian umat Islam pun percaya akan kedatangannya kembali. Terlepas dari penilaian terhadap imajinasi dan kepercayaan itu, kita dapat memastikan bahwa jika benar beliau datang, seluruh umat berkewajiban menyambut dan mendukungnya, dan pada saat kehadirannya itu pasti banyak hal yang akan beliau luruskan. Bukan saja sikap dan ucapan umatnya, tetapi juga sikap dan ucapan umat Muhammad saw. Salam sejahtera semoga tercurah kepada beliau, pada hari Natalnya, hari wafat dan hari kebangkitannya nanti.


MEMBUMIKAN AL-QURAN
Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat
Dr. M. Quraish Shihab
Penerbit Mizan, Cetakan 13, Rajab 1417/November 1996
Jln. Yodkali 16, Bandung 40124

RENUNGAN 

HIDROFILIK - HIDROFOBIK MEMBRAN SEL




Membran sel atau membran plasma adalah batas bagian sel dengan lingkungan

  • Batas yang memisahkan sel hidup dari sekelilingnya yang mati
  • Lapisan tipis yang luar biasa ini tebalnya kira-kira hanya 8nm (dibutuhkan lebih dari 8000 membran plasma untuk menyamai tebal kertas halaman ini) 
  •  Membran plasma mengontrol lalulintas ke dalam dan keluar sel yang dikelilinginya.
  •  Seperti semua membran biologis, membran plasma memiliki permeabilitas
  • Permeabilitas  artinya  membran memungkinkan beberapa substansi dapat melintasinya , sehingga bisa merupakan pintu gerbang keluar masuknya zat
  • Jadi membran sel bisa digunakan untuk penyerapan nutrient dan pembuangan produk limbahnya kemampuan sel untuk membedakan pertukaran kimiawainya ini dengan lingkungannya merupakan hal yang mendasar bagi kehidupan, dan membran plasma inilah yang membuat keselektifan ini bisa terjadi.

Fungsi Membran Sel

  1. Membran sel berfungsi sebagai barier semipermeabel yang memungkinkan molekul yang berukuran kecil dapat keluar masuk ke dalam sel.
  2. Sebagai pelindung atau proteksi  organela di bagian dalamnya
  3. Mendeteksi kuman atau patogen yang mau masuk ke sel 

Hasil pengamatan mikroskop elektron terhadap membran sel menunjukkan bahwa membran sel merupakan lipid bilayer. (disebut sebagai fluid-mosaic model).
Molekul penyusun utama adalah fosfolipid yang terdiri dari
1.       bagian kepala yang polar (hidrofilik)
2.       dua ekor nonpolar (hidrofobik).
Fosfolipid ini tersusun atas bagian nonpolar membentuk daerah hidrofobik yang diapit oleh daerah kepela yang pada bagian dalam dan luar membran.



KOMPISISI KIMIA MEMBRAN SEL


  • Semua membran disusun dari lemak dan protein di mana setiap komponen diikat oleh ikatan nonkovalen.
  •  Selain lemak dan protein, membran sel juga mengandung karbohidrat.
  • Rasio antara lemak dan protein bervariasi bergantung tipe membran seluler misalanya antara membran pasma dan retikulum endoplasma atau pun tipe organisme misalnya antara prokariot dan eukariot.
  • Sebagai membran mitokondria memiliki rasio protein/lemak yang tinggi dibandingkan membran plasma pada sel darah merah.


Lipid

 Lipid pada membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat).  

  • Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran. 
  • Kemampuan fosfolipid untuk membentuk membran disebabkan oleh struktur molekulernya. Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik maupun daerah hidrofobik. 
  • Sebagian besar membran mengandung fosfat, Molekul fosfat ini bersifat hidrofilik (dapat mengikat air) sedangkan molekul lemak bersifat hidrofobik (tidak dapat mengikat air) 
  • Komponen lemak lain adalah kolesterol di mana pada hewan tertentu dapan mencapai 50% dari molekul lemak yang terdapat pada membran plasma. 
  • Kolesterol tidak terdapat pada sebagai besar membran plasma tubuhan dan bakteri. 
  • Lipid yang terdapat pada selaput dapat diekstrak dengan kloroform, eter dan benzene. 
  • Dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan kromatografi gas, dapat diketahui komposisi lipid pada selaput sel. 
  • Lipid yang selalu dijumpai adalah fosfolipid, sfingolipid, glikolipid dan sterol. 
  • Kolesterol merupakan lipida terbanyak yang menyusun selaput sel.  


Karbohidrat
  • Peran karbohidrat membran dalam pengenalan sel dengan sel kemampuan sel untuk membedakan tipe-tipe sel yang bertetangga, bersifat krusial bagi fungsi organisme.
  • Karbohidrat  penting untuk memilah-milah sel menjadi berbagai jaringan dan organ dalam embrio hewan.
  • Pengenalan sel dengan sel juga menjadi dasar penolakan sel asing (penolakan organ cangkokan atau transplantasi) oleh sistem kekebalan.
  • Karbohidrat pada membran biasanya  merupakan rantai pendek bercabang yang tersusun kurang dari 15 unit gula sebagjan diantaranya berikatan kovalen dengan lipid, membentuk molekul yang disebut glikolipid (glycolipid ).
  • Akan tetapi sebagian besar karbohidrat berikatan kovalen dengan protein, membentuk glikoprotein.

Protein

  • Protein membran tersusun atas glikoprotein atau protein yang bersenyawa dengan karbohidrat. Bergantung pada tipe sel dan organel tertentu dalam sel, membran memiliki 12 sampai lebih dari 50 macam protein berbeda.
  • Protein ini tidak disusun secara acak tetapi setiap lokasi dan orientasinya disusun pada posisi relatif tertentu pada lipid bilayer.
  • Protein pada membran tidak simetris yakni bagian luar membran dan bagian dalam membran tersusun berbeda.
  • Posisi seperti ini memungkinkan membran sebelah luar beriteraksi dengan dengan ligan sektraseluer seperti hormon dan faktor pertumbuhan sedangkan bagian dalam dapat berinteraksi dengan molekul sitoplasma seperti protein G atau protein kinase.
  •  Terdapat dua lapisan utama protein membrane.

Protein integral

  • Protein integral adalah protein yang berpenetrasi kedalam lipid bilayer.
  • Protein ini dapat menembus membran sehingga memiliki domain pada sisi ekstra seluler dan sitoplasmik dari membran.
  • Protein integral umumnya merupakan protein transmembran, dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya membentang sepanjang interior hidrofobik membrane tersebut.
  • Daerah hidrofobik protein integral terdiri atas satu atau lebih rentangan asam amino nonpolar, yang biasanya bergulung menjadi helix a.
  • Pada ujung hidrofilik molekul ini dipaparkan kelarutan aqueous pada kedua sisi membrane.

Protein perifer

  • Protein periferal sama sekali tidak tertanam dalam bilayer lipid.
  • Seluruhnya berlokasi dibagian luar dari lipid bilayer, baik itu di permukaan sebelah ekstraseluler maupun sitoplasmik dan berhubungan dengan membran malalui ikatan non kovalen.
  • Protein ini merupakan angota yang terikat secara longgar pada permukaan membran, sering juga pada bagian protein integral yang dibiarkan terpapar.
  • Protein pada membran menentukan sebagian besar fungsi spesifik membran.

Lipid anchor protein

  • Terdapat disebelah luar lipid bilayer tetapi berikatan secara kovalen dengan molekul lemak yang terdapat pada lipid bilayer.
  • Protein membran plasma memiliki fungsi yang sangat luas antara lain sebagai protein pembawa (carrier) senyawa melalui membran sel, penerima isyarat (signal) hormaonal dan meneruskan isyarat tersebut ke bagian sel sendiri atau sel lainnya.
  • Protein selaput plasma juga berfungsi sebagai pengikat komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler.
  • Protein-protein permukaan luar memberikan cirri individual sel dan macam protein dapat berubah sesuia dengan diferensiasi sel.
  • Protein-protein pada membran sel banyak juga yang berfungsi sebagai enzim terutama yang terdapat pada selaput mitokondria, retikulum endoplasma dan kloroplas.
  • Sebagai contoh, senyawa-senyawa fosfolipid membran plasma disintesis oleh enzim-enzim yang terdapat pada membran retikulum endoplasma.
  • Protein membran sel memiliki kemampuan bergerak, sehingga dapat berpidah tempat. Perpindahan berlangsung ke arah lateral dengan jalan difusi. Namun tidak semu protein mampu berpindah tempat.
  • Beberapa jenis protein integral tertahan dalam selaput oleh anyaman molekul-molekul protein yang berada tepat di bawah permukaan dalam selaput plasma.
  • Anyaman ini berhubungan dengan sitoskelet atau rangka sel.
  • Struktur fisiko-kima protein selaput sel kurang diketahui, mengingat bahwa bentuknya sangat bervariasi.
  • Berdasarkan kajian mikroskopis dan teknik freeze fracture diketahui bahwa protein dalam selaput sel berbentuk globular. 
 

Support web ini

BEST ARTIKEL