Eksamen berasal dari bahasa latin, Examen, tidak berarti sebuah ujian (an exam) yang hanya menghasilkan lulus atau gagal.
Eksamen sendiri lebih menyerupai sebuah pengkajian ulang dari sebuah kemajuan.
Eksamen juga bisa disebut sebagai sebuah kesadaran (an awareness) karena Eksamen merupakan usaha untuk melihat kembali sejauh mana seseorang menyadari kehadiran Allah dalam hidupnya.
Eksamen merupakan pemberian Allah, dan pemberian Allah itu bekerja pada kasihNya. Pelaksanaan Eksamen bukan sekedar mencapai buah-buah rohani, tetapi mengajak manusia untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan “apa yang Tuhan mau atas diri saya?” sehingga Eksamen tidak bisa dikategorikan sebagai penghargaan manusia (human achievement).
Eksamen sendiri dalam sejarahnya merupakan doa yang bersumber pada spiritualitas Ignatian, yaitu cara dan semangat yang dihidupi oleh St. Ignatius Loyola, pendiri ordo Serikat Yesus, untuk menemukan Allah dalam hidup sehari-hari.
Bagi Ignatius Loyola, Allah tidak hanya ditemukan dalam Kitab Suci, Sakramen, Liturgi, dan lainnya, melainkan juga dalam ciptaanNya, dalam sejarah umat manusia dan dalam diri sesama manusia.
" Allah dapat menunjukkan diri Nya secara langsung ataupun tidak langsung, yaitu dalam tanda di sekitar kita"