Tuesday, November 3, 2015

O.......... KAFIR LU

Wis Anggaplah Aku Kafir


“Wis anggaplah aku ini kafir fir...
terus opo hakmu utowo hak wong liyo terhadap aku...
Iki menyangkut martabat manusia....
Mengenai benar kafir tidak orang itu....
wilayahnya Allah.....
Urusan sesrawung antar manusia ...
adalah ojo nuding-nuding wong,...
itu merendahkan dan menyakiti hatinya....
Sedang di dalam Islam ....
sangat dilarang menyakiti hati orang lain....
Wis anggaplah misalnya Gus Dur itu antek Yahudi....
terus kalian mau apa.....
Apakah kalian yakin ....
bahwa saya muslim ...
Dari mana kalian tau saya muslim?
Kalau ternyata saya hanya akting?
Kalau darah saya halal....
wis gek ndang dipateni ....
dan okeh sing kudu dipateni....
Allah saja masih memiliki ruang ....
barangsiapa mau beriman maka berimanlah....
barangsiapa mau kufur...
silakan kufur.....
Maka....
kepada orang yang kita anggap sesat ...
atau kufur....
mbok wis didongakke wae ...
supaya diberi hidayah oleh Allah...
Jangan dituding-tuding...
Itu menghina martabat manusia...
Musuh kita adalah kesempitan ....
dan kedangkalan berpikir...
koyo JARAN....
Anda semua harus ombo...
dan jembar pikirane....
Harus mengerti kiasan...
dan konteks-konteks....
Makanya...
sebelum omong banyak tentang Islam....
yuk belajar dulu jadi manusia....
Manusia yang manusia itu melu keroso loro (sakit)...
kalau ada manusia lainnya disakiti hatinya....
Bahkan kalau kita menyakiti orang lain ...
aslinya kita sendiri juga merasa sakit....
Manusia yang jembar dan murni ...
itu sesungguhnya pandai merasa (rumongso/ngroso)...
Rasulullah saja ketika diprotes sahabat ...
tentang Bilal yang tak bisa mengucap huruf Syin....
kok malah dipilih sebagai muadzin...
justru menjawab...
pokoknya ...
kalau kalian mendengar dia mengucap sin....
padahal yang harusnya syin....
itu maksudnya syin.....
Itulah kearifan Rasulullah...
Kalau kalian tidak menerima hal ini....
berarti kamu menghina orang celat....
Bisa kualat kita ...


MH Ainun Najib 



RENUNGAN DI HARI LIBUR GONZAGA

"Bereskan dulu tapi-mu, setelah itu baru kita ngobrol... Ah, mari berhenti menyogok masa depan. Sekolah tidak ada hubungannya dengan banyaknya gaji yang akan kita terima. Demikian (pula) halnya dengan prestasi, tidak selamanya diukur dengan uang... Kekayaan batin akan senantiasa membuat kita bergairah. Namun, tentu gairah akan berlipat ganda kalau kita bisa memberi manfaat bagi orang lain... Bayangkan jika suatu hari nanti, di usia 75 tahun, tiba-tiba kita merasa hampa dan baru tersadar bahwa kita belum melakukan apa-apa untuk menghargai satu kali hidup kita."

apakah hari ini hidupku sudah bermakna bagi orang lain.... he..... man for others ......migunani tumrap ing liyan .......... iya ............belum 

Support web ini

BEST ARTIKEL