SISTEM GERAK
Manusia
dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja, berlari
, berjalan, duduk dan berdiri. Untuk melakukan kegiatan tersebut tubuh
manusia ditunjang dengan adanya rangka. Rangka terdapat di dalam tubuh
manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan
bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya
rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Rangka berfungsi sebagai:
- penyangga dan penunjang tubuh
- pelindung organ dalam dan memberi bentuk tubuh
- alat pergerakan pasif dan tempat otot melekat
- tempat pembentukan sel darah (hematopoiesis)
- tempat penyerapan dan penglepasan kalsium
Bentuk
tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka. Tinggi badan seseorang
dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun tubuhnya.
Tulang dibantu dengan adanya otot dan persendian, maka tubuh manusia
dapat bergerak. Sebagian besar pembentukan sel darah juga terjadi di
dalam sumsum tulang. Tulang juga merupakan organ yang mengandung mineral
kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu:
A. APENDIKULER
B. AKSIAL.
A. APENDIKULER
Rangka
apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas
dan bawah. Rangka apendikuler terdiri atas 126 ruas tulang.
Rangka apendikuler tersusun atas:
1. Anggota gerak atas.
Tulang-tulang pembentuknya antara lain:
- Tulang gelang bahu
- Tulang lengan atas
- Tulang hasta
- Tulang Pengumpil
- Tulang Pergelangan tangan
- Tulang Telapak tangan
- Tulang Jari tangan
a. Tulang gelang bahu
Terdiri
atas tulang belikat (skapula) dan tulang selangka (klavikula). Tulang
belikat berbentuk seperti segitiga pipih dan bersendian dengan tulang
lengan atas (humerus). Tulang selangka pada ujung bagian depan melekat
pada tulang dada (sternum). Tulang gelang bahu berjumlah total 4 tulang.
b. Tulang lengan atas (humerus).
Berbentuk
seperti pipa dengan bonggol di setiap ujungnya. Pada bagian bawah
memiliki dua bonggol yang bersendian dengan tulang lengan bawah (hasta
dan ulna). Pada bagian atas bersendian dengan tulang belikat (skapula).
Terdapat 2 tulang lengan atas pada tubuh manusia.
c. Tulang lengan bawah.
Terdiri
atas tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Bagian ujung
tulang hasta merupakan siku tangan sedangkan bagian bawahnya merupakan
tempat terdapatnya jari kelingking. Bagian ujung atas tulang pengumpil
bersendian dengan tulang humerus sedangkan bagian bawahnya merupakan
tempat terdapatnya tulang ibu jari (jempol). Kedua ujung bawah tulang
lengan bawah bersendian dengan tulang pergelangan tangan (karpal).
Jumlah total ruas tulang lengan bawah berjumlah 4 ruas tulang.
d. Tulang pergelangan tangan (karpal).
Tulang
pergelangan tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara
tulang lengan bawah dengan tulang telapak tangan (metakarpal). Tulang
pergelangan tangan pada masing-masing tangan berjumlah 8 ruas tulang.
e. Tulang telapak tangan (metakarpal).
Tulang
telapak tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara tulang
pergelangan tangan dengan tulang-tulang jari tangan (phalanges). Tulang
telapak tangan pada masing-masing tangan berjumlah 5 ruas tulang.
f. Tulang-tulang jari tangan (phalanges).
Tulang-tulang jari tangan berukuran pendek dan berbonggol. Pada masing-masing tangan berjumlah 14 ruas tulang.
2. Anggota gerak bawah.
Tulang-tulang pembentuknya antara lain:
- Tulang gelang panggul
- Tulang Paha
- Tulang Tempurung lutut
- Tulang kering
- Tulang Betis
- Tulang Pergelangan kaki
- Tulang telapak kaki
- Tulang jari kaki
a. Tulang gelang panggul (pelvis)
Tulang
gelang panggul merupakan gabungan dari 6 tulang yaitu 2 tulang usus
(ilium), 2 tulang duduk (ischium) dan 2 tulang kemaluan (pubis). Tulang
gelang panggul berbentuk pipih. Pada perempuan lubang yang terbentuk
antara ilium, ischium, dan pubis lebih lebar dan dalam dibandingkan
dengan laki-laki. Hal itu berperan ketika mengandung bayi dan
melahirkan.
b. Tulang paha (femur).
Tulang paha berbentuk
seperti pipa panjang yang berbonggol di setiap ujungnya. Ujung atas
bersendian dengan tulang gelang panggul, sedangakan ujung bagian bawah
bersendian dengan tulang kering (tibia) dan tulang tempurung lutut
(patela). Tulang paha merupakan tulang terpanjang, terkuat, dan terberat
diantara tulang tubuh lainnya. Tulang paha berjumlah total 2 tulang.
c. Tulang kering (tibia) dan tulang betis (fibula).
Tulang
kering berukuran lebih besar daripada tulang betis. Letak tulang kering
terdapat lebih di bagian depan dari tulang betis. Ujung bagian atas
tulang kering bersendian dengan tulang paha dan ujung bawahnya
bersendian dengan tulang pergelangan kaki (tarsal). Pada masing-masing
kaki terdapat 1 tulang kering dan 1 tulang betis.
d. Tulang pergelangan kaki (tarsal).
Tulang
pergelangan kaki berukuran pendek. Tulang ini terdapat diantara tulang
tibia dan tulang telapak kaki. Jumlah tulang ini Pada masing-masing kaki
berjumlah 7 tulang.
e. Tulang telapak kaki (metatarsal)
Tulang
telapak kaki terletak diantara tulang pergelangan kaki dan tulang jari
kaki. Tulang ini berjumlah 5 tulang pada masing-masing kaki.
f. Tulang-tulang jari kaki (phalanges)
Tulang-tulang jari kaki berukuran pendek dan berbonggol. Pada masing-masing kaki berjumlah 14 tulang.
B. AKSIAL
Rangka
aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh. Rangka
aksial berjumlah 80 tulang. Rangka aksial terdiri atas:
- Tulang tengkorak (skull)
- Tulang belakang (vertebra)
- Tulang rusuk (ribs)
- Tulang dada (sternum)
1. Tulang tengkorak (skull)
Tulang
tengkorak membentuk kepala seseorang. Tulang ini merupakan kepingan
tulang pipih berongga yang saling berhubungan. Tulang tengkorak manusia
terdiri atas 22 tulang. Tulang tersebut terbagai menjadi tulang bagian
kepala (kranial) dan bagian wajah (fasial). Tulang kranial membentuk
tempurung dan berfungsi melindungi organ di dalamnya, yaitu otak. Tulang
fasial membentuk rongga mata, rongga hidung, wajah seseorang. Tulangini
berfungsi melindungi mata serta organ mulut dan bagian dalam hidung.
Tulang bagian kepala terdiri atas:
- Tulang kepala belakang (osipital) : Tulang osipital merupakan tulang kepala bagian belakang. Tulang ini hanya berjumlah 1.
- Tulang ubun-ubun (parietal) : Tulang ubun-ubun terletak dibagian atas sampai kesamping kepala. Tulang ini berjumlah 2 buah.
- Tulang dahi (frontal) : Tulang dahi terletak di bagian depan (muka atas). Tulang ini berjumlah 1 buah.
- Tulang pelipis (temporal) : Tulang pelipis terletak di bagian kepala samping belakang. Tulang ini berjumlah 2 buah.
- Tulang baji (sphenoid) : Tulang baji terletak di bagian kepala samping depang. Tulang ini berjumlah 1 buah.
- Tulang tapis (ethmoid)
Tulang ethmoid terletak di bagian dalam rongga kepala. Tulang ini berjumlah 1 buah.
Tengkorak
manusia jika dilihat dari bagian bawah akan terlihat tonjolan mastoid
dan foramen magnum (suatu rongga tempat sumsum tulang belakang
berhubungan dengan otak).
Tulang bagian kepala (kranial) tidak
dapat digerakkan karena merupakan sendi mati (tidak dapat bergeser).
Pada bayi, tulang tengkorak belum bersatu sepenuhnya dan memiliki daerah
lunak (soft spot) atau fontanela. Daerah lunak ini tersusun atas
jaringan penghubung fibrosa. Pada kelahiran normal, tengkorak bayi dapat
saling tumpang tindih sehingga dapat menelusup keluar dari lubang
sempit. Seiring dengan pertumbuhannya, tengkorak bayi akan bersatu dan
fontanela akan hilang perlahan seiring dengan mengerasnya jaringan
penghubung fibrosa.
Tulang bagian wajah (fasial) terdiri atas atas:
- Tulang
rahang atas (maksila) : Tulang rahang atas merupakan tempat terdapatnya
gusi dan gigi bagian atas. Tulang ini berjumlah 2 buah.
- Tulang
rahang bawah (mandibula) : Tulang rahang bawah berjumlah 1 buah. Dengan
adanya otot rahang, tulang ini dapat bergerak sehingga mulut kita dapat
terbuka dan tertutup.
- Tulang hidung (nasal) : Tulang hidung terdapat di rongga hidung dan berjumlah 2 buah.
- Tulang pipi (zigomatik) : Tulang pipi membentuk pipi seseorang. Tulangini berjumlah 2 buah.
- Tulang air mata (lakrimal) : Tulang air mata terdapat di dalam rongga mata. Tulang ini berjumlah 2 buah.
- Tulang langit-langit (vomer) : Tulang langit-langit berjumlah 1 buah.
- Tulang palatin : Tulang palatin berjumlah 2 buah.
- Tulang konka inferior (inferior nasal cocha)
Tulang konka inferior terletak di dalam rongga hidung. Tulang ini berjumlah 2 buah.
Tulang
bagian wajah yang dapat digerakkan hanya tulang rahang bawah terhadap
tulang rahang atas, misalnya ketika kita berbicara atau makan.
Beberapa tulang yang terdapat di tengkorak bagian dalam dan berhubungan dengan indera pendengaran yaitu:
- Tulang
martil (maleus) : Tulang martil berlekatan dengan gendang telinga dan
tulang landasan. Dalam setiap telinga terdapat 1 tulang martil.
- Tulang
landasan (inkus) : Tulang landasan terletak diantara tulang martil dan
tulang sanggurdi. Terdapat 1 tulang landasan di setiap telinga.
- Tulang
sanggurdi (stapes) : Tulang sanggurdi berbentuk seperti garputala dan
berfungsi menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam (koklea).
Terdapat 1 tulang sanggurdi pada setiap telinga.
Ketiga tulang tersebut termasuk dalam bagian telinga tengah.
Tulang belakang (vertebra)
Sebagai
anggota vertebrata, manusia memiliki tulang belakang (vertebra). Tulang
belakang terletak di tengah tubuh manusia. Tulang ini berfungsi penting
untuk menopang badan, sebagai tempat melekatnya tulang rusuk dan
melindungi organ dalam tubuh. Peran tulang belakang sangat vital karena
selain sebagai penopang tubuh, tulang ini juga merupakan tempat
terdapatnya saraf utama tubuh.
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas tulang dan terbagi menjadi 5 bagian, antara lain:
- Ruas tulang leher (vertebra servik).
- Ruas tulang punggung (vertebra torak).
- Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar).
- Ruas tulang kelangkang (sacrum).
- Ruas tulang ekor (coccyx).
a. Ruas tulang leher (vertebra servik).
Terdapat
7 ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang atlas. Tulang
atlas berfungsi untuk menunjang tengkorak. Ruas kedua adalah tulang
pemutar (aksis). Adanya tulang atlas dan aksis memungkinkan kepala untuk
berputar. Ruas ketiga sampai ruas ketujuh memiliki bentuk yang mirip
dan tidak bersendian dengan tulang rusuk.
b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).
Tulang
punggung berjumlah 12 ruas dengan bentuk yang hampir serupa. Tiap ruas
tulang punggung memiliki badan tulang dengan tonjolan tulang ke kiri dan
ke kanan sebagai tempat persendian dengan tulang-tulang rusuk (ribs).
Badan tulang ini berlekatan dengan lengkung vertebra yang melindungi
sumsum tulang belakang. Diantara ruas tulang belakang terdapat tulang
rawan (kartilago).
c. Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar).
Berujumlah
5 ruas tulang. Tulang pinggang merupakan ruas tulang belakang yang
paling kuat dan besar dibandingkan ruas tulang belakang lainnya.
Bentuknya hampir serupa dengan ruas tulang punggung, namun tidak
bersendian dengan tulang rusuk.
d. Ruas tulang kelangkang (sakrum).
Sakrum
merupakan gabungan 5 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini bersendian
dengan tulang gelang panggul, ruas tulang pinggang terakhir dan tulang
ekor.
e. Ruas tulang ekor (coccyx).
Tulang ekor merupakan
vertebra terakhir. Tulang ekor atau coccyx adalah gabungan 4 ruas tulang
yang bersatu. Tulang ini bersendian dengan tulang kelangkang.
Diantara
tulang-tulang vertebra terdapat cakram invertebra. Cakram invertebra
merupakan tulang rawan yang keras di luar namun lunak di dalam. Tulang
ini berfungsi sebagai peredam getaran dan pelindung vertebra.
Tulang rusuk (ribs)
Tulang
rusuk berbentuk pipih dan panjang melengkung. Bagian belakang tulang
rusuk berhubungan langsung dengan ruas tulang punggung (vertebra torak).
Tulang rusuk berjumlah 12 pasang tulang, terdiri atas 7 pasang rusuk
sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang.
Bagian
depan tulang rusuk sejati melekat pada tulang dada (sternum). Tulang
rusuk palsu pada bagian belakang melekat pada tulang punggung (vertebra
torak), sedangkan di bagian depan melekat pada tulang rusuk diatasnya.
Tulang rusuk yang paling melengkung adalah tulang rusuk kesembilan.
Tulang rusuk tersusun teratur sesuai dengan perlekatannya dengan tulang
belakang. Ruangan diantara tulang rusuk disebut intercostal spaces.
Tulang
rusuk melayang hanya bersendian dengan tulang punggung dan tidak
bersendian dengan tulang dada, oleh karena itu seperti tampak melayang.
Ukuran tulang rusuk melayang lebih pendek dibandingkan dengan rusuk yang
lain.
Tulang dada (sternum)
Tulang dada terletak di
bagian depan tubuh dan berjumlah 1 ruas tulang. Tulang dada terdiri atas
bagian hulu, badan dan taju pedang. Tulang ini merupakan perlekatan
bagian depan dari 7 pasang tulang rusuk sejati.
Tulang dada,
tulang punggung dan tulang rusuk membentuk rongga dada (ribs cage) dan
berfungsi melindungi organ-organ didalamnya serta membantu dalam
pernafasan.
HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)
Daerah pertemuan
antar tulang disebut persendian. Pertemuan tersebut umumnya disatukan
oleh ligamen atau berkas-berkas jaringan penghubung (connective tissue).
Serabut penghubung yang paling pendek disebut persendian fibrosa.
Contohnya seperti yang terdapat antara gigi dengan tulang rahang.
Persendian
yang tersusun atas jaringan kartilago antara lain terdapat diantara
tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada. Persendian ini
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan, contohnya dalam pernafasan
dada.
Adanya bantalan jaringan kartilago pada persendian
sinovial seperti di lutut berfungsi dalam meredam getaran. Pada daerah
ini terdapat pula cairan sinovial yang disekresikan oleh sel jaringan
penghubung.
Umumnya terdapat 3 macam persendian, yaitu:
- Sendi mati (sinartrosis)
- Sendi kaku (amfiartrosis)
- Sendi gerak (diartrosis)
1. Sendi mati (sinartrosis).
Sendi
mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena
tulang-tulangnya sudah terkunci bersama. Contohnya pada tulang tengkorak
dan tulang pada gelang panggul. Sendi mati tersusun atas jaringan
penghubung fibrosa. Jaringan ini akan mengeras seiring bertambahnya
umur. Contoh yang paling mudah adalah adanya daerah lunak (fontanela)
pada bayi. Daerah ini menjadi keras sehingga tulang tengkorak bersatu.
2. Sendi kaku (amfiartrosis)/ sendi geser.
Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang -tulang pergelangan tangan dan kaki.
3. Sendi gerak (diartrosis).
Sendi gerak memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas.
Macam-macam sendi gerak adalah sebagai berikut:
- Sendi peluru
- Sendi engsel
- Sendi putar
- Sendi pelana
- Sendi gulung
1. Sendi peluru.
Sendi peluru terjadi antar bonggol tulang yang satu dengan lekukan
tulang yang lain. Sendi peluru memungkinkan terjadinya gerakan ke segala
arah. Contohnya antara tulang paha dengan gelang panggul atau antara
tulang lengan atas dengan gelang bahu
2. Sendi engsel.
Sendi
engsel terjadi antara bonggol tulang yang satu dengan ujung tulang lain
yang menyerupai alur. Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan ke satu
arah seperti engsel pintu. Contohnya tulang paha (femur) dengan tulang
kering (tibia) atau disebut sendi lutut; tulang lengan atas (humerus)
dengan tulang hasta (ulna) atau disebut sendi sikut.
3. Sendi putar.
Terjadi antara ujung tulang yang berupa tonjolan masuk ke dalam lubang
pada tulang yang satunya lagi. Gerakan yang terjadi berupa rotasi /
perputaran. Contohnya tulang pemutar (aksis) dengan tulang atlas.
4. Sendi pelana.
Sendi pelana memungkinkan terjadinya gerakan kedua arah. Gerakannya
seperti orang naik kuda diatas pelana Contohnya tulang ibu jari dengan
telapak tangan.
5. Sendi gulung/elipsoid.
Sendi gulung
terjadi antara permukaan oval tulang yang satu dengan lekukan oval
tulang yang lain. Contohnya pada tulang pergelangan tangan (karpal)
denga tulang pengumpil (radius).
Persendian dapat mengalami
gangguan berupa radang sendi atau kelainan menurun yang
disebutarthritis. Pada penyakit osteoarthritis, jaringan kartilago pada
persendian mengalami degenerasi. Pada rheumatoid arthritis, membran
sinovial meradang dan menebal. Terjadi pula degenerasi jaringan
kartilago dan pengapuran tulang. Penyakit ini dapat dipacu oleh adanya
infeksi bakteri atau virus. Mungkin juga disebabkan secara genetik.
Gejala penyakit ini umumnya tampak sebelum seseorang berumur lima puluh
tahun.
BENTUK TULANG
Bentuk tulang dapat bermacam-macam, namun secara umum bentuknya dapat dibagi menjadi:
- Tulang Pipa
- TulangPendek
- Tulang Pipih
- Tulang tidak beraturan
a. Tulang panjang/pipa
Sebuah
tulang dapat termasuk ke dalam tulang panjang pada prinsipnya memiliki
ukuran panjang yang lebih daripada lebarnya. Tulang panjang umumnya
berbentuk seperti pipa. Pada tulang ini kita dapat melihat bagian dari
tulang seperti ujung tulang (epifise), bagian tengah tulang (diafise),
dan bagian diantara epifise dan diafise yang disebut metafise.
Tulang
panjang dapat tersusun atas tulang kompak, yaitu tulang dengan sel-sel
tulang (osteon) yang padat dan rapat. Namun, tulang panjang juga dapat
tersusun atas tulang berongga pada bagian ujungnya. Pada bagian dalam
tulang terdapat sumsum tulang yang merupakan tempat diproduksinya
sel-sel darah.
b. Tulang pendek
Tulang pendek umumnya
berbentuk seperti kubus. Tulang ini umumnya tersusun atas tulang
berongga dengan dilapisi oleh lapisan tipis tulang kompak. Contoh tulang
pendek yaitu pada tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Tulang pipih
Tulang
pipih berukuran tipis dan umumnya berbentuk pipih melengkung. Contoh
tulang pipih adalah tulang tengkorak dan tulang belikat.
d. Tulang tidak beraturan
Tulang
tidak beraturan memiliki bentuk selain ketiga tipe tulang sebelumnya.
Umumnya merupakan tulang berongga yang ditutupi oleh tulang kompak,
contohnya pada ruas tulang belakang.
JENIS TULANG
Berdasarkan sel penyusunnya tulang dapat terbagi menjadi dua jenis tulang, yaitu:
- Tulang Rawan
- Tulang Sejati
Tulang
rawan (kartilago)
Tulang rawan bersifat elastis dan berwarna lebih
terang. Tulang rawan tersusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang
terletak di dalam lakuna. Lakuna tersebut terletak di dalam matriks
tulang. Tulang rawan terdapat pada telinga luar, ruas antar tulang
belakang, tulang rawan pada saluran pernafasan, dan pada ujung hidung.
Tulang
keras /sejati (osteon) :
Tulang keras bersifat tidak elastis dan berwarna lebih
gelap. Tulang keras tersusun atas osteosit (sel tulang yang telah
matang) dan matriks, serta di bungkus oleh periosteum. Osteosit berasal
dari osteoblas (sel tulang muda). Matriks tulang tersusun dari kalsium
fosfat dan kalsium karbonat sehingga bersifat keras. Matriks tulang yang
tersusun padat disebut tulang kompak sedangkan matriks tulang yang
tersusun berongga disebut tulang spons.
Tulang kompak terdiri atas
osteon yang tersusun rapat, lengkap dengan kanal pembuluh darah dan
saraf. Setiap kesatuan osteon itu disebut sistem Havers. Tulang spons
tersusun seperti jala-jala yang disebut trabekula. Trabekula terletak
mengelilingi ruangan kosong yang berisi sumsum tulang
PEMBENTUKAN TULANG
Proses
pembentukan tulang disebut osteogenesis atau osifikasi. Pembentukan
tulang dimulai oleh adanya aktivitas sel pembentuk tulang (osteoblas)
hingga terbentuk sel tulang yang matang (osteosit).
Selain
osteoblas dan osteosit, terdapat pula osteoklas. Osteoklas adalah sel
tulang yang dapat mensekresikan enzim untuk merombak sel tulang menjadi
ion-ion mineral (kalsium dan fosfor). Ion-ion tersebut akan dilepaskan
ke dalam darah dan berfungsi membantu dalam pengaturan kadar kalsium
darah.
KELAINAN BENTUK TULANG BELAKANG
Kelainan bentuk tulang belakang dapat terjadi karena pola duduk yang tidak benar. Beberapa diantaranya menyebabkan:
- Lordosis. : Bentuk tulang belakang yang melengkung ke depan
- Kifosis. : Bentuk tulang belakang melengkung ke belakang
- Skoliosis. : Bentuk tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan.
Pola
hidup sehat dengan memakan makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D,
dan fosfat, serta berolah raga secara teratur dapat membantu
meningkatkan kepadatan tulang, mencegah osteoporosis (pengeroposan
tulang) dan osteoartritis (penyakit nyeri pada persendian).
SOAL SISTEM RANGKA
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari soal-soal berikut ini:
1. Sistem tubuh yang berfungsi sebagai penyangga, pemberi bentuk tubuh,dan alat gerak pasif adalah …
A. otot
B. rangka
C. saraf
D. pencernaan
2. Tulang penyusun lengan bawah adalah …
A. tulang sternum dan belikat
B. tulang tibia dan fibula
C. tulang radius dan ulna
D. tulang skapula dan belikat
3. Tulang rahang atas disebut …
A. Mandibula
B. Patela
C. Zigomatik
D. Maksila
4. Tulang tempurung lutut disebut juga …
A. Skapula
B. Phalanges
C. Patela
D. Kalkaneum
5. Tulang pipi disebut juga …
A. Frontal
B. Parietal
C. Zigomatik
D. Nasal
6. Tulang kering disebut juga …
A. Femur
B. Tibia
C. Fibula
D. Patela
7. Sendi peluru terdapat pada bagian …
A. Tengkorak
B. Bahu
C. Siku
D. Ibu jari
8. Sendi mati terdapat pada bagian …
A. Tengkorak
B. Bahu
C. Siku
D. Ibu jari
9. Sendi engsel terdapat pada bagian
A. Tengkorak
B. Bahu
C. Siku
D. Ibu jari
10. Sendi pelana terdapat pada bagian …
A. Tengkorak
B. Bahu
C. Siku
D. Ibu jari
SISTEM OTOT
Semua
pergerakan tubuh kita melibatkan otot. Otot merupakan alat gerak aktif.
Otot berfungsi membentuk tubuh, sebagai alat pergerakan, menjaga
kestabilan persendian,dan memproduksi panas tubuh. Dalam kehidupan
sehari-hari,kita mengenal otot sebagai daging. Otot merupakan jaringan
yang terdiri dari sel-sel otot.
Otot manusia dibentuk oleh tiga macam tipe otot, yaitu:
A. Otot polos
B. Otot lurik
C. Otot jantung
A. Otot polos.
Otot
polos merupakan otot yang gerakannya dipengaruhi oleh saraf otonom
(tidak sadar), berbentuk gelondong, ujungnya meruncing, berinti satu
terletak ditengah sel, bekerja lambat dan teratur. Otot polos terdapat
pada dinding usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dinding rahim, dan
saluran ekskresi.
B. Otot lurik/otot rangka.
Otot
lurik melekat pada rangka sehingga disebut otot rangka. Gerakannya
dipengaruhi oleh saraf sadar, batasan sel-selnya tidak jelas, berbentuk
silindris, memiliki banyak inti di tepi sel, dan terdapat bagian terang
gelap (lurik) karena adanya protein otot (aktin dan meiosin). Otot
rangka menempel pada tulang dengan perantaraan urat (tendon). Jika
tendon melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi, sedangkan jika
melekat pada tulang yang tidak dapat bergerak disebut origo.
Otot lurik mampu menggerakan tulang karena dapat berkontraksi (memendek) dan memanjang (relaksasi).
C. Otot jantung.
Otot
jantung terletak di jantung. Berbentuk silindris yang bercabang-cabang
dan memiliki inti di tengah serabut. Gerakan otot jantung dipengaruhi
oleh saraf tidak sadar (otonom). Otot ini secara khusus hanya membentuk
organ jantung.
KERJA OTOT
Otot bekerja karena
memiliki kemampuan untuk mengkerut (kontraksi) dan mengembang kembali
(relaksasi). Otot akan berkontraksi bila ada rangsang yang mengenai sel
otot tersebut. Kerja otot dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Otot antagonis
Otot Sinergis
1. Otot antagonis.
Otot antagonis bekerja secara berlawanan. Contohnya antara lain:
- Gerakan otot ekstensor (meluruskan) pada otot bisep dan gerakan otot fleksor (membengkokkan) pada otot trisep.
- Gerakan otot abduktor (menjauhi badan) dan otot adduktor (mendekati badan) pada gerakan tangan kesamping badan
- Gerakan otot supinator (menengadahkan) dan otot pronator (menelungkup) pada gerakan tangan menelungkup dan menengadah
- Gerakan otot depressor (menurunkan) dan otot elevator (menaikkan) pada gerakan mengangkat bahu ke atas
2. Otot sinergis.
Otot sinergis bekerja secara bersama-sama (mengerut dan berkontraksi). Contohnya otot leher pada waktu memutar kepala.
BAGIAN-BAGIAN OTOT
Suatu otot terdiri atas bagian-bagian antara lain:
- tendon
- serabut otot
- epimisium
- perimisium
- endomisium
- fascicle
- serabut otot
- nukleus
- miofibril
- sarkomer
- aktin
- miosin
KELOMPOK OTOT
Otot menyusun sekitar 40 % dari berat badan seseorang. Terdapat empat kelompok otot tubuh antara lain:
- otot kepala dan leher
- otot badan
- otot anggota pergerakan atas
- otot anggota pergerakan bawah
SOAL SISTEM OTOT
1. Tipe otot yang terdapat pada dinding usus adalah…
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. otot rangka
2. Tipe otot yang berfungsi membantu pergerakan tulang adalah…
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. origo
3. Tipe otot yang bekerja dipengaruhi oleh saraf sadar adalah …
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. tendon
4. Otot antagonis bekerja secara …
A. bersama-sama
B. berlawanan
C. berkontraksi
D. berelaksasi
5. Otot sinergis bekerja secara …
A. bersama-sama
B. berlawanan
C. berkontraksi
D. berelaksasi
6. Tipe otot yang memiliki inti di tepi sel adalah …
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. origo
7. Otot fleksor dan otot ekstensor bekerja secara …
A. sinergis
B. antagonis
C. bersamaan
D. tidak sadar
8. Sel otot yang tidak memiliki daerah gelap terang terdapat pada …
A. jantung
B. pembuluh darah
C. otot bisep
D. otot trisep
9. Tipe otot yang memiliki banyak cabang adalah …
A. otot lurik
B. otot jantung
C. otot polos
D. origo
10.Otot bisep dan otot lengan bawah bekerja secara …
A. sinergis
B. antagonis
C. berlawanan
D. tidak sadar
ISTILAH
- abduktor : (gerakan otot) menjauhi badan
- adduktor : (gerakan otot) mendekati badan
- aktin : protein otot
- aksial : sumbu tubuh
- aksis : tulang pemutar
- arthritis : radang sendi
- amfiartrosis : sendi kaku,memungkinka sedikit pergeseran
- apendikuler : anggota gerak atas dan bawah
- depressor : (gerakan otot) menurunkan
- diartrosis : sendi gerak
- diafise : bagian tengah tulang
- coccyx : tulang ekor
- elevator : (gerakan otot) menaikkan
- ekstensor : (gerakan otot) meluruskan
- endomisium : jaringan ikat yang membungkus satuan serabut otot
- epifise : bagian ujung tulang
- epimisium : jaringan ikat yang membungkus otot
- ethmoid : tulang tapis
- fasial : tulang bagian wajah
- femur : tulang paha
- fibula : tulang betis
- fleksor : (gerakan otot) membengkokkan
- fontanela : daerah lunak, terdapat pada kepala bayi
- frontal : tulang dahi
- humerus : tulang lengan atas
- ilium : tulang usus
- inkus : tulang landasan
- ischium : tulang duduk
- karpal : tulang pergelangan tangan
- kartilago : tulang rawan
- kifosis : tulang belakang melengkung ke depan
- klavikula : tulang selangka
- kondrosit : sel-sel tulang rawan
- kontraksi : gerakan otot memendek
- kranial : tulang bagian kepala
- lakrimal : tulang air mata
- ligamen : berkas-berkas jaringan penghubung
- lordosis : tulang belakang melengkung ke depan
- maksila : tulang rahang atas
- maleus : tulang martil
- meiosin : protein otot
- mandibula : tulang rahang bawah
- metafise : bagian diantara epifise dan diafise
- metakarpal : tulang telapak tangan
- metatarsal : tulang telapak kaki
- miofibril : struktur yang terdapat di dalam sel otot
- nasal : hidung, tulang hidung
- nukleus : inti sel
- osifikasi : proses pembentukan tulang
- osipital : tulang kepala belakang
- osteoartritis : penyakit radang sendi
- osteon : sel-sel tulang keras
- osteoblas : sel tulang muda/sel pembentuk tulang
- osteogenesis : proses pembentukan tulang
- osteoklas : sel perombak tulang
- osteoporosis : pengeroposan tulang
- osteosit : sel tulang yang telah matang
- parietal : tulang ubun-ubun
- patela : tulang tempurung lutut
- pelvis : tulang gelang panggul
- perimisium : jaringan ikat yang membungkus kumpulan serabut otot
- periosteum : jaringan ikat yang membungkus sel tulang
- pronator : (gerakan otot) menelungkup
- pubis : tulang kemaluan
- phalanges : tulang-tulang jari tangan atau kaki
- radius : tulang pengumpil
- relaksasi : gerakan otot memanjang
- ribs : tulang rusuk
- sakrum : tulang kelangkang
- saraf otonom : saraf tidak sadar
- sarkomer : unit dasar kontraksi otot
- sinartrosis : sendi mati/tidak dapat bergerak
- sinovial : cairan pelumas pada persendian
- sistem havers : satu kesatuan osteon
- skoliosis : tulang belakang melengkung ke kiri/kanan
- skapula : tulang belikat
- sphenoid : tulang baji
- stapes : tulang sanggurdi
- sternum : tulang dada
- supinator : (gerakan otot) menengadah
- tarsal : tulang pergelangan kaki
- temporal : tulang pelipis
- tibia : tulang tibia
- ulna : tulang hasta
- vertebra : tulang belakang
- vertebra lumbar : tulang belakang bagian pinggang
- vertebra serviks : tulang belakang bagian leher
- vertebra toraks : tulang belakang bagin dada
- vomer : tulang langit-langit
- zigomatik : tulang pipi